Share

Bab 124. Ingin Rujuk

Penulis: Tifa Nurfa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Akhirnya sampai juga." Aku bermonolog, menghela napas lega, kini kembali aku menapaki tanah ibu kota.

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya Yanto datang, ia langsung membantu membawakan koperku. Sebelum tiba di bandara, aku memang sempat menghubunginya meminta di jemput.

Sesampai di rumah, aku langsung merebahkan tubuhku di pembaringan. Hari sudah menjelang tengah hari, aku beristirahat sejenak memejamkan mata ini. Semalam aku hanya tidur beberapa jam, karena Intan banyak bercerita.

Aku terlelap, hingga terdengar suara Bik Jum mengagetkanku.

"Mbak, Mbak Putri! Ada tamu Mbak." Bik Jum memanggilku disertai suara ketukan pintu kamarku.

"Iya Bik, ada apa?" tanyaku seraya bangkit dari ranjang meraih jepit rambut di atas nakas, kemudian mencepol asal rambutku.

"Ada tamu Mbak!" ucapnya lagi.

Ada tamu? Siapa? Aku tinggal di sini hanya berdua dengan Baik Jum dan aku jarang sekali kedatangan tamu.

"Siapa Bik?" tanyaku lagi kemudian meraih hijab instan yang tergantung di balik pintu kamar l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 125. Maaf Aku Tak Bisa

    "Maksudnya gimana Mas?" tanyaku."Aku ingin kita kembali rujuk Nis."Ucapan laki-laki itu tentu membuat aku tercengang. Aku terdiam, hati ini rasanya sudah mati rasa. Sekarang saja aku masih mempersiapkan diri untuk membuka kembali hati yang terasa mati ini, kini justru dia datang meminta untuk kembali. "Maaf Mas, Aku ... Aku nggak bisa, maaf," sahutku."Kenapa Nis? Kenapa? Aku janji akan berubah, aku janji tak akan mengulangi kesalahan yang pernah aku lakukan dulu, menduakan kamu, aku janji akan memperbaiki hubungan kita. Aku janji Nis, aku janji akan membahagiakanmu, Nisa," ucapnya terdengar begitu menggebu.Dania terdiam mendengar kakak laki-lakinya bicara."Ya, aku mengerti Mas, tapi ini masalah hati. Hatiku yang sudah retak, pernah terluka, pernah tersakiti, walau aku sudah memaafkan, tapi tak bisa utuh kembali seperti dulu, Mas. Nggak bisa." Aku berkata tanpa ragu."Tapi, bukankah kamu sampai sekarang belum menikah lagi, dan itu artinya di hatimu masih ada cinta kan untukku? C

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 126. Batal Kerjasama

    "Aku kerja di klinik deket rumah Mbak. Ya, penginnya sih, pindah kerja gitu cari yang lain lagi, yang gajinya gede, tapi sekarang susah cari kerja. Atau di kantor tempat kerja Mbak Nisa ada lowongan kerja? Siapa tahu aku atau Mas Adrian bisa masuk kesitu."Ucapan Dania sukses membuat aku terperangah. "Oh, ehm, ya nanti kalau ada lowongan nanti pasti Mbak kabarin ya Nia," ucapku akhirnya.Setelah cukup lama kami berbincang, akhirnya mereka pun pamit, ah tidak, tepatnya Aku dan Dania yang lebih banyak ngobrol, Mas Adrian lebih banyak diam. Aku mengantar mereka berdua hingga ke depan pintu gerbang, Mas Adrian mengendarai motor lamanya, yang dulu. Tak banyak yang berubah darinya, bahkan kini wajahnya terlihat lebih tua, dengan jambang halus di sekitar rahangnya, dulu dia paling tak suka membiarkan jambangnya itu tumbuh. Kulitnya sedikit lebih gelap, rambutnya pun dibiarkan memanjang, tidak seperti dulu, sudah panjang sedikit saja, dia langsung memangkasnya.Kentara sekali dia kurang te

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 127. Apa ini maksudnya?

