Share

Part 7

last update Last Updated: 2021-09-11 04:07:00

Gubuk di pinggir sawah dengan pencahayaan lampu pijar yang hampir redup itu berdiri. Rumah yang begitu jauh dari pemukim dan satu-satunya mungkin rumah  ada di desa itu hampir rubuh termakan usia. Kayu-kayunya saja yang berfungsi sebagai penyangga sudah hampir reot di makan rayap. Atap-atapnya yang terbuat dari genteng tradisional juga beberapa ada yang bolong. Membuat kadang kala, jika hujan turun  air hujan langsung masuk ke dalam rumah. Membuat Sarah terkadang kelabakan karena takut membuat rumah banjir dan mengganggu ibunya yang sakit keras. Tetapi, meskipun begitu rumah berlantai tanah itu menjadi tempat satu-satunya Sarah pulang. Meskipun gubuk, reot, dan hampir roboh. Sarah tetap bersyukur masih memiliki rumah untuknya bernaung dari panas dan hujan di luar sana. 

Sambil menggenggam plastik berisi beras yang ia beli di warung Bi Titing tadi, Sarah membuka pintu rumah. Kepalanya menyembul memastikan tak ada ayahnya yang pulang untuk mencari dirinya dan meminta uang dari dia. Matanya terus menyelisik, menyapu seluruh ruangan gubuk itu dengan teliti dan perasaan takut. Hingga, dia memastikan sang ayah belum pulang, Sarah pun segera masuk dan langsung mengunci pintu. 

Di kamar, seorang wanita paruh baya tengah terbaring lemah tak berdaya mencoba bangkit kala mendengar suara pintu terbuka. Wanita setengah baya yang sudah berkeriput, dan beruban itu mencoba bangkit dari tidurnya. Berjalan dengan tertatih-tatih untuk siapa yang pulang ke rumah. 

“Sudah pulang, Rah?” 

Sarah yang tengah meletakan beras terlonjak kaget, ketika mendengar sebuah suara yang memecah keheningan rumah itu. Tubuhnya reflek berputar dan menemukan sang ibu yang sedang berdiri di ambang pintu kamar dengan satu tangannya bertumpu memegang pintu. 

“Ibu, ibu kenapa bangun?” Sarah mendekat dan mencoba membantu sang ibu kembali ke kamar. 

Namun, ibunya menolak dan lebih memilih untuk duduk di kursi makan yang telah usam. 

“Ibu udah minum obat?” tanya Sarah sembari menuangkan air dan memberikannya kepada ibu. 

Kepala ibu mengangguk. “Sudah, neng.”

Sarah tersenyum sembari duduk dan mengusap tangan ibunya yang telah di tutupi keriput dengan lembut. Matanya berbinar, tak kuasa melihat ibunya yang semakin hari semakin kurus. 

“Buk, sabar, ya. Sarah janji bakal bawa ibu ke kota untuk menjalankan kemoterapi yang di anjurkan dokter.”

Kepala ibu menggeleng cepat. Sedari dulu, wanita tua tak berdaya itu tidak mau menyusahkan anaknya. Apalagi saat Sarah harus putus sekolah karena ulah ayahnya yang menghabiskan uang. Ibu menjadi menyalahkan dirinya sendiri. Semua semakin di perparah ketika dokter menyatakan ibu memiliki penyakit kanker, dia semakin mengalahkan diri tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk Sarah. Dan malah hanya menyusahkan hidupnya Sarah saja. 

Meskipun berkali-kali, Sarah menegaskan semua ini bukan salah ibunya. Tetap saja, ibunya bersih kukuh ini semua salahnya. Andai saja, ibu tidak memutuskan untuk pensiun lebih cepat dari seorang guru. Mungkin saja, saat itu Sarah masih bisa melanjutkan pendidikannya dan sekarang hidup enak dengan pekerjaan yang layak. 

“Buk, tadi Sarah ketemu dengan Kang Tito.”

Kepala Ibu menengadah menatap anaknya dengan lekat. 

“Kang Tito menawarkan pekerjaan untuk, Sarah.” 

Mata ibu berbinar. Entah ini mimpi atau tidak, Tito anaknya Bi Titing menawarkan pekerjaan untuk Sarah yang tidak memiliki ijasah tinggi sepertinya. Ibunya pun penasaran, lalu bertanya mengenai pekerjaan yang di tawarkan Kang Tito dengan nada yang terbata-bata. 

“Memang apa pekerjaan yang di tawarkan, Tito?”

