Share

Permintaan Mommy Boss

Author: Yudith Valley
last update Last Updated: 2022-08-02 20:56:33

Jessica menggigit bibir bawah dengan perasaan gelisah. Dia sengaja datang lebih awal dan menunggu sudah hampir sepuluh menit, tapi sepertinya Debby belum juga datang. Jessica kemudian memesan minuman terlebih dahulu sembari membaca berita hari ini. Semalam Mommy Boss meminta bertemu di restoran ini untuk membicarakan sesuatu.

“Wah, Pak Bos tampil sebagai model cover majalah dan dinobatkan sebagai pria ter- hot and sexy urutan nomor lima versi majalah Women Zone. Keren,” puji Jessica sambil berdecak, senyumnya berubah mencibir.

Bagaimana ia tidak berdecak bila sehari-hari hanya disuguhi omelan dan suara ketus dari pria itu. Bahkan Jessica sama sekali tidak merasa kalau pria itu sexy melainkan hanya monster yang bersembunyi di balik wajahnya yang tampan.

Gadis yatim piatu yang kini tinggal bersama ibu tiri dan adiknya itu sudah menimang-nimang untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya bulan depan. Setidaknya saat merayakan ulang tahun yang ke dua puluh tujuh tahun, ia sudah bisa menikmati sisa masa muda dengan melakukan banyak hal seperti bertemu dengan teman-temannya, melakukan kencan buta, atau malah mendapatkan pasangan hidup. Jessica sudah lelah menghadapi Pak Boss Daniel 

“Lama ya, nunggunya? Maaf, tante terlambat,” ucap Debby dengan wajah menyesal.

“Tidak apa-apa, Tante. Ini Jessica juga baru aja sampai.” Jessica segera berdiri untuk menyambut kedatangan Debby.

“Baiklah, kita duduk dulu. Tante pingin ngobrol sama kamu sekaligus minta bantuan,” ucapnya membuat Jessica mengangguk dan duduk di kursinya kembali.

Tangan Debby melambai ke arah pramusaji. Sambil tersenyum penuh makna Debby melirik ke arah Jessica kemudian menyimak buku menu yang di sodorkan pramusaji kepadanya.

“Kamu pesan apa, Jessica?” tanyanya tanpa menoleh.

Sejenak Jessica menjadi ragu. Dia tidak pernah makan berdua bersama ibu dari pak bos sebelumnya. Kalau pun makan pasti selalu ada Daniel di antara mereka. Pria itu yang akan memilihkan menu untuknya tanpa menanyakan makanan apa dia mau. Sudah tentu, sebagai kacung dia tidak akan banyak protes dan menerima dengan senang hati.

“Sama seperti Tante Debby saja.” Jessica menjawab dengan ragu karena takut menyinggung kesopanan.

“Pasti Daniel membuatmu sangat kesulitan selama enam tahun ini, ya?” tanya Debby menampakkan wajah simpati kepada Jessica.

“Sudah menjadi tanggung jawab pekerjaan saya sebagai sekretaris pribadi pak Daniel, Tante,” jawab Jessica sembari tersenyum. Meskipun jelas di dalam batinnya, Jessica kini sedang asyik merutuki sikap Daniel yang selama ini semena-mena terhadap pekerjaannya.

Setelah Debby memberitahukan menu yang dipesan dan pramusaji itu sudah pergi kini pandangannya lurus ke arah Jessica yang menatapnya gelisah. Gadis itu semalaman berpikir; ada perlu apa hingga Debby sampai mengajaknya makan siang bersama. Padahal dia butuh piknik di hari Minggu yang sangat keramat baginya itu untuk mengurangi tekanan stres di tempat kerja menghadapi Daniel.

“Hari Minggu biasanya aktivitas kamu apa?” tanya Debby kembali mengajak bicara.

“Saya menghabiskan waktu untuk membersihkan rumah, Tante. Berkebun dan memasak. Karena hanya akhir pekan saya bebas tanpa ada gangguan pekerjaan dari kantor,” jawab Jessica jujur.

