Selamat membaca.Dokumen dengan map putih, Nael melaksanakan perintah dari orang yang harusnya ia hindari. Tapi ia juga takut jika ini adalah ujian yang sania beriman padanya karena sudah menjadi bagian dari permainannya.Bisa jadi ia gagal, tapi bisa juga ia berhasil menemukan bahan yang akan memuat luje semakin memperhatikan perusahaan.“Ya, itu benar.” ucapnya sambil mengengam kunci kantor pribadi Hugo—biang masalah yang pernah menjadi pusat perhatian Luke Conan.Ceklek.Dia memuka pintu itu tanpa ragu, lalu mendorongnya perlahan.Gekkk!.Suara pintu yang membuat siapa saja pasti akan ketakutan jika mendengarnya sendirian. Tapi untuk ukuran perusahaan anak, bukankah pintu itu cukup tua dan tidak memiliki kualifikasi yang sempurna untuk sebuah perusahaan yang kayak.Tap!Dia melangkah masuk. Namun sambutan pertama yang menyapanya, adalah aroma debu ya bertentangan ke sembarang arah.Sontak Nael mengepas-ngebaskan udara di sekitarnya. Sebelum lampu dia berhenti saat lampu otomatis me
Selamat membaca.Hugo telah pergi dan Saniaa merasa kalau ia benar-benar sudah di tipu habis-habiskan oleh pria itu.Dia ingin mengeluh, tetapi orang itu berada dalam tanah.Sania yang tidak memiliki semangat sejak awal ia menginjakan kakinya di rumah barunya yang mewah ini, hanya berbaring di atas tempat tidurnya sambil mencoba untuk mengingat masa lalunya. “mereka jelas bisa mengatakannya, tapi apa yang membuat mereka seolah tak bisa mengatakannya secara terus terang padaku? Masa lalu, keluargaku, penyebabnya harus ada.” pikir Sania sambil menatap buram ke arah bantal kepala yang basa karena air matanya.Sesaat sebelum tempat kosong di sebelahnya, di isi oleh lain yang tak lain adalah Luke Conan itu sendiri. Sania mendonggakkan kepalanya, dia hendak bangun akan tetapi Luke menghentikan nya. “tetap lah berbaring.” titah Luke tanpa menatap Sania, pria itu sedang fokus di mengetik.Bisa-bisanya ia membawa pekerjaan di sampingnya, bikin kepala Sania tambah sakit saja.Tapi, saat mempe
Selamat membaca.Bugh!Sania menonjok Darrel yang tidak mengerti dengan situasi dan perasaan yang dirasakan oleh Sania.Lalu dengan gampang nya ia menyarankan sesuatu yang dibenci oleh Sania setengah mampus. “Mimpi buruk ku tidak akan tiba-tiba berubah menjadi indah hanya dengan urusan malam yang indah dan berbunga. Kau tahu kenapa? Itu karena, semua yang dilakukan pria itu adalah mimpi buruk bagiku.” Geram Sania.Dia mengakat tangannya untuk memukul Darrel lagi, tapi Luke menahannya dan membuat Sania menjauh dari Darrel.Siapa sangka, keluarga Conan juga datang namun hanya menyaksikan dari jembatan.Wajah Sania memerah, dan sesuatu yang mereka duga adalah. “Brengsek kau!” Sania murka, dia dengan ganas lepas dari Luke dan langsung menyerang Darrel.Sania berkaca-kaca karena malu.Sementara Darrel yang tahu kalau Sania tidak bercanda, tentu saja harus menghindar namun ia malah jatuh terpeleset karena lumpur di sekitar sungai.Bukanya membantu, Sania malah mendorong Darrel sambil berhar
