Share

BAB 45. Menyingkirkan Pengganggu?

Masih dalam balutan kemeja dan celana kerjanya, Adnan menceburkan diri ke kolam renang yang berada sayap kanan rumah Prabu Danuarta. Dipeluk air dingin yang melingkupi seluruh tubuh, percakapan satu arahnya dengan Suri satu jam lalu malah semakin terngiang-ngiang di telinganya.

'Lo memang bajingan, Adnan! Lo nggak lebih baik dari Pram yang udah sengaja nyakitin Suri!'

Pria itu semakin menenggelamkan diri ke dalam air. Berlama-lama di sana. Semakin lama berada di bawah sana, semakin sesak dadanya karena pasokan udara yang menipis. Dan wajah sedih Suri yang meneteskan air mata pun semakin jelas terbayang.

'Nggak seharusnya lo bersikap sekejam itu ke Suri, Bodoh! Lo bisa ngomong baik-baik, nggak harus sampai menyakiti. Bukannya itu niat awal lo datang ke tempat dia tadi?'

Penyesalan selalu datang terlambat. Dan saat sudah terlalu jauh melangkah, mengucap satu kata maaf rasanya tidak mudah. Terutama karena ego yang menguasai hati. Adnan pun demikian. Saat untuk pertama kali melihat Su
naftalenee

Rencana Pram apa tuh kira-kira? Dia lama nggak nongol ternyata diam-diam bergerak dong... huhuhu jadi takudddd😮😮😮

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status