Belum juga, Sarah menjawab. Tiba-tiba pintu rumahnya di gedor dengan cukup keras. Kedua orang itu pun langsung terlonjak kaget. Serempak menoleh ke arah pintu. 

“Bapak mu pulang, neng.” Kata ibu yang sudah tau siapa orang yang begitu kasar mengetuk pintu keras di malam seperti itu. 

Sarah pun bangun, hendak membuka pintu. Dan saat pintu itu terbuka seorang lelaki paruh baya muncul dengan kasar langsung mendorong pintu cukup keras. Saking kerasnya membuat Sarah tersungkur jatuh ke lantai tanah rumahnya. Ibu yang melihat berusaha bangkit untuk menolong Sarah. Tetapi sayang, lelaki paruh baya berpenampilan acak-acakan dan bau tak sedap itu keburu mendorong tubuh ringkih ibu dengan kasar. Ibu ikut jatuh. Bahkan kepalanya hingga membentur tembok rumah. 

“Akh!”

Ibu meringis kesakitan. Tak lama setelahnya cairan kental berwarna merah keluar dari kepala ibu di ikuti dari hidungnya. Sarah yang melihat itu panik, berusaha bangkit untuk menolong ibu. 

Namun, teganya lelaki paruh baya yang tak lain ayahnya langsung menarik lengan tangan Sarah. Mendorong tubuh anak semata wayangnya itu untuk duduk di kursi makan. Kepala Sarah menunduk. Tak ada yang bisa ia lakukan selain menangis. Apalagi melihat ibunya yang sudah tak berdaya dengan darah yang membasahi wajahnya. Dengan nada penuh gemetar, Sarah pun mencoba bicara dengan ayahnya apa mau dia sampai pulang ke rumah dengan keadaan marah-marah seperti ini. 

“Ba–pak kenapa seperti ini?”

Tanpa merasa iba, ayahnya mencengkeram rambut Sarah hingga membuat kepalanya mendongak. 

“Kenapa lo bilang? Lo udah berani, huh sama gua?”

Cairan air mata terus merembes. Sarah menangis tersedu-sedu tak mengerti ucapan ayahnya itu. 

“Pak, Sarah gak ngerti maksud bapak apa?”

“Oh, jadi lo gak ngerti maksud gua, huh?” Sungut bapak semakin mempererat cengkraman pada rambut Sarah. 

“Kemana lo seharian ini? Kenapa gua cari ke pasar lo gak ada, huh? Mau ngehindar dari gua? Gak mau lo gua pintai duit, huh?”

Sarah menggelengkan kepala lagi. Ayahnya yang kalap, langsung menarik rambut Sarah dan mendorongnya kemana sang ibu tersungkur. Sarah menangis, memeluk ibunya yang tak berdaya untuk menyembunyikan diri. 

“Anak gak tau diri, lo. Udah gua gedein, bukannya bersyukur. Anak sialan.” Hardiknya terus menerus membuat hati Sarah menjerit. 

Setelah puas memaki Sarah, ayahnya kemudian pergi tak lupa dengan membawa sejumlah uang hasil  Sarah seharian kuli panggul di pasar. Lelaki itu akan kembali ke terminal dimana bandar cina berada. Menghabiskan uangnya dengan mabuk-mabukan, berjudi, dan menyewa pelacur. 

Sambil mengusap airmatanya, Sarah memeluk ibunya. Ibunya pun membalas pelukan Sarah. Seraya berkata “Sabar, neng.” Dan perlahan pengelihatan ibunya pun memudar. 

Sarah yang masih mendekap tubuh sang ibu tersadar. Lalu, ia melihat wajah sang ibu yang telah pucat pasih, matanya tertutup, bibirnya putih. Mata Sarah membulat, dia pun segera memangku tubuh sang ibu. 

"Ibu, ibu, ibu bangun." Sarah mulai panik.

Dia menggoyang-goyangkan tubuh ibunya. Sembari menyeka darah yang masih saja keluar dari pelupuk dahi dan hidung. Merasa tak ada jawaban dari sang ibu pun, Sarah mulai kelabakan. Dia menangis histeris. Mulai berteriak meminta tolong kepada warga siapa saja yang mungkin kebetulan sedang melewati dekat rumahnya. 

"Ibu, Sarah mohon bertahan lah. Sarah mohon bertahan demi Sarah, buk." Ucapnya dengan nada bergementar takut sang ibu kenapa-kenapa. 

