Pertemuan BerikutnyaKedua orang tua Ayra sampai di Jakarta, menggunakan pesawat Keris Indonesia, kelas bisnis, tiket khusus yang dibeli Ardian untuk calon mertuanya. Semua sudah disiapkan oleh keluarga Ardian, Ayra hanya tinggal menjalankan semuanya, tidak perlu memikirkan apapun selain kesiapan diri. Ayra terlihat menunggu kedatangan orang tuanya di lobby bandara, lobby kedatangan penerbangan domestik. Ada rasa cemas, karna ini adalah pernerbangan pertama orang tuanya, namun dia juga bahagia karena bisa bertemu dengan kedua orang tuanya yang sudah hampir satu tahun tidak bertemu. Kesibukan Ayra sebagai dokter, apalagi masa masa koas adalah hari hari sibuknya, dia bahkan tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri.***Ayra melambaikan tangan kepada kedua orang tuanya, segera mendekat, mencium tangan dua orang yang sangat dihormati itu. Ayra memeluk mereka erat erat."Bapak, ibu, bagaimana perjalannya?" tanya Ayra setelah bertemu dengan kedua orang tuanya. "Nduk, sekaya apa calon su
Butik TernamaAyra dan kedua orang nyaya menaiki anak tangga yang ada di depan butik, ini adalah butik yang begitu terkenal di Jakarta, langganan para artis dan juga pesohor kelas atas.Ayra membuka pintu butik, pintu yang memiliki sensor canggih, mampu mendeteksi setiap orang yang masuk."Selamat datang," suara yang terdengar dari pengeras suara otomatis."Selamat datang," sapa Karyawan butik yang di dadanya tertulis nama Mahesa Ayu."Ada yang bisa saya bantu?" tanya Mahesa."Saya sudah ada janji bertemu dengan pak Rudy Hun, saya dari keluarga Mahendra," ucap Ayra memberi informasi."Baiklah nona, saya akan mengantarkan anda dan keluarga anda ke ruang VIP," ucap Mahesa yang kemudian dia mempersilahkan Ayra dan kedua orang tuanya untuk mengikuti langkahnya menuju ke sebuah ruangan terbuka di sisi lain dari bagian depan butik itu.Di dalam ruangan VIP itu terdapat sebuah sofa berwarna putih bersih, cukup mewah. "Silahkan duduk nona, saya akan memanggilkan pak Rudy Hun," ucap Mahesa.
Gaun Super MahalRudy Hun terlihat sedikit bingung, beberapa kali melihat ke arah Ayra. "I-itu, gaun ibu dan jas bapak sekitar seratus," ucap Rudy Hun memberi informasi."Seratus? Ah itu murah sekali untuk baju sebagus ini, benar kan Ayra? tau begitu ibu bisa membelikan juga untuk bulek dan om kamu di kampung, mereka pasti akan sangat senang sekali," ucap Ibu Ayra, mendengar itu Ayra hanya tersenyum penuh kebingungan, senyum yang disertai kerutan dahi."Benarkah bu? Syukurlah jika tidak terlalu mahal untuk nyonya, gaun dan jas ini akan menjadikan bapak dan nyonya terlihat seperti raja dan ratu," ucap Rudy Hun."Ayra, ibu membawa uang Lima ratus ribu, bisa dapat Lima pasang baju, wah pasti bibi dan pamanmu senang sekali dapat oleh oleh baju dari desainer," ucap ibu Ayra dengan begitu polosnya.Rudy Hun terlihat mengerutkan dahi."Maaf ibu, yang saya maksudkan adalah seratus juta rupiah, satu dengan angka nol sebanyak delapan buah," ucap Rudy Hun seraya tersenyum sumringah dengan geraka
Menjadi Orang KayaIbu Ayra memang lebih banyak bicara ketimbang ayahnya, sering bergaul dengan ibu ibu lingkungan rumahnya, membicarakan banyak hal, membahas masalah yang tidak penting seperti gosip artis dan berita viral. Seperti ibu ibu pada umumnya, walaupun berasal dari tingkat ekonomi yang biasa saja, bahkan cenderung rendah, namun karena kecanggihan teknologi, membuatnya paham mengenai situasi dan berita terkini."Ah itu hanya perasaan ibu saja, anak kita cantik, berpendidikan tinggi, pandai, pekerja keras, mungkin itu yang menjadi nilainya," ucap ayah Ayra.“Merekaa sudah kaya, jadi untuk apa mencari menantu kaya,” lanjut ayah Ayra."Tapi tetap saja ibu merasa khawatir, sepertinya ada sesuatu yang janggal," ucap ibu Ayra seraya menampilkan posisi berfikir, alis berkerut, mulut sedikit menyamping, dengan jari telunjuk bergerak mengetuk ngetuk kepalanya"Sudahlah bu, jangan berpikir terlalu jauh, kita doakan yang terbaik untuk anak kita, semoga semua baik baik saja, lancar, kita