“Bagus sekali, aku menyukai ketekunanmu,” sahut Debby memuji.

“Biasa saja, Tante,” kilah Jessica wajahnya merona karena dipuji. Dia merasa sangat malu sekaligus cemas dengan alasan yang mendasari Debby ingin bertemu dengannya secara pribadi.

Sejenak keheningan tercipta antara keduanya, Debby menunggu hingga pramusaji selesai meletakkan pesanan ke atas meja dan pergi sambil menyiapkan bahasa sopan untuk diucapkan kepada sekretaris terbaik anaknya tersebut.

“Jessica, jadi tante mengajak kamu ketemuan karena tante ingin meminta bantuan sama kamu,” kata Debby hati-hati. Wajahnya mendekat dengan sikap tubuh condong ke depan. Dia berharap suaranya tidak terdengar sampai ke meja yang terletak di samping mereka berdua.

“Silakan Tante, semoga saya mampu membantu,” jawab Jessica sambil meneguk minumannya.

Batin gadis itu sebenarnya cukup penasaran dan juga gelisah. Hal apa yang membuat wanita cantik di hadapannya itu terlihat sangat canggung juga gelisah. Apa ada urusannya dengan Daniel, si Bos perfeksionis itu? Jessica hanya bisa menduga-duga.

“Jadi gini, tapi tolong rahasiakan ini dari semua orang kantor, ya? Tante akan memberikan komisi besar soal ini,” ucap Debby dengan sebuah tekad menyelesaikan masalah anaknya.

“Iya, Tante,” sahut Jessica mendadak bahagia.

Kata ‘komisi besar’ sudah tentu sangat menggoda bagi Jessica. Ia masih butuh uang extra guna segera melunasi cicilan utang dan mobilnya. Akan sangat menyenangkan bila lunas bulan depan sekaligus resign dari pekerjaannya dengan perasaan tenang.

“Kemarin peringatan meninggalnya nenek Daniel dan saat itu juga pembacaan surat wasiat dilakukan.” Wajah Debby berubah serius, tetapi murung.

Jeda dari ucapan Debby membuat Jessica menahan napas, otaknya bahkan sempat ‘traveling’ dan menduga bahwa dirinya masuk ke dalam daftar penerima warisan. Namun, kemudian dengan gigi gemeretuk gadis itu menyadarkan diri bahwa pikiran itu hanya bentuk kebodohan. Mana mungkin, batinnya kesal sendiri.

”Tante tidak menyangka kalau syarat untuk mendapatkan warisan itu dengan menyertakan bukti akta pernikahan Daniel.” Debby memandang Jessica dengan wajah sedih.

Mendengarkan penuturan Debby, tentu saja Jessica membelalakkan mata dengan tegukan ludah yang terasa kering. Dia tidak menyangka Daniel akan tertimpa masalah seperti itu.

“Mana ada yang mau menikah sama pak Daniel, Tante,” lontarnya tanpa sadar.

“Hah?” sahut Debby kaget.

“Maksud saya ... hahaha,” Jessica mengibaskan jemari tangannya, mendadak kesal pada mulutnya yang kelepasan kontrol. “Ehm, jadi maksud saya gini, Tante. Sejak saya menjadi sekretaris pak Daniel, beliau tidak pernah berkencan dengan wanita mana pun, Tante Debby,” ralat Jessica sambil menundukkan kepala, tidak berani memandang sama sekali ibu dari bosnya itu. Ia merutuki mulutnya yang kelewat menceplos. Dalam hati ia berdoa agar ibu pak bos itu tidak tersinggung. 

“Nah, ‘kan bener. Bukan Cuma tante aja yang mikir kalau sifat Daniel itu terlalu arogan, dingin, dan ketus. Hemm ... tante pusing mikirin masalah ini seharian.” 

Jessica melongo, tidak menyangka ternyata Debby tidak marah dan malah memiliki pemikiran yang sama dengannya. Sambil masih menunduk dan sesekali melirik Debby, Jessica meneguk air putih di hadapannya.

