Share

6. Rencana bercerai.

Penulis: Areum_bee
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-19 21:05:52

Laksmi Wardana terlihat menikmati sup dengan dahi berkerut, tampak sedang menyusun berbagai tanya untuk cucunya.

Sedang Hendra dan istrinya tampak terdiam canggung sederajat dengan atmosfer sekitar. Jangan tanya pada manusia satu yang sedang duduk tak jauh di seberang sana, Dara tak yakin ibunya juga sedang menyusun pertanyaan untuknya. Pasalnya, sekedar saling sapa saja seperti sebuah kemustahilan.

Setelah usai, Sukma Wijayakusuma tampak langsung berdiri dan berniat pergi.

“Mau ke mana, Sukma? Tidak ingin berbincang hangat dengan kami dulu?” tanya Laksmi pada putri semata wayangnya.

“Tidak, Ma. Aku mau istirahat saja, banyak sekali musibah yang terjadi hari ini, membuat kepalaku pusing, aku tidak ingin berbicara dengan siapa pun,” kelitnya tanpa melihat anaknya yang mungkin saja tersinggung.

Dara tak tahu musibah apa saja yang menimpa ibunya hari ini, hanya ... ia terlampau yakin jika namanya masuk pada daftar musibah itu.

“Bahkan dengan Dara?” tanya Laksmi sengaja menyebut nama cucunya.

“Tolong jangan memaksa,” pinta sang anak sebelum berlalu pergi membuat Dara tanpa sadar meremas jemarinya gugup melihat perlakuan dingin sang ibu.

Laksmi menyeka sudut bibirnya dengan serbet bagian dalam lipatan saat selesai dengan dessert-nya sebelum berucap, “Mau bagaimana lagi? Oma juga tak bisa memaksakan perasaan mamamu untuk memaafkanmu sekarang juga. Ibumu berpikir kamulah satu-satunya harapannya setelah semua trauma yang diberikan mendiang ayahmu, makanya saat dia tahu kamu memiliki hubungan dengan pria itu, dia bersikap defensif dengan memberimu pilihan, siapa sangka kamu akan memilih pria tersebut?”

Trauma ... satu kata itu berhasil membuat Dara tercenung, bagaimana bisa ia melupakan kisah itu? Sebuah kisah yang menjadi jawaban atas semua sifat dominan dan strict ibunya selama ini. Tentang ibunya dan trauma masa lalunya akibat kekerasan fisik sang ayah. Kendati sang pelaku sudah lama terkubur jasadnya, Dara yakin trauma ibunya tak serta merta hilang layaknya eksistensi sang ayah.

Sebuah perasaan bersalah langsung memenuhi relung nuraninya, berbagai interogasi tiba-tiba menyerang batinnya. Kenapa ia harus bertemu William? Kenapa ia harus jatuh hati pada William? Kenapa ia malah pergi ke pelukan William?! Kenapa ia tak mempertimbangkan keputusannya saat itu? Kenapa?!

“Perkara maaf-memaafkan itu, juga perlu proses, karena ini juga menyangkut emosi manusia, apalagi kalau emosi itu menumpuk jadi satu, biarkan waktu yang menggerusnya perlahan, setelah itu mamamu akan mulai mengikhlaskan kemudian masuk tahap memaafkan.” Anjani, sang bibi ikut menimpali.

Dara tersentak saat tiba-tiba sang Oma menyentuh lengannya. “Jadi? Kamu benar-benar bisa bertahan dengan membentuk sebuah usaha butik?” tanya Laksmi penasaran sebab ia tak mengetahui perjalanan sang cucu tiga tahun belakangan, karena Sukma langsung mengonfrontasinya saat ia akan mengirim private investigator untuk menyelidiki.

Dara mengangguk lemah. “Tapi sudah bukan milikku lagi,” tuturnya sembari menyembunyikan raut sendu karena lagi-lagi sebuah kenyataan menamparnya bahwa butik itu sudah benar-benar lepas dari genggamannya.

Hendra tampak membasahi bibirnya sebelum bertanya, “Dan ... suami kamu, Ra? Kenapa semuanya jadi begini? Maksud om, waktu itu kamu keukeuh memperjuangkan cintamu padanya, kamu bilang dia orangnya baik, kamu bahkan memberi tahu kami jika kamu bertemu dengannya di salah satu organisasi amal, tapi bagaimana bisa semua berakhir seperti ini? Kami bahkan hampir tidak mengenalimu karena tubuhmu yang kurus ini,” tanyanya sembari mengingat-ingat kegilaan Dara setelah Sukma terang-terangan menutup akses pertemuan Dara dengan William.

