Share

Bab 35. Mari Bercerai

Author: Tifa Nurfa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Alhamdulillah kue-kue buatanmu habis semua, Nis!" ucap Bu Ningsih saat sore hari aku ke rumahnya untuk mengambil box kue.

"Benarkah, Alhamdulillah Masha Allah," seruku girang. Berkali-kali aku mengucap Alhamdulillah. Aku tak menyangka akan habis semua kue-kue yang kutitipkan tadi pagi.

"Iya, besok bikinnya di lebihin aja Nis, pada bilang enak kue buatanmu, beda sama yang lain. Banyak juga tadi yang sambil ngantri nasi uduk pada makan kue buatanmu, buat ganjal perut dulu katanya." Lagi Bu Ningsih menjelaskan.

Tentu aku bahagia sekali mendengarnya.

"Iya Bu, besok insya Allah Nisa bikin lebih banyak lagi," ucapku bersemangat.

Ini sudah menjadi awal yang baik, usaha kue buatanku, mendapatkan respon baik.

"Ini semua uangnya ya, dari kamu kan per bijinya dua ribu, dikalikan semua jadi segini, kan bener?" Bu Ningsih memberikan catatan di buku kecil total semua kue yang kutitipkan.

Aku mengangguk, semuanya benar.

"Iya bener Bu, makasih banyak ya, Ibu banyak membantu saya." Berkali-kali meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 36. Dibawah Rintik Hujan

    Air mukanya berubah, ia menatap dalam ke arahku. Tatapan dalam yang dulu selalu kudamba. Cepat-cepat aku membuang pandangan. Beberapa saat kami sama-sama saling diam, sibuk dengan pikiran kami masing-masing. "Tak ada lagi yang harus dipertahankan diantara kita Mas, Ibu sudah tahu semua, kurasa beliau akan baik-baik saja, kudoakan semoga nanti lama-lama Ibu bisa menerima Vivi saat aku sudah tak ada lagi di rumah itu. Bukankah itu yang selama ini kau inginkan, Ibu menerima Vivi dan anak yang dikandungnya dengan tangan terbuka?" Ya, selama ini Mas Adrian selalu bicara pada ibu, bahkan membujuk ibu agar memperlakukan Vivi dengan baik, dan menerima anak dalam kandungannya. Ibu yang selama ini begitu keras pada Vivi sepertinya membuat Mas Adrian tak nyaman. Meski ia tak menunjukkannya Secara langsung, tapi aku bisa melihat itu.Beberapa kali Mas Adrian mengusap kasar wajahnya."Nis, tak bisakah kamu beri Mas kesempatan sekali lagi, untuk. Memperbaiki semuanya, aku yakin aku bisa adil pad

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 37. Bicara dengan Ibu

    "Eh tumben kalian pergi berdua darimana? Kehujanan ya! Ayo cepat masuk, Ibu masakin air panas ya buat kalian mandi berdua," ucap Ibu pada kami yang baru saja tiba di rumah.Ibu menatap kami bergantian dengan raut wajah berbinar, terpancar jelas kebahagiaan di sudut netra tuanya. Senyum merekah menyambut kami berdua yang dalam keadaan basah kuyup."Vi, Vivi! Panaskan air cepat Vi! Sama rebus air buat bikin teh cepat!" teriak Ibu yang masih bersama kami di teras rumah."Mas Adrian, Mbak Nisa! Kalian dari mana?" tanya Vivi tergopoh dari dalam, juga menatapku dan Mas Adrian bergantian tapi tatapannya berbanding terbalik dengan ibu, Vivi menatap kami tak suka.Mas Adrian masuk ke dalam tanpa berkata apapun. Ia langsung ke kamar mandi. Namun sebelum mandi terdengar ia menyalakan kompor. Aku duduk di ruang makan menungguinya mandi, saat aku tiba di dapur, ternyata Mas Adrian telah selesai, keluar dari kamar mandi, dengan sigap ia membawakan panci berisi air panas ke dalam kamar mandi, dan me

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 38. Talak

    Malam mulai beranjak, aku rasakan tubuhku menggigil, apakah ini karena aku habis hujan-hujanan sore tadi.Aku meraih gelas air minum di atas lemari kecil samping ranjang, ternyata kosong. Aku pun mencoba bangkit untuk ke dapur mengambil air minum.Aku melihat jam di ponselku ternyata sudah jam sebelas malam, sejak sore tadi ternyata aku ketiduran.Dengan tertatih aku tetap berjalan hingga ke dapur. Hingga indera pendengaranku menangkap suara yang tak asing bagiku, suara rintihan, disahuti suara lenguhan dari kamar sebelah dapur.Suara berat milik Mas Adrian terdengar begitu familiar meski telah lama aku tak mendengarnya, tapi aku hafal betul suaranya kala dilanda gairah yang menggebu.Sejenak aku terdiam, suara desahan membuat bulu di sekujur tubuhku bergidik.Mereka tak salah, bilik kamar terbuat dari sebuah triplek atau papan tipis tentulah tak bisa meredam suara mereka berdua yang tengah bercinta di dalam sana. Aku merutuki diriku sendiri mengapa tak membawa air ke dalam kamar saja

