Share

Dia bukan Ayahku

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2023-09-14 21:31:27

“Apa itu temanmu? Tampaknya dia menyukaimu,” rekan di sebelah Candra mendekat karena tidak ada antrean pelanggan. Dia memandang punggung Lorcan yang menjauh.

Candra memandang punggung Lorcan dan menggelengkan kepalanya membantah ucapan rekannya, “Itu tidak mungkin. Ketua kelasku, dia selalu bersikap baik pada semua orang.”

“Ayolah, siapa pun dapat melihat matanya menatapmu tertarik. Dia menyukaimu,” kata rekannya menggoda Candra.

Candra hanya mengangka bahu acuh tak acuh menyiapkan pesanan Lorcan.

“Hei Candra, apa kamu tidak ada rasa pada temanmu itu? dia sangat tampan loh, dan dilihat dari penampilannya, sepertinya dia dari keluarga kaya.” Rekannya menatap Candra dengan tatapan ingin tahu.

Candra menggelengkan kepala. dia tidak pernah berpikir Lorcan akan menyukainya atau memikirkan pemuda itu.

“Kenapa? Apa ada orang yang kamu suka?”

Candra terdiam, pikirannya membawanya pada paman Hugo-nya yang tampan dan tidak bisa menahan senyum di wajahnya.

Mata temannya melebar melihat ekspresi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bersikap Genit

    Tak lama kemudian Candra datang mengantar pesanan mereka. Dia sesaat cemburu melihat pemandang sosok Hugo yang tampan dan Liera yang anggun duduk berhadapan. Mereka terlihat seperti pasangan yang sempurna. Mereka juga memiliki latar belakang yang sama.Candra menekan perasaan cemburu dan mendekati meja mereka dengan senyum bisnis.Hugo mendongak ketika Candra meletakkan pesanan mereka di atas meja.Candra tersenyum manis meletakkan segelas cappucino pesanan Hugo di depan pria itu.“Selamat menikmati kopi buatanku, Paman Hugo,” ujarnya dengan senyum ceria memandang Hugo dan tidak melirik wanita yang duduk di depan Hugo.Hugo tersenyum sedikit pada gadis itu. “Jangan bekerja terlalu keras. Kamu harus belajar dengan giat,” ujarnya dengan suara lembut.Candra mengangguk dengan antusias, senang Hugo menanggapinya dan tidak mengabaikannya setelah sebulan ini menghindarinya.Liera mengerut kening melihat interaksi mereka. Hugo terlihat lebih ramah di depan Candra di bandingkan dengannya. Di

    Last Updated : 2023-09-16
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Jemputan

    “Aku akan menjadi calon istrimu, tentu harus membantu Candra. Aku bisa menyayangi dia seperti kamu juga menyayangi Candra,” balas Liera dengan senyum lembut,.“Jangan mengambil kesimpulan tentang perasaanku. Dan kamu hanya salah satu dari daftar calon istriku. Jaga sikapmu,” balas Hugo acuh tak acuh.Ekspresi Liera menjadi murung, dia mengepalkan tangannya di bawah meja. dia dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya dengan sedih dan hati-hati menatap Hugo.“Maafkan aku jika sudah lancang mencampuri urusan pribadimu, aku akan minta maaf pada Candra jika aku mengatakan sesuatu yang salah padanya.”“Lupakan, jangan ganggu dia.”Liera hanya tersenyum dan dengan cepat mengubah topik pembicaraan. Dia tidak ingin mengakhiri kencan buta mereka dengan cepat atau berpisah dengan buruk. Dia sudah menunggu kesempatan ini sebulan. Hugo orang yang sangat sibuk. Dia senang pria itu tidak langsung pergi setelah dia menyinggungnya yang berarti dia masih menghargainya.Suasana hati Liera berubah dengan c

    Last Updated : 2023-09-16
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Godaan Candra

    Seorang pria keluar dari mobil dan memanggil Candra.“Paman Andrew, mengapa kamu di sini?” Candra memandang Andrew, sekretaris Hugo penuh harap.“Nona Candra, masuklah. Kami akan mengantarmu ke asrama,” ujar pria itu dengan sopan.Kami? Berarti ada Paman Hugo di dalam mobil?Candra mengangguk terlalu gembira menuju ke kursi penumpang seolah melupakan kehadiran Lorcan.Dia membuka pintu samping mobil penumpang dan melihat pria yang duduk di sisi lain kursi penumpang dengan posisi anggun memandang keluar kaca jendela.“Paman Hugo!” Dia duduk di sebelah kursi penuh penumpang dengan wajah excited seperti anak kecil. Dia sangat ingin melemparkan dirinya memeluk paman Hugo.Pria itu menoleh dengan wajah tampak ekspresi. Ekpsresinya sedikit melembut melihat wajah gadis muda itu memerah dengan senyum merekah di wajahnya yang cantik. Tatapannya turun ke mantel besar yang dikenakan Candra.“Di dalam mobil hangat, untuk apa pakai mantel?” Dia berkata dengan suara tanpa emosi.Padahal dirinya jug

