Share

143_Ah, Payah!

"Mas suapi, ya?" ujar lelaki itu yang sudah memegang sendok.

Mutia ingin menolak karena dia masih punya tangan yang sehat, tetapi entah kenapa dia benar-benar ingin dimanja kali ini. Ingin merasakan perhatian yang begitu melimpah dari seorang lelaki yang sudah memenuhi relung hatinya.

Melihat Mutia mengangguk, Diaz tersenyum lebar dan menyendok nasi dan mengarahkan ke mulut wanita itu.

"Kita makan bersama, Mas juga belum makan," ujar Diaz yang juga menyendok nasi ke mulutnya.

"Mas belum makan?"

"Iya, tidak sempat makan."

Mutia membelai wajah lelaki itu, memang wajahnya tampak kelelahan jika diperhatikan dengan seksama. Melihat Diaz makan dari sendok yang sama, begitu juga minum dari sedotan yang sama dengannya, membuat Mutia semakin menghangat hatinya. Seharusnya pasangan memang begitu, tidak merasa jijik dengan bekas pakai pasangannya. Justru semakin suka, bukankah mereka juga sudah sering berbagi Saliva bila ada kesempatan.

Diaz sesekali mengelap bibir Mutia yang bele
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Marlina Lesyari
bagus,tapi jengkel karena tinggal bab akhir aja gak bisa dibuka,iklan novel selanjutnya bikin gedeg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status