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 39. Tinggal di Rumah petak

    Sebuah rumah petak yang aku sewa di tepi jalan cukup ramai, di depan jalan berjejer penjual aneka makanan ringan maupun makanan berat, di seberang jalan ada sebuah perusahaan ritel yang cukup besar, tempat belanja pakaian dan lainya. Jadi sangat cocok untuk berjualan makanan di sekitar sini.Sewa kontrakan petak per bulan satu juta rupiah. Kontrakan biasa dengan tiga sekat ruangan sebenarnya, tapi karena lokasinya di depan jalan, jadi aku bisa sekalian buka jualan kue di depan kontrakan. Aku bisa fokus jualan di sini, selain itu untuk menitipkan kue ke Bu Ningsih setiap hari, aku serahkan pada Dania. Ia selalu bangun pagi dan membantuku membuat beberapa macam kue. Jadi saat aku pindah ngontrak di sini, Dania bisa tetap membuat kue di rumah ibu dan menitipkannya pada Bu Ningsih. Biarlah itu menjadi tambahan buat Dania.Selain berjualan offline di depan kontrakan, kini mulai berdatangan pesanan kue box untuk acara arisan, kumpul keluarga dan lainya, yang tentunya bisa sangat menambah

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 40. POV Adrian

    Pov Adrian.Sejak kehadiran Vivi dalam hidupku, entah mengapa semuanya berubah, sikap Dania padaku, sikap ibu padaku apalagi.Semua telah berubah. Mengapa tak ada yang bisa mengerti aku. Aku laki-laki, jujur kehadiran janin dalam rahim Vivi itu sangat membuatku bahagia. Aku rela melakukan apapun asal janin dalam kandungannya sehat, tumbuh dengan baik.Berkali-kali aku mengucap syukur akhirnya ibu bisa membaik kesehatannya. Aku sudah sangat ketakutan saat ibu tiba-tiba drop karena mendengar aku telah menikah lagi. Maafkan aku Bu, tapi aku yakin saat bayi mungil itu lahir diantara kita, ibu pasti senang, bukankah ibu sangat mendambakan seorang cucu?Teringat jelas saat aku menjelaskan jika aku sudah menikah lagi, wajah ibu langsung memerah, netra itu yang biasanya menatapku lembut, kini tengah menatap nyalang ke arahku, tatapan intimidasi begitu kentara sekali.Tak kuasa aku menatap wajahnya yang murka padaku. Aku hanya tertunduk takut. Sejak dulu aku begitu takut jika ibu marah, aku t

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 41. Tikus Masuk Kamar

    "Mas, kamu bisa pulang cepat nggak hari ini?" Vivi menelponku ketika aku masih berada di pabrik. Suaranya terdengar cemas."Memangnya kenapa, Sayang? Aku nggak bisa pulang cepat, bisa kena tegur nanti." "Ya, pokoknya aku nggak suka Mas masak kamar kita begitu sih!" sungut Vivi dari seberang sana. Entah apa maksudnya."Ehm boleh nggak sih Mas kalau aku tuker kamar sama Mbak Nisa, biar Mbak Nisa aja lah yang di belakang itu!"Jelas ibu pasti tak setuju, Nisa kan menantu kesayangannya."Vi, sabar dulu ya, nanti kita bahas pas Mas udah di rumah ya. Sekarang Mas kerja dulu, nggak enak di lihat atasan."Aku pun mengakhiri panggilan telepon, yang tentunya membuat dia kesal pasti. Saat pulang kerja, aku meminta dibuatkan teh pada Anisa, entah mengapa aku rindu teh buatan tangannya. Aku rindu masakannya.Anisa memang selalu pandai meramu makanan dan minuman sehingga selalu pas di lidahku.Namun lagi dan lagi aku harus menelan kekecewaan. Anisa menolak membuatkan minuman untukku, mungkinkah i