Dara tampak gugup di tempat. Ia jelaskan semua yang menimpanya selama dua tahun belakangan mulai dari pernikahannya hingga pengkhianatan suami serta sahabatnya, belum lagi persoalan keluarga suaminya yang menjadikannya tulang punggung keluarga.

“Dara memang salah, karena tidak menyelidiki latar belakang dia sebelum menjalin hubungan dengannya, Dara tidak mencari tahu kelakuan-kelakuan Wiliam sebelum menyukai terlalu jauh. Padahal, Waktu itu Dara bisa saja menyewa private investigator untuk menyelidiki seluk beluk keluarganya, setidaknya Dara akan tahu jika ternyata dia dan keluarganya hanya akan menjadi benalu, seandainya aku melakukannya, hal-hal buruk sepeti ini pasti tidak akan terjadi,” ungkapnya tanpa ditutup-tutupi. Sebuah helaan napas lelah lolos begitu saja dari bibir keringnya.

Laksmi Wardana menampakkan raut iba. “Waktu kamu pergi, Oma kira kamu akan kembali, tapi siapa sangka kamu bahkan dengan mandiri mengurus semua berkas untuk menghapus namamu dari kartu keluarga Wijayakusuma sekaligus menghapus marga," katanya pelan.

Dara menundukkan kepalanya, tak kuasa menunjukkan wajahnya pada orang yang selama ini selalu menemaninya. Sekarang, makin besarlah rasa bersalah itu.

"Oma sadar, kalau ternyata kamu benar-benar serius, tapi apa alasan kamu tiba-tiba memilih orang yang baru kenal sebulan dan malah meninggalkan kami yang bahkan menjadi keluargamu 26 tahun lamanya?” tanya Laksmi sembari merangkul cucunya sendu.

Tak menampik Laksmi juga kecewa akan keputusan cucunya yang lebih memilih orang baru dibanding keluarga sendiri yang sudah melewati jatuh-bangun bersama-sama.

“Sebenarnya ... Dara tidak berniat pergi dari sini, Dara masih menyayangi mama dan kalian, tapi rasanya Dara juga tak sanggup jika harus berpisah dengan mas William.” Dara menatap sebuah ruangan di lantai dua dengan sendu, sebuah kamar yang berhasil membuat rasa bersalah Dara mencuat karena melihat sikap dingin penghuninya.

“Tidak ada gunanya terus-menerus menyesal, Ra,” tandas Anjani sembari mengusap lengan kurus keponakannya.

“Tapi, bukannya nanti malah buat aku jadi mengabaikan kesalahan?” tanya Dara dengan nada skeptis.

“Itu dua hal yang berbeda, apakah dengan menyesali terus-menerus bisa mengirimmu ke masa lalu dan memperbaiki semuanya? Tidak! Yang harus kamu lakukan adalah merencanakan masa depan dengan mempertimbangkan masa lalu, tujuannya? Agar menghindari melakukan kesalahan yang sama, itu juga salah satu upaya menghargai diri, dengan menghormati keputusan yang kita ambil,” jelas Anjani membuat Dara termenung sembari meresapi tiap nasihatnya.

Merencanakan masa depan? Mempertimbangkan masa lalu? Dara memandang pintu jati di lantai dua itu dengan gamang. Ke mana arah masa depannya? Dara jelas tak punya gambaran jelas setelah tujuan utamanya maam ini malah berbelok.

“Kamu mau membalaskan dendammu, Dara?” terka Laksmi membuat Dara tersentak.

Dadanya bergemuruh hebat diingatkan dengan dendam yang melatarbelakangi niatnya menyetujui tawaran sang nenek. Tapi, setelah mengingat semua kenangannya saat menjadi satu-satunya putri Wijayakusuma membuatnya tiba-tiba bingung menetapkan tujuan utama.

“Meskipun Oma tahu, suatu saat mereka pasti mendapatkan ganjaran, tapi kadang memang ada sebuah keinginan dalam hati untuk membalaskannya langsung. Hanya, semua hal itu juga punya konsekuensi masing-masing.

