Share

Bab 106 Rasa Di Dalam Hati

Penulis: Lemongrass
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Waktu semakin beranjak malam, dingin mulai merajai setiap sudut gedung rumah sakit.

Damaira merasakan hidungnya sedikit tersumbat dan kepalanya pusing. Jaket yang dia bawa sudah melekat di tubuh.

"Sepertinya kamu hampir tumbang, Mbak." Dina meledek. Damaira cemberut.

"Sudah malam, kamu harus beristirahat, Din. Besok kamu harus bekerja."

Damaira mengingatkan Dina yang masih asik menggulir sosial medianya.

Gadis itu langsung menonaktifkan layar ponselnya, menatap Damaira dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenapa kamu selalu menyuruhku untuk beristirahat, sedangkan kamu sendiri sebenarnya juga harus bekerja. Berapa hari kamu mangkir dari tokomu?" ujar Dina dengan suara sedikit bergetar.

"Kamu tak perlu memikirkanku, Din. Toko aman bersama …."

"Kamu selalu saja seperti itu, Mbak. Kamu boleh kok tidak peduli pada kami, kamu berhak untuk tidak menemui Masku. Tidak masalah kamu mengabaikan Celine, bahkan pura-pura tak tahu kejadian ini pun tak apa-apa. K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 107 Gagal Bertemu

    Damaira melihat ponselnya yang tak lagi memiliki daya setelah menelpon Isa."Ya ampun, tadi aku lupa mengisi daya."Damaira bergegas menuju ke parkiran di mana mobilnya berada."Di mana, ya?" gumam Damaira.Damaira mencari kabel charger untuk mengisi daya, sebelum akhirnya memacu kendaraannya keluar dari parkiran gedung perkantoran itu.Pandangan mata Mahesa menangkap sebuah mobil yang berada di kejauhan, mobil milik Damaira melesat keluar area gedung perkantoran."Damaira!"Melihat jarak yang cukup jauh, tak mungkin Mahesa bisa mengejar mobil tersebut.Pria itu segera menghubungi Damaira."Kenapa nomornya tidak aktif," kesal Mahesa setelah gagal menghubungi Damaira.Mahesa menyugar rambutnya dengan kasar, frustasi. Terlebih setelah ini dia ada rapat penting, tak mungkin jika mengejar Damaira keluar.Mahesa menarik nafas panjang lalu mengeluarkan dengan perlahan, mengembalikan kewarasan yang sempat hilang karena makhluk bernama wanita, yang telah berhasil mengacak-acak hatinya."Ada ap

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 108 Video Call dari Anak-anak

    Naya masih menertawakan Damaira yang salah tingkah dan pipi memerah."Kenapa kalian tak menikah lagi saja, aku rasa kalian akan lebih bisa menghargai sebuah hubungan, terutama kamu, Mas," beo Naya.Damaira hanya diam seribu bahasa, begitu juga dengan Negan. Sikap kompak dua orang itu membuat Naya kembali tertawa.Tok! Tok! Tok!Damaira dan Naya saling bertukar pandang."Siapa?" Naya hanya mengedikkan bahu. Damaira berinisiatif untuk membukakan pintu, sekaligus menghilangkan kecanggungan akibat ucapan Naya.Damaira tertegun saat melihat siapa yang datang."Mas," lirih Damaira lalu tersenyum."Siapa, Ra?" tanya Naya.Damaira melebarkan pintu, cukup sampai pandangan Naya, namun tidak dengan Negan. Naya mengangguk seraya tersenyum."Aku keluar sebentar ya, Nay." Naya mengangguk."Siapa, Nay?" Tanya Negan setelah pintu itu kembali tertutup."Pak Mahesa."Hati Negan mendadak nyeri mendengar nama atasanya itu. Masih membekas di ingat

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 109 Kepulangan Negan

    Dua minggu kemudian.Pagi yang indah setelah hujan mengguyur hampir sepertiga malam. Kabar baik muncul setelah hasil pemeriksaan Negan yang terakhir keluar.Kondisi Negan telah dinyatakan telah sehat meski belum sepenuhnya pulih. Sore nanti Negan diperbolehkan pulang."Bagaimana, Mas? Apa kamu senang? Akhirnya bisa pulang setelah hampir satu bulan berjuang," Tanya Damaira dengan wajah yang berbinar."Tentu saja aku senang. Semua ini berkat kalian semua yang memberi dukungan padaku.""Perjuanganmu masih panjang, Mas. Anak-anak masih kecil." Ucap Damaira lalu meringis."Kalau begitu aku urus administrasi dulu, ya."Damaira mengambil berkas yang sudah dia siapkan untuk mengurus semuanya.Isa hanya berdehem, seperti biasa manusia itu sibuk dengan komputer jinjingnya."Terima kasih, Sa. Kamu telah membantuku selama ini, mulai dari Damaira pergi ke Jerman, menjadi figur ayah untuk Ezra, kamu juga telah menjadi sosok papi yang baik untuk Celine."Men