    Aku lebih baik kehilangan dana perusahaan daripada harus menyerahkan tubuhku hanya untuk menyelesaikan masalah ini. Aku masih punya harga diri. Aku bukan wanita murahan yang rela mengangkang hanya demi tercapainya sebuah misi.Aku bisa mendapatkan tender laindemgan cara baik dan terhormat, daripada harus bekerjasama dengan laki-laki yang benar-benar tak menghargai lawan bisnisnya.Aku memang janda, tapi aku bukan wanita murahan yang rela berbuat hal menjijikan itu.Aku menekan kuat-kuat dada ini, detak jantungku berdegup kencang, tapi aku sudah yakin dengan keputusan yang baru saja kuambil. Shit! Dasar laki-laki hidung belang!Aku memukul keras setir mobil yang ada di depanku. Entah mengapa rasa marah menyeruak di dalam dada, aku merasa seperti di lecehkan.Astaghfirullah, Astaghfirullah. Beginilah dunia bisnis, meski tak semua orang pelaku bisnis berbuat seperti yang di lakukan Pak Antoni, tapi cara kotor seperti itu, sudah lazim digunakan dalam dunia bisnis.Tinggal kita sendiri mem

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Nan 128. Makan Malam Spesial.

    "Hah, ini pasti kerjaan Mama," Raffi bergumam dan membuang napas.Aku dan Raffi pun akhirnya saling tertawa melihat kekonyolan kami. Ya, kami sama-sama ke tempat ini karena di suruh Tante Maya untuk menjemput beliau. Sedangkan Tante Maya sendiri entah ada di mana."Ya, kau benar ini pasti Tante Maya mengerjai kita. Ya sudah kalau gitu, aku pulang ya!" Aku melangkah hendak menuruni anak tangga, namun suara Raffi menghentikanku."Tunggu Put, kenapa harus buru-buru pulang. Kita sudah terlanjur sampai di sini, kenapa nggak lanjut makan aja, emangnya kamu nggak lapar?" tanyanya, sambil menatap sekitar ruangan yang sepi, hanya ada aku dan dirinya. Aku diam. Tatapanku menatap ke bawah melihat anak tangga."Sudahlah, ayo sini, temani aku makan!" Tiba-tiba Raffi sudah menarik lenganku untuk mengikutinya, dan duduk di kursi.Raffi menatapku sekilas kemudian menatap buket bunga mawar merah yang ada di meja. Kemudian mengambil buket bunga itu dan mencium harumnya. "Ini wangi sekali, ini pasti u

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 129. Perhatian

    "Apa selama ini, kau terganggu dengan ucapan Mama?" tanya Raffi setelah kami berdua saling diam cukup lama."Bukan begitu, bisa saja 'kan apa yang kau ungkapkan ini karena Tante Maya yang mendesakmu."Raffi menggeleng tersenyum."Kau ingin aku berkata jujur?"Aku mengangguk."Ya, memang ini keinginan Mama, tapi aku yakin pilihan Mama adalah pasti yang terbaik untukku. Dan sejauh aku mengenalmu, kau memang berbeda, jujur saja aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu, ditambah dengan dukungan dari Mama, jadi apa salahnya kita mencoba membina hubungan yang lebih serius," paparnya."Apa kamu bilang? Mencoba membina hubungan yang lebih serius? Jadi kamu pikir, untuk komitmen sebuah hubungan itu hanya ajang coba-coba?"Mendadak aku jadi tak berselera makan. Aku menatap laki-laki yang duduk di depanku ini dengan tatapan kesal."Bukan! Bukan begitu Putri, ah salah lagi gue," gumam Raffi tampak frustasi."Lalu?""Ya, aku mencintaimu dan aku ingin menikahimu Putri.""Sudahlah Raffi, seper

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 130. Mawar merah

    Tanpa pikir panjang aku langsung membuka aplikasi hijau, menekan nomor Raffi dan melakukan panggilan telepon."Hallo Raffi! Kau menguntitku?!" ucapku langsung begitu dia mengangkat panggilan dariku."Woo, telepon langsung marah-marah, santai dong Putri Sayang." Netraku membeliak mendengarnya memanggilku dengan sebutan Sayang."Stop memanggilku begitu, aku bukan istrimu, Raffi!" sungutku."Ya, sebentar lagi kan jadi istriku," ucapnya kepedean."Raffi, please, jangan bikin aku kesal.""Siapa yang mulai, kau sendiri yang telepon aku 'kan. Gimana makanannya enak? Itu aku pesan khusus untuk kamu lho," ucapnya dari seberang sana."Ya, ya ... Enak. Makasih ya, tapi lain kali tak usah repot-repot. Aku bisa keluar cari makan siang sendiri.""Putri, Putri, kamu kalau lagi kesal begini makin terlihat cantik tahu," ucapnya sambil tertawa kecil."Raffi! Kau benar-benar menguntitku!""Apa buktinya kau bilang aku menguntitmu."Aku terdiam menelisik sekeliling ruanganku, tak ada yang mencurigakan, s