"Kamu sudah dewasa, sudah tahu mana yang terbaik untukmu, apalagi setelah semua yang terjadi ini, kamu pasti mulai mempertimbangkan banyak hal sebelum melangkah. Kamu seorang pewaris, kamu dituntut untuk menjadi pemimpin suatu saat. Tapi jika tidak keberatan, lebih baik kamu perbaiki hubunganmu dengan Sukma dan fokuslah dengan perusahaan kita,” saran Laksmi membuat Dara menemukan secercah cahaya di tengah bimbang yang temaram.

Dara tahu, kedepannya tidak akan mudah, tapi ia akan mengusahakannya, maaf ibunya, balasan untuk keluarga suaminya, dan tanggung jawab sebagai penerus Wijayakusuma.

“Apa yang kamu lakukan untuk permulaan?” tanya Hendra akan rencana hidup keponakannya.

Dara tampak berpikir sejenak sebelum memandangi semua orang. “Bercerai! Aku akan mengurus ini secepatnya,” ucapnya tegas setelah sadar atas statusnya yang ternyata masih menjadi istri sah William Antasena.

Bab terkait

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    7. Kamu Simpanan?!

    Dara menghembuskan napasnya perlahan, matanya memandang tautan tangannya yang berkeringat dingin dengan berkaca-kaca. Meski tangisan sering dianalogikan sebagai ungkapan perasaan sedih, namun hatinya jelas tak membual, bongkahan batu yang semula mengimpit dadanya seakan dipukul godam, semua kekhawatirannya hirap bersama pecahan-pecahan batu itu, lega, setidaknya itulah yang ia rasakan setelah mendengar palu diketuk oleh sang hakim. Meskipun pada akhirnya akan ada tulisan “cerai hidup” yang akan menodai kartu kenegaraannya, Dara tetap bersyukur atas status barunya yang secara tidak langsung lepas dari belenggu siksa. Untung dari segala buntung, selama prosesi perceraian ini, tidak ada drama yang turut membumbui. Awalnya, Dara khawatir jika William akan mempersulitnya, syukurnya ada Sri Rahmi, mantan ibu mertuanya, yang terus menempeli putra pertamanya layaknya permen karet, wanita itu seakan-akan siap mencakarnya jika berani dekat-dekat dengan putra kesayangannya. “Om Hendra? Kok se

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    8. Maaf yang tak terbalas.

    Dara tersentak. Diputarnya pear body shape itu sampai 180° hingga wajah Anjani Hanggasa yang tengah bersedekap langsung menembus retinanya. “Tante!” serunya sambil menghampiri si empunya.“Kamu tahu kejadian tadi?” tanya Hendra membuat Anjani mau tak mau menghentikan lakonnya sebagai istri tersakiti.“Hm, aku kan cuma ke toilet sebentar, balik-balik malah disuguhi drama, aku pikir sedang ada syuting sinetron azab,” celetuknya membuat sepasang paman dan keponakan itu menghela napas bosan.“Kalau begitu, kira-kira judul apa yang cocok untuk sinetron azab itu?” tanya Hendra yang mau-mau saja meladeni sang istri.“Azab sering menebar senyuman, ketika mati mulutnya peot!” seru Anjani yang direspons tawa geli sang suami. Seorang Anjani Hanggasa, dokter pediatri terkenal, sedang cemburu melihat suaminya tersenyum di depan para wanita!Dara bukannya tak tahu bagaimana mesranya dua orang itu, tapi tiap kali melihatnya, perempuan itu selalu memiliki seberkas iri yang menjamur. Cih! William mana

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    9. Saya muak melihatmu!

    ‘Berangkat ke kantor. cepat pulang, ya, Ayah. Adik tunggu,’Dara mendengus saat melihat unggahan Indri yang menampilkan William yang tengah mencium perut rata Indri dengan kemeja slim fit biru serta celana bahan hitamnya. Jadi William sudah mendapat pekerjaan? Dan itu sesudah mereka bercerai? Dara jadi memikirkan omongan Rahmi tentang dirinya yang membawa sial. Apa benar dirinya memang pembawa sial? Kenapa William tampak sukses setelah mereka berpisah?“Bagaimana, Ra?” tanya Laksmi Wardana membuat Dara cepat-cepat menyimpan ponselnya dan mengalihkan atensi ke laptop yang sejak tadi menyala.Dara terkejut. “Aku ... diterima?” tanya Dara tak yakin setelah membaca email dari PT. Juita betari, yang merupakan perusahaan besar milik keluarga Wijayakusuma. Entah harus senang atau sedih, yang jelas perasaan Dara masih niskala.“Bagus! Oma sudah menduga kamu akan diterima!” seru Laksmi dengan nada puas.“Karena perusahaan itu milik Wijayakusuma?” tanya Dara skeptis akan kemampuannya sendiri. S