Selamat membaca.Tentu saja Luke mendengar permintaan Sania sebagai sebuah tantangan, dia tidak pernah menyangka kalau keinginan gelap yang sempat Luke kubur dalam-dalam karena takut Sania akan menganggap dirinya sebagai tahanan dan bukannya pasangan yang sempurna. Justru dikatakan oleh Sania dengan begitu mudahnya.Luke tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Sania, tatapi yang pasti keinginan itu pasti akan dikabulkan oleh Luke.“Tentu saja, aku melakukannya untukmu. Apapun, yang kau katakan Saniaku, sayangku, istriku.”“Luke, aku tahu ini terdengar aneh dan mudah. Tapi percaya lah padaku, jika kau gagal. Tidak akan ada lagi permintaan menguntungkan lain yang akan keluar dari mulutnya lagi. Suamiku!”Seperti perang melawan diri sendiri, yang di buat seindah mungkin. Agar tak ada satu Luka pun yang dikatakan sebagai Luka.***Kembali ke rumah yang sedikit kacau karena ulah Sania. Luke tidak memikirkan tempat lain selain tempat ini.“Kita baru saja pindah, dan kau sudah menghancurkan seba
Selamat membaca.Hari bahkan belum malam, tetapi tamu yang datang seakan mereka semua tahu kalau alamat rumah luke ada di daerah elit tersebut.Banyak dari utusan kantor yang sengaja di datanglah untuk mengacaukan sekaligus memastikan apa yang Sania rencanakan.Tidak pernah berakhir sampai malam tiba, Sania yang tidak keluar dari rumah dan Luke yang tak berhenti bersikap profesional. Dengan menerima semua kehadiran orang-orang ini—Luke tahu ini akan terjadi, sebab Sania ada di dalam kuasa Luke. Saat tamu terakhir pergi, Luke hendak kembali ke kamar untuk melihat Sania tanpa memikirkan hal lain. Seseorang tamu tak di undang lainnya datang berkunjung.“Kau.”“Aku ini ibumu loh.”“Ibuku sudah mati!” jawab Luke dengan nada suara dingin, tak pernah menganggap orang yang saat ini sedang tersenyum anggun padanya sebagai ibunya. Itu karena ayahnya punya banyak istri gila yang mencoba untuk menghancurkannya dan mengambil Sania kembali. ‘Hoho’ dia tertawa licik, tatapannya menerawang ke semu
Selamat membaca.“Aku tidak pernah menyangka kalau hari seperti ini akan datang untuk kedua kalinya, kami saling mewaspadai tetapi kami tetap bersama.” Pikir Sania, merasa seperti sedang bernostalgia saat Luke memeluknya dari belakang ketika ia sedang memasak.Satu hal yang tak pernah ia lakukan dengan kekasihnya. Hugo Conan—padahal semuanya tidak akan jadi begini kalau saja Sania tidak di bohong oleh Hugo.“Kau merusak Bell depan Luke?” Tanya Sania sambil terus mengayunkan tangannya di atas penggorengan panas. Sementara Luke terus menganggunya dengan terus memeluk Sania.Hadeh. Hanya karena di berikan ketenangan, dia jadi seperti siput. “Aku tidak akan pergi ke mana pun.”“Aku hanya suka memeluk mu yang bersikap seperti ini.”“Apa?”“Tidak apa-apa.”Jawaban dan ucapan Luke yang seperti ini membuat Luke bingung, sangat tidak nyambung. Luke seperti sedang menggunakan kata-kata yang tidak ingin Sania ketahui dan hanya dia saja yang tahu.Tak lama, makanan sudah tertata rapi di atas mej
Selamat membaca.Matahari yang menyinari seluruh negeri, terlihat tidak berguna di hadapan mereka yang sedang meneteskan air mata, mengurung diri dan tak sanggup untuk melangkah. Seolah hanya ada kegelapan yang tersisa pada jalan mereka, memilih untuk menundukaan kepala dan mengenang setiap kesalahan dengan penyesalan yang terlihat sangat jelas dari raut wajah mereka.Tentu saja, menyalahkan diri sendiri adalah jalan pintas.Di sisi lain, Luke yang tak mampu untuk menjalankan mobil nya seolah telah kehilangan arah. Akhirnya memberanikan diri untuk kembali, dia kembali ke rumah lamanya. Tempat sejuta kenangan buruk dan indah yang pernah ia ciptaan bersama Sania yang dulu masih sangat muda.Saat ia membuka pintu, aroma rumah itu masih tetap sama. Rasanya Sania tinggal disini, bahkan Luke bisa mencium aroma tubuh Sania yang bertentangan di mana-mana.Dia merindukan Sania.Karena yang sudah tiada jauh lebih di rindukan dari pada ketika dia masih hidup, Luke menatap setiap tempat—masih sam