“Kita makan sambil bicara,” ajak Debby mulai menyendok makanannya. “Kita berdua harus memikirkan jalan keluar ini bersama-sama.”

Jessica mengangguk canggung kemudian ikut menikmati hidangan yang menurutnya enak. Sayang sekali, porsinya terlalu kecil untuk jiwa makannya yang besar. Untuk menjaga agar mulutnya tidak lagi salah bicara, dia memutuskan untuk bicara kalau diberi pertanyaan saja.

“Jadi, Daniel selama ini tidak pernah berkencan?” tanya Debby setelah menelan makanannya.

“Sejak putus dari tunangannya, Pak Daniel tidak lagi berkencan dengan siapa pun, Tante,” jawab Jessica dengan wajah serius, mengamati wajah Debby yang semakin muram.

“Aku tidak menyangka Daniel akan terluka begitu dalam. Padahal dari awal tante sudah memperingatkan Daniel kalau wanita itu hanya akan mencampakkannya seperti ini. Dia perempuan materialistis,” ucapnya sendu.

“Pak Daniel terlalu sempurna untuk menerima perlakuan seperti itu, Tante,” sahut Jessica yang sangat berlainan dengan hatinya. Dalam hati, Jessica sendiri juga bakal meninggalkan pria yang dingin dan tidak berperasaan seperti Daniel. Dia sendiri kuat bekerja dengan Daniel juga demi uang.

“Iya, aku sebagai ibu rasanya sedih. Di saat usianya sudah tiga puluh lima tahun, kenapa pula dia belum menikah. Kalau aku tiba-tiba mati tanpa pernah merasakan menimang cucu bagaimana?” keluh Debby sedih, wanita yang kini sudah berusia enam puluh tahun itu mengesah kasar. Mau tak mau Jessica hanya bisa diam seraya menghela napas dalam.

“Jadi, Tante meminta bantuan apa sama Jessica?” tanya Jessica hati-hati.

Dia tidak bisa terlalu lama duduk, makan porsi kecil sementara mendengarkan curhat seorang ibu mengenai anak seperti Daniel baginya cukup menguras emosi dan tenaga. Perutnya masih lapar.

“Oh, iya sampai lupa. Tante minta bantuan kamu untuk mencarikan jodoh untuk Daniel. Pasangan yang cocok untuk putra satu-satunya tante,” jawab Debby penuh harap.

“Hah? Mencarikan jodoh?” ulang Jessica membelalak. Dia berharap sudah salah dengar.

Jessica menggerutu dalam hati. Kalau dia saja merasa pak bosnya seorang monster, mana mungkin dia bisa mencarikan istri, atau setidaknya merekomendasikan kepada seorang wanita jomlo yang bersedia menikah. Jessica merasa kesal bukan main.

Bersambung...

Related chapters

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Skenario Sempurna

    Lama Jessica mencerna apa yang menjadi permintaan Mommy Bos, sebutan dari beberapa rekan kerja apabila bertemu dengan perempuan cantik dan elegan itu pada acara kantor.“Jadi, kamu mau ‘kan bantuin tante, Jess?” tanya perempuan yang menjadi idola karyawan di antara putri-putri keluarga Morgand karena pembawaannya yang ramah itu dengan tatapan penuh permohonan pada Jessica.“Ah, i-iya. Jessica akan pikir-pikir lagi, Tante,” sahut Jessica sambil meringis canggung.“Jessika bisa cerita-cerita kebaikan hati dan sikap Daniel, pasti akan banyak yang percaya. Bukankah Jessica sudah bekerja selama hampir enam tahun, ‘kan? Pasti itu menambah penilaian terhadap Daniel menjadi lebih positif di mata perempuan.” Debby memandang Jessica penuh harap.“Tapi, Tante. Apa pak Daniel setuju? Kalau dia memaki-maki saya bagaimana?” tanya Jessica memasang wajah cemas, seketika pikirannya berubah menjadi takut dengan reaksi pria itu terhadap rencana sang Mommy Boss.“Tante bakal bayar mahal jasa kamu, Jessic