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    10. kerusuhan Indri

    Dara mengamati dokumen kenegaraan di tangannya. Gelisah, setelah kejadian kemarin, Dara semakin merasa bersalah saat melihat namanya yang tertulis jelas di bawah nama Sukma Wijayakusuma.Anjani menyeruput tehnya sembari memperhatikan ekspresi keponakannya. “Kamu tidak siap-siap? Kita akan pergi ke mall sekarang, kebetulan tante sedang tidak memiliki jadwal praktik, tapi pamanmu itu agaknya tidak bisa mengantar, dia sedang ada urusan bisnis,” beritahunya sembari mengamati penampilan keponakan yang masih ala-ala rumahan dengan mata panda yang menarik atensi.“Kalau menunggu pamanmu, tante tidak yakin kita jadi shopping, biar sopir yang mengantar, kamu siap-siap sekarang!” tegas Anjani membuat Dara mau tak mau bersiap-siap dan kembali saat Anjani menghabiskan secangkir tehnya.Sebuah wrap dress berwarna merah dengan motif flora melekat indah di tubuh 171 senti itu, ditambah sepasang boots hitam yang berhasil membuat Anjani berdecak kagum akan keindahan sang keponakan yang sudah disia-sia

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    11. Tamparan Indri

    Seluruh kegiatan kafe langsung terhenti seketika. Semua mata langsung tertuju pada dua wanita yang tampak memiliki prahara, beberapa orang bahkan kesulitan untuk sekedar menyerap udara, dalam hati khawatir jika napasnya terdengar dan bisa menarik atensi dua wanita di sana, takut terlibat pertengkaran fisik penuh siksa.“Perempuan jalang!” seru Indri sambil menunjuk wajah Dara yang menoleh ke samping akibat tamparannya. Semua pelanggan yang mendengarnya pun mulai berspekulasi sesuai keyakinan masing-masing.“Apa kamu bilang?” desis Dara dengan gigi bergemeletuk.“Memang benar, kan? Sebutan apa yang lebih pantas untuk wanita yang berusaha menghancurkan rumah tangga orang?!” sentak Indri semakin membuat audiens tertarik memperhatikan drama dadakan itu.Dara mengusap pipinya yang terasa panas dan kebas. Matanya menatap nyalang pada perempuan berpenampilan kacau di depannya. “Indri ...,” tekannya yang masih rasional dengan tidak menampar balik perempuan itu sebab masih memikirkan nasib san

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    12. Tugas konyol macam apa ini?!

    Dara mematut penampilannya di depan cermin full body. Sebuah kemeja dengan puffy Sleeve berwarna baby blue yang dipadukan dengan wrap skirt berwarna hitam selutut sukses melekat indah di tubuh semampai itu, memperlihatkan betis jenjangnya. Setelah memastikan penampilannya paripurna, perempuan itu segera mengambil block heel 5 senti yang senada dengan warna roknya. Tidak lupa anting cuplik mutiara yang membuat penampilannya on point.“Wah! Ada yang mau menjalani hari pertama menjadi karyawan, nih!” celetuk Hendra saat melihat Dara turun menenteng heel serta tasnya.Anjani ikut terkekeh sembari mengamati penampilan Dara, wanita paruh baya itu menyingkirkan sedikit resah dan curiga atas sikap tenang Dara, pasalnya, bertahun-tahun mengenal sang keponakan, membuatnya tahu sifat menggebu-gebu Dara. Suatu kemustahilan jika Dara melupakan kejadian ‘itu’ begitu saja.Di ujung sana terdapat wanita berpakaian formal yang tampak mengisolasi dirinya dari keluarga Wijayakusuma lain.“Oma harap kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    13. Inilah Konsekuensi Balas Dendam!

