Share

Cara

Selamat membaca.

Dalam perjalanan pulang, Nael tidak merasa kalau dua orang yang tidur saja harus saling berpeluang itu adalah dua orang masuh. Dan mengapa ia tak bisa menerima kalau dia hanyalah bagian dari permainan kecua m orang itu.

Tidak ada jalan untuk keluar, selain memilih salah satunya. Sedangkan kenyataannya tetap sama, dia tidak akan pernah selamat dari permainan yang telah di atur sejak awal.

“Apakah ini adalah harga yang harus aku bayar, untuk semua yang telah ku lakukan selama ini?” Pikir Nael sambil mengerurkan kedua keningnya, menatap ke arah jalanan kota yang macet seperti biasanya.

Lalu membayangkan apa yang dulu pernah ia lakukan pada anak-anak jalanan itu sangat tidak di terima oleh langit, sebagai seorang dokter muda dulu.

Suara perut Sania yang berbunyi karena lapar membangunkan Luke juga Sania.

“Kau lapar.”

“Aku saja yang beli.”

“Aku saja sayang.” Luke tersenyum, ia mengelus puncak kepala Sania. Sebelum membuka pintu, untuk mencari makanan yang bisa Sania makan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status