Share

Istri Sempurna Bos Perfeksionis
Istri Sempurna Bos Perfeksionis
Author: Yudith Valley

Surat Wasiat Grandma's

Author: Yudith Valley
last update Last Updated: 2022-08-02 20:33:04

Pintu terbuka lebar, dua pelayan mengenakan seragam atasan berupa kemeja putih dipadukan bawahan rok span hitam bawah lutut mempersilakan seorang pria tampan berperawakan tinggi dengan iris mata berwarna biru keabu-abuan memasuki ruangan keluarga.Keduanya menyambut dengan menundukkan kepala hikmat.

“Selamat datang, Tuan.“

Pria itu hanya menoleh tanpa bersuara.

Kedatangan pria yang akrab dipanggil Daniel mengalihkan perhatian semua anggota keluarga yang telah hadir lebih dulu. Hari ini merupakan puncak acara peringatan mendiang Airin Morgand yang ke seratus hari.

Nenek Daniel merupakan pemilik seluruh kekayaan keluarga Morgand setelah mendiang suaminya mewariskan seluruh harta itu padanya. Sesuai dengan wasiat Airin yang tercantum di dalam surat saat dibuat, hari ini akan diumumkan pembagian harta warisan. Salah satu harta kepemilikan yang akan diwariskan kepada anak cucu adalah kepemilikan saham di perusahaan manufaktur. Bisnis terbesar yang didirikan langsung oleh kakek buyut Daniel dan terus berlanjut hingga sekarang. Daniel menduduki jabatan sebagai CEO dengan membawahi kepemilikan saham atas nama nenek Airin dan ayah kandungnya yang telah lebih dulu meninggal dengan total mencapai enam puluh persen, Jonny Morgand.

Anggota keluarga Morgand yang sudah hadir terlihat sangat tegang sekaligus antusias. Tampak yang hadir di sana Vero, Lia, Jonan, juga Debby, ibu Daniel sebagai menantu di keluarga Morgand. Mereka bertiga merupakan anak dari Airin Morgand. Tampak empat sepupu yang semua perempuan juga hadir memberikan senyuman saat menyapa Daniel sebagai satu-satunya cucu pria di dalam keluarga itu.

“Seperti biasa, kau selalu datang terlambat,” tegur Vero sang bibi saat Daniel melangkah mencari tempat duduk.

“Aku sibuk, Bibi. Mengertilah,” jawab Daniel lembut sembari menipiskan bibir.

“Baiklah, karena anggota keluarga sudah hadir, maka saya akan membuka segel surat wasiat yang telah nyonya Airin Morgand tanda tangani setahun lalu sebelum beliau meninggal.“

“Oh, ibuku.” Lia, anak kedua dari nenek Morgand menyeka air matanya dengan tisu.

“Aku tidak menyangka ibu meninggalkan kita sudah seratus hari,” raung Vero ikut menangis.

Debby sebagai menantu Airin hanya bisa mendengkus lirih, baginya anggota keluarganya tidak ada sama sekali yang tulus. Apalagi menyangkut kekuasaan, kekayaan, sudah jelas dalam hati mereka semua harap-harap cemas. Debby merasa bahwa harapannya hanya tinggal Daniel, mertuanya pasti meninggalkan warisan terbanyak kepada putranya itu karena merupakan cucu paling disayangi perempuan itu, peninggalan satu-satunya dari putranya Johny—anak tertua dari Airin Morgand—yang telah meninggal empat tahun yang lalu akibat serangan jantung.

“Mohon, tenang! Saya akan mulai membuka segel map dan membacakan di hadapan semua. Apa yang tertera, terdapat di dalam surat wasiat ini sah. Mendapat perlindungan hukum dan tidak bisa diganggu gugat apa pun isinya nanti karena ditulis oleh nyonya Airin Morgand dalam keadaan sehat dan sadar,” tegas panjang lebar sang pengacara yang merupakan tangan kanan Airin selama ini, memberikan penjelasan.

“Kami siap mendengarkan,” jawab Debby dengan suara lirih.

