Share

144_Benar-benar Memalukan anak itu

Pagi-pagi sekali Mutia sudah datang ke rumah sakit diantar oleh Diaz, hari ini dia masih cuti. Sedang Diaz justru banyak-banyaknya pekerjaan, tapi dia masih menyempatkan diri mengantar Mutia.

"Nenek sudah siuman, Bu Mutia. Tadi pas subuh, dia sudah siuman," ujar perawat yang menjaga nenek.

"Oh ya? saya sudah boleh menjenguknya?"

"Iya, silahkan. Nanti sekitar jam delapan dokter akan mengobservasi, jika hasilnya bagus akan langsung di bawa ke ruang perawatan lagi."

Mutia dan Diaz bergegas memasuki ruang ICU dengan mengenakan pakaian khusus yang disediakan. Di sana neneknya sudah siuman walaupun belum bisa bergerak. Tatapan wanita tua itu menatap dengan binar ke arah sepasang manusia yang mendatanginya.

"Nenek, bagaimana perasaan nenek?" tanya Mutia yang langsung menggenggam tangan neneknya

"Nenek hanya tersenyum, wajahnya yang ditutupi oleh masker oksigen membuat ekspresi wajahnya tidak terlihat.

"Apa nenek masih sakit?" tanya Diaz yang tatapannya juga kuatir.

"Nenek su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status