Chapter: Part 8Bandar Cina, adalah tempat judi yang berada di terminal desa yang letaknya tersembunyi dan menyamar sebagai warung makan langganan supir-supir angkot, dan bus antar provinsi. Tak hanya menjadi tempat judi, dan sarangnya penjudi. Beberapa bulan terakhir, bandar Cina beralih tempat juga sebagai tempat prostitusi yang sangat di gemari para supir yang kelelahan setelah seharian atau bahkan berminggu-minggu mencari lembaran dollar.Tak hanya para supir. Ternyata bandar Cina juga adalah tempat favorit para preman terminal, tukang asongan keliling, tukang angkat barang, dan para profesi lainnya di terminal. Bahkan, orang dari luar terminal pun tak jarang juga ada yang ngumpul dan ikutan main judi dan perempuan di sana. Pemiliknya bernama Ahong, atau biasa di sebut Ko Ahong. Orang asli Cina yang hidup di Indonesia setelah di deportasi dari negaranya sekitar 10 tahun silam.Pagi itu, Dewo seorang penjaga kamar mandi yang kerjaannya tidur dan nonton film blue itu di
Terakhir Diperbarui: 2021-09-11
Chapter: Part 7Gubuk di pinggir sawah dengan pencahayaan lampu pijar yang hampir redup itu berdiri. Rumah yang begitu jauh dari pemukim dan satu-satunya mungkin rumah ada di desa itu hampir rubuh termakan usia. Kayu-kayunya saja yang berfungsi sebagai penyangga sudah hampir reot di makan rayap. Atap-atapnya yang terbuat dari genteng tradisional juga beberapa ada yang bolong. Membuat kadang kala, jika hujan turun air hujan langsung masuk ke dalam rumah. Membuat Sarah terkadang kelabakan karena takut membuat rumah banjir dan mengganggu ibunya yang sakit keras. Tetapi, meskipun begitu rumah berlantai tanah itu menjadi tempat satu-satunya Sarah pulang. Meskipun gubuk, reot, dan hampir roboh. Sarah tetap bersyukur masih memiliki rumah untuknya bernaung dari panas dan hujan di luar sana.Sambil menggenggam plastik berisi beras yang ia beli di warung Bi Titing tadi, Sarah membuka pintu rumah. Kepalanya menyembul memastikan tak ada ayahnya yang pulang untuk mencari d
Terakhir Diperbarui: 2021-09-11
Chapter: Part 6Hidup susah sudah di alami oleh Sarah Tjandra selama bertahun-tahun. Semenjak ibunya berhenti bekerja menjadi seorang guru di desa tempatnya di lahirkan, tak ada lagi yang namanya makan dengan lauk. Setiap hari, Sarah hanya memakan nasi dengan kuah yang fi beri penyedap rasa. Tak sekali pun, keluarganya mampu membeli sekedar tempe seharga tiga ribu rupiah.Sebenarnya keluarganya bisa saja berubah. Bahkan sering mencoba merubah nasib. Naas, ayahnya yang hobi judi, mabuk-mabukan, dan main perempuan membuat perekonomian keluarga Sarah tak kunjung berubah. Hingga Sarah pun harus menjadi korban karena hobi ayahnya. Gadis berusia 25 tahun itu harus berhenti sekolah dan bekerja kasar menjadi tukang kuli Panggul di pasar.Dari pekerjaannya sehari, sebenarnya dia bisa mendapatkan gaji sekitar 20 sampai 50 ribu. Namun, sayang lahi-lagi uang itu hanya cukup untuk beli beras dan sisanya di ambil ayahnya. Belum lagi, ibunya yang tiga tahun te
Terakhir Diperbarui: 2021-09-10
Chapter: Part 5Di kantor, Jojo terus saja mencecar Rei untuk segera mencarikan dirinya wanita untuk di nikahi. Membuat, Rei geram dan akhirnya memerintahkan seorang anak buah kepercayaannya untuk merekrut wanita-wanita dari kampung. Tak masalah polos, dan kampungan. Asal berpendidikan dan dapat menyeimbangi Jojo. Begitu kata Rei kepada Tito, orang kepercayaan Rei.Di ruangannya, Jojo tengah kedatangan seorang dua lelaki paruh baya berbaju hitam. Mereka terlihat sangat garang dengan wajah yang penuh bekas luka. Belum lagi tato naga di leher keduanya, membuat siapapun yang melihat akan bergidik ngeri.“Jadi bagaimana perkembangan kasus kematian ibuku?” tanya Jojo yang duduk di kursi kebesaran.“Kami belum menemukan petunjuk lainnya. Tapi, kami sangat meyakinkan jika ibu anda mati bukan karena kecelakaan mobil.”Tangan Jojo mengepal erat, bahkan pulpen yang ada di genggamnya s
Terakhir Diperbarui: 2021-09-09
Chapter: Part 4Flashback on...Ibu tiri tertawa terbahak-bahak mendengar isi surat wasiat terakhir dari mendiang suaminya. Rasa sakit di pipi akibat tamparan dari Jojo, rasanya sudah tak lagi ia rasakan. Kini, dia merasa menang dan percaya diri akan mendapatkan seluruh harta peninggalan Abimanyu. Cita-cita dulu akan tercapai, menjadi orang kaya yang dapat melakukan apapun sesuka hati.“Rasakan itu, anak tak tau diri! Kau tidak akan pernah mendapatkan harta warisan itu, karena dirimu menyimpang.” Ibu tiri berkata sambil tertawa mengejek yang di ikuti oleh Johanna.“Benar, buk. Kita akan menang. Dia tidak akan mungkin menikahi seorang wanita, toh dia sendiri saja seorang gay.” Keduanya kembali tertawa.Fernando yang menunduk dalam sedaritadi mengepalkan tangannya. Dia ingin sekali bangkit karena sudah amat muak dengan kelakuan jahat ibu dan adiknya itu. Tetapi, untung s
Terakhir Diperbarui: 2021-09-09
Chapter: Part 3Aku menatap pantulan bayangan ku di cermin kaca besar berukuran badanku. Tubuhku begitu indah dan sangat terpesona, dengan balutan tuxedo putih yang terselip mawar putih di kantung kanan. Senyuman tak henti ku pancarkan kepada diriku sendiri. Mengagumi betapa tampan dan gagahnya diriku yang akan siap untuk menikah. Siaran ketukan pintu membuyarkan lamunanku, aku terperanjat dan berjalan untuk membukakan pintu. Rei, asisten sekaligus sahabat baikku terlihat berdiri tak kalah tampan dan gagah seperti ku. Aku mencoba tersenyum kepadanya untuk menyapa. Tetapi sayang, lelaki itu sama sekali tidak membalas sapaanku. Biarlah! Batinku, aku tau Rei adalah orang yang dingin dan cuek. Jadi, ku harus memaklumi lelaki itu meskipun ini adalah hari pernikahan ku. Tangan Rei, tiba-tiba saja terulur mencengkram lembut bahu lebar ku. Aku menoleh lagi ke arahnya dan ber
Terakhir Diperbarui: 2021-09-09