    Last Updated : 2023-09-16
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Gadis ini ... semakin berani

    Andrew melirik mereka dari kaca spion mobil sebelum mengalihkan pandangannya ke depan dan membantin melihat kedekatan mereka.“Candra ....” Hugo mendesah dengan suara berat mendorong gadis itu dan menarik lengannya dari pelukan dadanya.Candra menolak melepaskannya. Dia tahu dirinya sudah melewati batas dan tidak tahu malu. Tapi sejak kejadian malam itu, mereka sudah melewati batas antara anak asuh dan paman. Untuk apa malu? Dia sudah kehilangan kepolosannya pada pria yang dicintainya. Kapan lagi dia begitu dekat Paman Hugo-nya. Dia takut setelah ini Hugo akan menjauh lagi.Hugo menyerah mendorong gadis itu menjauh saat merasakan cengkeramnya dan membiarkan Candra bersandar di bahunya.Candra senang Hugo tidak mendorongnya menjauh lagi dan bersandar dengan manja di bahu pria itu“Siapa pemuda itu?”Candra menoleh dengan ekspresi bertanya. “Apa?”“Pemuda yang berbicara denganmu di depan kafe.”“Oh, itu ... dia ketua kelasku, Lorcan Mars.”“Apa kamu dekat dengannya?”“Hm, dia selalu m

    Last Updated : 2023-09-16
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Rumor

    Candra tidak ada jadwal mata kuliah pagi dan memanfaatkan waktunya untuk tidur sampai siang. Semalam dia begadang untuk mengerjakan tugas kuliah hingga tidur larut malam.Waktu berlalu ketika jam kuliah siang masuk. Dia masuk ke kelas ketika seseorang menyenggolnya dari belakang cukup keras, hampir membuat Candra jatuh tersandung ke depan.“Hei!” protes Candra ketika orang itu melewatinya begitu saja tanpa meminta maaf.Dua orang gadis itu meliriknya dengan tatapan sinis tanpa mengucapkan sepatah kata pun permintaan maaf dan menuju ke salah meja di kelas.“Hei kamu!” Candra sangat kesal diabaikan tanpa perminta maaf. Dia memandang ke sekeliling dan dia menyadari suasana dalam kelas itu tampak aneh.Teman-teman sekelasnya menatapnya dengan tatapan aneh dan berbisik ketika dia tidak melihat. Para gadis menatap dengan sinis dan menghina, sementara laki-laki menatapnya dengan tatapan tidak senonoh yang terang-terangan dan berkata sesuatu pada temannya yang tidak bisa didengar Candra, seb

    Last Updated : 2023-09-18
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Peringatan Liera

    “Memangnya tidak boleh jika aku punya Paman yang kaya? Kamu juga bilang keluarga pamanmu kaya, apa kamu juga jadi simpanan pamanmu?” jawab Candra mencibir.“Kamu—!” Amy berdiri dengan marah.“Cukup Amy!” Potong Lorcan menghentikan perdebatan mereka.“Jika yang kalian maksud orang yang mengantar Candra semalam, aku kenal orang itu. Dia memang paman Candra,” lanjutnya dengan tegas membersih nama Candra.“Lorcan, aku tahu kamu baik. Tapi kamu tidak perlu berbohong untuk membela dia. Reputasi mahasiswi di kelas hancur gara-gara dia,” seru Amy kesal dan cemburu.“Aku tidak berbohong, aku memang bertemu Paman Candra kemarin di depan tempat kerja Candra. Sebagai teman sekelas, kita seharusnya membela Candra dan membantah rumor itu. Jika kalian hanya diam saja serta membiarkan orang lain dan ikut serta menuduh Candra, tidak heran orang lain akan memandang remeh kalian,” balas Lorcan dengan ekspresi tegas menatap teman-teman sekelasnya.Tidak ada yang berani membantah Lorcan. Semua orang diam

    Last Updated : 2023-09-18
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Teror Masa kecil

