Share

Part 6

last update Last Updated: 2021-09-10 04:06:00

Hidup susah sudah di alami oleh Sarah Tjandra selama bertahun-tahun. Semenjak ibunya berhenti bekerja menjadi seorang guru di desa tempatnya di lahirkan, tak ada lagi yang namanya makan dengan lauk. Setiap hari, Sarah hanya memakan nasi dengan kuah yang fi beri penyedap rasa. Tak sekali pun, keluarganya mampu membeli sekedar tempe seharga tiga ribu rupiah. 

Sebenarnya keluarganya bisa saja berubah. Bahkan sering mencoba merubah nasib. Naas, ayahnya yang hobi judi, mabuk-mabukan, dan main perempuan membuat perekonomian keluarga Sarah tak kunjung berubah. Hingga Sarah pun harus menjadi korban karena hobi ayahnya. Gadis berusia 25 tahun itu harus berhenti sekolah dan bekerja kasar menjadi tukang kuli Panggul di pasar. 

Dari pekerjaannya sehari, sebenarnya dia bisa mendapatkan gaji sekitar 20 sampai 50 ribu. Namun, sayang lahi-lagi uang itu hanya cukup untuk beli beras dan sisanya di ambil ayahnya. Belum lagi, ibunya yang tiga tahun terakhir di diagnosa memiliki penyakit kanker hati, membuat Sarah kelimpungan mencari biaya. 

Sore itu seperti biasa, selepas pulang dari pasar induk Sarah akan mampir ke warung Bi Titing yang letaknya tak jauh dari rumah. Hari itu tak seperti biasa, dari kejauhan Sarah melihat warung Bi Titing ramai sekali orang. Menurut kabar yang ia dengar tadi pagi di pasar, anak pertama Bi Titing, Kang Tito baru saja tiba di desa dengan kedua anak dan istrinya. Kang Tito yang bekerja dan sukses di kota, tentu menjadi buah bibir di desa apalagi ketika dia pulang ke desa. 

“Bi, meuli beas satengah liter.” Ucap Sarah dengan logat dan bahasa sunda yang begitu kental. 

“Sakedap–nya.” 

Bi Titing, wanita tua berusia enam puluh tiga tahun itu masih gagah mempersiapkan pesanan Sarah. Dia memasukan setengah liter beras ke dalam kantung plastik hitam dan memberikannya kepada gadis berkepang satu itu. 

“Ieu.” Bi Titing memberikan kantung plastik hitam kepada Sarah dan menunggu Sarah mengambil uang dari kantung celananya. 

Sambil menunggu Sarah mengambil uang, Bi Titing memerhatikan wajah Sarah yang terlihat begitu lesu dan lelah. Ia tahu, jika gadis itu sudah cukup lama menanggung beban yang berat. Penyakit yang di derita ibunya pun sudah di ketahui oleh semua warga desa. Mereka semua pernah mencoba membantu perekonomian dan pengobatan ibunya Sarah. Tapi sayang, perbuatan baik warga desa malah di tolak oleh ayah Sarah. Dia malah berkata, tak ada gunanya membantunya karena umurnya juga tidak akan lama lagi. 

“Sarah, sehat?” tanya bi, Titing. 

“Sehat, bi.” Sambil tersenyum, Sarah menjawab. 

Dia juga memberikan selembar uang sepuluh ribu kepada Bi Titing. 

“Bagaimana kabar, ibu mu?”

“Masih sama, bi. Belum ada perubahan.”

Bi Titing terdiam memperhatikan raut wajah Sarah yang sebenarnya cantik. Melihat gurat lelah, kesedihan yang bercampur menjadi satu. 

“Bapak mu...” Bi Titing tak melanjutkan ucapannya. 

“Bapak tiap hari pulang kok, Bi.”

Wajah, Bi Titing berubah masam. 

“Bapakmu masih begitu, rah?”