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 42. Surat peringatan

    "Vi, cepat buka pintunya!" seruku karena Vivi posisinya lebih dekat dengan pintu. Namun ia justru ketakutan sambil terus berjingkat.Akhirnya dengan cepat aku meraih daun pintu dan membukanya. Tikus itu pun langsung lari keluar kamar. "Hii! Mau sampai kapan kita tinggal di kamar ini Mas! Mbak Nisa mah enak, dia tidur di kamar yang nyaman, sementara aku?" Vivi terus saja menggerutu."Dah tidur lagi aja Vi," ajakku."Mana bisa tidur aku Mas! Kalau nanti tiba-tiba ada tikus jatuh lagi di sini gimana?""Nggak ada! Sudah tidur ini masih malam."Aku menarik sarung kembali untuk tidur."Mas, kalau tahu tinggal di rumah ibu begini, kita di kamar sempit pengap begini, mendingan kita tinggal di rumah itu lagi Mas! Aku nggak betah di sini." Vivi terus saja merengek seperti anak kecil, padahal mataku sudah sangat ngantuk.Aku hanya menghela napas."Rumah itu kan sudah di kontrakin sama Ibu Vi, mana bisa kita tinggal di sana, masih ada orang yang ngontrak.""Ya kan, bisa kita usir aja Mas orang i

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 43. Siapa Mayang?

    "Bagaimana kondisi bayi dalam kandungan istri saya Dok?" tanyaku pada dokter muda dan juga cantik yang jadi dokter langganan Vivi periksa kandungan."Baik, sehat. Hanya saja ini kan sudah mulai menginjak trimester kedua, ada baiknya tetap hati-hati saat melakukan hubungan intim, goncangan yang terjadi di khawatirkan mengganggu kondisi janin di dalam rahim Ibu." Dokter menjelaskan.Semenjak Vivi hamil aku mulai membatasi diri untuk tidak sering-sering menyentuhnya. Jadi semua yang dokter katakan aku tidak terlalu mempermasalahkan."Tetap jaga asupan makanan, gizi seimbang agar berat janin terus meningkat dengan baik dan sehat ya, Bu. Seperti biasa nanti akan saya berikan resep vitamin dan juga suplemen untuk menunjang kebutuhan ibu dan bayi."Usai mendengarkan penjelasan dokter kami pun pamit pulang.Aku mengendarai motor melalui jalanan yang biasa kulalui.Namun tak di sangka, motorku mendadak bocor, saat kuperiksa kondisi ban, ternyata ada paku yang menancap di ban. Ah Sial."Vi, kay

Latest chapter

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 30. End

    Dua bulan sudah terhitung sejak Adrian mulai datang hampir setiap hari ke rumah Yulia untuk membantu segala sesuatu kebutuhan Anita.Merawat orang lumpuh ternyata tidak semudah yang ia bayangkan. Tanpa rasa sungkan Adrian membantu mengangkat tubuh Anita jika hendak ke kamar mandi. Barulah setelah di bawa ke kamar mandi urusan mandi atau buang air akan di bantu oleh Yulia atau Sumi.Adrian duduk termenung di ruang tamu menunggu Anita yang sedang dimandikan oleh Yulia di dalam.Sebenarnya ia tak masalah membantu sampai sejauh ini, Adrian ikhlas. Hanya saja kalau Anita tetap tak merestui hubungan mereka, apa semua yang sudah ia lakukan ini akan sia-sia belaka?"Kenapa? Kok ngelamun? Kamu capek? Bantu Aku dan Mama?" Adrian terkejut tiba-tiba Yulia ada di sebelahnya."Oh, nggak aku lagi menikmati pemandangan bunga-bunga di halaman aja." Adrian berkilah."Oh. Kalau di rasa sudah tak sanggup membantu, katakan saja, aku nggak apa-apa."Adrian terdiam. Baginya cinta yang sudah terlanjur tumbuh

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 29. Mendekati Anita

    "Selamat pagi Tante," sapa Adrian hari Minggu pagi ini ia datang ke rumah Yulia. Kini Yulia sedang membawa ibunya yang duduk di kursi roda, bermaksud untuk menjemurnya di bawah sinar matahari pagi. Sebuah rutinitas yang tak pernah terlewatkan setiap pagi, agar tubuhnya Anita lebih segar.Adrian datang dengan membawa buah dan kue red Velvet kesukaan Anita.Anita diam, dari raut wajahnya masih memperlihatkan ketidaksukaannya pada Adrian, meski ia tahu Adrian adalah orang yang menolong nyawanya ketika waktu ia butuh transfusi darah. Anita tetap keras kepala, sekali tak suka maka sampai kapanpun ia tetap tak suka.Adrian tersenyum, ia paham dirinya masih belum diterima oleh Anita."Mulai sekarang Saya akan sering datang untuk menemui Tante. Jadi kalau ada apa-apa yang dibutuhkan, jangan sungkan untuk menghubungi saya, Tante."Anita mendelik mendengar ucapan Adrian."Memangnya kamu siapa?! Nggak! Nggak perlu kamu datang kemari sering-sering! Bikin mata sepet aja!" sentak Anita.Sedangkan Y

