Share

80. Selalu Dikambinghitamkan

Hening, baik Naura mau pun Arkan tetap diposisi mereka seolah tak ingin menyapa satu sama lain.

"Naura, sini." Dani menarik tangan Naura agar mendekat dengan Arkan. "Ini Arkan putra semata wayang Pak Teddi, kamu udah kenal belum?"

"Ah iya Pak, saya sudah mengenal Pak Arkan dengan baik. Bukan begitu Pak?"

Arkan kelabakan ketika Naura melempar ucapan kepadanya. "I-iya, kami sudah lama kenal."

"Kalau begitu saya permisi dulu ya Pak, soalnya jam kerja saya sudah habis. Permisi."

Naura melangkah keluar. Mata Arkan tak lepas dari punggung Naura yang semakin lama semakin menjauh. Ingin rasanya dia mengejar Naura tapi Dani terus mengoceh seolah menghalanginya berbicara dengan Arkan.

Sementara itu, Naura berjalan dengan cepat ke lantai dua.

[Mamah di mana ada Mas Arkan di sini.]

Naura mengirimkan pesan ke mertuanya. Dia tak ingin salah paham kembali memperkeruh keadaan.

"Ayo Mah, angkat teleponku," gerutu Naura.

Dia terus berusaha menghubungi mertuanya tapi panggilannya di alihkan. "Tunggu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eny Rozaini
lanjut byk jangan lama thorr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status