Share

Bab 23

Penulis: Ayesha Razeeta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-16 19:30:54

Di halaman rumah yang sangat luas. Dua orang sudah berdiri dengan perasaan yang berbeda. Jika Leonardo terpaku dengan keindahan rumah bertingkat tiga di hadapannya.

Berbeda dengan Alice yang sudah bergetar sejak memasuki mobil beberapa menit yang lalu.

Dengan keadaan yang terpaksa dia, menuruti permintaan Leonardo untuk ikut dengannya. Tidak ada cara lain, sebelum Leonardo meminta wanita lain bersamanya.

Leonardo merapikan kerah kemejanya, memastikan penampilannya sempurna. Ia melangkah dengan penuh percaya diri, aura kewibawaan terpancar dari setiap gerakannya. Di belakangnya, Alice berjalan dengan kepala menunduk, Langkahnya terasa berat, dan hatinya masih dipenuhi dengan rasa nyeri yang sulit diungkapkan.

Menyadari itu, Loenardo menghentikan langkah tanpa berbalik. “Angkat kepalamu!”

“Eh, aku–” Alice terdiam, kata-kata yang ingin ia sampaikan terhenti di tenggorokannya ketika seorang wanita cantik melangkah maju dan berdiri di sebelah Leonardo.

Wanita itu memiliki pesona yang sul
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 24

    Dara melihat ke segala arah, untuk menemukan wanita yang sudah mengundang dirinya. Mereka tidak dekat, tetapi Dara adalah salah satu pelanggan di toko Silviana selama ini.Keberuntungan Dara, bisa mendapat undangan dari putri miliarder yang hanya beberapa orang penting saja yang menerima undangan.Mata indah Dara berbinar, tatkala menemukan sosok cantik dengan penampilan sungguh luar biasa cantiknya. Wanita dengan gaun berwarna gold dengan aksen berlian di pinggang.“Pak, itu nona Silviana,” tunjuk Dara pada Silviana yang tak menoleh pada mereka.Leonardo menatap ke arah mana Dara menunjuk, ia melihat wanita muda hampir seusia istrinya. Senyum mereka bahkan terlihat mirip sekilas.Leonardo menggeleng kuat. Ia membawa Dara untuk memenui tuan rumah. Ia sungguh penasaran dengan pria yang kakeknya maksud.“Kamu mengenal ayahnya?” tanya Leonardo penasaran pada Dara.“Tentu saja Pak. Bukan mengenal, tetapi tahu. Tuan Oscar adalah orang terkaya nomor satu. Dia memiliki kekayaan di mana-mana,

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 25

    Sampai di halam rumah, Arsen mencari di mana letak mobil Leonardo. Ia yakin jika Alice berada di dalam mobil untuk bersembunyi. Ia tidak akan membiarkan Alice menghilangkan kali ini. Ia akan ungkap semua di depan Leonardo agar tidak lagi di remehkan.Arsen yakin, Leonardo tidak memperlakukan baik Alice selama ini. Dari semua informasi yang Jhon berikan, dia yakin Alice menderita.Arsen merogoh ponselnya, menelepon Jhon untuk membantunya mencari Alice di antara mobil yang terparkir.Tak lama, Silvia sampai pada Arsen yang terlihat bingung. Ia juga melihat kemana arah pandang Arsen yang terlalu mencurigakan baginya. “Arsen, kau cari siapa?”Arsen tersadar, melihat Leonardo di ujung sana dengan wanita cantik di sebelahnya. Setelah itu, ia menatap Silvia dengan tatapan rumit. Jika ia mengatakan yang sebenarnya, bisa saja menjadi masalah.Arsen menghela napas, “Jhon. Aku mencari pria itu.”Alis Silvia mengkerut tak mengerti. Tak lama, pelayan datang menghampiri dan memintanya masuk kembali

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 26

    Setelah acara selesai, Leonardo langsung berpamitan pada tuan rumah. Oscar memberikan senyuman terbaik meski hatinya diliputi dengan banyak pertanyaan dan juga rasa penasaran.“Terima kasih karena sudah menyempatkan hadir, Tuan Muda,” ujar Oscar tersenyum hangat.“Terima kasih juga padamu Tuan, Anda sangat luar biasa,” balas Leonardo dengan senyum hangatnya, “maaf karena kakek tidak bisa hadir seperti yang Anda harapkan.”Oscar tertawa ramah, Ia tahu jika Horison tidak akan hadir, untuk itu, ia sangat berharap informasi yang Hary berikan padanya adalah benar. Namun, semua sepertinya tidak seperti yang terjadi. Pasti ada kesalah pahaman yang seharusnya ia terima.Setelah berpamitan, Leonardo melangkah dengan tegap, ia bahkan tak menghiraukan Dara yang masih sibuk mengobrol dengan Silvia di tempat yang berbeda. Pria itu melangkah tegap ke arah di mana mobil dan supirnya berada.Di ujung sana, Arsen menatap Leonardo dengan tatapan elangnya, ia bahkan dengan diam-diam mengikuti kemana Leo