Menjadi Orang Kaya Part 2Keluarga Ayra akan bertemu dengan keluarga Ardian, mereka akan menjadi satu keluarga dalam ikatan pernikahan. Ayah Ayra berusaha untuk menepiskan kekhawatirannya, berusaha untuk percaya bahwa ini adalah takdir baik untuk anaknya."Ayra bagaimana penampilan ayah?" Tanya ayah Ayra yang sudah terbalut jas mewah dan sisiran rambut rapi bergel sedikit mengkilap."Wah, bapak tampan sekali, Ayra bahkan nyaris tidak mengenali bapak," ucap Ayra memuji penampilan ayahnya. "Ayra bagaimana dengan penampilan ibu?" tanya ibu Ayra yang sudah terlihat begitu cantik dengan dress mahal buah karya desainer ternama Rudy Hun. Wajahnya terlihat segar atau bahkan lebih muda dari usianya, berkat keajaiban tangan Paramita Hanum, make up artist ternama di Jakarta. "Ibu, wow, ibu seperti bidadari, sangat cantik dan mempesona," ucap Ayra. "Iya Ayra, seumur hidup bapak baru kali ini melihat ibumu secantik itu," ucap ayah Ayra memuji. "Bapak ini, ibu jadi malu," ucap Ibu Ayra seraya m
Jebakan PernikahanAyra dan kedua orang tuanya masuk ke dalam ruangan yang bertuliskan ruangan mempelai wanita. Betapa kagetnya dia setelah mendapati di dalam ruangan ada Paramita Hanum dan juga Rudy Hun. Bukankah mereka sudah bertemu dengan Rudy Hun kemarin? Bukankah beberapa jam lalu mereka juga bertemu Paramita Hanum? Ada apa ini? Ayra dan kedua orang tuanya belum mengerti."A-ada apa ini sebenarnya?" tanya Ayra bingung. "Sebelah sini nona, saya akan segera merias nona," ucap Paramita Hanum seraya mengisyaratkan supaya Ayra duduk di kursi yang telah di persiapkannya. "Nona Paramita Hanum, apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah kamu sudah merias wajahku tadi? Bahkan riasan ini masih utuh," tanya Ayra bingung. "Silahkan nona, saya akan menjelaskan sembari memoleskan make up, waktu kita hanya empat puluh menit nona, maafkan saya, saya harus memulainya dengan segera," ucap Paramita Hanum. Dengan gesit Paramita Hanum memasang beberapa jepit rambut, menutup dada Ayra dengan kain hi
Jebakan Pernikahan Part 2Ayra berjalan dengan begitu anggun, diapit oleh ayah dan ibunya, memasuki gedung pernikahan yang dihias mewah. Di dalam gedung sudah penuh dengan tamu undangan. Ini bukan pernikahan sederhana, seluruh sudut dihiasi dengan bunga bunga mewah, bunga asli, yang tentu memiliki harga fantastis. Ayra masih bergelut dengan kebingungannya, semua ini tidak akan mungkin direncanakan dengan mendadak, semuanya pasti sudah dipikirkan matang matang dan direncanakan, minimal beberapa hari yang lalu. Ini tidak mungkin terjadi dalam semalam, dekorasi, segala kelengkapan pernikahan, ini terencana dengan matang.Ayra berjalan dengan anggun, dia melihat beberapa tamu menatapnya dengan takjub. Ayra memang memiliki kecantikan alami, apalagi dengan tangan ajaib make up artis Paramita Hanum, kecantikannya akan semakin terpancar walaupun hanya dengan bubuhan riasan sederhana. Dia menjadi bintang, ratu yang tercantik, pusat perhatian.Ayra terlihat begitu anggun dan cantik, berjalan l
Jebakan Pernikahan Part 3Ayah Ayra berusaha menahan air mata yang hendak menerobos keluar. Moment ini sungguh sangat menguras perasaan.Pernikahan Ayra dan Ardian telah terjadi, pernikahan agung dengan segala kemewahan. Tamu undangan terlihat bahagia menikmati pestanya. Suguhan hidangan dari berbagai negara menjadi pembahagia mulut den hati yang tak terhingga. Pernikahan ini menjadi pernikahan mewah abad ini, pernikahan yang dihadiri orang orang penting, pernikahan yang menelan biaya fantastis, mewah, bergaya dan penuh kesan.Ibu Ayra terlihat begitu takjub, pesta ini benar benar istimewa. Dia diperlakukan dengan sangat baik, disuguhi hidangan yang beraneka warna hingga membuatnya bingung karena tidak tahu harus menyantap makanan yang mana, semuanya terlihat asing.Ibu dan ayah Ayra duduk di meja VVIP, meja khusus untuk keluarga dan undangan penting. Mereka tidak mendapat diskriminasi sedikitpun, mereka dipandang dengan mata penuh, diperlakukan selayaknya tamu lain, tanpa memandang l