Share

Bab 91

Malam hari, Alice tiba di rumahnya. Ia mengerutkan kening karena Delima sudah menunggu dirinya di rumah keluarga. Wanita itu terlihat mendekat dan memasang wajah tidak suka pada putri sambungnya.

“Begini ternyata kelakuanmu, pamit bekerja tahunya pergi bersama pria yang kamu anggap tidak penting,” sarkas Delima dengan tatapan sengit.

Alice menghela napas pelan, ia mendekat dan menatap jam dinding rumahnya. “Bu, bukankah seharusnya Ibu istirahat, lihatlah sudah malam.”

Delima mendengus, “Kenapa kamu kembali? Apakah ingin merebut milik Silviana—putriku?”

“Bukankah seharusnya yang selama ini merebut milik ibuku adalah kalian? Ibu bahkan merencanakan sesuatu untuk kepergian ibuku,” kata Alice dengan tatapan dingin, terdengar lembut, tetapi ada sesuatu yang menusuk di dalamnya.

Delima mengepalkan tangan, merasa jika Alice semakin berani melawan dirinya. Wanita itu mendekat dan meraih tangan Alice.

“Pergilah! Jangan kembali lagi!” usirnya menyentak tangan Alice hingga hampir terhempas.

Har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status