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 27

    Sampai di rumah, Alice lebih dahulu masuk ke dalam rumah. Ia berjalan tergesa karena perutnya mendadak sakit. Seingatnya, sore tadi, tidak sesakit ini, tetapi kenapa sekarang menjadi lebih sakit, pikirnya.Alice menaiki anak tangga dengan memegang perut juga menenteng heel miliknya.“Kenapa perutku menjadi lebih sakit?” gumamnya lirih.Setelah tiba di kamar, ia bergegas masuk ke dalam ruang ganti, mengganti gaun miliknya dengan pakaian biasa. Setelah itu, berjalan ke arah kamar mandi.Sementara di lantai bawah, Leonardo masuk dengan langkah tegap, ia menatap Alice yang sudah menghilang menaiki tangga dengan tertatih tadi. Sisa roti milik Alice ia biarkan di dalam mobil.“Kamu sudah pulang, Leo?” Luna mendekati putranya dan tidak menemukan Alice berada di sebelah Leonardo.“Heum, Ibu kenapa belum tidur?” tanya Leo kembali. “Ibu tidak bisa tidur sebelum kamu kembali. Di mana wanita itu?” “Alice, di kamar Bu. Sepertinya perutnya sakit,” jelas Leonardo.Luna berdecak, ia tak akan percay

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 28

    Alice kembali naik ke kamarnya dengan langkah tertatih, tubuhnya terasa lemah seiring rasa sakit yang semakin menusuk di perutnya. Setiap langkah yang ia ambil di tangga terasa seperti perjuangan tersendiri, dan tangan kirinya mencengkeram erat pegangan tangga, sementara tangan kanannya memegang perutnya yang berdenyut. Napasnya tersengal, namun ia terus memaksa dirinya untuk maju, mencoba mengabaikan rasa sakit yang semakin parah. Kamar tidurnya terasa begitu jauh, tapi Alice tahu ia harus sampai di sana. Di ruang pribadinya, ia berharap bisa menemukan sedikit ketenangan dan mungkin jawaban atas apa yang sedang dialaminya.“Ah, kenapa rasanya sakit sekali, ya?” gumamnya dengan lirih.Alice meraih obat yang Leonardo berikan tadi, mengeluarkan satu butir lagi dan berniat untuk meminumnya. Namun, hal yang mengejutkan dirinya adalah Leonardo meraih obat itu dan membuangnya.Alice menatap nanar butiran obat itu, lalu menatap Leonardo dengan tatapan sedih, “Leon, apa yang kamu lakukan?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 29

    Di tempat yang berbeda, Dara kesal karena Leonardo meninggalkan dirinya di acara Silva. Bosnya itu tak mengatakan apa pun dan langsung melesat pergi.“Dia sudah berubah banyak. Leonardo meninggalkan aku di pesta begitu saja,” gumam Silviana tak tahan ingin menjerit kesal.“Semua karena Alice. Wanita itu merusak momen indah yang seharusnya aku bagikan,” ujar Dara sekali lagi, “aku tidak mengerti kenapa Leonardo selalu saja membawanya di acara penting.”Dara menyeringai, “Tidak. Di acara tadi, Leonardo bahkan tak memperkenalkan Alice lada kolega penting, yang artinya Leonardo hanya membawa Alice keluar dari rumah.”Dara keluar dari mobilnya. Melangkah naik ke unit miliknya dengan senyum yang terus mengembang. Dara yakin, jika Leonardo masih tetap Leonardo yang dulu, hanya saja, mungkin sekarang terlalu tertekan karena pernikahan yang dipaksakan.Dara terus tersenyum sepanjang perjalanan menuju unit miliknya. Di setiap langkah, pikirannya dipenuhi bayangan-bayangan romantis yang membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 30