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 110 Menginap

    Mendapat pertanyaan mau menginap atau tidak, salah, lebih tepatnya Negan meminta Ezra untuk menginap di rumah itu.Ezra tak hanya memandang sang ibu, tapi juga Isa dan yang terpenting adalah Celine.“Iya, Ezra. Kamu menginap saja di sini. Nanti kita main bersama sampai malam, tidak akan dimarahi sama Papi Isa,” kata gadis cilik itu lalu tertawa pelan sambil melirik Isa yang sedang membulatkan mata mendengar ocehannya.Damaira pun menahan tawa saat mendengar kalimat itu muncul dari bibir mungil Celine.Negan terkekeh, apalagi melihat ekspresi Isa yang melotot tapi tak mengucapkan apapun, menyanggah kata-kata Celine pun tidak, dan hanya menghela nafas pelan.Tak lupa senyum tipis, setipis bulan sabit di awal bulan pun terbit.‘Pria dingin itu bisa tersenyum juga rupanya,’ batin Negan.Mendengar Damaira pasrah saja dengan keputusannya dan juga Celine yang menyambut gembira dirinya, membuat Ezra bimbang.“Tapi aku tak membawa baju ganti,” ucap Ezra.“

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 111 Malu

    Ezra memandang lekat wajah ayah kandungannya, beberapa bulan yang lalu dia tak pernah membayangkan akan bertemu sosok yang tak pernah dia ketahui keberadaannya.“Lalu, apa yang ingin Papa lakukan? Ah, lebih baik aku menyebutmu, Papa. Karena pasangannya adalah Mama,” kata Ezra dengan wajah polos.“Terserah kamu saja, Sayang. Asal jangan sebut Paman,” balas Negan, lalu terkekeh.“Kamu ingat ‘kan, Mama akan berulang tahun sebentar lagi?”“Tentu saja aku ingat, Mama dan Papi akan berulang tahun.”Negan baru ingat jika Isa adalah kembaran mantan istrinya. Seumur Negan mengenal Damaira, dia baru tahu jika mantan istrinya itu memiliki kembaran. Itu pun tahu dari Dina, betapa tidak peduli dulu dia pada ibu kandung Prince Ezra itu.“Bagaimana kalau kita membuat kejutan?”Ezra menatap sang ayah. ‘Kejutan? Daddy Mahesa bahkan lebih dulu membicarakan hal itu,’ batin Ezra.“Ezra?”“Aku tidak janji, Papa.”“Kenapa?” “Karena akan sangat sulit mengalihkan perhatian, Mama.”“Papa harus beristirahat,

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 112 Wanita Masa Lalu Mahesa

    Damaira sudah berkutat dengan adonan sejak subuh selesai menyapa. Rumah bagaikan toko kue dadakan, harum aroma kue yang sedang dipanggang semerbak keseluruh penjuru rumah."Sepagi ini apa yang kamu lakukan? Ingin memindahkan The Moonlight ke sini?" tanya Isa yang ingin mengambil air putih.Pria itu baru saja bangun setelah bermain PS5 hingga menjelang subuh. Mungkin jika Damaira tak memarahinya Dan menyuruh untuk segera tidur, pria single itu tak akan tidur hingga pagi menjelang."Ini sudah pukul 9.00, Isa. Kamu benar-benar memanfaatkan waktu untuk bersenang-senang." “Tentu saja, jarang-jarang aku bisa seperti ini, sejak lima tahun terakhir.”Damaira terdiam, 'Iya, itu semua gara-gara aku dan Ezra kamu tak lagi bebas,’ batin Damaira.Damaira tersenyum tipis lalu menyuapkan satu potong kue ke mulut Isa.Isa hanya bisa pasrah dan menerima suapan tersebut. “Sepagi ini kamu sudah menyuapiku makanan manis,” protes Isa dengan suara yang tak jelas karena kue yang ada di mulutnya.“Sekali-ka

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 113 Wanita Masa Lalu Mahesa 2

