Share

Bab 52

"Gue ... gue nggak bisa terima ini, Fik," ucap Natasya kepada sang sahabat. Wanita cantik itu terisak-isak di saluran telepon.

Sekarang Afika sedang berada di Surabaya. Jadi, Tasya tidak bisa segera mendatangi sahabatnya untuk bicara secara langsung. Hanya lewat telepon, ia bisa mencurahkan perasaannya saat ini.

"Laki lo sendiri bilang apa, Sya?" tanya Afika merasa prihatin dengan kejadian yang dialami sahabat kentalnya itu.

"Dia bilang, dia nggak inget udah ngelakuin itu. Dia bilang, dia dijebak. Dia nggak mau nyerein gue," imbuh Natasya terdengar sangat sedih, "dengan mata kepala gue sendiri! Gue liat mereka tel@njang berdua, satu selimut di ranjang itu, Fik! Lo bayangin! Siapa yang bisa percaya dengan ucapannya coba??"

"Hmm ...." Terdengar Afika hanya menggumam. Ia tidak tahu harus berkata apa. Dulu dirinya yang selalu menasehati Natasya untuk bersabar dengan pernikahan mereka. Akan tetapi, setelah mendengar apa yang Tasya sampaikan, jelas saja dia tidak bakal berada di pihak seora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status