Sejenak, Sarah terdiam. Dia mengerti maksud perkataan Bi  Titing. Ada rasa malu yang tiba-tiba menelusup di dadanya. Malu, sampai semua warga desa tau bagaimana kebiasaan buruk sang ayah. Tapi, sekuat dan semampunya, Sarah mencoba menguatkan diri. Bersikap biasa saja menanggapi pertanyaan Bi Titing. 

“Ya, Bibi tahu sendiri bagaimana ayah.” 

Tanpa di sangka, Kang Tito anak Bi Titing tanpa sengaja mendengar obrolan keduanya. Kemudian mendekat dan ikut nimbrung. 

“Bapak mu, masih doyan main judi dan perempuan?” tanya Kang Tito to the point. 

Bi Titing menyenggol tangan anak lelaki satu-satunya itu. Entah kenapa, Tito ini kalau ngomong boyo gak bisa di pikir dulu. Batin Bi Titing. 

Seperti biasa, Sarah hanya mampu menanggapi dengan senyuman kecil, lalu di jawab dengan jawaban yang jujur. 

“Iya, kang. Malah, Sarah dengar bapak mau nikah lagi.”

Sarah ini tipikal wanita lugu, yang bicara jujur meskipun itu mengenai keluarganya. Tak peduli itu aib atau tidak. Sebab memang semua warga kampung sudah mengetahui bagaimana keluarganya. 

“Kamu mau kerja ikut akang?” Tiba-tiba Kang Tito menawarkan pekerjaan. 

Biasanya lelaki ini di kenal pelit sekali sama yang namanya pekerjaan di kota. Entah apa pekerjaan di kota, warga desa pun tak tau. Mereka hanya tahu, kang Tito bekerja untuk perusahaan besar yang namanya suka muncul di televisi rumah mereka. Tapi ya begitu, Kang Tito ini di kenal pelit. Seperti tetanggannya saja yang minta pekerjaan sama dia, dia pasti akan menjawab “tidak ada” atau “cari saja sendiri sana”. Terkesan sombong, tapi sebenarnya kang Tito orangnya baik sekali seperti bi Titing. Setahun lalu saja, dia membantu mendanai warga desa untuk membuat puskesmas sendiri. Enam bulan kemudian, kang Tito menyumbang uangnya yang tak banyak untuk membangun sekolah yang sudah tak layak pakai. Belum lagi, dia itu donatur tetap mushola dekat rumah Sarah. Hanya saja, memang orangnya terkesan agak judes dan pelit jika di tanya soal pekerjaannya. 

“Kerja, kang?” Sarah membulatkan matanya. Bertanya untuk memastikan pendengarnya. 

“Iya kerja. Lumayan, gajinya bisa buat kamu bawa ibumu ke rumah sakit yang lebih bagus daripada puskesmas sini.” Jelasnya. 

Meskipun terdengar agak aneh, kang Tito menawarkannya sebuah pekerjaannya. Tapi, Sarah tak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini. Mungkin, jika dia bekerja akan membantu perekonomian keluarganya lebih baik lagi. Dan, seperti yang tadi kak Tito bilang, dia bisa mengobati ibunya dan membawanya ke rumah sakit. 

“Kalau mau,” Kang Tito kembali berucap. Membuat Sarah yang sedang berpikir mendongakkan kepala menatap lekat lelaki paruh baya berbadan agak tinggi, bertubuh gempal dengan perut buncit, dan kumis tebal. 

“Kamu bisa kesini lagi besok. Akang sama suami akang pulang lusa. Biar bisa akang kasih tau bos akang, kalau kamu mau kerja.”

Sejenak Sarah terdiam. Lalu takut-takut bertanya. 

“Kalau boleh tau kerjanya apa ya, kang?”

“Jadi istri kontraknya bos ku.” Kang Tito to the point lagi. 

Jelas perkataan Kang Tito membuat Sarah dan Bi Titing terkejut. Di jawilnya telinga besar Kang Tito oleh Bi Titing hingga membuat Kang Tito terlonjak kaget dan meringis kesakitan. 

