Share

Bab 47

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-01-25 23:23:40

Meski galau tidak berpamit pada ibu, tetapi support Sazlina yang menggebu, Shanumi pergi juga malam itu. Agung standby dalam mobil meski sempat susah dibangunkan. Kini melaju aman menuju Batu perbukitan.

“Seneng betul ya, Mbak, tinggal di Kota Batu. Bisa cuci mata terus tiap waktu.” Agung berkomentar. Sambil fokus, matanya juga terus lirik ke kiri dan ke kanan. Melihat pemandangan elok yang sayang dilewatkan.

“Iya kalo yang jarang ke sini, merasa bagus, Mas. Untuk kami, penduduk sini sih biasa saja.” Shanumi menanggapi. Sengaja duduk di depan untuk mengusir suntuk di perjalanan. Selain pandangan tak terhalang, bisa juga dengan Agung membuat bermacam obrolan.

“Setidaknya ada yang indah alami untuk dipandang, Mbak. Kalo di Surabaya… hadeh, ngerti sendirilah, Mbak!” ucap Agung mengeluh sambil berdecak.

“Iya juga sih, Mas!” sahut Shanumi merespon membenarkan.

Tentu saja, pemandangan Kota Batu jauh beda dengan tampilan di Kota Surabaya. Di jalan tanjakan menuju kawasan tanah tinggi, ge
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
mommy can
kak kog blm update kaka🥲..nggak sabar nunggu ini
goodnovel comment avatar
mommy can
......... ditunggu double updatenya ya Kaka...yg bolak balek diurus daehanndi Kya ya surat nikah kalian dong shanumi gimana sih gemes Ama shanum ini...🫢 ..rindu pak Han dan shanum akhirnya terobati yaa...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 48

    Menuruti ingin hati, terus saling peluk hingga lama dan puas. Apa daya, ada Bik Rum di antara mereka yang perlu dijaga hati dan harus dihargai. Daehan dan Shanum buru-buru saling merenggang dan melepas pelukan untuk kembali menjauh. “Dari mana, badan dan bajumu dingin banget?” tanya Shanumi demi menghempas rasa kikuk. Daehan terus tersenyum memandangnya. “Ketemu teman, rumahnya lebih di atas. Dia ngajak joinan,” ucap Daehan tanpa berkedip dari Shanumi. “Join apa?” Shanumi memutus pandangan Daehan dengan berbalik dan melangkah lambat. Bik Rum telah menegur dan menyuruh duduk di sofa. Daehan mengikuti di belakang mereka. “Teman ingin bikin penginapan di daerah sekitar sini. Aku ditawarin tanam modal. Masih kupikir, sebab aku pun sangat sibuk,” jawabnya.Daehan duduk di depan Shanumi di ruang perapian. Berposisi lebih dekat nyala api sebab tubuhnya serasa kaku dan beku. Dirinya yang berhabitat di Kota Surabaya, sedikit susah untuk beradaptasi di tanah tinggi kota Batu. Meski aktualn

    Last Updated : 2025-01-27
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 49

    Agung tidak juga pergi meski Daehan sudah menyelip lembaran merah cukup banyak di tangannya. Kang sopir memandang bingung dan segan pada dua insan dengan ekspresi yang susah dijabarkan. Sebab ini malam-malam dan mereka berdua tanpa ikatan sedang dirinya justru disuruh pergi keluar oleh sang tuan. “Sana, Gung, keluar. Kopimu pun sudah habis, kan?! Di samping garasi ada kamar jika kamu malas mencari penginapan.” Daehan susah payah menahan kesal. Shanumi telah pergi ke dapur membawa dua cangkir kopi yang sudah sangat kosong. “Kenapa, kamu mau protes? Aku tahu apa yang ada dalam kepalamu. Kamu pikir aku dan Shanumi mau kumpul kebo?" rutuk Daehan sangat kesal. "Kali ini terpaksa aku tunjukkan ke kamu. Aku memang wajib juga ngasih tahu kamu…,’" omel Daehan lagi sambil pergi ke kamar. Lelaki itu mengambil sesuatu dari dalam tas kerja dan dibawa pada Agung di ruang depan kembali. “Nih, lihat. Baca baik-baik hingga tamat dan ingat!” ucap Daehan.Telah menghempas keras badan besarnya ke s

    Last Updated : 2025-01-28
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 50