    Di rumah mewah Mahesa.Suara ketukan pintu memecah tegangan di antara Mahesa dan Nindi Aulia. “Permisi, Pak Mahesa. Maaf mengganggu,” ucap satpam rumah itu.“Iya, ada apa, Mang?” “Saya mau memberi titipan ini untuk non Keysha.” Satpam itu menunjukkan paper bag yang ada di tangannya. Mahesa melihat paper bag berwarna coklat tanpa nama itu, lalu berjalan mendekati satpam.“Dari siapa, Mang?”Mahesa menerima paper bag itu lalu mengintip isinya.“Dari Mbak Ira, Pak.”“Ira? Apa dia kemari?”“Iya, Pak. Tadi dia sudah sampai di depan pintu, tapi katanya takut mengganggu jadi langsung pergi.” Jujur si satpam.“Sudah lama?” “Belum, Pak. Sekitar lima menit yang lalu.”“Terima kasih, Mang.”“Sama-sama, Pak. Saya kembali ke pos dulu.”Pikiran Mahesa mendadak kacau.“Mas.” Nindi memanggil mantan suaminya yang terlihat melamun.Setelah kesadarannya kembali, Mahesa pamit untuk meletakkan paper bag itu ke belakang.“Apa itu, Sa?” tanya Ajeng yang sedang berada di dapur.“Sepertinya kue, Bu.”“Da

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 114 Aku Merindukanmu, Ra

    Damaira menggeleng, lalu menahan Negan agar tidak berjalan ke arahnya.“Tidak ada apa-apa, Mas. Memang akan lebih baik jika aku beristirahat di rumah saja.”Damaira memegang lengan mantan suaminya, membantu pria itu untuk kembali duduk, namun pandangan entah kemana.“Ayo, Ez. Rapikan barang-barangmu,” titah Damaira pada anaknya.Melihat Damaira sama sekali tak memandangnya, Negan semakin yakin ada sesuatu yang terjadi.“Celine tolong panggilkan Tante Naya,” perintah Negan pada anak perempuannya.“Iya, Ayah.”gadis cilik itu langsung berlari menuju kamar Naya.“Tante di panggil Ayah,” kata Celine setelah Naya membuka pintu kamarnya.Naya keluar dari kamar, menuju ke ruang tengah.“Ada apa, Mas?” tanya Naya.“Tolong ajak anak-anak bermain di luar sebentar ya, Nay.”Tangan Negan menggenggam erat tangan Damaira, tak ingin wanita itu pergi dari sisinya.“Iya, Mas.”Sesuai instruksi dari kakaknya, Naya mengajak kedua keponakannya bermain

Bab terbaru

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Extra Part

    Empat bulan kemudian Isa dan Dina akhirnya menikah, setelah si kembar lahir kedunia dua bulan yang lalu.Keduanya memang sengaja mengambil waktu lebih lama, agar keluarga Damaira fokus lebih dulu pada si kecil Narendra dan Naela. Kembar yang begitu menggemaskan, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, sama seperti Damaira dan Damaisa.Saat ini Isa sedang berada di depan penghulu dan juga Negan sebagai wali dalam pernikahannya dengan Dina. Dina sendiri masih menunggu di ruang rias yang tersedia tak jauh dari tempatnya berada.Deg-degan itu sudah pasti, entah sudah berapa kali pria datar itu menghela nafas untuk menetralkan kegugupan.Penghulu mulai melakukan serangkaian prosesi. Negan dan Isa berjabat tangan, prosesi ijab qabul di mulai.Dengan satu tarikan nafas akhirnya Damaisa Kurniawan telah menjadikan Findina Langit Senja binti Surya Cakrawala sebagai istrinya.Suasana haru tercipta, apalagi ketika pengantin wanita di bawa ke ruangan tersebut. Ucapan selamat dan doa terbaik diuc

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 194. Akhir Perjalanan Cinta

    “Ibu benar mau aku menikah? Dengan siapapun wanita pilihanku?” tanya Isa dengan wajah serius.Lestari diam sejenak sebelum menjawab.“Kamu masih ingin menikah dengan Dina?” tanya Lestari.“Iya, kalau Ibu memberi restu.”Lestari menghembuskan nafas pelan.“Kamu tidak ada wanita lain?”“Belum ada, Bu. Kalau Ibu menginginkan wanita lain, mungkin butuh waktu lebih lama.”“Kamu sungguh-sungguh menyukai wanita itu?”Dalam guratan wajah Isa masih tersirat sedikit keraguan.“Mintalah dulu petunjuk pada sang Pemilik Hati, Sa. Ibu tidak mau kalau kamu memiliki maksud tertentu menikahi Dina, seperti balas dendam.”Isa masih diam, mencoba membuka lembar demi lembar memori mengapa dia ingin menikahi Dina.“Kalau kamu sudah mendapatkan kemantapan hati ingin menikahi Dina karena untuk beribadah dan mencintainya, Ibu akan restui,” ujar Lestari.Isa justru bergelung dengan hatinya sendiri, antara maju atau mundur.“Baik, Bu. Isa akan pikirkan baik-baik dan juga minta petunjuk sama Tuhan.” Benar itu ad