    Delion memandang perempuan yang ia anggap adik itu dengan skeptis. “Sebenarnya apa maksudmu? Kamu tahu, aku adalah seorang PI terkenal, mangsaku bukan sembarang mangsa. Aku bahkan pernah menyelidiki pengusaha terkenal luar negeri, dan kamu?” Delion menunjuk Dara dengan sengit. “Kamu menyuruhku menyelidiki mantan suamimu? Prestiseku jelas akan jatuh!”Dara mendengus. “Jangan salah! Mereka semua orang-orang manipulatif. Jika keluarga William ada di lingkaran sama seperti kita, aku yakin mereka akan menjadi lawan yang tangguh.”Delion Sunarija menghela napas. “Dan? Kamu sudah sepenuhnya lepas dari mereka bukan? Beberapa hari yang lalu aku mendengar kabar perceraianmu dari istriku.”Dara tak mengelak tentu saja, lagi pula istri Delion masih memiliki hubungan kekerabatan lewat Laksmi Wardana. “Kata siapa aku sudah terlepas dari mereka, baru saja kemarin! Indri, mengancam mantan asistenku di tempat kerjanya, aku tak punya pilihan selain datang, dan apa kau tahu apa yang terjadi? Dia! Cecung

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    14. Target Pertama

    Dara merasakan jantungnya melompat-lompat ketika ditatap Hendra penuh selidik.“A-ah! Aku tidak sengaja berjumpa dengannya, kami awalnya beramah-tamah sebentar, setelah mendengar kabar jika oma jatuh, dia langsung menawar untuk mengantarkanku kemari,” alibi Dara membuat Hendra mengangguk dan tersenyum tipis, namun entah kenapa Dara tak lekas merasakan kedamaian di hati kecilnya.Delion mendekat, ia angsurkan tangan penuh guratan maskulin itu kepada Hendra. “Bagaimana kabarmu, Mas Hendra?” tanyanya dengan nada ramah, dalam hati mencebik pada Dara yang tak lihai menutupi kegugupannya.Hendra membalas jabatan tangan itu dengan senyum tak kalah ramah. Ia tarik tubuh Delion hingga keduanya berpelukan ala lelaki.“Baik! Lama tidak berjumpa, aku dengar kamu selalu disibukkan dengan pekerjaanmu, bukankah sebuah anugerah besar keponakanku ini bisa bertemu denganmu?” kata Hendra disertai candaan yang malah membuat Dara semakin gelisah.“Sebenarnya ada apa dengan oma?” tanya Dara menyuarakan ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    61. Kembali ke habitat awal

    Dara menghembuskan napasnya saat melihat penampilannya saat ini. Tak ada lagi tubuh semampai tegap, karena sekarang ia mengandalkan tongkat untuk berdiri. Lekuk tubuhnya jangan tanya lagi, pear body shape kebanggaannya itu semakin terlihat lekuknya karena makanan yang Dara konsumsi dipastikan gizinya langsung oleh sang nenek sekaligus ibunya.Jadilah sekarang, ia hanya bisa mendesah pasrah saat koleksi dress miliknya terasa sempit, karena pinggul dan area dadanya bertambah besar volumenya. Dara akhirnya memilih kemeja serta celana bahan untuk outfitnya ke kantor.‘Hari ini kamu mulai bekerja? Pak Hendra yang memberi tahu saya.’Dara membaca pesan yang Sagara kirimkan sembari menuju ruang makan.‘Iya, Pak. Kursi manager sekarang pasti sudah berdebu karena ditinggal terlalu lama.’Jawabnya setengah mengawur, karena entah bagaimana cara pandang Sagara terhadapnya, tapi yang jelas, sekarang Dara tak bisa lagi memandang Sagara layaknya orang biasa. Pria yang kapan hari telah lancang m

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    60. Tamparan untuk menantu.

    Wanita yang baru saja ditampar mertuanya itu terkekeh sinis sembari memegangi pipinya yang terasa kebas.“Ulangi perkataanmu!” perintah Rahmi begitu sang menantu mengangkat kepala yang sebelumnya sempat tertoleh ke samping akibat tamparannya.“Kenapa? Ibu tidak terima akan keputusanku? Ibu merasa kalau rumah ini milik ibu? Sudah lupa daratan ternyata, sampai mengklaim kepemilikan rumah yang dibangun si mandul itu. Sekarang Ibu mau mengakui ini semua milik Ibu?” tanya Indri semakin membuat khodam Rahmi meraung-raung untuk keluar dan mencakar-cakar wajah menantunya itu.“Kurang ajar!” hardik Rahmi sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi.Plak!Sekali lagi, wajah Indri tertoleh ke samping setelah tamparan keras itu. Namun, wajahnya tak menunjukkan kesakitan apa pun.Rahmi menunjuk wajah menantunya dengan penuh penghinaan. “Kamu pikir kamu siapa, hah?! Status kamu di sini hanyalah menantu yang gagal memberikan keturunan, kamu tidak malu berkata seperti itu padaku selaku yang lebih

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    59. Menghapus jejak.

