Share

107. Bertemu pemilik nomor

Mata Cantika menjadi berkaca-kaca menatap isi pesan tersebut, sehingga ia tanpa sadar menjatuhkan bulir bening dari kedua sudut matanya. Dengan cepat ia menyeka, lantaran ia sadar kalau pesan dari orang tak dikenal itu bisa saja hanyalah kebohongan belaka.

Akan tetapi, Cantika tetap saja merasa kalau kepikiran dengan pesan tersebut. Sehingga mulai membuat ia menjadi terus melamun.

“Kau kenapa? Bukankah kau seharusnya sangat senang karena sudah habis berbelanja?” Andika menatap lekat ke arah Cantika yang berada di sampingnya.

Karena sekarang malam hari, mereka sedang tidur bersama di satu ranjang yang sama. Andika jadi melihat kalau Cantika terus saja melamun sedari tadi, padahal dirinya tahu kalau seorang perempuan pasti akan sangat suka sekali berbelanja sama seperti Kartika.

Kartika saja sangat senang sekali setiap habis berbelanja, sehingga perempuan tersebut menjadi bersikap manis kepadanya, tetapi Cantika malah sedari ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status