Daniel melirik sekilas ke arah sang ibu. Tanpa ada lagi sang ayah, dia yakin bahwa posisi ibunya tidak akan mendapat tempat di keluarga Morgand.

“Tertanggal 01 Agustus 2022, atas nama Airin Morgand.

Pada saat kalian mendengarkan wasiat ini dibacakan, tepat pula peringatan kematianku yang ke 100 hari. Aku harap kalian semua, anakku, menantu, dan cucuku masih mengingat sosokku. Saling menjaga kebersamaan dan kelangsungan nama keluarga dengan banyaknya keturunan nantinya yang akan lahir dengan nama belakang Morgand.

Hal pertama kali yang ingin aku sampaikan adalah harapan bahwa kalian dapat saling menyayangi meskipun aku sudah tidak ada.

Sudah aku pikirkan secara terperinci apa yang menjadi harapanku atas seluruh kekayaan yang telah ayah, mertua, kakek wariskan untuk kalian dan aku berharap agar bisa dimanfaatkan, dikembangkan dengan baik, profesional, dan bertanggung jawab nantinya.”

Daniel terus saja memainkan ponsel saat pengacara terus membacakan isi pesan neneknya hingga runutan daftar nama penerima warisan tidak masuk ke dalam indera pendengarannya. Ia sudah bekerja keras sejak masih muda hingga kini berusia tiga puluh lima tahun, memiliki aset saham di bidang pertambangan emas hingga dia tidak harus ambil pusing dalam memikirkan warisan dari sang nenek yang merupakan bagian untuk ayahnya.

Sampai pada saat semua orang menatap ke arahnya secara serempak, barulah pria berpenampilan sempurna itu mengalihkan perhatian dari layar ponsel yang memberikan informasi mengenai pergerakan pasar saham ke arah semua anggota keluarganya satu per satu.

“What?” tanyanya bingung, keningnya mengernyit dengan satu alis tebalnya terangkat.

“Tuan Daniel Kavi Morgand, semua anggota keluarga baru bisa mengalihkan semua aset warisan ke atas nama masing-masing, hanya setelah Anda menikah, kemudian mengalihkan aset atas nama ayah dan nenek Anda ke atas nama Anda sendiri setelahnya,” ulang sang pengacara saat menyadari bahwa pemilik nama Daniel itu tidak menyimak saat pembacaan surat wasiat di tangannya berlangsung.

“Ap-apa maksudnya? Saya tidak salah dengar, ‘kan? Kenapa saya harus menikah dulu. Hubungannya apa dengan pembacaan warisan?” protesnya tercengang.

Dia rentangkan kedua tangannya ke udara, merasa surat wasiat yang dibacakan itu tidak masuk akal karena memojokkan dirinya karena sampai kini menjadi satu-satunya cucu dari keluarga Morgand yang belum menikah; tiga sepupunya sudah menikah semua.

“Kamu harus cepat menikah, Daniel. Aku rasa nenek tahu kamu tidak akan menikah sebelum dipaksa nenek dengan surat wasiatnya,” ledek pamannya, Jonan sambil terkekeh.

“Tidak masuk akal! Ini ....” Daniel mengembus napas sambil menggelengkan kepala sebagai tanda bahwa dia tidak bersedia begitu saja menerima wasiat itu.

Bersambung....

Related chapters

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Get Married, Daniel!

    Daniel mengembus napas kasar. Bagaimana mungkin dia diminta menikah padahal jelas kekasih saja dia tidak jelas siapa. Ingin rasanya mendebat apa yang diamanatkan sang nenek. Namun, jelas dia tidak bisa melakukan itu karena nenek yang disayanginya telah tiada."Itu amanat dari nenek, Daniel. Kamu harus menikah atau kita semua tidak mendapatkan sepeser pun hasil kerja keras kami selama ini," tegas Rea, sepupu Daniel menyela."Kamu ini bicara apa?" Daniel meradang. Dia merasa kesal karena dijadikan obyek yang disalahkan dan menyebut diri sebagai korban dari surat wasiat neneknya itu."Please, Daniel. Lakukan sesuatu atau kita akan kehilangan semuanya. Menikahlah," bujuk Selly sepupunya dengan wajah memelas. "Aku tidak mau jadi miskin gara-gara kamu," lanjutnya sedih."What a hell ... ah, kenapa jadi aku!" Daniel mengerang kesal sendiri.Daniel berjanji untuk tidak menikah sebelum sang mantan tunangan bernama Shofia menjadi janda dan membuat perempuan itu memohon untuk kembali bersamanya