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 131. di Make up

    "Maaf ada apa ya?" tanyaku begitu kaki ini sampai di teras rumah. Terlihat di meja sudah ada dua cangkir teh, pasti Bik Jum sudah membuatkan minuman untuk dua orang ini."Selamat sore, dengan Mbak Putri?" tanya salah satu dari mereka."Iya. Saya Putri.""Perkenalkan saya Tyas, dan ini teman saya Ineke." Kami bertiga saling berjabat tangan."Saya kemari karena diminta untuk membantu make up Mbak Putri ini. Bagaimana apa sudah siap, atau mau mandi dulu Mbak Putrinya?"Aku menatap kedua wanita itu dengan tatapan bingung. "Tunggu dulu Mbak, tunggu, ini saya nggak paham ini, maksudnya Mbak berdua ini mau dandanin saya gitu? Siapa yang nyuruh Mbak, ehm maaf, maksud saya siapa yang meminta Mbak berdua datang kemari?" Aku bertanya dengan sedikit ketus, pasalnya semua kejadian hari ini benar-benar membuatku pusing.Kedua wanita itu justru menatapku tersenyum."Ada lah seseorang yang meminta kami untuk itu, jadi yuk, segera jangan lama-lama, biar nggak terlambat, akan ada acara makan malam ka

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 132. Lamaran Romantis

    "Mari Kak, silakan!" Seorang laki-laki muda membukakan pintu mobil untukku."Terimakasih," sahutku tersenyum. Mobil pun melaju menuju ke kafe. Setengah jam perjalanan karena macet, mobil pun memasuki pelataran kafe, kembali laki-laki itu membukakan pintu untukku. Kemudian mengantarku melalui pintu samping ternyata kafe ini juga ada akses dari pintu samping dan area samping ini ternyata sepi. Tak seramai seperti di depan dan di dalam.Di area samping adalah area outdoor dengan hamparan rumput yang lumayan luas ada beberapa bangku dan kursi, serta dekorasi yang menarik. Beberapa lampion dan lampu LED kekuningan bergatungan pada seutas tali.Juga lampu-lampu kecil berwarna warni yang melilit di batang pohon. Desiran angin mengibarkan hijab pasmina yang kukenakan. Aku terus berjalan mengikuti laki-laki muda yang kuyakini adalah orang suruhan Raffi itu masuk lebih ke dalam area samping kafe.Hingga pemandangan menakjubkan membuat netraku membaliak. Lilin-lilin yang dialasi mangkuk-mangkuk

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 30. End

    Dua bulan sudah terhitung sejak Adrian mulai datang hampir setiap hari ke rumah Yulia untuk membantu segala sesuatu kebutuhan Anita.Merawat orang lumpuh ternyata tidak semudah yang ia bayangkan. Tanpa rasa sungkan Adrian membantu mengangkat tubuh Anita jika hendak ke kamar mandi. Barulah setelah di bawa ke kamar mandi urusan mandi atau buang air akan di bantu oleh Yulia atau Sumi.Adrian duduk termenung di ruang tamu menunggu Anita yang sedang dimandikan oleh Yulia di dalam.Sebenarnya ia tak masalah membantu sampai sejauh ini, Adrian ikhlas. Hanya saja kalau Anita tetap tak merestui hubungan mereka, apa semua yang sudah ia lakukan ini akan sia-sia belaka?"Kenapa? Kok ngelamun? Kamu capek? Bantu Aku dan Mama?" Adrian terkejut tiba-tiba Yulia ada di sebelahnya."Oh, nggak aku lagi menikmati pemandangan bunga-bunga di halaman aja." Adrian berkilah."Oh. Kalau di rasa sudah tak sanggup membantu, katakan saja, aku nggak apa-apa."Adrian terdiam. Baginya cinta yang sudah terlanjur tumbuh

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 29. Mendekati Anita

    "Selamat pagi Tante," sapa Adrian hari Minggu pagi ini ia datang ke rumah Yulia. Kini Yulia sedang membawa ibunya yang duduk di kursi roda, bermaksud untuk menjemurnya di bawah sinar matahari pagi. Sebuah rutinitas yang tak pernah terlewatkan setiap pagi, agar tubuhnya Anita lebih segar.Adrian datang dengan membawa buah dan kue red Velvet kesukaan Anita.Anita diam, dari raut wajahnya masih memperlihatkan ketidaksukaannya pada Adrian, meski ia tahu Adrian adalah orang yang menolong nyawanya ketika waktu ia butuh transfusi darah. Anita tetap keras kepala, sekali tak suka maka sampai kapanpun ia tetap tak suka.Adrian tersenyum, ia paham dirinya masih belum diterima oleh Anita."Mulai sekarang Saya akan sering datang untuk menemui Tante. Jadi kalau ada apa-apa yang dibutuhkan, jangan sungkan untuk menghubungi saya, Tante."Anita mendelik mendengar ucapan Adrian."Memangnya kamu siapa?! Nggak! Nggak perlu kamu datang kemari sering-sering! Bikin mata sepet aja!" sentak Anita.Sedangkan Y