 

Related chapters

  • Istri kontrak CEO   Part 8

    Bandar Cina, adalah tempat judi yang berada di terminal desa yang letaknya tersembunyi dan menyamar sebagai warung makan langganan supir-supir angkot, dan bus antar provinsi. Tak hanya menjadi tempat judi, dan sarangnya penjudi. Beberapa bulan terakhir, bandar Cina beralih tempat juga sebagai tempat prostitusi yang sangat di gemari para supir yang kelelahan setelah seharian atau bahkan berminggu-minggu mencari lembaran dollar.Tak hanya para supir. Ternyata bandar Cina juga adalah tempat favorit para preman terminal, tukang asongan keliling, tukang angkat barang, dan para profesi lainnya di terminal. Bahkan, orang dari luar terminal pun tak jarang juga ada yang ngumpul dan ikutan main judi dan perempuan di sana. Pemiliknya bernama Ahong, atau biasa di sebut Ko Ahong. Orang asli Cina yang hidup di Indonesia setelah di deportasi dari negaranya sekitar 10 tahun silam.Pagi itu, Dewo seorang penjaga kamar mandi yang kerjaannya tidur dan nonton film blue itu di

    Last Updated : 2021-09-11
  • Istri kontrak CEO   Part 1

    Senja baru saja merangkak naik di penjuru kota metropolitan, Jakarta. Angin bercampur debu polusi sudah seperti makanan sehari-hari warganya yang melintasi kawasan pada penduduk seperti Jakarta Kota. Jika sudah sore seperti ini, sepanjang jalan Jakarta Kota menuju Jakarta Selatan atau selalu di padati dengan berbagai jenis kendaraan.Mobil-mobil mengkilap beradu menjadi satu dengan para pemotor yang kerjaanya selap selip tak pedulikan keselamatan, sudah menjadi tontonan biasa kala jam sibuk pulang kantor seperti sekarang. Bus bus pariwisata yang melayani rute keliling Jakarta pun, tak jarang berhenti sembarang untuk menaik-turunkan penumpang. Belum lagi, supir-supir angkutan kota yang memarkirkan kendaraan mereka tepat di tengah jalan. Meneriaki para penumpang yang baru keluar dari dalam stasiun beos. Jangan lupakan pedagang-pedagang kaki lima, yang mulai menjejerkan dagangan mereka tidak pada tempatnya. Memenuhi bahu jalan yang seharusnya di pergunakan untuk pejalan kaki. Sema

    Last Updated : 2021-09-09
  • Istri kontrak CEO   Part 2

    Ciko Riyanto, adalah pengacara kondang yang namanya lagi hits karena baru saja memenangkan pengadilan seorang artis ternama ibukota. Namanya langsung melejit dan tawaran pekerjaan untuknya banjir di mana-mana. Selain menjadi pengacara kondang. Dahulu, Ciko adalah teman satu flat Jojo di Manchester university. Meskipun mengambil jurusan yang berbeda di Universitas bergengsi tersebut, nampaknya tak menghalangi Jojo dan Ciko untuk saling berteman karena mereka memang dari negara yang sama.Setelah lulus kuliah dan menyabet gelar sarjana hukum, secara pribadi Jojo meminta Ciko untuk menjadi pengacara pribadinya. Mempercayai Ciko untuk mengurus semua kehidupan Jojo yang bersinggungan dengan hukum. Tak hanya di percaya menjadi penasehat hukumnya, Jojo bahkan dengan suka rela memberikan hartanya kala ia masih menjadi manager di perusahaan mobil canggih Tesla sebanyak 25% kepada Ciko.Malam itu, Ciko yang masih tepekur dengan pekerjaan di kagetkan dengan pesan dari Rei yang memint

    Last Updated : 2021-09-09
  • Istri kontrak CEO   Part 3

    Aku menatap pantulan bayangan ku di cermin kaca besar berukuran badanku. Tubuhku begitu indah dan sangat terpesona, dengan balutan tuxedo putih yang terselip mawar putih di kantung kanan. Senyuman tak henti ku pancarkan kepada diriku sendiri. Mengagumi betapa tampan dan gagahnya diriku yang akan siap untuk menikah. Siaran ketukan pintu membuyarkan lamunanku, aku terperanjat dan berjalan untuk membukakan pintu. Rei, asisten sekaligus sahabat baikku terlihat berdiri tak kalah tampan dan gagah seperti ku. Aku mencoba tersenyum kepadanya untuk menyapa. Tetapi sayang, lelaki itu sama sekali tidak membalas sapaanku. Biarlah! Batinku, aku tau Rei adalah orang yang dingin dan cuek. Jadi, ku harus memaklumi lelaki itu meskipun ini adalah hari pernikahan ku. Tangan Rei, tiba-tiba saja terulur mencengkram lembut bahu lebar ku. Aku menoleh lagi ke arahnya dan ber