    Last Updated : 2022-08-02
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Surat Permohonan Jessica

    "Pagi, Jessie!“ sapa rekan kantor sesama sekretaris beda atasan pada Jessica yang baru datang.Gadis itu melirik sekilas jam tangan sambil menempelkan kartu karyawan ke sebuah mesin door access control hingga kunci pintu palang yang menjadi area pemisah—yang hanya bisa diakses karyawan dari Morgan Company bisa masuk, pun terbuka. Waktunya sempit, Bos Perfeksionis itu akan mengomel panjang lebar bila dia terlambat.”Hai, Chintya. Pagi juga,“ sapa balik Jessica sambil melangkah masuk melewati portal diikuti perempuan bernama Chintya itu dari mesin sebelahnya.”Aku dengar selentingan kabar kalau kamu bakal mengajukan surat permohonan resign lagi, ya?“ tanya Chintya sambil tersenyum tipis.Merek saat ini berdiri bersandingan, menunggu lift yang akan membawa ke lantai atas tempat berkantor. Jessica hanya membalas senyuman malas tanpa bersedia menjawab. Sudah bisa ditebak kalau perempuan yang sangat ingin menggantikan posisinya itu penasaran dengan kenaikan gaji yang akan diterimanya setela

    Last Updated : 2022-08-10
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Mata Duitan

    “Bapak duluan saja,” ucap Jessica tersenyum sopan, mempersilakan Daniel untuk mengutarakan lebih dulu apa yang ingin disampaikan padanya.“Ok, ini soal malam itu. Saat aku mabuk. Astaga! Katanya Reno mengalihkan tanggung jawabnya padamu untuk mengantarku pulang, ya? Bedebah itu sangat kurang ajar,” rutuk Daniel seraya berdiri dari tempat duduk dengan dua telapak tangan mulai menelusup ke dalam saku celananya lalu berjalan mendekati meja Jessica yang kini menatapnya penuh minat.Sama seperti biasanya, Bos Daniel selalu menciptakan atensi kuat dan tidak menyukai pengabaian. Semua yang berhadapan dengannya harus fokus menyimak karena pria itu tidak akan pernah mengulang apa yang disampaikan apabila kurang jelas. Jessica hafal sifat itu bahkan sampai di luar kepala.“Jadi ... apa kamu benar-benar serius ingin mengundurkan diri?”Jessica mencelus, membulatkan bola mata tidak percaya pada apa yang ditanyakan bosnya. Kasus mabuk dan berhasil mengantarkan pulang yang seharusnya mendapat apres

    Last Updated : 2022-08-12
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Rancangan Indah Jessie

    “Tentu saja saya mata duitan.” Jessica tersipu, sama sekali tidak tersinggung karena memang dia tipe perempuan yang rela kerja lembur demi segepok uang dari bonus loyalitas di luar insentif gaji pokok.Namun, reputasinya sebagai perempuan yang sulit digoda, tentu saja tidak ada celah sedikitpun baginya dianggap sebagai sekretaris murahan. Gadis itu termasuk karyawan tahan godaan menjadi wanita simpanan yang sering terjadi di lingkungan perusahaan.Jessica bekerja siang dan malam untuk menebus sebagian besar utang yang dilakukan ayahnya semasa hidup bersama istri barunya untuk berfoya-foya. Semua orang yang mengenalnya pasti akan memberikan simpati pada perempuan berusia dua puluh tujuh tahun itu.Kini, ayahnya telah tiada. Namun, beban itu tidak juga menjadi ringan karena ibu tirinya masih saja bergaya hidup sosialita dengan berbagai alasan. Dia tidak mungkin langsung meninggalkan rumah itu karena masih ada adik tirinya yang harus diurus. Hubungan dengan Kim sangat baik sebagai saudar

    Last Updated : 2022-08-13
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Rasa Tidak Nyaman