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 193. Bahagia dan Sedih

    Satu tahun kemudian.Kebahagiaan demi kebahagiaan semakin terlimpah di keluarga Mahesa dan Damaira. Sakit dan luka di masa lalu perlahan hanya menjadi sebuah butiran yang terhempas karena tiupan angin.Setelah beberapa bulan lalu Mahesa dan Damaira pergi ke Jerman untuk bulan madu, tak lupa mengajak anak-anak untuk turut serta. Sekarang Wanita itu telah berbadan dua.Bukan, tapi tiga. Ya, Damaira hamil anak kembar. Karena faktor keturunan, hamil anak kembar sangat mungkin terjadi.Di sisi lain, di kota Makassar, Nindi dan Dion juga tengah merasakan kebahagiaan yang sama. Nindi akhirnya hamil, bahkan beberapa bulan lebih dulu dari Damaira.Kabar itu diberikan langsung oleh Nindi pada Damaira. Rezeki memang unik, Tuhan akan memberikan di waktu yang tepat. Di saat semua permasalahan hati di masa lalu selesai, akan tubuh cinta yang baru.Tak kalah membahagiakan Isa juga telah resmi membuka kantor perusahaan sendiri di Jakarta. Karyawannya masih terdiri dari beberapa orang. Pria itu semaki

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 192. Berdamai

    Beberapa minggu berlalu pernikahan Nindi dan Dion pun sudah terlaksana. Meski hanya sederhana keduanya terlihat bagaimana.Di hari Minggu yang cerah itu, Nindi dan Dion berkunjung ke rumah Mahesa, dengan harapan keluarga itu berada di rumah Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah Keysha. Nindi benar-benar bertekad ingin berbaikan dengan anak itu. Dia ingin sekali mendapatkan maaf dari bocah berusia 12 tahun itu.Ya, kurang lebih 12 tahun Nindi meninggal Keysha. Nindi pikir semuanya akan baik-baik saja, ternyata Tuhan memiliki takdir yang sudah ditetapkan untuk mereka.“Oh, Mbak Nindi dan Mas Dion, apa kabar kalian? Selamat ya atas pernikahannya. Kami senang mendengar kabar tersebut.”Damaira dan Mahesa menyambut kedatangan sepasang pengantin yang baru saja rujuk itu.“Kabar baik, Ira. Terima kasih. Maaf kami tidak mengadakan acara apapun.”“Jadi–” Nindi menjeda kalimatnya dan melihat ke arah suaminya, Dion pun mengangguk dan tersenyum.“Jadi, kedatangan kami kemari untuk bertemu deng

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 191. Citra dan Ardi

    Pertanyaan yang seperti memojokkan Citra, membuat dia sejenak berpikir untuk mencari kalimat yang tepat dan mematahkan tuduhan pria itu.“Apa aku ada hak menolak perjodohan ini?”Citra justru bertanya, bukan menjawab pertanyaan Ardi.“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Ardi seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.“Kamu mau jawaban jujur atau jawaban yang menyenangkan hatimu?” tanya Citra.Sepasang anak manusia itu terus saling melempar pertanyaan tanpa ada yang mau menjawab.“Jujur.”“Baiklah kalau begitu aku tidak akan sungkan,” kata Citra. Ardi pun mempersilakan Citra untuk mengatakan segala unek-uneknya.“Aku justru beranggapan Kak Ardi-lah yang menolak perjodohan ini. Kenapa? Seperti yang sudah sedikit aku singgung tadi, kamu tak pernah bersikap baik kepadaku, menyapaku pun hampir tidak pernah, ketika kita berpapasan lebih banyak kamu seperti menganggapku orang asing, kita tidak saling kenal, padahal aku selalu tersenyum padamu sebagaimana junior kepada seniornya.”