    Dara memandang wajahnya di pantulan cermin dengan raut bengong. Saat matanya tertuju pada satu titik, Dara dara langsung memaki dalam hati mengingat kejadian kemarin. Di sana, di pipinya yang halus itu Sagara mengecupnya. Catat baik-baik! Mengecupnya! Dara bahkan masih ingat akan sensasi lembut dan kenya—“Arggh!” Perempuan itu mengerang sambil menarik kasar rambutnya sendiri.Misunderstanding atau kesalahpahaman. Itulah yang menjadi penyebab terjadinya tragedi memalukan sepanjang hidup Dara. Perempuan itu berniat baik dengan memberitahu kacau yang perlu diperbaiki di wajah Sagara. Sayang berjuta sayang, pria 36 tahun itu malah menangkapnya dengan maksud lain. Akibatnya, terjadilah adegan itu yang membuat Dara bengong sepanjang hari itu, berbeda dengan Sagara yang malah tampak ceria sebelum pamit undur diri. Menyesal, Dara menyesal tak menggunakan bibir jahanamnya untuk memberi tahu. Kenapa giliran tak diminta bibirnya ini selalu saja mencerocos sana-sini?Lama Dara berpikir, tib

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    58. Perhatian manis.

    Begitu mendengar pemberitahuan Dara, Delion langsung berdiri dari duduknya dan menuju ke dapur dimana sang istri sedang disibukkan dengan berbagai jenis kue yang memanjakan lidah. “Mama! Ayo kita pulang!” ajak Delion sambil menarik tangan istrinya menjauh dari godaan duniawi itu. “T-tapi ini belum selesai,” tolak sang istri dengan mulut penuh kue. Tangannya menunjuk beberapa kue yang siap dilahap. “Aku akan membuatkan untukmu dengan sepenuh cinta kalau perlu!” jawab Delion sembari menggendong istrinya ala bridal style untuk meninggalkan kediaman Wijayakusuma hingga melupakan sang anak. “Papa,” cicit anak enam tahun itu membuat dua orang yang seperti dimabuk asmara itu langsung teringat. Dara langsung bernapas lega setelah satu keluarga itu meninggalkan kediaman Wijayakusuma. Bersamaan dengan itu muncullah wujud baru yang tengah duduk di ruang tamu ditemani ART yang sedang membersihkan kekacauan tamu sebelumnya. “Saya mengganggu istirahat kamu, Dara?” tanya Sagara sem

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    57. Mengusir tamu.

    Apakah Dara senang mendapati hubungan dirinya dengan sang ibu membaik? Jawabnya tentu! Tapi di sisi lain, Dara masih juga merasa bersalah akan luka yang ia ciptakan. Benar-benar semudah itu Sukma memaafkannya? Tiga tahun ia menghilang tanpa memedulikan keluarga Wijayakusuma dan memulai hidup baru. Selama itu pula sukan pasti terluka, tapi akhirnya hanya membutuhkan beberapa bulan saja untuk membuat sang ibu luluh. Mungkin karma yang tuhan berikan bukan dalam bentuk sebuah peristiwa buruk atau nasib sial. Namun, sebuah perasaan sampai kapan pun akan melekat kuat di ingatan Dara. “Non Dara?” panggil suara feminin setelah mengetuk pintu. Dara segera berdiri dengan bantuan kruknya sebelum membuka pintu kamarnya. “Ada tamu yang sedang menunggu Nona,” ucap seorang pembantu muda yang kapan hari ia peralat di rumah sakit. Dara mengernyit heran saat mendengar kata tamu. Apakah Sagara? Tapi kata sang empunya, Sagara sedang memiliki perjalanan bisnis ke luar negeri, tapi akan lebih ane

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    56. Mari membuka lembaran baru.