    Jessica membulatkan bola matanya, cukup kaget dengan analisa yang diberikan bosnya karena jelas itu tidak salah. Namun, Jessica tidak mungkin bicara jujur. Ia pun segera tertawa kecil sambil mengibaskan tangannya ke arah udara demi bisa menepis dugaan sang bos.“Ah, Bapak bisa saja. Saya merencanakan apa?” balasnya seraya terus berjalan mengikuti langkah Daniel agar tidak ketinggalan.“Makan malam seperti apa yang kamu impikan? Sepertinya kamu kecewa kalau tidak dilakukan malam ini,” tukas Daniel sedikit melirik ekspresi sekretaris andalannya selama enam tahun ini sambil terus saja melangkah.“Yang berkesan, mungkin,” jawab Jessica malam kikuk sendiri.Dia sedang merencanakan kencan buta antara Daniel dan seorang wanita cantik pilihan Mommy Boss, tapi kenapa rasanya malah seperti sedang merancang kencan sendiri? Membayangkan saja Jessica sudah merinding sendiri. Dia tidak berharap Daniel berpikir itu kencan antara mereka berdua, huh ... Bos dan Sekretaris? Tidak mungkin bagi Jessica

    Last Updated : 2022-08-15
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Desir Rasa Tidak Biasa

    Sepanjang perjalanan Jessica hanya diam. Menatap wajah bosnya saja tidak berani. Benar 'kan apa yang dia diduga sebelumnya, bos Daniel akan memaki-makinya karena telah lancang. Tidak, bukan memaki—pikir Jessica, tetapi marah dalam diam atau menggunakan nada sarkas saat berbicara. Bukan lagi sebuah rahasia bila kisah perjalanan cinta bos Daniel tidak semulus kulit tubuhnya yang begitu terawat. Daniel ditinggalkan sang kekasih hati padahal rencana pernikahan telah mulai disusun. Perempuan cantik bernama Shofia bahkan mengumumkan pernikahan dengan pengusaha kaya raya dari Perancis setelah tiga bulan memutuskan hubungan pertunangan secara sepihak dengan Daniel. Sebagai sekretaris yang telah bekerja untuk Daniel selama enam tahun, kisah empat tahun yang lalu itu masih segar dalam ingatan Jessica. Keterpurukan yang sulit membaik—mungkin hingga saat ini. Kenyataannya Daniel masih betah hidup sendiri tanpa kekasih. Jessica mengikuti langkah Daniel, mengekor di antara para staf yang mengiku

    Last Updated : 2022-08-20
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Janji

    Daniel mengamati penampilannya di depan cermin. Pakaiannya sangat pas di tubuhnya yang proporsional. Kulit putih pucat sangat terawat. Apabila Jessica bersanding dengan Daniel, mata hatinya sebagai perempuan sangat iri dengan kerapian dan kebersihan yang dimiliki sang bos. Dia merasa sangat tidak sebanding.“Atur dulu ruanganku, baru kita berangkat,” kata Daniel seraya menoleh pada meja kerjanya yang menurutnya sangat berantakan.Saat ini mereka sudah kembali dari Koy's Central. Sudah sampai di kantor pusat perusahaan Morgand Company. Jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Beberapa karyawan yang tidak lembur dan berkepentingan juga sudah pulang.“Baik, Pak,” balas Jessica pelan.Jessica mengeluh lelah dalam hati. Perjalanan ke Koy's Central dilanjutkan ke beberapa tempat membuat kakinya seperti mau lepas. Sepatu hak tinggi yang dipakai sangat menyebalkan bagi Jessica karena membuatnya pegal-pegal. Bayangannya untuk segera pulang lalu merendam kaki dengan air hangat dicampur tetesan ai

    Last Updated : 2022-08-25
  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Bukan Salah Ruang