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 28. Cinta Butuh Perjuangan

    Semenjak hari itu Yulia benar-benar sulit ditemui, bahkan di kantornya, Adrian tak dapat menemuinya. Gadis itu benar-benar serius dengan ucapannya, yaitu ingin instrospeksi diri juga berpikir lebih jernih mengenai hubungan mereka ke depan.Jangan tanya bagaimana suasana hati Adrian. Tidak bisa mendengar suara Yulia, tak bisa melihat senyumannya, tentu rasanya sangat menyiksa.Ternyata sesakit diabaikan. Apa kabar dengan hati Yulia yang menunggu selama berbulan-bulan, menyembunyikan perasaannya sampai pada akhirnya Adrian menyambut cinta itu.Adrian tak pernah menyerah, ia kembali mencoba menghubungi Yulia melalui sambungan telepon.Namun tetap sama, tidak diangkat.Hingga lebih dari dua minggu kondisi ini berlalu. Adrian menyerah tak lagi mengubungi gadisnya. Ia sudah pasrah. Jika memang mereka ditakdirkan bersama maka insya Allah nanti mereka akan bersama-sama. Tapi jika memang takdir tak menyatukan mereka maka Adrian akan berusaha ikhlas.Ikhlas adalah titik terdalam sebuah perasaa

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 27. saling introspeksi

    Mendadak wajah Adrian pucat, ia terlihat gugup menatap Yulia yang menatapnya tajam."Ehm, Li, aku akan jelasin ke kamu semuanya, dan kamu jangan dulu salah paham, oke." Yulia masih terdiam menunggu penjelasan seperti apa yang akan Adrian katakan.Setelah keduanya sama-sama diam untuk beberapa saat, Adrian meneguk jus alpukat miliknya."Aku khilaf telah bermain api di belakang Anisa," ucap Adrian jujur. Sebenarnya ia tak tahu lagi dari mana ia harus memulai bercerita, kata-kata seperti apa yang harus ia rangkai dan ia katakan pada Yulia.Ia tak ingin Yulia jadi salah tangkap dan jadi membencinya, Adrian tak sanggup jika harus kehilangan Yulia. Baginya Anisa sudah menjadi masa lalu, dan sekarang ia ingin menggapai masa depan bersama gadis manis yang tengah merajuk ini."Khilaf sampai berselingkuh dengan sepupunya istrimu, Yan?!" Yulia menggeleng tak percaya.Adrian tercekat, ia tak mampu membantah karena memang itu faktanya."Aku nggak nyangka kamu ternyata setega itu Yan. Apa kehadiran

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 26. Masa Lalu

    "Aku pamit pulang ya Kak, kasihan Mama, pasti sudah menungguku pulang." Jari sudah hampir gelap, Yulia pun pamit untuk pulang.Putri mengantar Yulia hingga ke depan pintu gerbang, saat sebuah taksi mobil yang dipesan Yulia tiba di depan rumah Putri, Yulia langsung naik dan berlalu pulang ke rumahnya.Sepanjang perjalanan, perasaan Yulia gampang, antara tetap melanjutkan atau memilih mundur pada hubungannya dengan Adrian. Sesungguhnya jauh di lubuk hatinya, Yulia sangat mencintai laki-laki itu, sejauh ini, walaupun mamanya menentang keras hubungan mereka, selama ini ia tetap berdiri tegak, teguh pada pendiriannya, yaitu memperjuangkan cinta.Tapi menilik akan kisah masa lalunya Adrian, apakah laki-laki itu benar-benar bisa tulus mencintainya sepanjang hidup mereka? Seperti cintanya pada Adrian.Bagaimana kalau tiba-tiba Adrian mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan pada Anisa? Tentu saja hati Yulia akan hancur.Orang bilang sekali saja laki-laki berselingkuh maka tak menutup kemu