"Kalau ngomong itu jangan aneh-aneh. Kamu pikir sih Sarah ini wanita begituan, huh." Hardik Bi Titing memarahi Kang Tito. 

"Buk, aku cuma bantu dia doang. Lagi pula ini pekerjaan halal kok. Dia di nikahi secara sah hukum dan agama. Hanya saja, pernikahan hanya akan bertahan sampai kontrak yang di sepakati."

Bi Titing semakin kencang menjawil telinga putranya itu. Kencang dan keras sekali, sampai meninggalkan bekas memerah di sana. 

"Sama saja kamu ikut membantu orang berbuat dosa. Besar, To dosanya orang yang mempermainkan pernikahan. Kamu kok mau sih, di kasih kerjaan kaya gitu?" 

Sarah yang melihat hanya diam berdiri mematung dengan kantung plastik hitam di tangannya. 

"Yaudah yaudah, kalau emang kamu gak mau, Rah, ya sudah gak usah terima." 

"Ya memang gak usah. Sudah, lebih baik kamu pulang, Rah. bumu pasti menunggu."

Kepala Sarah mengangguk patuh. Tanpa sepatah katapun, Sarah pergi meninggalkan warung. Menyisakan Kang Tito yang memandangi punggung Sarah dari kejauhan. Diam-diam lelaki itu berdecak, membuang ludah kasar sambil bergumam. 

"Padahal dia cantik, lugu, dan penurut. Sangat masuk dengan kriteria yang di cari tuan Reiner."

Related chapters

  • Istri kontrak CEO   Part 7

    Gubuk di pinggir sawah dengan pencahayaan lampu pijar yang hampir redup itu berdiri. Rumah yang begitu jauh dari pemukim dan satu-satunya mungkin rumah ada di desa itu hampir rubuh termakan usia. Kayu-kayunya saja yang berfungsi sebagai penyangga sudah hampir reot di makan rayap. Atap-atapnya yang terbuat dari genteng tradisional juga beberapa ada yang bolong. Membuat kadang kala, jika hujan turun air hujan langsung masuk ke dalam rumah. Membuat Sarah terkadang kelabakan karena takut membuat rumah banjir dan mengganggu ibunya yang sakit keras. Tetapi, meskipun begitu rumah berlantai tanah itu menjadi tempat satu-satunya Sarah pulang. Meskipun gubuk, reot, dan hampir roboh. Sarah tetap bersyukur masih memiliki rumah untuknya bernaung dari panas dan hujan di luar sana.Sambil menggenggam plastik berisi beras yang ia beli di warung Bi Titing tadi, Sarah membuka pintu rumah. Kepalanya menyembul memastikan tak ada ayahnya yang pulang untuk mencari d

    Last Updated : 2021-09-11
  • Istri kontrak CEO   Part 8

    Bandar Cina, adalah tempat judi yang berada di terminal desa yang letaknya tersembunyi dan menyamar sebagai warung makan langganan supir-supir angkot, dan bus antar provinsi. Tak hanya menjadi tempat judi, dan sarangnya penjudi. Beberapa bulan terakhir, bandar Cina beralih tempat juga sebagai tempat prostitusi yang sangat di gemari para supir yang kelelahan setelah seharian atau bahkan berminggu-minggu mencari lembaran dollar.Tak hanya para supir. Ternyata bandar Cina juga adalah tempat favorit para preman terminal, tukang asongan keliling, tukang angkat barang, dan para profesi lainnya di terminal. Bahkan, orang dari luar terminal pun tak jarang juga ada yang ngumpul dan ikutan main judi dan perempuan di sana. Pemiliknya bernama Ahong, atau biasa di sebut Ko Ahong. Orang asli Cina yang hidup di Indonesia setelah di deportasi dari negaranya sekitar 10 tahun silam.Pagi itu, Dewo seorang penjaga kamar mandi yang kerjaannya tidur dan nonton film blue itu di