    Last Updated : 2021-09-09
  • Istri kontrak CEO   Part 4

    Flashback on...Ibu tiri tertawa terbahak-bahak mendengar isi surat wasiat terakhir dari mendiang suaminya. Rasa sakit di pipi akibat tamparan dari Jojo, rasanya sudah tak lagi ia rasakan. Kini, dia merasa menang dan percaya diri akan mendapatkan seluruh harta peninggalan Abimanyu. Cita-cita dulu akan tercapai, menjadi orang kaya yang dapat melakukan apapun sesuka hati.“Rasakan itu, anak tak tau diri! Kau tidak akan pernah mendapatkan harta warisan itu, karena dirimu menyimpang.” Ibu tiri berkata sambil tertawa mengejek yang di ikuti oleh Johanna.“Benar, buk. Kita akan menang. Dia tidak akan mungkin menikahi seorang wanita, toh dia sendiri saja seorang gay.” Keduanya kembali tertawa.Fernando yang menunduk dalam sedaritadi mengepalkan tangannya. Dia ingin sekali bangkit karena sudah amat muak dengan kelakuan jahat ibu dan adiknya itu. Tetapi, untung s

    Last Updated : 2021-09-09
  • Istri kontrak CEO   Part 5

    Di kantor, Jojo terus saja mencecar Rei untuk segera mencarikan dirinya wanita untuk di nikahi. Membuat, Rei geram dan akhirnya memerintahkan seorang anak buah kepercayaannya untuk merekrut wanita-wanita dari kampung. Tak masalah polos, dan kampungan. Asal berpendidikan dan dapat menyeimbangi Jojo. Begitu kata Rei kepada Tito, orang kepercayaan Rei.Di ruangannya, Jojo tengah kedatangan seorang dua lelaki paruh baya berbaju hitam. Mereka terlihat sangat garang dengan wajah yang penuh bekas luka. Belum lagi tato naga di leher keduanya, membuat siapapun yang melihat akan bergidik ngeri.“Jadi bagaimana perkembangan kasus kematian ibuku?” tanya Jojo yang duduk di kursi kebesaran.“Kami belum menemukan petunjuk lainnya. Tapi, kami sangat meyakinkan jika ibu anda mati bukan karena kecelakaan mobil.”Tangan Jojo mengepal erat, bahkan pulpen yang ada di genggamnya s

    Last Updated : 2021-09-09
  • Istri kontrak CEO   Part 6

    Hidup susah sudah di alami oleh Sarah Tjandra selama bertahun-tahun. Semenjak ibunya berhenti bekerja menjadi seorang guru di desa tempatnya di lahirkan, tak ada lagi yang namanya makan dengan lauk. Setiap hari, Sarah hanya memakan nasi dengan kuah yang fi beri penyedap rasa. Tak sekali pun, keluarganya mampu membeli sekedar tempe seharga tiga ribu rupiah.Sebenarnya keluarganya bisa saja berubah. Bahkan sering mencoba merubah nasib. Naas, ayahnya yang hobi judi, mabuk-mabukan, dan main perempuan membuat perekonomian keluarga Sarah tak kunjung berubah. Hingga Sarah pun harus menjadi korban karena hobi ayahnya. Gadis berusia 25 tahun itu harus berhenti sekolah dan bekerja kasar menjadi tukang kuli Panggul di pasar.Dari pekerjaannya sehari, sebenarnya dia bisa mendapatkan gaji sekitar 20 sampai 50 ribu. Namun, sayang lahi-lagi uang itu hanya cukup untuk beli beras dan sisanya di ambil ayahnya. Belum lagi, ibunya yang tiga tahun te