    “Seperti yang kamu ketahui," Oscar memulai dengan suara tenang namun tegas, “dia adalah cucu dari teman lama ayah.”Silvia mengerutkan kening, kebingungan tergambar jelas di wajahnya. Kata-kata ayahnya membuatnya berpikir keras. ‘Cucu dari teman lama ayah?’ gumamnya dalam hati, mencoba mengaitkan fakta yang baru saja didengarnya.Ia menyadari sesuatu yang aneh: jika ayahnya berteman dengan pria yang jauh lebih tua, maka hubungan itu mungkin lebih rumit dari yang ia bayangkan. Pikiran itu membuatnya semakin bingung. Bagaimana mungkin ayahnya, yang ia kenal sebagai sosok yang selalu penuh pertimbangan, memiliki hubungan sedekat itu dengan seseorang dari generasi berbeda? Dan mengapa hubungan itu tiba-tiba menjadi begitu penting?Oscar mengusap kepala Silvia lembut. “Sudah jangan dipikirkan. Ayah lelah, kalian kembali ke kamar, ya.”Delima yang tentu keberatan. Ia baru saja akan menemani suaminya. Namun lagi-lagi ia mendapatkan penolakan, “Aku akan menemanimu sampai terlelap. Biar Silva

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 31

    Alice menatap kepergian suaminya dengan perasaan hampa. Akankah Leonardo benar-benar membawa Dara ke rumah? Lalu, dia harus bagaimana? Menghela napas dalam, ia bergegas berjalan ke arah taman belakang. Menyiram bunga dan membersihkan rumput serta dedaunan kering yang berjatuhan.“Nyonya, saya yang akan mencabut rumputnya, Anda istirahat saja,” kata tukang kebun yang sudah bersiap untuk mengerjakan.Alice mengangguk, ia mengerjakan pekerjaan yang lain. Apa pun asal tidak mendapatkan kemarahan ibu mertuanya lagi.Beberapa menit kemudian, ponselnya berdering, Alice melihat ada nama ibunya di sana. Ia mengerutkan kening karena tak biasanya dalam jangka waktu yang dekat ibunya akan menelepon.Tidak ingin membuang waktu lama, ia bergegas mencari ibu mertuanya untuk meminta izin.“Di mana ibu?” tanyanya pada pelayan yang kebetulan lewat.“Nyonya Luna dan nona Alisa baru saja keluar,” jawabnya dengan hormat.Alice mengangguk, ia lantas melangkah ke rumah tangga menuju kamarnya. Sampai di lant

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23

Bab terbaru

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 216 TAMAT

    Luna menghela napas berulang kali, ia duduk dan menatap menantunya. “Ibu hanya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Laila di sana.”Leo mengangguk paham. Ia meraih tangan ibunya. “Ibu, Damian akan menjaganya selama satu bulan, lagipula ada Arsen di sana.”“Arsen? Kamu masih percaya pada pria itu? Bagaimana jika–”“Ibu, tolong percaya dengan keputusan yang sudah aku ambil, Arsen adalah satu-satunya yang bisa menjaga Laila setelah Damian.”Lagi-lagi Luna mendengus, ia tak suka dengan pria bernama Arsen. Pria itu ingin merebut Alice dari putranya bahkan dengan terang-terangan mengakui Laila dan Damian sebagai anak.“Kalian tidak ada yang mengerti dengan kekhawatiranku. Aku hanya ingin cucuku hidup dengan damai, tidak perlu sekolah di tempat jauh, kita bisa–”“Maafkan aku karena memotong ucapanmu Bu. Tetapi ini adalah keputusan mereka. Laila ingin sekolah bisnis seperti Silviana, sementara Damian, putraku adalah penerus, dia harus memiliki pendidikan yang jauh lebih hebat.”Membuang na

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 215

    Alice dan Leo saling pandang, pun dengan Laila yang hanya berdecak mendengar permintaan kakaknya.“Apa maksudmu, Damian?” tanya Laila semakin jengah.“Aku tidak mungkin mengekor padamu, aku juga ingin memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan,” katanya.“Tidak ada yang menjagamu sebaik aku, Laila. Sejak kita kecil, aku yang–”“Tapi sekarang aku sudah besar, aku bisa menjaga diriku, lagipula di sana ada Ayah Arsen.” Laila berdiri dengan kesalnya.“Terserah jika kalian tidak mendukung, aku akan tetap bersekolah di tempat yang aku inginkan,” ujarnya, “dan Ayah tidak boleh menarik kesepakatan kita.”“Laila duduk dulu, Nak.” Alice menepuk pelan sebelah sisi tempatnya.“Tidak Ibu. Tidak sebelum Damian berpikir waras.”Setelah mengatakan itu, Laila meninggalkan ruangan dengan kekesalan pada Damian.“Dia gila,” geramnya dengan nada yang kesal.Sementara itu, Clara yang melihat kakak perempuannya menuju kamar, segera mengikuti. Rasanya sangat berat berpisah meski mereka berdua jarang sekali terli