    Last Updated : 2021-09-11
  • Istri kontrak CEO   Part 1

    Senja baru saja merangkak naik di penjuru kota metropolitan, Jakarta. Angin bercampur debu polusi sudah seperti makanan sehari-hari warganya yang melintasi kawasan pada penduduk seperti Jakarta Kota. Jika sudah sore seperti ini, sepanjang jalan Jakarta Kota menuju Jakarta Selatan atau selalu di padati dengan berbagai jenis kendaraan.Mobil-mobil mengkilap beradu menjadi satu dengan para pemotor yang kerjaanya selap selip tak pedulikan keselamatan, sudah menjadi tontonan biasa kala jam sibuk pulang kantor seperti sekarang. Bus bus pariwisata yang melayani rute keliling Jakarta pun, tak jarang berhenti sembarang untuk menaik-turunkan penumpang. Belum lagi, supir-supir angkutan kota yang memarkirkan kendaraan mereka tepat di tengah jalan. Meneriaki para penumpang yang baru keluar dari dalam stasiun beos. Jangan lupakan pedagang-pedagang kaki lima, yang mulai menjejerkan dagangan mereka tidak pada tempatnya. Memenuhi bahu jalan yang seharusnya di pergunakan untuk pejalan kaki. Sema

    Last Updated : 2021-09-09
  • Istri kontrak CEO   Part 2

    Ciko Riyanto, adalah pengacara kondang yang namanya lagi hits karena baru saja memenangkan pengadilan seorang artis ternama ibukota. Namanya langsung melejit dan tawaran pekerjaan untuknya banjir di mana-mana. Selain menjadi pengacara kondang. Dahulu, Ciko adalah teman satu flat Jojo di Manchester university. Meskipun mengambil jurusan yang berbeda di Universitas bergengsi tersebut, nampaknya tak menghalangi Jojo dan Ciko untuk saling berteman karena mereka memang dari negara yang sama.Setelah lulus kuliah dan menyabet gelar sarjana hukum, secara pribadi Jojo meminta Ciko untuk menjadi pengacara pribadinya. Mempercayai Ciko untuk mengurus semua kehidupan Jojo yang bersinggungan dengan hukum. Tak hanya di percaya menjadi penasehat hukumnya, Jojo bahkan dengan suka rela memberikan hartanya kala ia masih menjadi manager di perusahaan mobil canggih Tesla sebanyak 25% kepada Ciko.Malam itu, Ciko yang masih tepekur dengan pekerjaan di kagetkan dengan pesan dari Rei yang memint

    Last Updated : 2021-09-09
  • Istri kontrak CEO   Part 3

    Aku menatap pantulan bayangan ku di cermin kaca besar berukuran badanku. Tubuhku begitu indah dan sangat terpesona, dengan balutan tuxedo putih yang terselip mawar putih di kantung kanan. Senyuman tak henti ku pancarkan kepada diriku sendiri. Mengagumi betapa tampan dan gagahnya diriku yang akan siap untuk menikah. Siaran ketukan pintu membuyarkan lamunanku, aku terperanjat dan berjalan untuk membukakan pintu. Rei, asisten sekaligus sahabat baikku terlihat berdiri tak kalah tampan dan gagah seperti ku. Aku mencoba tersenyum kepadanya untuk menyapa. Tetapi sayang, lelaki itu sama sekali tidak membalas sapaanku. Biarlah! Batinku, aku tau Rei adalah orang yang dingin dan cuek. Jadi, ku harus memaklumi lelaki itu meskipun ini adalah hari pernikahan ku. Tangan Rei, tiba-tiba saja terulur mencengkram lembut bahu lebar ku. Aku menoleh lagi ke arahnya dan ber