    Daniel hanya mengulas senyum selintas lalu lenyap seketika sambil berbalik badan setelah melepaskan diri dari tatapan sang sekretaris.Mata Jessica pun melotot, sedikit panik karena untuk kesekian kalinya sang bos suka sekali bertele-tele padahal jelas biasanya sangat to the points. Jessica segera berinisiatif mendekat agar bosnya lekas menjawab.“Janji apa, Pak? Saya harus apa?” Jessica sedikit mengadang langkah Daniel meskipun tidak begitu kentara karena dia segera bergeser begitu menyadari terlalu dekat dengan sang bos.“Kamu harus membantu menyeleksi perempuan yang akan menjadi temanku kencan, menemaniku menemui mereka karena jelas kamu tahu aku ini sangat sulit untuk beramah-tamah dengan perempuan asing dan kamu tidak boleh meninggalkan perusahaan ini sebelum mendapatkan pengganti sekretaris baru yang kompeten,” ucap Daniel dengan wajah serius kali ini.Jessica sempat termenung mendengar penyampaian Daniel, tetapi dia pun akhirnya mengangguk setuju setelah melihat wajah pria itu

    Last Updated : 2022-09-01

Latest chapter

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Berkeluh kesah

    Jessica menyumpal kedua telinganya dengan headphone, begitu juga dengan Abby. Kedua kakak beradik beda ibu yang melahirkan itu menikmati makan malam bersama. Saling melemparkan tawa tanpa memedulikan gedoran pintu yang dilakukan Milla dari luar. Rasanya sedang malas berdebat malam-malam karena pagi harinya dia harus bekerja keras lagi demi mengumpulkan pundi-pundi uang.“Biarkan dia lelah sendiri,” bisik Jessica tersenyum manis pada Abby.“Aku rasa itu ide terbaik daripada harus mendengar kalian ribut,” balas Abby ditanggapi Jessica dengan cubitan gemas pada hidungnya. Setelah bunyi gedoran pintu menghilang, keduanya langsung membuang penutup telinga itu bersamaan diiringi tawa riang. Missi berjalan lancar.“Ibumu sudah pergi,” bisik Jessica tersenyum gemas.“Semoga dia bisa lekas tidur,” balas Abby mengangguk mengerti kalau kakaknya memang benar-benar tidak mau ribut dengan ibunya.“Hm. Kita juga setelah menghabiskan makanan ini,” sahut Jessica mulai kembali menyantap makanan dari at

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Kutukan Jessica

    Jessica meneguk ludah kering. Suasana pesta dengan berbagai hidangan mewah tersaji di hadapannya. Dengan mata kepala sendiri melihat bagaimana teman-teman ibunya menikmati secara gratis, sedangkan yang menanggung beban biaya itu dirinya.Jessica tidak menyangka. Utang yang sedianya hanya tinggal dibayarkan bulan ini ternyata diperbaharui lagi oleh sang ibu tiri demi gaya hidup mewah. Sangat tidak masuk akal bagi Jessica mengingat usianya yang sudah mencapai tiga puluh sembilan, nyatanya kedewasaan sama sekali tidak ada padanya.“Ya Tuhan. Kenapa ayah bisa bertemu dan menikah dengan perempuan gila seperti dia,” keluh Jessica sambil menghela napas.Saat ini dia sedang menunggu Abby selesai mengambil beberapa menu makanan yang diidamkannya sebelum menghancurkan dengan tongkat bisbol kesayangan almarhum ayahnya. Kesedihan Abby karena tidak diperkenankan makan makanan di dalam pesta ibunya membuat hati Jessica bagai disayat sembilu. Benar-benar ibu yang minta disadarkan dengan satu pukulan