    Candra membeku mendengar Liera tahu tentang latar belakangnya. Dia menjadi marah mendengar ucapan terakhirnya dan memukul meja marah.“Jangan bicara sembarang, paman Hugo tidak akan membuangku!” serunya merasa cemas dan panik dalam hati. Ucapan Liera sedikit mempengaruhinya.Orang-orang di kafe menoleh karena suara teriakan Candra cukup keras, tapi kedua orang itu tidak peduli dan saling memelototi.Liera menyeringai. “Memangnya kamu siapa bagi Hugo? Putrinya? Adiknya? Jika dia peduli padamu sedalam itu, mengapa kakakmu hanya menjadi supir dan pengawalnya? Kamu bahkan bukan anggota keluarga Wallington, beraninya kamu dan kakakmu menempel pada Hugo seperti parasit.”Mata Candra memerah ingin membantah tapi tidak menemukan kata-kata untuk membantah ucapan Liera. Dia hanya menggertakkan gigi. “Kami bukan parasit. Paman Hugo sudah seperti keluarga.”Namun Liera tidak peduli dengan pembelaanya.“Dengar gadis kecil, aku akan menjadi calon istri Hugo. Aku tidak peduli kamu anak adopsi atau

    Last Updated : 2023-09-18
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Keras Kepala

    Marcus mengangguk. “Ya, aku kenal Nona Muda Walton, dia calon istri bosku.”....“Apa sih yang sudah kamu lakukan pada Nona Muda Walton?!” Marcus menatap tajam adiknya setelah mengompres memar di pipinya di bangku salah satu taman.Candra menunduk dengan ekspresi bersalah.“Aku tidak menyukai wanita itu. Dia munafik, dia tidak cocok dengan Paman Hugo,” bisiknya dengan suara pelan.“Bukan berarti kamu bisa meracuni minumannya dengan obat pencahar, apalagi Nona Muda walton adalah calon istri Tuan Hugo!” Marcus berusaha agar tidak membentak adiknya.Candra mengangkat wajahnya dengan ekspresi penuh keluhan, tapi tidak mengatakan apa-apa. Dia menelan apa pun yang ingin dia katakan pada saudaranya.Marcus meraih pundak adiknya dengan ekspresi tajam, “Candra, katakan padaku ... kamu tidak jatuh cinta pada Tuan Hugo, kan?”Mata Candra berkaca-kaca dan membalas dengan lantang. “Ya, aku jatuh cinta pada Paman Hugo. Aku cemburu dan tidak suka Paman Hugo dekat dengan wanita lain. Aku tidak mau Pa

    Last Updated : 2023-09-18

Latest chapter

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Akhir

    Mereka pun telah selesai makan malam bersama. Lily dan Candra melangkah menuju ke arah ruang tamu. Sementara itu Aurelio sudah terlelap di kamarnya. Candra sengaja menemani putra tunggal Hugo hingga ia terlelap agar dirinya bisa pergi meninggalkan Aurelio tanpa merasa terbebani oleh rasa bersalah, karena sang putra tak ingin melepaskannya. “Candra apakah kamu yakin tetap balik hotel malam ini? Sudah larut malam Candra, apa tidak sebaiknya besok pagi-pagi sekali kamu kembali ke hotel. Kurasa belum terlambat jika kamu memang akan kembali besok ke Italia.” Ucap Lily seraya melangkah di sisi Candra. “Sekali lagi aku minta maaf Bibi Lily. Aku harus kembali malam ini ke hotel, jika aku harus menginap malam ini di sini dan kembali pagi harinya ke hotel, rasanya aku tak punya banyak waktu untuk berberes-beres barang-barangku yang berada di hotel, karena besok pagi aku harus segera berangkat ke Italia.” Jelas Candra menanggapi tawaran dari nyonya Wallington. “Ya sudah. Jika memang demikian,

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Makan Malam Bersama

    Lily mengerucutkan bibirnya melihat sikap dingin Hugo. Dia menatap Candra dan menepuk lengannya menenangkan.“Jangan berkecil hati. Hugo selalu seperti ini.”Candra mengangguk, dia tidak mengambil sikap dingin Hugo, apalagi setelah mendengar kata-kata Aurelio bahwa Hugo menyimpan foto dirinya.Lily menyruh pelayan menyiapkan camilan ringan dan menghabiskan waktu mengobrol bersama Candra dan bermain dengan Aurelio.Sepanjang hari itu Hugo tidak turun dan berada di ruang kerjanya. Entah dia sengaja untuk menghindari Candra atau pria itu memang seperti itu. Candra tidak terlalu memikirkannya. Dia menikmati bermain dengan Aurelio. Candra tampak bahagia ia menikmati kebersamaannya bersama Aurelio di rumah Hugo Wallington. Meskipun Hugo terlihat cuek tak mengacuhkannya, namun Candra tidak mempedulikannya.Ia justru semakin akrab dan dekat dengan putra tunggal CEO berwajah tampan tersebut.Lily menyukai Candra, setelah melihat ketika Candra begitu pintar mengambil hati cucunya. Ini peluang te