    Last Updated : 2021-09-09
  • Istri kontrak CEO   Part 4

    Flashback on...Ibu tiri tertawa terbahak-bahak mendengar isi surat wasiat terakhir dari mendiang suaminya. Rasa sakit di pipi akibat tamparan dari Jojo, rasanya sudah tak lagi ia rasakan. Kini, dia merasa menang dan percaya diri akan mendapatkan seluruh harta peninggalan Abimanyu. Cita-cita dulu akan tercapai, menjadi orang kaya yang dapat melakukan apapun sesuka hati.“Rasakan itu, anak tak tau diri! Kau tidak akan pernah mendapatkan harta warisan itu, karena dirimu menyimpang.” Ibu tiri berkata sambil tertawa mengejek yang di ikuti oleh Johanna.“Benar, buk. Kita akan menang. Dia tidak akan mungkin menikahi seorang wanita, toh dia sendiri saja seorang gay.” Keduanya kembali tertawa.Fernando yang menunduk dalam sedaritadi mengepalkan tangannya. Dia ingin sekali bangkit karena sudah amat muak dengan kelakuan jahat ibu dan adiknya itu. Tetapi, untung s

    Last Updated : 2021-09-09
  • Istri kontrak CEO   Part 5

    Di kantor, Jojo terus saja mencecar Rei untuk segera mencarikan dirinya wanita untuk di nikahi. Membuat, Rei geram dan akhirnya memerintahkan seorang anak buah kepercayaannya untuk merekrut wanita-wanita dari kampung. Tak masalah polos, dan kampungan. Asal berpendidikan dan dapat menyeimbangi Jojo. Begitu kata Rei kepada Tito, orang kepercayaan Rei.Di ruangannya, Jojo tengah kedatangan seorang dua lelaki paruh baya berbaju hitam. Mereka terlihat sangat garang dengan wajah yang penuh bekas luka. Belum lagi tato naga di leher keduanya, membuat siapapun yang melihat akan bergidik ngeri.“Jadi bagaimana perkembangan kasus kematian ibuku?” tanya Jojo yang duduk di kursi kebesaran.“Kami belum menemukan petunjuk lainnya. Tapi, kami sangat meyakinkan jika ibu anda mati bukan karena kecelakaan mobil.”Tangan Jojo mengepal erat, bahkan pulpen yang ada di genggamnya s

    Last Updated : 2021-09-09

Latest chapter

  • Istri kontrak CEO   Part 8

    Bandar Cina, adalah tempat judi yang berada di terminal desa yang letaknya tersembunyi dan menyamar sebagai warung makan langganan supir-supir angkot, dan bus antar provinsi. Tak hanya menjadi tempat judi, dan sarangnya penjudi. Beberapa bulan terakhir, bandar Cina beralih tempat juga sebagai tempat prostitusi yang sangat di gemari para supir yang kelelahan setelah seharian atau bahkan berminggu-minggu mencari lembaran dollar.Tak hanya para supir. Ternyata bandar Cina juga adalah tempat favorit para preman terminal, tukang asongan keliling, tukang angkat barang, dan para profesi lainnya di terminal. Bahkan, orang dari luar terminal pun tak jarang juga ada yang ngumpul dan ikutan main judi dan perempuan di sana. Pemiliknya bernama Ahong, atau biasa di sebut Ko Ahong. Orang asli Cina yang hidup di Indonesia setelah di deportasi dari negaranya sekitar 10 tahun silam.Pagi itu, Dewo seorang penjaga kamar mandi yang kerjaannya tidur dan nonton film blue itu di

