Share

BAB 42. Permintaanku Terlalu Banyak?

"Waktuku nggak banyak, Ri. Ayo turun!"

Kepala Suri tertoleh ke kiri karena seruan itu dan mendapati pintu mobil di sisinya telah terbuka lebar. Adnan berada di balik pintu, sedikit menundukkan kepala untuk memastikan Suri tidak terus berlarut dalam lamunan kosong.

"Kita mau ngapain sih, Nan?" tanya Suri.

Sejak Adnan muncul satu jam yang lalu di apartemen untuk menjemputnya, wanita itu sudah dibuat bertanya-tanya ke mana gerangan dirinya akan dibawa pergi. Tetapi Adnan bersikukuh tidak mengatakan apa-apa untuk membunuh rasa penasaran wanita itu.

"Nanti aku kasih tahu. Makanya kamu turun dulu. Yuk!" Adnan tersenyum dan mengulurkan tangan.

Suri nampak ogah-ogahan, tetapi tangannya terulur juga untuk menyambut tangan Adnan. Lalu keduanya berjalan dengan langkah seirama.

Lipatan di kening wanita itu bertambah banyak setelah matanya bertumbukan dengan sebuah plang bertuliskan "QUEEN'S BOUTIQUE" dengan huruf-huruf latin yang terukir cantik pada sebuah toko bercat putih di seberang jalan
naftalenee

Mari kita mengucap istighfar bersama-sama karena Mbak Suri yang kepalanya entah isinya apa itu... lama-lama bikin kesel ye!!! Banyak banget tuntutannya šŸ˜Œ Udah syukur Adnan mau nikah sama lu, lu malah aneh2 ajašŸ˜­šŸ˜­ Haiiii... maaf aku baru sempet update lagiiiišŸ™šŸ» Masih belum bosan sama cerita ini kan? šŸ„ŗ

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status