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertamu di Kediaman Keluarga Wallington

    “Tidak kok nyonya. Aku tidak memikirkan apapun, dan aku baik-baik saja kok nyonya,” ucapnya kembali berbohong menutupi jika sesungguhnya pikirannya justru melayang ke arah Hugo berada.“Candra. Aku minta maaf, jika selama ini sikapku sudah sangat keterlaluan padamu. Aku sadar, seharusnya aku tak memperlakukanmu seperti itu, hingga akhirnya kamu pergi meninggalkan putraku Hugo. Aku berharap kamu bisa memaafkanku Candra, meskipun aku akui kesalahanku mungkin sudah terlalu besar terhadapmu.”Candra tak menyangka, jika nyonya Wallington bisa berkata demikian padanya. Mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap Candra.Candra menyentuh tangan nyonya Wallington, seraya menganggukkan kepalanya pelan. Candra tersenyum begitu juga dengan nyonya Wallington.“Iya nyonya. Aku sudah memaafkanmu nyonya, jauh sebelum nyonya minta maaf padaku,” jawab Candra seketika membuat nyonya Wallington berbinar-binar wajahnya.“Sungguhkah? Kamu memaafkanku Candra..? Kam

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lily

    "Ya, ibu bantu cari pengasuh yang lebih kompenten.”“Kamu tidak butuh pengasuh untuk Aurelio, tapi seorang ibu untuk anakmu,” ujar Lily melirik Hugo dengan hati-hati.“Ibu ....” Hugo menatap ibunya tidak suka topik itu di bahas lagi.“Kamu tidak berniat mencari ibu untuk Aurelio? Apa karena kamu tidak bisa melupakan Candra?”Hugo terdiam, pikirannya kembali memikirkan Candra. Wanita itu memperlakukan Aurelio dengan baik saat itu dan dia pula yang menemukan putranya.Hugo menggelengkan kepala mengusir bayangan gadis itu dan berpura-pura mengetik sesuatu di laptop. "Aku sibuk, tolong tinggalkan aku, Bu.”Lily mendesah pasrah dan meninggalkan Hugo untuk mengurus pekerjaannya.....Beberapa hari kemudian sejak pertemuannya dengan Paman Hugo, Candra masih tidak memiliki keberanian mencari pria itu.Gadis berparas manis itu, bolak-balik tak jelas dan gelisah di ruang tamu kamar hotelnya seolah-olah mengukur ruang luas di kamar hotel tempat ia menginap selama berada di kota tersebut. Pikira

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Pernikahan yang Batal

    Candra merasa sedih atas sikap Hugo Wallington bersikap dingin dan mengabaikannya. Dia meninggalkan taman hiburan dan kembali ke hotel tempat dia menginap. Candra gelisah terus memikirkan pertemuannya dengan Hugo. Dia berusaha menahan diri untuk tidak mencari tahu tentang pria itu selama lima tahun sejak dia meninggalkannya. Pada akhirnya dia tidak bisa menahan keinginannya dan menelepon seorang asisten yang mengurus semua keperluannya. Dia menyuruh asistennya mencari tahu tentang Hugo selama lima tahun ini. Setelah itu Candra menunggu informasi dari asistennya semalaman. Beberapa jam kemudian asistennya datang ke kamar hotelnya. “Bagaimana, Vivi?” Candra bertanya gelisah meraih tangan wanita itu. “Nona muda, Tuan Wallington tidak pernah menikah, tapi dia memiliki seorang anak yang sampai saat ini masih dia sembunyikan dari mata publik. Ibu dari anak itu, mantan pelacur Tuan Wallington meninggal saat melahirkan.” Mata Candra melebar, jantung berdegup kencang merasa senang karena

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lagi dengan Soerang Kenalan Lama