    Last Updated : 2022-08-02
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Hangover

    Daniel menghabiskan sisa satu tegukan brandy dari dalam gelasnya, kemudian menjatuhkan kepalanya yang terasa berat dengan mata terpejam ke atas permukaan meja. Seharian dia belum makan, jadi dengan mudahnya minuman beralkohol itu membuatnya hangover. “Daniel, tumben kamu di sini?” tanya seorang pria seusia dengan Daniel duduk di sebelahnya. Tangannya menepuk punggung hingga pria itu terpaksa menegakkan kepalanya dengan kepayahan karena merasa terganggu. Matanya pun menyipit seirama dengan gerakan memutar kepala menatap wajah pria itu. “Eh, Reno. Kamu rupanya,” panggilnya pelan kemudian ambruk lagi, tertidur di meja bar. “Oh astaga, Daniel! Sejak kapan kamu suka mabuk? Gila! Bahkan aku lihat kamu mabuk Cuma selama putus dari Shofia!” desis Reno merasa kesal. Pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena merasa bingung sendiri harus berbuat apa. Daniel dan Reno bersahabat sejak zaman kuliah. Meskipun kini mereka tidak sering bertemu, tetapi hubungan kedua pria yang dulu sama-

    Last Updated : 2022-08-02
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Minta Tolong

    Selama dalam perjalanan pulang, Jessica merutuk. Kekesalannya mencapai ke ubun-ubun karena di saat akhir pekan pun ternyata dirinya belum bisa bebas urusan dari pak bos. Ia merasa kesabarannya sudah habis, bulan depan ia akan mengajukan surat pengunduran diri dan refreshing selama beberapa bulan sebelum akan melamar kerja lagi di perusahaan lain.“Dua bulan lagi mobilku lunas, cicilan utang ibu juga tinggal bulan ini saja. Tabunganku lumayan buat nanti cari rumah yang lebih kecil biar tidak tinggal serumah sama nenek sihir itu. Sepertinya ini sudah saatnya aku berhenti jadi kacung Anda deh, pak Daniel yang super merepotkan,” geram Jessica.Beberapa kali Jessica menghentikan mobil saat melewati jalur perempatan. Beberapa kali pula ia menoleh ke arah belakang untuk memastikan bosnya itu tidak sampai jatuh terguling.“Pak Daniel kalau sedang tidur kelihatan ganteng juga,” gumam Jessica seraya menggeleng pelan merutuki bibirnya yang kelewat jujur. “Tapi kalau pas sadar, pengen aku ... huh

    Last Updated : 2022-08-02
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Permintaan Mommy Boss

    Jessica menggigit bibir bawah dengan perasaan gelisah. Dia sengaja datang lebih awal dan menunggu sudah hampir sepuluh menit, tapi sepertinya Debby belum juga datang. Jessica kemudian memesan minuman terlebih dahulu sembari membaca berita hari ini. Semalam Mommy Boss meminta bertemu di restoran ini untuk membicarakan sesuatu.“Wah, Pak Bos tampil sebagai model cover majalah dan dinobatkan sebagai pria ter- hot and sexy urutan nomor lima versi majalah Women Zone. Keren,” puji Jessica sambil berdecak, senyumnya berubah mencibir.Bagaimana ia tidak berdecak bila sehari-hari hanya disuguhi omelan dan suara ketus dari pria itu. Bahkan Jessica sama sekali tidak merasa kalau pria itu sexy melainkan hanya monster yang bersembunyi di balik wajahnya yang tampan.Gadis yatim piatu yang kini tinggal bersama ibu tiri dan adiknya itu sudah menimang-nimang untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya bulan depan. Setidaknya saat merayakan ulang tahun yang ke dua puluh tujuh tahun, ia sudah bisa menikma