    Dara menatap tulisan yang menghiasi kertas di tangannya itu dengan tangan bergetar hebat, wajahnya yang semula antusias langsung berubah pucat pasi ditambah gemeletuk gigi yang ikut menambah harmonisasi dengan suasana sepi di sekitarnya.Perempuan itu pikir ... ia baru saja menemukan informasi akan keluarga Adikara yang sekiranya bisa membantu sang informan, dia pikir ... ia baru saja mendapatkan harta karun begitu melihat amplop yang diberi cap oleh salah satu dari banyaknya klinik milik keluarga Adikara. Namun, ini jelas di luar ekspektasinya. Ia mendapati nama Sukma Wijayakusuma di sana. Sebagai ... seorang pasien.Sedang di sisi lain, seorang wanita paruh baya mematung di tempatnya begitu mendapati sang anak yang tetiba saja ada di ruang kerjanya. Sukma Wijayakusuma mengamati perubahan ekspresi Dara yang tampak syok.Wanita paruh baya itu mendekati sang putri semata wayang. “Dara ... kenapa kamu di sini?” tanyanya dengan nada lembut.Sedang si empunya nama yang di tanya, mal

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    55. Yang disembunyikan Sukma

    Dara berbalik begitu mendengar suara sang nenek. Benar saja, ia langsung dihadapkan dengan wujud Laksmi Wardana yang tengah membaca buku di living room. Janda kembang itu berjalan mendekatinya.“Yah,” desahnya begitu duduk setelah berusaha keras. “Jujur itu memang relate. Tapi, bukan berarti aku menyetujui cara ekstrem Oma sampai berjalan sendiri tanpa didampingi orang,” sambung perempuan 29 tahun itu sembari merenggangkan kakinya. “Kamu tampak sangat bersemangat untuk sembuh, ya?” tanya Laksmi sambil memandangi sang cucu yang bahkan sampai berkeringat karena berusaha berjalan, padahal, rumah ini sejuk ber-AC . “Mau bagaimana lagi? Ada banyak tanggung jawab yang sekarang menungguku, jabatanku tidak boleh kosong terlalu lama, apalagi saat perusahaan sedang sibuk-sibuknya seperti ini. Meskipun memang bisa, tapi bagiku, bekerja dari rumah itu jelas memiliki kesan berbeda,” jawab Dara dengan tangan mengambil camilan dari meja di depannya. Itu adalah ubi bakar kesukaan Laksmi, entah

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    54. Resmi calon pacar.

    Dara menatap pantulan tubuhnya di cermin. Kaki jenjang yang dulunya menjadi kebanggaannya itu sedang berusaha tegap berdiri dibantu dua kruk di kedua sisi tubuhnya. Untuk pertama kalinya, akhirnya Dara bisa terbebas dari nyeri lutut yang disebabkan karena terlalu lama beraktivitas menggunakan kursi roda. Meskipun sekarang ia harus berusaha lebih keras karena jalannya yang tertatih-tatih, tapi Dara tetap menikmatinya sebagai progres menuju kesembuhan.Bunyi notifikasi ponselnya membuat kegiatan menganalisis penampilan itu buyar seketika, mengambil ponselnya yang tergeletak mengenaskan, Dara akhirnya mendapati nama sang gebetan yang tertera di layar elektronik itu.Apakah bisa dianggap demikian? Pasalnya mereka berdua berinteraksi sama halnya seperti dua klien yang sedang dalam hubungan kerja.‘Minggu depan, saya akan mengusahakan ke rumahmu, maaf karena kedepannya saya akan sibuk,’Hanya itu, tak ada ucapan manis seperti selamat pagi, malam, atau siang sekalian apalagi 'kamu suda

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    53. Menerima?!

    Dara meneliti latar belakang Sagara yang kapan hari Delion berikan padanya. Sayangnya ia belum sempat membaca keseluruhannya, hingga sekarang, ia beranikan diri kembali membukanya untuk melihat hal yang mungkin saja pernah ia lewatkan atau informasi apa pun yang bersifat membantu dirinya dari keadaan ini. Benar saja kata Delion, Sagara bisa saja mendapatkan predikat pengusaha yang terkenal ramah, tapi itu jelas tak menghilangkan jati dirinya sebagai pengusaha sukses yang penuh siasat. Di dalam rekap latar belakang Sagara, tak ia temukan satu pun informasi yang menunjukkan jika Sagara pernah jatuh karena menaiki motor saat sedang balapan liar seperti yang sang empunya ceritakan kapan hari di rumah sakit. Dua kemungkinannya yaitu, Sagara memang benar-benar pernah jatuh seperti katanya, adapun alasan Delion tak menemukan rahasia itu karena Sagara sangat pandai melebihi private investigator terkenal seperti Delion. Yang kedua, jika data dari Delion ini memang benar akurat, maka Sag

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status