Share

BAB 96 - A Man in Love

“Rangga, kamu belum punya pacar juga sampai sekarang?”

Kai menaikkan satu alisnya mendengar pertannyaan tersebut saat mereka sedang menunggu bagasi di conveyor belt.

“Belum, Pak.”

Vito dengan akrabnya langsung menepuk bahu Rangga. “Ck, anak ini. Dibilang jangan panggil ‘Pak’. Panggil nama aja. Aku bukan orang yang gila hormat, kok.”

“Tapi gila beneran.” Kai memutar kedua bola matanya dengan malas.

Vito mengibaskan tangannya di udara. “Jangan dengerin dia. So, kamu belum punya pacar?”

“Belum.” Rangga kembali menggeleng. Matanya masih menatap conveyor belt yang masih kosong, bagasi mereka sepertinya masih dalam proses.

“Kai, kan, udah jinak. Sekarang saatnyalah kamu cari pacar.” Vito mulai memberi nasihat pada tangan kanan sahabatnya itu.

Vito dan Jefan bisa dibilang sudah mengenal Rangga cukup lama. Dan mereka juga sering menjahili Rangga yang tidak pernah terlihat bersama perempuan sama sekali.

“Saya masih nyaman sendiri, kok,” sahut Rangga sambil tersenyum. Senyum yang sering dilede
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status