  • Istri kontrak CEO   Part 7

    Gubuk di pinggir sawah dengan pencahayaan lampu pijar yang hampir redup itu berdiri. Rumah yang begitu jauh dari pemukim dan satu-satunya mungkin rumah ada di desa itu hampir rubuh termakan usia. Kayu-kayunya saja yang berfungsi sebagai penyangga sudah hampir reot di makan rayap. Atap-atapnya yang terbuat dari genteng tradisional juga beberapa ada yang bolong. Membuat kadang kala, jika hujan turun air hujan langsung masuk ke dalam rumah. Membuat Sarah terkadang kelabakan karena takut membuat rumah banjir dan mengganggu ibunya yang sakit keras. Tetapi, meskipun begitu rumah berlantai tanah itu menjadi tempat satu-satunya Sarah pulang. Meskipun gubuk, reot, dan hampir roboh. Sarah tetap bersyukur masih memiliki rumah untuknya bernaung dari panas dan hujan di luar sana.Sambil menggenggam plastik berisi beras yang ia beli di warung Bi Titing tadi, Sarah membuka pintu rumah. Kepalanya menyembul memastikan tak ada ayahnya yang pulang untuk mencari d

  • Istri kontrak CEO   Part 6

    Hidup susah sudah di alami oleh Sarah Tjandra selama bertahun-tahun. Semenjak ibunya berhenti bekerja menjadi seorang guru di desa tempatnya di lahirkan, tak ada lagi yang namanya makan dengan lauk. Setiap hari, Sarah hanya memakan nasi dengan kuah yang fi beri penyedap rasa. Tak sekali pun, keluarganya mampu membeli sekedar tempe seharga tiga ribu rupiah.Sebenarnya keluarganya bisa saja berubah. Bahkan sering mencoba merubah nasib. Naas, ayahnya yang hobi judi, mabuk-mabukan, dan main perempuan membuat perekonomian keluarga Sarah tak kunjung berubah. Hingga Sarah pun harus menjadi korban karena hobi ayahnya. Gadis berusia 25 tahun itu harus berhenti sekolah dan bekerja kasar menjadi tukang kuli Panggul di pasar.Dari pekerjaannya sehari, sebenarnya dia bisa mendapatkan gaji sekitar 20 sampai 50 ribu. Namun, sayang lahi-lagi uang itu hanya cukup untuk beli beras dan sisanya di ambil ayahnya. Belum lagi, ibunya yang tiga tahun te

  • Istri kontrak CEO   Part 5

    Di kantor, Jojo terus saja mencecar Rei untuk segera mencarikan dirinya wanita untuk di nikahi. Membuat, Rei geram dan akhirnya memerintahkan seorang anak buah kepercayaannya untuk merekrut wanita-wanita dari kampung. Tak masalah polos, dan kampungan. Asal berpendidikan dan dapat menyeimbangi Jojo. Begitu kata Rei kepada Tito, orang kepercayaan Rei.Di ruangannya, Jojo tengah kedatangan seorang dua lelaki paruh baya berbaju hitam. Mereka terlihat sangat garang dengan wajah yang penuh bekas luka. Belum lagi tato naga di leher keduanya, membuat siapapun yang melihat akan bergidik ngeri.“Jadi bagaimana perkembangan kasus kematian ibuku?” tanya Jojo yang duduk di kursi kebesaran.“Kami belum menemukan petunjuk lainnya. Tapi, kami sangat meyakinkan jika ibu anda mati bukan karena kecelakaan mobil.”Tangan Jojo mengepal erat, bahkan pulpen yang ada di genggamnya s

  • Istri kontrak CEO   Part 4

    Flashback on...Ibu tiri tertawa terbahak-bahak mendengar isi surat wasiat terakhir dari mendiang suaminya. Rasa sakit di pipi akibat tamparan dari Jojo, rasanya sudah tak lagi ia rasakan. Kini, dia merasa menang dan percaya diri akan mendapatkan seluruh harta peninggalan Abimanyu. Cita-cita dulu akan tercapai, menjadi orang kaya yang dapat melakukan apapun sesuka hati.“Rasakan itu, anak tak tau diri! Kau tidak akan pernah mendapatkan harta warisan itu, karena dirimu menyimpang.” Ibu tiri berkata sambil tertawa mengejek yang di ikuti oleh Johanna.“Benar, buk. Kita akan menang. Dia tidak akan mungkin menikahi seorang wanita, toh dia sendiri saja seorang gay.” Keduanya kembali tertawa.Fernando yang menunduk dalam sedaritadi mengepalkan tangannya. Dia ingin sekali bangkit karena sudah amat muak dengan kelakuan jahat ibu dan adiknya itu. Tetapi, untung s

