Share

Bab 80. Pengakuan Rasa

"Pak Abian kenapa sih! Ngeselin banget! Kelamaan jomblo nih pasti, makanya jd gini," sungutku.

Kembali ia tertawa, padahal nggak ada yang lucu.

"Heh, aku jomblo juga karena ada alasannya!"

"Pasti karena mantan!" tebakku. Tapi dia menggeleng.

"Nggak ada di kamusku, masih terpaut dengan mantan."

"Ya bagus lah kalau gitu. Mantan memang harusnya buang ke laut aja!" Aku melempar batu kecil ke lautan.

Baru kali ini aku duduk santai layaknya seorang teman dengan Abian, biasanya kami selalu bersikap formal dan berusaha selalu profesional, karena memang kami adalah satu tim di kantor.

"Ada seorang wanita yang membuatku tak bisa beranjak untuk mencari yang lain," ucapnya tiba-tiba.

"Oh ya! Itu artinya Bapak belum move on. Makanya Pak, Move on! Move on!" ledekku.

"Sampai kapanpun tak bisa. Karena perempuan itu ...."

Aku menoleh padanya, netra kami beradu.

"Kamu."

Jantungku seakan berhenti berdetak. Abian masih menatapku lekat, membuatku jadi salah tingkah sendiri di tatap begitu dalam olehnya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status