Selamat membaca.Sania berlari menuju ke tempat yang dimaksud, satu petunjuk yang hanya berisikan nama Hugo saja. Sudah di pastikan kalau itu mengarah pada Salsabila atau Avanti.Sania yang tahu maksud dari petunjuk Hugo dengan cepat mencari ke tempat di mana Aavanti dan Salsabil pernah berbagi cerita dengannya. Sania tak tahu, tapi seperti itulah kejadian yang sebenarnya ingin mereka sampaikan padanya.Kematian Salsabila dan avanti pasti memiliki penyebab, dan penyebab itu tentu saja ada hubungannya dengan semua yang sedang terjadi pada Sania saat.Di dapur, tempat yang selalu menjadi tempat penuh cerita yang panjang karena bosan belajar terus, Sania menemukan sebuah kertas yang ragu untuk ia buka.Api?Tungku bakar kuno yang ada di dapur, tentu saja menjadi tempat yang Sania anggap sebagai petunjuk meski hanya menebak saja.Surat terlahir Salsabila padanya iyalah: “Aku tidak pernah menyukai Isabella itu sebabnya aku ingin Sania tenang.” Hebat, bahkan di saat Sania tak bisa menolong
Selamat membaca.Lia mengalami kecelakaan, mobil yang ia kendarai terjun bebas ke jurang dengan sungai di bawahnya.Bersama dengan itu semua, rumah keluarga Conan terbakar habis. Luke yang mendengar itu pun menjadi sangat murka pada Sania. Tahu kalau ia gagal mepertahankan orang-orang yang tidak seharusnya mati itu. Mengubah rencana, kini ia berniat untuk mengurung Sania selamanya di tempat idak seorang pun manusia atau matahari yang bisa mengambilnya dari pelukan Luke.Dia mencoba untuk mengingkari janjinya. Namun….***Bertahun-tahun yang lalu, ketika ‘Mereka’ masih sangat kecil saat itu. Dia mempunyai kehidupan yang yang normal dan tentu saja, keluarga yang utuh. Ia bahkan punya seorang sadara yang tak kalah cantiknya darinya.Saudara yang selalumembuat ia iri setiap kali mereka bertemu. Dan karena alasan itulah ia selalu berniat untuk mencelakai saudaranya itu karena rasa cemburu sebab keluarganya sendiri melarangnya untuk bermain bersama dengan saudarinya sendiri.Bahkan sang sa
Selamat membaca.‘‘Pemimpin utama perusahaan Nagatama mengejutkan publik setelah memecat sebagian dari karyawan dan membuka lowongan pekerjaan yang menargetkatkan anak-anak berbakat yang baru saja menyelesaikan pendidikan mereka. Tak hanya itu pemilik utama, Luke Conan memberikan gaji yang cukup tinggi bagi para peserta tranning yang memiliki kualifikasi yang cukup baik dalam pekerjaannya. Jelas ini menggegerkan dunia bisnis dengan tindakan yang di lakukan CEO utama Nagatama tersebut.’’Banyak rumor yang beredar kalau ia tak sekejam itu, tapi ada juga yang mengatakan kalau Luke Conan sudah gila. Karena mengambil keputusan yang gegabah–Sania yang membaca berita dalam hatinya. Sontak menatap ke arah Luke yang sedang sibuk dengan masalah perekrutan. Keputusan yang tidak mencerminkan seoarang manusia. Itulah yang semua orang pikirkan saat ini tentang apa yang sedang terjadi.***Keamanan di perketat untuk mengawasi keluarga conan.Di rumah mereka sendiri yang terasa seperti sebuah penjar