    Last Updated : 2022-08-02
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Skenario Sempurna

    Lama Jessica mencerna apa yang menjadi permintaan Mommy Bos, sebutan dari beberapa rekan kerja apabila bertemu dengan perempuan cantik dan elegan itu pada acara kantor.“Jadi, kamu mau ‘kan bantuin tante, Jess?” tanya perempuan yang menjadi idola karyawan di antara putri-putri keluarga Morgand karena pembawaannya yang ramah itu dengan tatapan penuh permohonan pada Jessica.“Ah, i-iya. Jessica akan pikir-pikir lagi, Tante,” sahut Jessica sambil meringis canggung.“Jessika bisa cerita-cerita kebaikan hati dan sikap Daniel, pasti akan banyak yang percaya. Bukankah Jessica sudah bekerja selama hampir enam tahun, ‘kan? Pasti itu menambah penilaian terhadap Daniel menjadi lebih positif di mata perempuan.” Debby memandang Jessica penuh harap.“Tapi, Tante. Apa pak Daniel setuju? Kalau dia memaki-maki saya bagaimana?” tanya Jessica memasang wajah cemas, seketika pikirannya berubah menjadi takut dengan reaksi pria itu terhadap rencana sang Mommy Boss.“Tante bakal bayar mahal jasa kamu, Jessic

    Last Updated : 2022-08-02
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Surat Permohonan Jessica

    "Pagi, Jessie!“ sapa rekan kantor sesama sekretaris beda atasan pada Jessica yang baru datang.Gadis itu melirik sekilas jam tangan sambil menempelkan kartu karyawan ke sebuah mesin door access control hingga kunci pintu palang yang menjadi area pemisah—yang hanya bisa diakses karyawan dari Morgan Company bisa masuk, pun terbuka. Waktunya sempit, Bos Perfeksionis itu akan mengomel panjang lebar bila dia terlambat.”Hai, Chintya. Pagi juga,“ sapa balik Jessica sambil melangkah masuk melewati portal diikuti perempuan bernama Chintya itu dari mesin sebelahnya.”Aku dengar selentingan kabar kalau kamu bakal mengajukan surat permohonan resign lagi, ya?“ tanya Chintya sambil tersenyum tipis.Merek saat ini berdiri bersandingan, menunggu lift yang akan membawa ke lantai atas tempat berkantor. Jessica hanya membalas senyuman malas tanpa bersedia menjawab. Sudah bisa ditebak kalau perempuan yang sangat ingin menggantikan posisinya itu penasaran dengan kenaikan gaji yang akan diterimanya setela

    Last Updated : 2022-08-10
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Mata Duitan

    “Bapak duluan saja,” ucap Jessica tersenyum sopan, mempersilakan Daniel untuk mengutarakan lebih dulu apa yang ingin disampaikan padanya.“Ok, ini soal malam itu. Saat aku mabuk. Astaga! Katanya Reno mengalihkan tanggung jawabnya padamu untuk mengantarku pulang, ya? Bedebah itu sangat kurang ajar,” rutuk Daniel seraya berdiri dari tempat duduk dengan dua telapak tangan mulai menelusup ke dalam saku celananya lalu berjalan mendekati meja Jessica yang kini menatapnya penuh minat.Sama seperti biasanya, Bos Daniel selalu menciptakan atensi kuat dan tidak menyukai pengabaian. Semua yang berhadapan dengannya harus fokus menyimak karena pria itu tidak akan pernah mengulang apa yang disampaikan apabila kurang jelas. Jessica hafal sifat itu bahkan sampai di luar kepala.“Jadi ... apa kamu benar-benar serius ingin mengundurkan diri?”Jessica mencelus, membulatkan bola mata tidak percaya pada apa yang ditanyakan bosnya. Kasus mabuk dan berhasil mengantarkan pulang yang seharusnya mendapat apres

    Last Updated : 2022-08-12
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Rancangan Indah Jessie