    Last Updated : 2021-09-10

Latest chapter

  • Istri kontrak CEO   Part 8

    Bandar Cina, adalah tempat judi yang berada di terminal desa yang letaknya tersembunyi dan menyamar sebagai warung makan langganan supir-supir angkot, dan bus antar provinsi. Tak hanya menjadi tempat judi, dan sarangnya penjudi. Beberapa bulan terakhir, bandar Cina beralih tempat juga sebagai tempat prostitusi yang sangat di gemari para supir yang kelelahan setelah seharian atau bahkan berminggu-minggu mencari lembaran dollar.Tak hanya para supir. Ternyata bandar Cina juga adalah tempat favorit para preman terminal, tukang asongan keliling, tukang angkat barang, dan para profesi lainnya di terminal. Bahkan, orang dari luar terminal pun tak jarang juga ada yang ngumpul dan ikutan main judi dan perempuan di sana. Pemiliknya bernama Ahong, atau biasa di sebut Ko Ahong. Orang asli Cina yang hidup di Indonesia setelah di deportasi dari negaranya sekitar 10 tahun silam.Pagi itu, Dewo seorang penjaga kamar mandi yang kerjaannya tidur dan nonton film blue itu di

  • Istri kontrak CEO   Part 7

    Gubuk di pinggir sawah dengan pencahayaan lampu pijar yang hampir redup itu berdiri. Rumah yang begitu jauh dari pemukim dan satu-satunya mungkin rumah ada di desa itu hampir rubuh termakan usia. Kayu-kayunya saja yang berfungsi sebagai penyangga sudah hampir reot di makan rayap. Atap-atapnya yang terbuat dari genteng tradisional juga beberapa ada yang bolong. Membuat kadang kala, jika hujan turun air hujan langsung masuk ke dalam rumah. Membuat Sarah terkadang kelabakan karena takut membuat rumah banjir dan mengganggu ibunya yang sakit keras. Tetapi, meskipun begitu rumah berlantai tanah itu menjadi tempat satu-satunya Sarah pulang. Meskipun gubuk, reot, dan hampir roboh. Sarah tetap bersyukur masih memiliki rumah untuknya bernaung dari panas dan hujan di luar sana.Sambil menggenggam plastik berisi beras yang ia beli di warung Bi Titing tadi, Sarah membuka pintu rumah. Kepalanya menyembul memastikan tak ada ayahnya yang pulang untuk mencari d

  • Istri kontrak CEO   Part 6

    Hidup susah sudah di alami oleh Sarah Tjandra selama bertahun-tahun. Semenjak ibunya berhenti bekerja menjadi seorang guru di desa tempatnya di lahirkan, tak ada lagi yang namanya makan dengan lauk. Setiap hari, Sarah hanya memakan nasi dengan kuah yang fi beri penyedap rasa. Tak sekali pun, keluarganya mampu membeli sekedar tempe seharga tiga ribu rupiah.Sebenarnya keluarganya bisa saja berubah. Bahkan sering mencoba merubah nasib. Naas, ayahnya yang hobi judi, mabuk-mabukan, dan main perempuan membuat perekonomian keluarga Sarah tak kunjung berubah. Hingga Sarah pun harus menjadi korban karena hobi ayahnya. Gadis berusia 25 tahun itu harus berhenti sekolah dan bekerja kasar menjadi tukang kuli Panggul di pasar.Dari pekerjaannya sehari, sebenarnya dia bisa mendapatkan gaji sekitar 20 sampai 50 ribu. Namun, sayang lahi-lagi uang itu hanya cukup untuk beli beras dan sisanya di ambil ayahnya. Belum lagi, ibunya yang tiga tahun te

  • Istri kontrak CEO   Part 5

    Di kantor, Jojo terus saja mencecar Rei untuk segera mencarikan dirinya wanita untuk di nikahi. Membuat, Rei geram dan akhirnya memerintahkan seorang anak buah kepercayaannya untuk merekrut wanita-wanita dari kampung. Tak masalah polos, dan kampungan. Asal berpendidikan dan dapat menyeimbangi Jojo. Begitu kata Rei kepada Tito, orang kepercayaan Rei.Di ruangannya, Jojo tengah kedatangan seorang dua lelaki paruh baya berbaju hitam. Mereka terlihat sangat garang dengan wajah yang penuh bekas luka. Belum lagi tato naga di leher keduanya, membuat siapapun yang melihat akan bergidik ngeri.“Jadi bagaimana perkembangan kasus kematian ibuku?” tanya Jojo yang duduk di kursi kebesaran.“Kami belum menemukan petunjuk lainnya. Tapi, kami sangat meyakinkan jika ibu anda mati bukan karena kecelakaan mobil.”Tangan Jojo mengepal erat, bahkan pulpen yang ada di genggamnya s

