Share

Bab 44. ketemu di Kafe

Semilir angin malam membuat kami larut dalam suasana syahdu menyapa. Di saat seperti ini, sosok Mama seakan hadir diantara kami berdua. Dulu, paling tidak sebulan sekali Papa mengajak kami makan di luar, sekedar cari suasana baru, berburu makanan yang enak.

Kami selalu larut dalam canda, tawa bersama hangatnya sebuah keluarga yang penuh cinta.

Aku jadi rindu Mama.

"Kamu kangen Mama?" tanya Papa seakan tahu isi pikiranku.

Aku mengangguk tanpa bersuara.

"Papa juga sangat merindukan mamamu. Jika boleh Papa meminta, Papa meminta pada Tuhan agar segera dipertemukan dengan mamamu di sana," sahutnya sambil mengangkat kepalanya, memandang langit.

Aku langsung menoleh ke samping dimana Papa berdiri di sebelahku, bersandar pada pagar pembatas ruangan ini, di hadapan kami tersuguhkan pemandangan jalanan kota, dari sini kami bisa melihat mobil-mobil berjalan beruntun, gemerlap lampu kuning dan merah makin menambah indah suasana malam ini.

"Papa! Ngomong apaan sih! Udah nggak sayang lagi sama Tya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status