Share

Part 8

Pernikahan adalah perjuangan.

Berhasil mempertahankan waktu demi waktu umur pernikahan merupakan sebuah karunia sekaligus prestasi bagi kedua mempelai.

***

Beberapa hari ini suasana rumah tangga Firda sudah kembali tenang dan terlihat bahagia. Firda pun berusaha legowo memaafkan suaminya. Rayan pun demikian, berusaha mengambil hati Firda kembali. 

Setelah pulang kerja, mandi dan makan malam, Rayan tak pernah lagi keluyuran atau pun begadang dengan teman-temannya. Berusaha bangun pagi sendiri dan tidak terlambat lagi ke tempat kerja. Meskipun Firda masih belum mau disentuhnya, Rayan tak berani memaksa. 

Rayan sangat mengerti jika istrinya masih butuh waktu. Bagi Rayan, dimaafkan kesalahannya kali ini saja sudah sangat bahagia.

Firda pun merasa cukup senang karena Rayan kembali seperti dulu lagi, sebelum mengenal teman-temannya yang sekarang. 

Firda dan Rayan menempati rumah mereka di perumahan ini sudah hampir lima tahun. Dulu mereka menempati rumahnya saat perumahan masih baru saja selesai dibangun dan masih sepi. Tetangganya masih jarang sekali.

Sebelum mengenal banyak teman, Rayan hampir tak pernah keluar rumah. Pergi ke mana pun selalu mengajak istri dan anaknya. Namun, seiringnya waktu berjalan dan tetanggapun sudah banyak yang berdatangan, Rayan pun jadi sering begadang. 

Hampir setiap hari ada saja alasan yang dibuat agar bisa keluar rumah. Firda tak pernah marah, hanya sering memperingatkan. Semakin lama Rayan tak lagi bisa dilarang. 

Firda tak berani lagi membantah dan hanya diam saja. Pikir Firda, biarlah karena suaminya hanya bermain di sekitar perumahan saja, tak pergi ke mana-mana.

Ternyata Firda salah, di saat bermain dengan teman-temannya itulah waktu yang dipergunakan oleh Rayan untuk bermesraan dengan para wanita kenalannya yang ada di dunia maya.

Dunia maya benar-benar bahaya jika kita tidak bijaksana dan hati-hati jika berselancar di dalamnya. Ditambah lagi sekarang ponsel semakin canggih dan manusia pun semakin menggilainya.

Campur baur laki-laki dan perempuan dengan bebas bercerita dan bercanda di dalam dunia maya. Foto-foto mereka pun bertebaran di mana-mana dengan pose yang terkadang tak lagi menggunakan etika. 

Saling kagum dan saling suka akhirnya terjadi di antara mereka yang lupa dengan iman. Bahkan banyak di antara mereka yang sudah berkeluarga akhirnya saling mengumbar aib pasangan mereka masing-masing demi perhatian dari orang yang mereka suka. 

Curahan hati yang membuat simpati dan akhirnya berakhir dengan cinta yang haram, bahkan banyak yang berakhir dengan perceraian karena ketahuan melakukan hubungan terlarang. Bersyukur sekarang ini Rayan mau berubah. 

Karena Rayan tak memegang ponsel, Firda mengalah meminjamkan ponselnya untuk dipakai oleh Rayan. Firda berpikir Rayan pasti lebih membutuhkan untuk pekerjaan dari pada dirinya yang hanya di rumah saja. Apalagi selama ini Firda juga selalu mengalah tak pernah membeli pulsa untuk kuota. 

"Assalamu'alaikum Firda, bagaimana kabarmu? Kok sekarang nggak pernah online? Kamu baik-baik saja kan?" sapa seseorang yang sangat dikenal Firda melalui ponsel jadulnya.

Rani, sahabatnya sewaktu bekerja. Mereka dulu tinggal di kamar kos yang sama. Pergi ke mana-mana selalu berdua. Dari pertama perkenalan mereka di tempat kerja, mereka sudah seperti saudara. 

Mereka mencari kos berdua, makan berdua, berangkat dan pulang kerja pun selalu bersama. Bahkan setelah Firda memutuskan berhenti bekerja dan menikah, tak lama kemudian Rani pun memutuskan hal yang sama.

Namun, sekarang Rani ikut suaminya tinggal di kota sebelah. Karena kesibukannya mereka sudah lama sekali tak berjumpa. Hanya kirim kabar lewat telepon atau pesan saja.

"Alhamdulillah, baik, Ran. Bagaimana kabarmu, suami dan anak-anakmu, sehat semua? Usaha juga pasti tambah lancar, kan?" Firda menanyakan kembali kabar sahabatnya dengan gembira.

Firda sangat senang jika ada teman yang meneleponnya. Dirinya memang tak punya banyak teman, ditambah tak pernah pergi ke mana-mana, sangat bahagia jika ada yang meneleponnya apalagi jika ada yang bermain ke rumahnya.

"Alhamdulillah, sehat semua, lancar semua. Langsung saja ya, Fir. Aku sudah nggak sabar rasanya ingin menyampaikan uneg-unegku. Aku yakin kamu pasti nggak tahu apa-apa soal ini," jawab Rani dengan nada mulai kesal tapi rasa kesalnya bukan pada Firda.

"Soal apa?" tanya Firda tak mengerti sekaligus penasaran.

"Ehmm ... tapi kamu jangan tersinggung, ya."

"Kamu kok bikin aku deg-degan. Aku jadi takut, Ran. Sepertinya serius banget."

"Memang aku mau bicara serius. Dua rius malahan. Aku sebagai teman hanya mengingatkan sebelum terlambat. Dengarkan aku dulu, jangan dipotong bicaraku. Coba kamu lihat F* suamimu itu. Hati-hati, terutama dengan perempuan yang bernama May ...."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status