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Menghancurkan Acara

    Jessica dan pelayan restoran yang mengantar Daniel pun dibuat bingung tidak terkira. Di dalam sana terdapat dua orang perempuan saling berpelukan mesra dan tanpa malu menampilkan adegan ciuman. Jelas sebagai pria normal, Daniel langsung melengos jijik mendapati adegan seperti itu tepat di depan matanya. Daniel langsung menutup pintu lagi, tetapi langkahnya langsung dicegah Jessica agar tidak sampai pergi begitu saja dari sana.“Pak Daniel,” panggil Jessica setelah sadar dengan apa yang terjadi. Tangannya secara refleks langsung terulur pada lengan sang bos demi bisa menjaga agar pria itu tidak langsung pergi.“Apa-apaan ini!” decak Daniel dengan nada menahan kemarahan tidak terkira.“Pak, saatnya menghadapi dan memutuskan, bukannya marah,” kata Jessica berupaya untuk menenangkan hati sang Perfeksionis.“Menggelikan!” umpatnya seraya melayangkan tatapan tidak suka pada perempuan cantik yang kini duduk bersebelahan dengan wanita bergaya tomboy. “Jangan lagi menampakkan wajah kalian di

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Bukan Salah Ruang

    Daniel hanya mengulas senyum selintas lalu lenyap seketika sambil berbalik badan setelah melepaskan diri dari tatapan sang sekretaris.Mata Jessica pun melotot, sedikit panik karena untuk kesekian kalinya sang bos suka sekali bertele-tele padahal jelas biasanya sangat to the points. Jessica segera berinisiatif mendekat agar bosnya lekas menjawab.“Janji apa, Pak? Saya harus apa?” Jessica sedikit mengadang langkah Daniel meskipun tidak begitu kentara karena dia segera bergeser begitu menyadari terlalu dekat dengan sang bos.“Kamu harus membantu menyeleksi perempuan yang akan menjadi temanku kencan, menemaniku menemui mereka karena jelas kamu tahu aku ini sangat sulit untuk beramah-tamah dengan perempuan asing dan kamu tidak boleh meninggalkan perusahaan ini sebelum mendapatkan pengganti sekretaris baru yang kompeten,” ucap Daniel dengan wajah serius kali ini.Jessica sempat termenung mendengar penyampaian Daniel, tetapi dia pun akhirnya mengangguk setuju setelah melihat wajah pria itu

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Janji

    Daniel mengamati penampilannya di depan cermin. Pakaiannya sangat pas di tubuhnya yang proporsional. Kulit putih pucat sangat terawat. Apabila Jessica bersanding dengan Daniel, mata hatinya sebagai perempuan sangat iri dengan kerapian dan kebersihan yang dimiliki sang bos. Dia merasa sangat tidak sebanding.“Atur dulu ruanganku, baru kita berangkat,” kata Daniel seraya menoleh pada meja kerjanya yang menurutnya sangat berantakan.Saat ini mereka sudah kembali dari Koy's Central. Sudah sampai di kantor pusat perusahaan Morgand Company. Jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Beberapa karyawan yang tidak lembur dan berkepentingan juga sudah pulang.“Baik, Pak,” balas Jessica pelan.Jessica mengeluh lelah dalam hati. Perjalanan ke Koy's Central dilanjutkan ke beberapa tempat membuat kakinya seperti mau lepas. Sepatu hak tinggi yang dipakai sangat menyebalkan bagi Jessica karena membuatnya pegal-pegal. Bayangannya untuk segera pulang lalu merendam kaki dengan air hangat dicampur tetesan ai

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Desir Rasa Tidak Biasa

    Sepanjang perjalanan Jessica hanya diam. Menatap wajah bosnya saja tidak berani. Benar 'kan apa yang dia diduga sebelumnya, bos Daniel akan memaki-makinya karena telah lancang. Tidak, bukan memaki—pikir Jessica, tetapi marah dalam diam atau menggunakan nada sarkas saat berbicara. Bukan lagi sebuah rahasia bila kisah perjalanan cinta bos Daniel tidak semulus kulit tubuhnya yang begitu terawat. Daniel ditinggalkan sang kekasih hati padahal rencana pernikahan telah mulai disusun. Perempuan cantik bernama Shofia bahkan mengumumkan pernikahan dengan pengusaha kaya raya dari Perancis setelah tiga bulan memutuskan hubungan pertunangan secara sepihak dengan Daniel. Sebagai sekretaris yang telah bekerja untuk Daniel selama enam tahun, kisah empat tahun yang lalu itu masih segar dalam ingatan Jessica. Keterpurukan yang sulit membaik—mungkin hingga saat ini. Kenyataannya Daniel masih betah hidup sendiri tanpa kekasih. Jessica mengikuti langkah Daniel, mengekor di antara para staf yang mengiku