    “Tentu saja saya mata duitan.” Jessica tersipu, sama sekali tidak tersinggung karena memang dia tipe perempuan yang rela kerja lembur demi segepok uang dari bonus loyalitas di luar insentif gaji pokok.Namun, reputasinya sebagai perempuan yang sulit digoda, tentu saja tidak ada celah sedikitpun baginya dianggap sebagai sekretaris murahan. Gadis itu termasuk karyawan tahan godaan menjadi wanita simpanan yang sering terjadi di lingkungan perusahaan.Jessica bekerja siang dan malam untuk menebus sebagian besar utang yang dilakukan ayahnya semasa hidup bersama istri barunya untuk berfoya-foya. Semua orang yang mengenalnya pasti akan memberikan simpati pada perempuan berusia dua puluh tujuh tahun itu.Kini, ayahnya telah tiada. Namun, beban itu tidak juga menjadi ringan karena ibu tirinya masih saja bergaya hidup sosialita dengan berbagai alasan. Dia tidak mungkin langsung meninggalkan rumah itu karena masih ada adik tirinya yang harus diurus. Hubungan dengan Kim sangat baik sebagai saudar

    Last Updated : 2022-08-13

Latest chapter

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Berkeluh kesah

    Jessica menyumpal kedua telinganya dengan headphone, begitu juga dengan Abby. Kedua kakak beradik beda ibu yang melahirkan itu menikmati makan malam bersama. Saling melemparkan tawa tanpa memedulikan gedoran pintu yang dilakukan Milla dari luar. Rasanya sedang malas berdebat malam-malam karena pagi harinya dia harus bekerja keras lagi demi mengumpulkan pundi-pundi uang.“Biarkan dia lelah sendiri,” bisik Jessica tersenyum manis pada Abby.“Aku rasa itu ide terbaik daripada harus mendengar kalian ribut,” balas Abby ditanggapi Jessica dengan cubitan gemas pada hidungnya. Setelah bunyi gedoran pintu menghilang, keduanya langsung membuang penutup telinga itu bersamaan diiringi tawa riang. Missi berjalan lancar.“Ibumu sudah pergi,” bisik Jessica tersenyum gemas.“Semoga dia bisa lekas tidur,” balas Abby mengangguk mengerti kalau kakaknya memang benar-benar tidak mau ribut dengan ibunya.“Hm. Kita juga setelah menghabiskan makanan ini,” sahut Jessica mulai kembali menyantap makanan dari at

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Kutukan Jessica

    Jessica meneguk ludah kering. Suasana pesta dengan berbagai hidangan mewah tersaji di hadapannya. Dengan mata kepala sendiri melihat bagaimana teman-teman ibunya menikmati secara gratis, sedangkan yang menanggung beban biaya itu dirinya.Jessica tidak menyangka. Utang yang sedianya hanya tinggal dibayarkan bulan ini ternyata diperbaharui lagi oleh sang ibu tiri demi gaya hidup mewah. Sangat tidak masuk akal bagi Jessica mengingat usianya yang sudah mencapai tiga puluh sembilan, nyatanya kedewasaan sama sekali tidak ada padanya.“Ya Tuhan. Kenapa ayah bisa bertemu dan menikah dengan perempuan gila seperti dia,” keluh Jessica sambil menghela napas.Saat ini dia sedang menunggu Abby selesai mengambil beberapa menu makanan yang diidamkannya sebelum menghancurkan dengan tongkat bisbol kesayangan almarhum ayahnya. Kesedihan Abby karena tidak diperkenankan makan makanan di dalam pesta ibunya membuat hati Jessica bagai disayat sembilu. Benar-benar ibu yang minta disadarkan dengan satu pukulan