  • Istri kontrak CEO   Part 4

    Flashback on...Ibu tiri tertawa terbahak-bahak mendengar isi surat wasiat terakhir dari mendiang suaminya. Rasa sakit di pipi akibat tamparan dari Jojo, rasanya sudah tak lagi ia rasakan. Kini, dia merasa menang dan percaya diri akan mendapatkan seluruh harta peninggalan Abimanyu. Cita-cita dulu akan tercapai, menjadi orang kaya yang dapat melakukan apapun sesuka hati.“Rasakan itu, anak tak tau diri! Kau tidak akan pernah mendapatkan harta warisan itu, karena dirimu menyimpang.” Ibu tiri berkata sambil tertawa mengejek yang di ikuti oleh Johanna.“Benar, buk. Kita akan menang. Dia tidak akan mungkin menikahi seorang wanita, toh dia sendiri saja seorang gay.” Keduanya kembali tertawa.Fernando yang menunduk dalam sedaritadi mengepalkan tangannya. Dia ingin sekali bangkit karena sudah amat muak dengan kelakuan jahat ibu dan adiknya itu. Tetapi, untung s

  • Istri kontrak CEO   Part 3

    Aku menatap pantulan bayangan ku di cermin kaca besar berukuran badanku. Tubuhku begitu indah dan sangat terpesona, dengan balutan tuxedo putih yang terselip mawar putih di kantung kanan. Senyuman tak henti ku pancarkan kepada diriku sendiri. Mengagumi betapa tampan dan gagahnya diriku yang akan siap untuk menikah. Siaran ketukan pintu membuyarkan lamunanku, aku terperanjat dan berjalan untuk membukakan pintu. Rei, asisten sekaligus sahabat baikku terlihat berdiri tak kalah tampan dan gagah seperti ku. Aku mencoba tersenyum kepadanya untuk menyapa. Tetapi sayang, lelaki itu sama sekali tidak membalas sapaanku. Biarlah! Batinku, aku tau Rei adalah orang yang dingin dan cuek. Jadi, ku harus memaklumi lelaki itu meskipun ini adalah hari pernikahan ku. Tangan Rei, tiba-tiba saja terulur mencengkram lembut bahu lebar ku. Aku menoleh lagi ke arahnya dan ber

  • Istri kontrak CEO   Part 2

    Ciko Riyanto, adalah pengacara kondang yang namanya lagi hits karena baru saja memenangkan pengadilan seorang artis ternama ibukota. Namanya langsung melejit dan tawaran pekerjaan untuknya banjir di mana-mana. Selain menjadi pengacara kondang. Dahulu, Ciko adalah teman satu flat Jojo di Manchester university. Meskipun mengambil jurusan yang berbeda di Universitas bergengsi tersebut, nampaknya tak menghalangi Jojo dan Ciko untuk saling berteman karena mereka memang dari negara yang sama.Setelah lulus kuliah dan menyabet gelar sarjana hukum, secara pribadi Jojo meminta Ciko untuk menjadi pengacara pribadinya. Mempercayai Ciko untuk mengurus semua kehidupan Jojo yang bersinggungan dengan hukum. Tak hanya di percaya menjadi penasehat hukumnya, Jojo bahkan dengan suka rela memberikan hartanya kala ia masih menjadi manager di perusahaan mobil canggih Tesla sebanyak 25% kepada Ciko.Malam itu, Ciko yang masih tepekur dengan pekerjaan di kagetkan dengan pesan dari Rei yang memint

  • Istri kontrak CEO   Part 1

    Senja baru saja merangkak naik di penjuru kota metropolitan, Jakarta. Angin bercampur debu polusi sudah seperti makanan sehari-hari warganya yang melintasi kawasan pada penduduk seperti Jakarta Kota. Jika sudah sore seperti ini, sepanjang jalan Jakarta Kota menuju Jakarta Selatan atau selalu di padati dengan berbagai jenis kendaraan.Mobil-mobil mengkilap beradu menjadi satu dengan para pemotor yang kerjaanya selap selip tak pedulikan keselamatan, sudah menjadi tontonan biasa kala jam sibuk pulang kantor seperti sekarang. Bus bus pariwisata yang melayani rute keliling Jakarta pun, tak jarang berhenti sembarang untuk menaik-turunkan penumpang. Belum lagi, supir-supir angkutan kota yang memarkirkan kendaraan mereka tepat di tengah jalan. Meneriaki para penumpang yang baru keluar dari dalam stasiun beos. Jangan lupakan pedagang-pedagang kaki lima, yang mulai menjejerkan dagangan mereka tidak pada tempatnya. Memenuhi bahu jalan yang seharusnya di pergunakan untuk pejalan kaki. Sema

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status