Selamat membaca.‘’Kau mendengarku?’’ tanya Luke saat tak mendapatkan jawaban dari sang istri tercinta.Dia yang sedang tenggelam dalam pemikirannya akhirnya terbangun karena mendengar suara Luke yang tmasih begitu cemas.Tentu saja, siap yang tida akan cemas saat orang yang harusnya belum tahu apapun tentang rahasia yang selama ini di simpan, kini selangkah lebih maju. Disaat mereka tak memiliki persiapan apapun akan hal hal ini.Lama saling tatap, akhirnya Sania menjealskan apa yang ia inginkan dan apa yang harus Luke mainkan. ‘‘Jangan sampai ada yang mati lagi, dan gagalkan rencana yang sedang keluargamu bersiapkan untuk menghancurkan mu.’’‘‘Mereka? menghancurkan ku?’’ ucap Luke dengan senyuman sinis yang terukir dengan jelas dari kedua sudut bibirnya.Sania tahu kalau Luke pasti akan meremehkan keluargnaya. Tapi pikiran yang membuat ia selalu menang itulah yang membuat Sania merasa kalau Luke adalah orang bodoh alam bentuk paling sempurna.Sania menghela nafasnya jengah. ‘‘Kau me
Selamat membaca.Satu hari setelah menghilangnya Luke conan dan Sania Allegra.BRAK!‘‘Apa yang sedang kau coba buktikan?’’ teriak sang kekek pada cucunya yang saat ini sedang menatap ke arah cangkir kopi panasnya di meja kerja dengan tulisan CEO utama perusahaan tersebut.Luke merikik pria paru baya yang sepertinya sangat marah atas tindakan yang jauh dari kata cucu jahat tidak berguna yang hausakan darah.Dia tersenyum pada sang kakek. ‘‘Apa lagi?’’ tanya Luke balik dengan gerakan santai ia menyeruput kopi yang tak perlu ia tiup itu. Melihatnya saja sudah membuat lidah seakan terbakar oleh panasnya situasi.Dari balik pintu, Gavin mendengarkan dan dari kamera pengawas yang sengaja di letakan di dalam ruangan sang pimpinan. Darrel mengamati. Sedangkan Nael yang berdiri tepat di samping Luke hanya diam saat melihat interaksi dari dua orang dengan marga yang sama itu sedang bertengkar.Memang saat mereka berhasil menemukan Luke dan Sania yang sengaja bersembunyi di sebuah gubuk kecil y
Selamat membaca.Mungkin hanya sebuah permainan keegoisan yang di ciptakan keduanya lagi. MUngkin mereka masih bisa menegur Sania lagi.Tapi Gavin merasakan sesuatu yang janggal dari tindakaan yang salah bersama dengan pencegahan yang telah di atur untuk menghancurkan niat mereka itu.‘‘Sania memang membenci Luke, tapi dia juga mencintai Luke dengan begitu hebatnya. Sebab Luke jujur akan setiap tindakan yang mengguntungkan ataupun merugikan bgi Sania. Sedangkan pihak Saania tak pernah mengatakan kalau tindakan mereka mengguntungkan atau merugikan Sania.’’ pikir gavin lagi. ‘‘sedangkan Sania membenci teka-teki!’’ ujarnya yang tentu saja di dengar oleh pihakyang lain.‘‘Jadi menurutmu dia mengetahui apa yang harusnya ia belum ketahui?’’ tanya Nael yang ternyata juga merasa janggal dengan situasi yangterjadi saat ini. Seolah-olah di sengaja oleh kedu orang tersebut.***Kediaman Luke sebelumnya memeng berdekatan dengan hutan, itu memudahkan mereka berdua yang seperti bertengkar itu untuk
Selamat membaca.Pukul 12:00, jarum jam terus berjalan. Bersama mata Luke yang terus menatap ke arh jarum jam dalam kesunyian yang tak mampu di tembus olrh siapapun.Meski sudah sangat larut pria itu tetap terjaga. Disisi lain, Nael hanya menghembuskan kepalanya karena tak bisa membujuk Luke yang sudah seperti itu. Kini ia hanya bisa berharap kalau Luke tak menyaiti hati Sania lagi.Akan tetapi….***Brak!Suara pintu yang segaja di dorong dengan sangat kuatnya, membuat dua mata pria yang berada di runangan yang berbeda itu langung menoleh ke arah pintu. Dengan tenang mereka berdua berjalan keluar dari pintu. Namun Nael menghentikan langkahnya saat ia sudah berada di depan gagang pintu. Dan memutuskan untuk mengunci pintu sebelum Sania melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumah lama penuh kenangan buruk dan manis itu.Tap! Tap! Tap! Langkah kaki basah Sania mulai menginjak marmer putih dengan kulitas terbaik tanpa peduli pada kakinya yang kotor karena ia sengaja menginjak genangan a