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Menghancurkan Acara

    Jessica dan pelayan restoran yang mengantar Daniel pun dibuat bingung tidak terkira. Di dalam sana terdapat dua orang perempuan saling berpelukan mesra dan tanpa malu menampilkan adegan ciuman. Jelas sebagai pria normal, Daniel langsung melengos jijik mendapati adegan seperti itu tepat di depan matanya. Daniel langsung menutup pintu lagi, tetapi langkahnya langsung dicegah Jessica agar tidak sampai pergi begitu saja dari sana.“Pak Daniel,” panggil Jessica setelah sadar dengan apa yang terjadi. Tangannya secara refleks langsung terulur pada lengan sang bos demi bisa menjaga agar pria itu tidak langsung pergi.“Apa-apaan ini!” decak Daniel dengan nada menahan kemarahan tidak terkira.“Pak, saatnya menghadapi dan memutuskan, bukannya marah,” kata Jessica berupaya untuk menenangkan hati sang Perfeksionis.“Menggelikan!” umpatnya seraya melayangkan tatapan tidak suka pada perempuan cantik yang kini duduk bersebelahan dengan wanita bergaya tomboy. “Jangan lagi menampakkan wajah kalian di

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Bukan Salah Ruang

    Daniel hanya mengulas senyum selintas lalu lenyap seketika sambil berbalik badan setelah melepaskan diri dari tatapan sang sekretaris.Mata Jessica pun melotot, sedikit panik karena untuk kesekian kalinya sang bos suka sekali bertele-tele padahal jelas biasanya sangat to the points. Jessica segera berinisiatif mendekat agar bosnya lekas menjawab.“Janji apa, Pak? Saya harus apa?” Jessica sedikit mengadang langkah Daniel meskipun tidak begitu kentara karena dia segera bergeser begitu menyadari terlalu dekat dengan sang bos.“Kamu harus membantu menyeleksi perempuan yang akan menjadi temanku kencan, menemaniku menemui mereka karena jelas kamu tahu aku ini sangat sulit untuk beramah-tamah dengan perempuan asing dan kamu tidak boleh meninggalkan perusahaan ini sebelum mendapatkan pengganti sekretaris baru yang kompeten,” ucap Daniel dengan wajah serius kali ini.Jessica sempat termenung mendengar penyampaian Daniel, tetapi dia pun akhirnya mengangguk setuju setelah melihat wajah pria itu

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Janji

    Daniel mengamati penampilannya di depan cermin. Pakaiannya sangat pas di tubuhnya yang proporsional. Kulit putih pucat sangat terawat. Apabila Jessica bersanding dengan Daniel, mata hatinya sebagai perempuan sangat iri dengan kerapian dan kebersihan yang dimiliki sang bos. Dia merasa sangat tidak sebanding.“Atur dulu ruanganku, baru kita berangkat,” kata Daniel seraya menoleh pada meja kerjanya yang menurutnya sangat berantakan.Saat ini mereka sudah kembali dari Koy's Central. Sudah sampai di kantor pusat perusahaan Morgand Company. Jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Beberapa karyawan yang tidak lembur dan berkepentingan juga sudah pulang.“Baik, Pak,” balas Jessica pelan.Jessica mengeluh lelah dalam hati. Perjalanan ke Koy's Central dilanjutkan ke beberapa tempat membuat kakinya seperti mau lepas. Sepatu hak tinggi yang dipakai sangat menyebalkan bagi Jessica karena membuatnya pegal-pegal. Bayangannya untuk segera pulang lalu merendam kaki dengan air hangat dicampur tetesan ai

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Desir Rasa Tidak Biasa

    Sepanjang perjalanan Jessica hanya diam. Menatap wajah bosnya saja tidak berani. Benar 'kan apa yang dia diduga sebelumnya, bos Daniel akan memaki-makinya karena telah lancang. Tidak, bukan memaki—pikir Jessica, tetapi marah dalam diam atau menggunakan nada sarkas saat berbicara. Bukan lagi sebuah rahasia bila kisah perjalanan cinta bos Daniel tidak semulus kulit tubuhnya yang begitu terawat. Daniel ditinggalkan sang kekasih hati padahal rencana pernikahan telah mulai disusun. Perempuan cantik bernama Shofia bahkan mengumumkan pernikahan dengan pengusaha kaya raya dari Perancis setelah tiga bulan memutuskan hubungan pertunangan secara sepihak dengan Daniel. Sebagai sekretaris yang telah bekerja untuk Daniel selama enam tahun, kisah empat tahun yang lalu itu masih segar dalam ingatan Jessica. Keterpurukan yang sulit membaik—mungkin hingga saat ini. Kenyataannya Daniel masih betah hidup sendiri tanpa kekasih. Jessica mengikuti langkah Daniel, mengekor di antara para staf yang mengiku