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 124

    “Selamat pagi.” Laila datang lebih cepat, memotong ucapan Alice yang tengah memeluk putri bungsunya.“Selamat pagi, Sayang.” Leonardo menyambut putri sulungnya, kemudian meminta Laila untuk duduk di sebelahnya.Melihat itu, Clara mengerucutkan bibir, “Ayah, jangan terlalu memanjakan kakak, dia sudah–”“Clara lebih baik kamu diam, berikan susu yang kamu buatkan tadi untukku.” Laila meraih selembar roti dan mengolesi dengan selesai cokelat.“Baiklah.” Clara memeluk ibunya singkat kemudian memberikan susu yang dibuatnya pada Laila.“Sekarang berikan nilai untukku. Aku yakin ini rasanya seratus,” kata Clara.Laila meraih gelas susu miliknya, kemudian meneguknya hingga setengah. “Enak, aku rasa ini adalah bakatmu.”Clara mengerucutkan bibir, “Bakatku banyak Kak. Hanya saja, aku tidak ingin menunjukkan pada orang lain,” katanya dengan bangga.“Oh aku sangat kagum padamu. Duduklah, aku ingin memberikan hadiah lain.” Laila meletakkan gelas yang sudah kosong kemudian merogoh kantong celana mil

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 213

    Alice masih ke dalam ruang makan dan benar saja, semua sudah disiapkan dengan sangat baik. Clara yang melihat wajah takjub ibunya pun ikut merasa bahagia.“Bagaimana? Aku sangat membanggakan bukan?” tanyanya pada sang ibu.“Benar Clara yang melakukan ini sendiri?” Alice menoleh pada putrinya yang langsung terdiam dengan bibir tersenyum kecil.“Senangnya, Clara dibantu oleh kak Laila,” akunya, “tapi karena dia kelelahan dan mengantuk, kakak kembali ke kamar.”Alice menaikkan alis, kemudian mengangguk paham. “Ya sudah, tapi setidaknya, Clara sudah membuktikan jika putri ibu sudah sangat hebat.”Clara mengangguk senang. “Tolong beritahu kakek ya, Bu. Aku ingin kakek mendengar hal baik tentangku.”“Baiklah, jika kakek bertanya, Ibu akan memberitahu jika cucunya yang cantik ini sudah besar.”Clara memeluk ibunya. “Ibu aku sangat menyayangimu. Aku yakin karena itulah ayah sangat mencintaimu.”Alice terkekeh, “Ya sudah, sekarang duduk dulu, Ibu akan buatkan sarapan untuk kita semua.”“Aku ak

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 212

    Alice menghela napas panjang untuk meredam semuanya. Tidak ada yang bisa mengetahui takdir kedepannya. Damian masih terlalu muda, sementara Sera, gadis kecil itu juga masih seusia Clara yang mungkin tidak mengerti dengan situasi ini.“Semoga saja, Damian mendapatkan yang terbaik,” putus Alice akhirnya.Leo mengangguk meski rasanya ada yang aneh. Rasa sakit yang Alice rasakan sepertinya terlalu besar, hingga sang istri belum bisa memaafkan apa yang telah terjadi.“Kamu benar, Damian masih terlalu muda. Kita bisa lebih tenang karena Bram juga telah meninggalkan kota bersama putrinya.Setelah mereka membahas semuanya, Alice memutuskan untuk tidak membahas ini lagi. Ia bahkan meminta Laila untuk tidak membantu Damian melupakan perasaannya yang diyakini hanya rasa sesaat.“Tidurlah, aku masih ada banyak pekerjaan di bawah,” kata Leo akhirnya, hingga saat ini ia belum menemukan seseorang yang bisa menggantikan posisi Bram di kantor.“Maafkan aku. Aku seharusnya tidak terlalu keras sehingga