    “Kamu tidak usah takut dengan kakak. Kakak tidak jahat kok, jadi adik kecil jangan menangis lagi ya. Tenang saja, Kakak akan bantuin kamu kok.” Candra terus mengajak anak kecil tersebut berbicara, meskipun ia tetap bungkam tak mau bicara sepatah kata pun.“Ayo sini..! Ikut dengan kakak. Kita cari keberadaan orang tua kamu ya,” ujar Candra mengulurkan tangannya pada anak kecil itu.Anak itu seolah mengerti dan menghapus air matanya. dia mengulurkan tangan kecilnya meraih tangan wanita di depannya.Candra tersenyum hangat meremas tangan kecilnya. Dia pun menggendong dan mengajaknya menuju ke arah ruangan bagian informasi. Candra berpikir jika anak tersebut adalah anak hilang, mungkin dengan bantuan bagian informasi dapat mempertemukan kembali anak kecil yang terpisah dari orang tuanya bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.Anak kecil tersebut saat ini berada dalam gendongan Candra tidak menangis dan memeluk leher Candra saat dibawa masuk ke pusat informasi taman hiburan.Candra mendeka

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Lima tahun kemudian

    Lima tahun kemudian.Langit biru cerah dan angin bertiup lembut. Taman hiburan tampak hidup dan meriah.Gadis itu memandang langit musim panas dan memejamkan mata menikmati sinar matahari bersinar cukup cerah.Dia cantik berada di usia muda 25 tahun, kecantikannya mekar dengan indah. Jejak naif dan polos seorang gadis memudar dengan kecantikan wanita dewasa. Dia menarik perhatian beberapa pria yang lewat.Candra memuka mata, memperlihat matanya yang cerah dan cemerlang, namun menyimpan jejak kesedihan.Lima tahun telah berlalu, kota ini tak begitu banyak perubahannya. Kerinduannya begitu besar terhadap kota ini, begitu banyak kenangan yang tak mudah dilupakan di sini. Candra telah kembali ke kota di mana dulu ia memiliki story dan kenangan yang begitu membekas untuk dirinya.Bagaimana kabarnya kamu paman Hugo?Pasti saat ini dia sudah bahagia menikah dengan perempuan itu.Candra mendesah. Tak ada gunanya lagi mengingat semuanya jika saat ini paman Hugo sudah menjadi milik perempua

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Selamat Tinggal

    Candra tidak menjawab, dia menatap bibir tipis Hugo sebelum menundukkan kepala mencium bibirnya. Ciumannya agak grogi dan gugup. Hugo merasa terkejut. Sudah lama sekali Candra tidak mengambil inisitif menciumnya. Tapi dia tidak membalas ciuman Candra dan menahan keinginannya untuk melumat bibirnya menggoda. Dia harus memberinya pelajaran hari ini. Merasa Hugo tidak membalas ciumannya membuat Candra agak cemas dan malu. Tapi Hugo tidak mendoronya. Candra agak berani memperdalam ciumannya, bibir menghisap bibir bawah pria itu dan menyapu lidahnya di sepanjang bibir Hugo. Hugo mengerang pelan dalam bibirnya, tangannya mencengkeram pinggang ramping gadis itu. Candra semakin berani menyelipkan lidahnya menggoda bibir Hugo, tanganya mengusap-ngusap dada pria itu dengan gerakan menggodanya. Pinggulnya mengosok pangkal paha Hugo, menggoda ‘junior’ pria itu. Napas Hugo semakin dalam, dia mengcengkeram pinggang gadis itu semakin erat. Salah satu tangannya meremas pantat Candra di balik cel

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Waktu Terakhir

    “Tidak,” balas Candra serak dan menundukkan kepala agar Hugo tidak melihat dia menangis.“Benarkah?” Hugo meraih dagu gadis agar mendongak menatapnya. Dia melihat mata Candra berkaca-kaca dan basah. “Kamu menangis? Mengapa kamu menangis?” tanyanya dengan kening berkerut.Candra menggelengkan kepala. “Tidak, aku hanya mengantuk kok.”Candra mengusap matanya dan berpura-pura menguap. “Aku tidak tidur nyenyak semalam dan bangun pagi-pagi sekali untuk membuat bubur.”Hugo menatapnya lekat-lekat seolah mencari kebohongan dari mata gadis itu.Candra menguap hingga air matanya keluar. “Aku mengantuk. Bangunkan aku jika makan malam sudah selesai ....” Lalu dia dengan hati-hati memeluk pinggang Hugo agar menekan luka di perutnya dan bersandar di dada Hugo. Matanya terpenjam, dalam hitungan beberapa menit, dia sudah tertidur.Hugo mengamati gadis yang tertidur itu dan mendesah memeluk kepalanya di dadanya. Dia mencium kepala Candra dan memejamkan mata mencoba untuk tidur.Satu jam kemudian, Hug

DMCA.com Protection Status