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Rasa Tidak Nyaman

    Jessica membulatkan bola matanya, cukup kaget dengan analisa yang diberikan bosnya karena jelas itu tidak salah. Namun, Jessica tidak mungkin bicara jujur. Ia pun segera tertawa kecil sambil mengibaskan tangannya ke arah udara demi bisa menepis dugaan sang bos.“Ah, Bapak bisa saja. Saya merencanakan apa?” balasnya seraya terus berjalan mengikuti langkah Daniel agar tidak ketinggalan.“Makan malam seperti apa yang kamu impikan? Sepertinya kamu kecewa kalau tidak dilakukan malam ini,” tukas Daniel sedikit melirik ekspresi sekretaris andalannya selama enam tahun ini sambil terus saja melangkah.“Yang berkesan, mungkin,” jawab Jessica malam kikuk sendiri.Dia sedang merencanakan kencan buta antara Daniel dan seorang wanita cantik pilihan Mommy Boss, tapi kenapa rasanya malah seperti sedang merancang kencan sendiri? Membayangkan saja Jessica sudah merinding sendiri. Dia tidak berharap Daniel berpikir itu kencan antara mereka berdua, huh ... Bos dan Sekretaris? Tidak mungkin bagi Jessica

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Rancangan Indah Jessie

    “Tentu saja saya mata duitan.” Jessica tersipu, sama sekali tidak tersinggung karena memang dia tipe perempuan yang rela kerja lembur demi segepok uang dari bonus loyalitas di luar insentif gaji pokok.Namun, reputasinya sebagai perempuan yang sulit digoda, tentu saja tidak ada celah sedikitpun baginya dianggap sebagai sekretaris murahan. Gadis itu termasuk karyawan tahan godaan menjadi wanita simpanan yang sering terjadi di lingkungan perusahaan.Jessica bekerja siang dan malam untuk menebus sebagian besar utang yang dilakukan ayahnya semasa hidup bersama istri barunya untuk berfoya-foya. Semua orang yang mengenalnya pasti akan memberikan simpati pada perempuan berusia dua puluh tujuh tahun itu.Kini, ayahnya telah tiada. Namun, beban itu tidak juga menjadi ringan karena ibu tirinya masih saja bergaya hidup sosialita dengan berbagai alasan. Dia tidak mungkin langsung meninggalkan rumah itu karena masih ada adik tirinya yang harus diurus. Hubungan dengan Kim sangat baik sebagai saudar

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Mata Duitan

    “Bapak duluan saja,” ucap Jessica tersenyum sopan, mempersilakan Daniel untuk mengutarakan lebih dulu apa yang ingin disampaikan padanya.“Ok, ini soal malam itu. Saat aku mabuk. Astaga! Katanya Reno mengalihkan tanggung jawabnya padamu untuk mengantarku pulang, ya? Bedebah itu sangat kurang ajar,” rutuk Daniel seraya berdiri dari tempat duduk dengan dua telapak tangan mulai menelusup ke dalam saku celananya lalu berjalan mendekati meja Jessica yang kini menatapnya penuh minat.Sama seperti biasanya, Bos Daniel selalu menciptakan atensi kuat dan tidak menyukai pengabaian. Semua yang berhadapan dengannya harus fokus menyimak karena pria itu tidak akan pernah mengulang apa yang disampaikan apabila kurang jelas. Jessica hafal sifat itu bahkan sampai di luar kepala.“Jadi ... apa kamu benar-benar serius ingin mengundurkan diri?”Jessica mencelus, membulatkan bola mata tidak percaya pada apa yang ditanyakan bosnya. Kasus mabuk dan berhasil mengantarkan pulang yang seharusnya mendapat apres

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status