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 28. Cinta Butuh Perjuangan

    Semenjak hari itu Yulia benar-benar sulit ditemui, bahkan di kantornya, Adrian tak dapat menemuinya. Gadis itu benar-benar serius dengan ucapannya, yaitu ingin instrospeksi diri juga berpikir lebih jernih mengenai hubungan mereka ke depan.Jangan tanya bagaimana suasana hati Adrian. Tidak bisa mendengar suara Yulia, tak bisa melihat senyumannya, tentu rasanya sangat menyiksa.Ternyata sesakit diabaikan. Apa kabar dengan hati Yulia yang menunggu selama berbulan-bulan, menyembunyikan perasaannya sampai pada akhirnya Adrian menyambut cinta itu.Adrian tak pernah menyerah, ia kembali mencoba menghubungi Yulia melalui sambungan telepon.Namun tetap sama, tidak diangkat.Hingga lebih dari dua minggu kondisi ini berlalu. Adrian menyerah tak lagi mengubungi gadisnya. Ia sudah pasrah. Jika memang mereka ditakdirkan bersama maka insya Allah nanti mereka akan bersama-sama. Tapi jika memang takdir tak menyatukan mereka maka Adrian akan berusaha ikhlas.Ikhlas adalah titik terdalam sebuah perasaa

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 27. saling introspeksi

    Mendadak wajah Adrian pucat, ia terlihat gugup menatap Yulia yang menatapnya tajam."Ehm, Li, aku akan jelasin ke kamu semuanya, dan kamu jangan dulu salah paham, oke." Yulia masih terdiam menunggu penjelasan seperti apa yang akan Adrian katakan.Setelah keduanya sama-sama diam untuk beberapa saat, Adrian meneguk jus alpukat miliknya."Aku khilaf telah bermain api di belakang Anisa," ucap Adrian jujur. Sebenarnya ia tak tahu lagi dari mana ia harus memulai bercerita, kata-kata seperti apa yang harus ia rangkai dan ia katakan pada Yulia.Ia tak ingin Yulia jadi salah tangkap dan jadi membencinya, Adrian tak sanggup jika harus kehilangan Yulia. Baginya Anisa sudah menjadi masa lalu, dan sekarang ia ingin menggapai masa depan bersama gadis manis yang tengah merajuk ini."Khilaf sampai berselingkuh dengan sepupunya istrimu, Yan?!" Yulia menggeleng tak percaya.Adrian tercekat, ia tak mampu membantah karena memang itu faktanya."Aku nggak nyangka kamu ternyata setega itu Yan. Apa kehadiran

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 26. Masa Lalu

    "Aku pamit pulang ya Kak, kasihan Mama, pasti sudah menungguku pulang." Jari sudah hampir gelap, Yulia pun pamit untuk pulang.Putri mengantar Yulia hingga ke depan pintu gerbang, saat sebuah taksi mobil yang dipesan Yulia tiba di depan rumah Putri, Yulia langsung naik dan berlalu pulang ke rumahnya.Sepanjang perjalanan, perasaan Yulia gampang, antara tetap melanjutkan atau memilih mundur pada hubungannya dengan Adrian. Sesungguhnya jauh di lubuk hatinya, Yulia sangat mencintai laki-laki itu, sejauh ini, walaupun mamanya menentang keras hubungan mereka, selama ini ia tetap berdiri tegak, teguh pada pendiriannya, yaitu memperjuangkan cinta.Tapi menilik akan kisah masa lalunya Adrian, apakah laki-laki itu benar-benar bisa tulus mencintainya sepanjang hidup mereka? Seperti cintanya pada Adrian.Bagaimana kalau tiba-tiba Adrian mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan pada Anisa? Tentu saja hati Yulia akan hancur.Orang bilang sekali saja laki-laki berselingkuh maka tak menutup kemu