  • Istri kontrak CEO   Part 3

    Aku menatap pantulan bayangan ku di cermin kaca besar berukuran badanku. Tubuhku begitu indah dan sangat terpesona, dengan balutan tuxedo putih yang terselip mawar putih di kantung kanan. Senyuman tak henti ku pancarkan kepada diriku sendiri. Mengagumi betapa tampan dan gagahnya diriku yang akan siap untuk menikah. Siaran ketukan pintu membuyarkan lamunanku, aku terperanjat dan berjalan untuk membukakan pintu. Rei, asisten sekaligus sahabat baikku terlihat berdiri tak kalah tampan dan gagah seperti ku. Aku mencoba tersenyum kepadanya untuk menyapa. Tetapi sayang, lelaki itu sama sekali tidak membalas sapaanku. Biarlah! Batinku, aku tau Rei adalah orang yang dingin dan cuek. Jadi, ku harus memaklumi lelaki itu meskipun ini adalah hari pernikahan ku. Tangan Rei, tiba-tiba saja terulur mencengkram lembut bahu lebar ku. Aku menoleh lagi ke arahnya dan ber

  • Istri kontrak CEO   Part 2

    Ciko Riyanto, adalah pengacara kondang yang namanya lagi hits karena baru saja memenangkan pengadilan seorang artis ternama ibukota. Namanya langsung melejit dan tawaran pekerjaan untuknya banjir di mana-mana. Selain menjadi pengacara kondang. Dahulu, Ciko adalah teman satu flat Jojo di Manchester university. Meskipun mengambil jurusan yang berbeda di Universitas bergengsi tersebut, nampaknya tak menghalangi Jojo dan Ciko untuk saling berteman karena mereka memang dari negara yang sama.Setelah lulus kuliah dan menyabet gelar sarjana hukum, secara pribadi Jojo meminta Ciko untuk menjadi pengacara pribadinya. Mempercayai Ciko untuk mengurus semua kehidupan Jojo yang bersinggungan dengan hukum. Tak hanya di percaya menjadi penasehat hukumnya, Jojo bahkan dengan suka rela memberikan hartanya kala ia masih menjadi manager di perusahaan mobil canggih Tesla sebanyak 25% kepada Ciko.Malam itu, Ciko yang masih tepekur dengan pekerjaan di kagetkan dengan pesan dari Rei yang memint

  • Istri kontrak CEO   Part 1

    Senja baru saja merangkak naik di penjuru kota metropolitan, Jakarta. Angin bercampur debu polusi sudah seperti makanan sehari-hari warganya yang melintasi kawasan pada penduduk seperti Jakarta Kota. Jika sudah sore seperti ini, sepanjang jalan Jakarta Kota menuju Jakarta Selatan atau selalu di padati dengan berbagai jenis kendaraan.Mobil-mobil mengkilap beradu menjadi satu dengan para pemotor yang kerjaanya selap selip tak pedulikan keselamatan, sudah menjadi tontonan biasa kala jam sibuk pulang kantor seperti sekarang. Bus bus pariwisata yang melayani rute keliling Jakarta pun, tak jarang berhenti sembarang untuk menaik-turunkan penumpang. Belum lagi, supir-supir angkutan kota yang memarkirkan kendaraan mereka tepat di tengah jalan. Meneriaki para penumpang yang baru keluar dari dalam stasiun beos. Jangan lupakan pedagang-pedagang kaki lima, yang mulai menjejerkan dagangan mereka tidak pada tempatnya. Memenuhi bahu jalan yang seharusnya di pergunakan untuk pejalan kaki. Sema

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status