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 25. Pertemuan dengan Putri

    Mendadak raut wajah Putri berubah. Ia merasa kurang nyaman membahas lagi tentang masa lalunya."Ehm maaf Kak, maaf banget. Aku bukan bermaksud untuk mengingatkan Kak Putri tentang masa lalu Kakak, tapi aku sangat butuh informasi tentang Adrian." Yulia berkata dengan sungguh-sungguh.Ia tak ada maksud apapun, ia hanya ingin tahu tentang Adrian. Ia tak ingin salah dalam melangkah.Putri menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Kemudian ia meraih cangkir teh-nya, menyesapnya pelan, berharap ia bisa merasa lebih rileks sebelum memulai bercerita tentang mantan suaminya."Ehm, memangnya Yulia kenal Adrian dimana?" tanyanya yang merasa heran bagaimana bisa sosok Yulia yang terlahir dari keluarga terhormat, tumbuh menjadi gadis cantik, berpendidikan tinggi, dan kini memiliki karir yang bagus di perusahaan tempatnya bekerja, tiba-tiba saja kenal dengan Adrian yang notabenenya hanya laki-laki biasa.Yulia tersenyum kecil."Mas Adrian ... Dia calon suami Yulia Kak," jawabnya.Seketi

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 24. Tentang Masa lalu

    "Yulia, boleh Tante ngobrol sebentar?" tanya Maya setelah Adrian pamit pulang."Ada apa Tante?" Yulia mendaratkan bobotnya di sebelah Maya.Maya mengulas senyum lembut pada gadis disebelahnya. Yulia memang cantik, dia juga sangat penurut."Gimana kerjaan kamu? Lancar?" tanya Maya sekedar basa-basi."Alhamdulillah lancar Tante." Yulia menatap lekat wajah Maya, ia seakan bisa membaca gurat ekspresi tantenya yang terlihat sepertinya ada yang ingin beliau sampaikan."Ada apa Tante? Ada yang ingin Tante katakan sama Yulia?" tanya Yulia langsung pada intinya. Maya pun kembali mengulas senyum."Iya ada sedikit yang ingin Tante tanyakan." Yulia menegakkan tubuhnya seakan ia telah siap untuk mendengarkan apa yang hendak Maya tanyakan."Kamu serius sama laki-laki itu? Siapa itu tadi namanya, ehm ....""Adrian Tante.""Ah ya, Adrian. Apa kamu benar-benar serius dengan hubungan kalian?" "Iya Tante. Yulia sama dia sih serius, tapi masalahnya ada sama Mama, Mama nggak merestui hubungan kami, padaha

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 23. Bikin pusing

    Semenjak hari itu Anita lebih banyak diam, tak lagi membahas tentang perjodohan pada Yulia.Sampai pada hari ini rumah Anita kedatangan sepupunya, yang tak lain adalah Maya–ibunya Raffi.Beberapa kali Maya datang ke rumah, dan dua kali menjenguk di rumah sakit. Melihat kondisi sepupunya yang kini terbaring di tempat tidur membuat Maya sedih, karena biasanya saat ada acara kumpul keluarga, Anita selalu menyempatkan diri untuk hadir di tengah-tengah mereka. Tapi kini semenjak ia mengalami kecelakaan, Anita seakan tersisih dari keluarga besarnya."Gimana keadaan kamu sekarang Mbak?" tanya Maya. Ia datang sendiri dengan di temani supir."Ya beginilah May, tak ada perubahan apapun, aku cuma wanita tua yang lumpuh, dan merepotkan," ketus Anita.Maya yang memang sudah sangat mengerti karakter Anita pun biasa saja."Sabar Mbak, namanya juga ujian. Alhamdulillah Yulia gadis yang baik, aku lihat dia merawatmu dengan baik."Anita hanya menghela napas. Putrinya memang gadis yang baik, cantik, ta

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 22. kenyataan

    "Makan dulu Ma." Yulia menyuapi bubur untuk Anita. Namun Anita masih diam tak bergeming."Ma, makanlah sedikit," pinta Yulia lagi, pasalnya semenjak sadar dari komanya mamanya lebih banyak diam, tak mau makan.Akibat kecelakaan yang menimpanya dan masalah pada saraf otaknya, menyebabkan kedua kaki Anita tak bisa digerakkan. Lumpuh.Segala sesuatunya harus di bantu. Yulia jadi sering ijin tak masuk kantor, untungnya pihak kantor berbaik hati memberikan dispensasi karena selama mengabdi pada perusahaan kinerja Yulia bagus."Kamu nggak masuk kerja lagi?" tanya Anita.Beruntung meski kakinya lumpuh, dalam berbicara Anita masih lancar, tak ada masalah."Nggak usah pikirkan tentang kerjaanku Ma, yang penting sekarang Mama harus makan biar cepat sembuh," sahut Yulia."Assalamualaikum, selamat pagi." Tiba-tiba pintu ruang rawat Anita terbuka, menampakkan sosok Adrian.Melihat kehadiran Adrian, Anita langsung membuang muka."Ini aku bawakan buah-buahan dan brownies untuk Tante Anita." Adrian m

DMCA.com Protection Status