Selamat membaca.Langit benar-benar tak berpihak padanya. Pria asing yang terus mengejarnya dengan pisau membuat Sania kewalahan, dia menginggat masa lalunya yang ama persis dengan yang sedang terjadi saat ini.Di tengah pengejraan yang tak ada habisnya, Sania tersenyum lega saat melihat mobil Luke yyang terparkir cukup jauh dari tempat dimana ia berada sekarang. Meski begitu Sania tampak senang dengan apa yang ia lihat saat ini, perasaan kecewanya beberapa saat yang lalu perlahan-lhan mulai menghilang.‘‘Syukurlah pria itu masih memiliki sedikit hati nuraninya untuk membantuku.’’ kata Sania sammbil tersenyum senang. Dengan sisa tenaga yang ia punya Sania mencoba untuk mendekat, dan di luar dugaan! Mobil Luke berjalan dengan sendirinya ke arahnya.Itu menghemat waktu dan tenaganya, namun saat mobil itu sudah angat dekat. Pria yang sedang mengejar Sania menghentikan langkah kakinya. Kemudian tersenyum penuh kemenangan saat melihat mobil yang merupakan harapan terakhir Sania itu malah
Selamat membaca.‘‘Dosa? bukankah apa yang saat ini kau lakukan juga di sebut sebagai dosa?’’Sania tersenyum berdesis menatap pria tua yang ada di depannya saat ini.‘‘Memangnya aku habis melakukan apa sampai di sebut sebagai dosa?’’‘‘Bunuh diri juga di sebut sebagai dosa Sania, bukankah itu yang saat ini coba Anda lakukan di hadapan kami semua? menghindar dan menghilang, memilih menetap pada dunia yang salah dan memilih tempat berteduh yang salah! Sania, lepaskan mimpimu, dengan begitu kau akan bisa melepaskan Luke.’’ muntanya pada Sania yang ssekali lagi terdiam di tempatnya.Bukan salah Sania ia memilih hidup yang ia inginkan, juga buka keinginannya untuk berasa dalam dua permainan dengan pemain yang sama-sama tidak menguntungkan.‘‘Anda tahu kalau Luke adalah tipe yang seperti itu, tapi mengapa permaian ini tidak di hentikan, hasil dan hadiah yang akan aku dapatkan di akhir permaian nanti hanya akan menjadi sampah. Bukankah itu tidak adauntungnya bagiku selain memuaskan keingina
Selamat membaca.Bangun-bangun Sania sudah berada diranjang, tentu saja dengan Luke yang saat ini sedang bekerja di sampingnya.Kadang-kadang menuruti Luke ada baiknya juga.‘‘sudah bangun?’’ tanya Luke, menoleh ke arah Sania yang saat ini lebih memilih diam tak mau menatap suaminya yang makin hari semakin membuatnya putus harapan untuk mempertahankan Luke di sisinya.‘‘Sania?’’‘‘Apa?’’ tanyanya sambil menatap Luke dengan penuh kepasraan yang terlihat bgitu jelas.‘‘Kakek inin bertemu dengan mu. Jadi bisakah kita menemuinya?’’Itu bukan permintaan. Itu hukuman karen Sania mencoba untuk menyembunyikan sesuatu dari Luke. Pria itu jelas tahu kalau kakeknya meragukan Sania yang mencoba untuk mengambil jalan lain dari rencana keluarganya yang tidak ia ketahui dengan pasti.Ia juga tahu kalau Sania pasti aka mendapat masalah, tetepi Luke butuh maslah itu untuk membuat Sania begantung padanya dari pada keluarganya sendiri.Lama saling tatap, Sania akhirnya tertawa seperti orang jahat yang s