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 211

    Malam hari, Alice yang masih merasa curiga pada Dara dan Leo memutuskan untuk tidur lebih cepat. Ia tahu usianya tidak lagi muda seperti dulu. Jadi, tidur adalah pilihan yang lebih tepat.Sementara itu, Leo yang tahu dengan kecemburuan istrinya hanya tersenyum kecil, merasa bersalah, tetapi ia bisa buktikan jika dirinya dan Dara tak ada hal yang harus dicurigai.“Aku sudah katakan padamu, kedatangannya adalah untuk berterima kasih karena tidak menghalangi Bram keluar dari perusahan,” jelas Leo pelan di telinga sang istri.“Mereka memutuskan untuk meninggalkan kota ini, jadi Bram sudah mengundur diri,” sambungnya.“Kenapa harus bertemu? Bukankah Bram bisa mewakili, Kenapa harus datang padaku, bukankah sama saja dia ingin mengulang kejadian yang telah lalu?” balas Alice akhirnya. Wanita itu membuka mata, tak menoleh tetapi masih menunggu suaminya menjawab pertanyaannya.“Sera yang memaksa untuk datang dan kebetulan dia–”“Apakah setelah melihatnya kembali hatimu masih bergetar? Dia bah

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 210

    Bram mengangkat wajah, menatap wanita seksi yang melangkah ke arahnya. Wanita dengan rambut panjang bergelombang serta bibir merah yang menggoda.“Tidak bisakah kamu mengetuk pintu dulu?” Bram meletakkan ponsel di atas meja, lalu berpindah ke sofa single.Si wanita terkekeh, ia mendekat dan duduk di hadapan Bram dengan gaya sensual.“Maafkan saya, Pak. Saya tidak sabar menunjukkan hasil karya saya, karena itulah lupa untuk mengetuk.” Mendengus kasar, Bram meraih dikumen yang sudah ada di atas meja. “Mulai besok, bawa langsung ke ruangan pak Leo, dia akan memeriksa tugasmu hingga–”“Tidak Pak. Saya tidak akan mempertaruhkan diri saya. Lebih baik bertanya dulu pada Pak Bram setelah itu ke ruangan pak Leo,” terangnya.“Della–”“Saya tidak mau Pak. Pak Leo terlalu kaku untuk saya, lagipula anak-anaknya sudah pernah salah paham pada saya,” keluhnya tak ingin mendapat masalah.Bram menghela napas, ia memeriksa kerjaan Della, setelah merasa bahwa semua sudah benar, ia kembali memberikan pad

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 209

    Sera terdiam, ia tak melanjutkan makannya. Ia lebih memilih mendengarkan pertengkaran orang tuanya.Ia membuang napas kasar dan berdiri meninggalkan Dara dan Bram yang masih berdebat tentang Alice.“Seharusnya aku tidak merusak pestaku sendiri,” gumamnya dengan wajah lesu.Ia keluar dari resto dan duduk di bangku taman, gadis kecil itu menunduk dengan wajah sedih.“Kamu di sini?” Suara seseorang membuatnya menoleh. Sera terlihat mengingat seseorang yang berada di sebelahnya.Ia langsung berdiri tatkala mengingat dengan benar. “Maafkan aku.” Sera hendak meninggalkan tempat, tetapi Damian mencegahnya, “Sera … apakah namamu Sera?”Sera menoleh dengan tatapan tidak suka, “Bukan. Jangan mendekatiku. Aku tidak mau berdekatan dengan keluarga Clara.”“Clara? Kamu mengenal adikku?” Sera mendengus kecil, “Tentu saja, Clara temanku,” katanya duduk lagi di bangku, “tapi aku tidak ingin berteman dengannya lagi.”Alisa Damian menukik tajam, “Apakah adikku membuat ulah? Dia mengganggumu?”Sera men

  • Istri Yang Diremehkan Ternyata Miliarder    Bab 208

    Leonardo terdiam, ia menatap wajah istrinya yang semakin cantik meski anak-anak mereka telah menjadi remaja.Tangan kekar itu mengulur, mengusap lembut lengan sang istri lembut. “Dia adalah Sera.”“Apakah dia kerabat Bram? Aku merasa tidak asing dengan tatapan mata gadis itu, seperti aku pernah melihat tatapan itu sebelumnya,” kata Alice, “apakah aku salah jika aku merasa gadis kecil itu seperti tidak menyukaiku?”Leonardo memasang wajah datar, ia menatap istrinya dengan tatapan hangat, “Iya, dia adalah kerabat dari Bram,” katanya, “dan tatapan itu, bukan tatapan tidak suka, jangan berpikir terlalu jauh, ya.”Alice menggeleng. “Ya, aku harap salah menilai. Apakah dia anak dari saudara Bram? Atau–”“Dia adalah anak Bram,” jawab Leo segera.“Anak? Bram sudah menikah?” tanya Alice, ia bahkan hak pernah mendengar jika asisten suaminya menikah. Selama ini, mereka mengenal Bram sebagai praibaik, lalu sejak kapan Bram menikah dengan anak sebesar itu?“Tidak menikah, mereka memutuskan untuk t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status