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Rasa Tidak Nyaman

    Jessica membulatkan bola matanya, cukup kaget dengan analisa yang diberikan bosnya karena jelas itu tidak salah. Namun, Jessica tidak mungkin bicara jujur. Ia pun segera tertawa kecil sambil mengibaskan tangannya ke arah udara demi bisa menepis dugaan sang bos.“Ah, Bapak bisa saja. Saya merencanakan apa?” balasnya seraya terus berjalan mengikuti langkah Daniel agar tidak ketinggalan.“Makan malam seperti apa yang kamu impikan? Sepertinya kamu kecewa kalau tidak dilakukan malam ini,” tukas Daniel sedikit melirik ekspresi sekretaris andalannya selama enam tahun ini sambil terus saja melangkah.“Yang berkesan, mungkin,” jawab Jessica malam kikuk sendiri.Dia sedang merencanakan kencan buta antara Daniel dan seorang wanita cantik pilihan Mommy Boss, tapi kenapa rasanya malah seperti sedang merancang kencan sendiri? Membayangkan saja Jessica sudah merinding sendiri. Dia tidak berharap Daniel berpikir itu kencan antara mereka berdua, huh ... Bos dan Sekretaris? Tidak mungkin bagi Jessica

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Rancangan Indah Jessie

    “Tentu saja saya mata duitan.” Jessica tersipu, sama sekali tidak tersinggung karena memang dia tipe perempuan yang rela kerja lembur demi segepok uang dari bonus loyalitas di luar insentif gaji pokok.Namun, reputasinya sebagai perempuan yang sulit digoda, tentu saja tidak ada celah sedikitpun baginya dianggap sebagai sekretaris murahan. Gadis itu termasuk karyawan tahan godaan menjadi wanita simpanan yang sering terjadi di lingkungan perusahaan.Jessica bekerja siang dan malam untuk menebus sebagian besar utang yang dilakukan ayahnya semasa hidup bersama istri barunya untuk berfoya-foya. Semua orang yang mengenalnya pasti akan memberikan simpati pada perempuan berusia dua puluh tujuh tahun itu.Kini, ayahnya telah tiada. Namun, beban itu tidak juga menjadi ringan karena ibu tirinya masih saja bergaya hidup sosialita dengan berbagai alasan. Dia tidak mungkin langsung meninggalkan rumah itu karena masih ada adik tirinya yang harus diurus. Hubungan dengan Kim sangat baik sebagai saudar

  • Istri Sempurna Bos Perfeksionis    Mata Duitan

    “Bapak duluan saja,” ucap Jessica tersenyum sopan, mempersilakan Daniel untuk mengutarakan lebih dulu apa yang ingin disampaikan padanya.“Ok, ini soal malam itu. Saat aku mabuk. Astaga! Katanya Reno mengalihkan tanggung jawabnya padamu untuk mengantarku pulang, ya? Bedebah itu sangat kurang ajar,” rutuk Daniel seraya berdiri dari tempat duduk dengan dua telapak tangan mulai menelusup ke dalam saku celananya lalu berjalan mendekati meja Jessica yang kini menatapnya penuh minat.Sama seperti biasanya, Bos Daniel selalu menciptakan atensi kuat dan tidak menyukai pengabaian. Semua yang berhadapan dengannya harus fokus menyimak karena pria itu tidak akan pernah mengulang apa yang disampaikan apabila kurang jelas. Jessica hafal sifat itu bahkan sampai di luar kepala.“Jadi ... apa kamu benar-benar serius ingin mengundurkan diri?”Jessica mencelus, membulatkan bola mata tidak percaya pada apa yang ditanyakan bosnya. Kasus mabuk dan berhasil mengantarkan pulang yang seharusnya mendapat apres

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status