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 190. Disidang

    “Mbak, apa di depan atau di sekitar sini ada Pak Negan?” tanya seorang dokter kepada perawat.“Sebentar saya lihat dulu, dok.”“Kalau misal ada bilang, suruh ke ruangan, dokter Maulana mencari,” kata dokter Maulana.“Baik, dok.”Perawat itu keluar dari ruangan kemudian mengedarkan pandangan mencari Negan.Negan cukup cukup terkenal di karangan dokter, perawat, orang-orang penting di rumah sakit, dan juga marketing yang lainnya. Apalagi setelah pria itu mengalami kecelakaan namanya making disebut-sebut.“Nah itu dia si duda keren,” monolog perawat itu setelah melihat keberadaan Negan.“Selamat siang menjelang sore Mas Negan,” sapa perawat itu.“Eh, Iya, Mbak. Ini masih siang bolong,” balas Negan. Wanita itu terkekeh pelan.“Mas Negan dicari sama dokter Maulana, ditunggu di ruangannya.”Negan mengernyitkan keningnya, kemudian bertanya, “ada apa ya, Mbak?”“Kurang tahu Mas, Mas datang saja ke ruangan beliau.”“Terima kasih Mbak informasinya.”“Sama-sama Mas, mari.” Negan mengangguk horma

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 189 Citra Wanita Tidak Peka

    Pagi ini Mahesa disibukan dengan serangkaian pekerjaan, padahal saat ini waktu subuh baru saja berlalu dan matahari belum terbit. Beberapa hari ini pria itu sedikit kurang tidur. Setelah menikah entah mengapa rezeki terus mengalir tiada henti. Proyek sana-sini.“Ini, Mas.” Damaira memberi secangkir kopi sebagai penyemangat lagi.“Terima kasih, Sayang.” Mahesa menarik tangan istrinya, kemudian memberi kecupan hangat sebagai doping.Damaira selalu saja diberi kejutan dengan sikap manis Mahesa. Pria itu benar-benar membuatnya seperti ratu yang spesial.Tak ingin kalah, Damaira pun membalas serangan Mahesa. Sebulan bersama pria itu membuat hidupnya semakin berwarna.“Kalau begitu aku keluar dulu, masak.” Mahesa mengangguk.Damaira menyerah beberapa hal tentang kerumahtanggaan seperti bersih-bersih, laundry, dan lain sebagainya, kecuali masak.Memasak baginya harus dilakukan sendiri, agar kelak anak-anak dan suaminya selalu merindukan masakannya.Meski tinggal bersama mertua, sudah pasti

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 188. Dua Hati yang kembali Menyatu

    Tak hanya Indra yang meluapkan emosi pada Nindi tapi juga Linda. Nindi terpojok sebagai tersangka. Janda itu menangis tersedu. Indra seakan belum puas dan terus memarahi anaknya.Ketegangan itu masih terus terjadi hingga bel rumah itu berbunyi mengalihkan perhatian semua orang yang ada di dalam rumah itu.Dengan kesal Indrawan membuka pintu, melihat siapa yang datang sontak membuat pria paruh baya itu kembali naik darah.“Ini biang keroknya datang, dasar pria tak bertanggung jawab, brengsek!” Indra langsung memaki Dion yang tak tahu apa-apa.Pria itu hanya mengerutkan kedua alisnya, mencoba menelaah apa yang sebenarnya terjadi.“Ada apa, Yah? Siapa biang kerok.” Linda dan Nindi datang menyusul Indra ke ruang tamu.“Ngapain kamu datang ke sini? Bosan hidup, hah?” Sama halnya dengan suaminya, Linda pun langsung menghardik Dion.Nindi sendiri masih berusaha menenangkan diri setelah mendapat amarah dari kedua orang tuanya.Dion menatap iba pada mantan istrinya, entah apa yang baru saja te

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 187. Perasaan yang Terbalas

    Isa tak juga menjabat tangan Dina dan hanya terus menatapnya.“Kenapa hanya menatapku seperti itu?” Dina kembali angkat suara.“Ayo kita berjabat tangan dan kita kembali seperti dulu.” Dengan segenap jiwa dan hatinya Dina menahan sakit. Wanita itu terus memberi sugesti positif pada dirinya sendiri bahwa pasti rasa sakit itu hanya akan menyelimuti berlangsung untuk beberapa waktu saja. Asalkan mengalihkan semuanya pada pekerjaan dan hal lainnya pasti akan segera sirna dengan sendirinya.Dina tersenyum samar dan mulai menarik tangannya. Dia sungguh tidak mengerti kemauan pria yang ada di depannya.Dina menarik nafas dengan maksud menarik ingusnya agar tidak keluar. Dia menahan tangis sekuat tenaga.“Ya sudah ayo kita pulang. Orang-orang pasti menganggapku orang gila karena duduk di sini berjam-jam.Dina meraih tangan Isa dan menarik pria itu agar segera beranjak dari duduknya. Tapi Isa justru menahan tangan Dina.“Ayo kita menikah!” seru Isa.Ucapan Isa sontak membuat Dina membulatkan

DMCA.com Protection Status