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 25. Pertemuan dengan Putri

    Mendadak raut wajah Putri berubah. Ia merasa kurang nyaman membahas lagi tentang masa lalunya."Ehm maaf Kak, maaf banget. Aku bukan bermaksud untuk mengingatkan Kak Putri tentang masa lalu Kakak, tapi aku sangat butuh informasi tentang Adrian." Yulia berkata dengan sungguh-sungguh.Ia tak ada maksud apapun, ia hanya ingin tahu tentang Adrian. Ia tak ingin salah dalam melangkah.Putri menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Kemudian ia meraih cangkir teh-nya, menyesapnya pelan, berharap ia bisa merasa lebih rileks sebelum memulai bercerita tentang mantan suaminya."Ehm, memangnya Yulia kenal Adrian dimana?" tanyanya yang merasa heran bagaimana bisa sosok Yulia yang terlahir dari keluarga terhormat, tumbuh menjadi gadis cantik, berpendidikan tinggi, dan kini memiliki karir yang bagus di perusahaan tempatnya bekerja, tiba-tiba saja kenal dengan Adrian yang notabenenya hanya laki-laki biasa.Yulia tersenyum kecil."Mas Adrian ... Dia calon suami Yulia Kak," jawabnya.Seketi

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 24. Tentang Masa lalu

    "Yulia, boleh Tante ngobrol sebentar?" tanya Maya setelah Adrian pamit pulang."Ada apa Tante?" Yulia mendaratkan bobotnya di sebelah Maya.Maya mengulas senyum lembut pada gadis disebelahnya. Yulia memang cantik, dia juga sangat penurut."Gimana kerjaan kamu? Lancar?" tanya Maya sekedar basa-basi."Alhamdulillah lancar Tante." Yulia menatap lekat wajah Maya, ia seakan bisa membaca gurat ekspresi tantenya yang terlihat sepertinya ada yang ingin beliau sampaikan."Ada apa Tante? Ada yang ingin Tante katakan sama Yulia?" tanya Yulia langsung pada intinya. Maya pun kembali mengulas senyum."Iya ada sedikit yang ingin Tante tanyakan." Yulia menegakkan tubuhnya seakan ia telah siap untuk mendengarkan apa yang hendak Maya tanyakan."Kamu serius sama laki-laki itu? Siapa itu tadi namanya, ehm ....""Adrian Tante.""Ah ya, Adrian. Apa kamu benar-benar serius dengan hubungan kalian?" "Iya Tante. Yulia sama dia sih serius, tapi masalahnya ada sama Mama, Mama nggak merestui hubungan kami, padaha

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 23. Bikin pusing

    Semenjak hari itu Anita lebih banyak diam, tak lagi membahas tentang perjodohan pada Yulia.Sampai pada hari ini rumah Anita kedatangan sepupunya, yang tak lain adalah Maya–ibunya Raffi.Beberapa kali Maya datang ke rumah, dan dua kali menjenguk di rumah sakit. Melihat kondisi sepupunya yang kini terbaring di tempat tidur membuat Maya sedih, karena biasanya saat ada acara kumpul keluarga, Anita selalu menyempatkan diri untuk hadir di tengah-tengah mereka. Tapi kini semenjak ia mengalami kecelakaan, Anita seakan tersisih dari keluarga besarnya."Gimana keadaan kamu sekarang Mbak?" tanya Maya. Ia datang sendiri dengan di temani supir."Ya beginilah May, tak ada perubahan apapun, aku cuma wanita tua yang lumpuh, dan merepotkan," ketus Anita.Maya yang memang sudah sangat mengerti karakter Anita pun biasa saja."Sabar Mbak, namanya juga ujian. Alhamdulillah Yulia gadis yang baik, aku lihat dia merawatmu dengan baik."Anita hanya menghela napas. Putrinya memang gadis yang baik, cantik, ta

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 22. kenyataan

    "Makan dulu Ma." Yulia menyuapi bubur untuk Anita. Namun Anita masih diam tak bergeming."Ma, makanlah sedikit," pinta Yulia lagi, pasalnya semenjak sadar dari komanya mamanya lebih banyak diam, tak mau makan.Akibat kecelakaan yang menimpanya dan masalah pada saraf otaknya, menyebabkan kedua kaki Anita tak bisa digerakkan. Lumpuh.Segala sesuatunya harus di bantu. Yulia jadi sering ijin tak masuk kantor, untungnya pihak kantor berbaik hati memberikan dispensasi karena selama mengabdi pada perusahaan kinerja Yulia bagus."Kamu nggak masuk kerja lagi?" tanya Anita.Beruntung meski kakinya lumpuh, dalam berbicara Anita masih lancar, tak ada masalah."Nggak usah pikirkan tentang kerjaanku Ma, yang penting sekarang Mama harus makan biar cepat sembuh," sahut Yulia."Assalamualaikum, selamat pagi." Tiba-tiba pintu ruang rawat Anita terbuka, menampakkan sosok Adrian.Melihat kehadiran Adrian, Anita langsung membuang muka."Ini aku bawakan buah-buahan dan brownies untuk Tante Anita." Adrian m

DMCA.com Protection Status