    Menjelang subuh yang dingin menggigit hingga tembus menusuk ke tulang, dua insan bergelung saling peluk di bawah selimut tebal dan lebar. Daehan terpaksa menyingkap selimut dan bangun sebab bunyi alarm yang terus bising meminta perhatian penuh paksaan. “Mas, jangan lagi, nggak sanggup. Lemes aku, laper,” ujar Shanumi saat Daehan menyelip diri kembali ke dalam selimut dengan tangan nakalnya yang mulai kembali berulah. “Masih sakit?” tanya Daehan tersenyum. Kini memeluk hangat istrinya dari belakang dan diam. Shanumi tidak menyahut, juga memeluk tangan Daehan yang anteng di dadanya. “Aku nggak ikut ke Surabaya dulu, ya. Gak papa, kan? Nggak enak sama ibuku… tahu-tahu aku pergi lama dengan lelaki tanpa izin langsung. Meskipun dengan suami, tetapi kita belum benar-benar dapat restu darinya.” Shanumi berbicara sedih saat bayang ibunya berkelebat. Daehan lama tidak menyahut. “Orang tuaku siang ini akan sampai di bandara, lepas ashar akan datang ke rumahmu.” Daehan mencium kepala Shanumi

    Last Updated : 2025-01-29
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 51

    Lega, dengan bantuan Sazlina, pernikahan rahasia dengan Daehan telah sampai di telinga ibunya. Meski sempat diwarnai drama serta ada ucapan dan kalimat tidak enak, wanita agung itu mau juga memahami dan menerima fakta statusnya yang sudah dinikahi oleh anak orang secara diam-diam. Bisa jadi sebab lelakinya adalah Daehan yang bukan orang sembarangan. Jika bukan, mungkin drama ibunya akan lebih panjang dan berliku. Kini Shanumi hanya penuh rasa syukur, akhirnya berjodoh dengan lelaki yang dikirimkan oleh-Nya melalui jalur musibah kala itu. “Jam berapa datang, Nok?” tanya kakaknya yang sudah rapi dan baru mandi. Mereka berada di dapur. “Katanya sore, Mbak. Ini kan sudah lama lewat ashar…,” jawab Shanumi galau.“Ya sudah, kamu mandi dulu saja. Nanti kelewat maghrib, tetapi mereka nggak datang juga!” seru Sazlina sambil menyambar tudung saji. “Iyalah, Mbak. Tungguin ya, nggak papa, kan?” tanya Shanumi sambil memandang saksama kakaknya. Bagaimanapun merasa tidak enak terus sebab mendahu

    Last Updated : 2025-01-30
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 52

    Daehan sudah memakai tshirt saat Shanumi selesai berwudhu dan keluar dari kamar mandi. Berusaha keras untuk tidak banyak kali memandang. Buru-buru dipakainya mukena dan pura-pura tidak perhatian. Lelaki yang sudah berbaju santai dan tidak lagi berkemeja atau berkostum formal itu justru terlihat keren di kamarnya. Sedang bermain ponsel dengan merebah santai di pembaringan. Rasanya luar biasa. Setelah berpuluh tahun usianya menghuni kamar tanpa orang. Kini ada teman tiba-tiba, bahkan lelaki yang disuka dan sudah sah suaminya. Ah, indah sekali rasa hidup di dunia! Shanumi menambah satu sujud sebelum melepas mukena. Tak habis beryukur akan takdir luar biasa yang tidak disangka tetapi sangat indah di hidupnya. Semoga jodohnya adalah kekal untuk di dunia dan kelak di jannahnya. “Cepat sedikit dong, Shan, ah!” seru Daehan mengejutkan. Membuat jantung Shanumi berdetak kencang dan lebih cepat. “Iya, ish! Ini dah selesai!” Buru-buru Shanumi melihat mukena dan meletakkan di meja semula. Sus

    Last Updated : 2025-01-31
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 53

    Shanumi yang dipeluk erat Daehan merasa janggal. Meski baru beberapa kali tidur seranjang bersama suami, tetapi mudah diendus jika gelagatnya seperti menyimpan sesuatu. Pandangannya sesekali terlihat jauh. “Ada apa? Kayak gelisah …,” tanya Shanumi sambil menowel lengan Daehan yang melingkar di perutnya. Daehan tidak membuka mulut. Justru mengubah posisi tangan dari memeluk pinggang bergeser ke dadda.“Mas … jangan mulai lagi, please. Tidur dulu, sambung besok aja habis mandi dan subuhan.” Shanumi menahan tangan Daehan yang kembali ingin nakal, merasa kali ini tidak nyaman. Tiba-tiba ponsel Daehan berbunyi kembali. Itu bukan pesan di aplikasi, melainkan sebuah panggilan. Lagi-lagi musik yang mengalun membuatnya frustasi. Lagu panggilan masuk spesial dan indah saat itu, kini membuatnya ingin muntah. “Nggak diangkat?” usik Shanumi yang merasa jika Daehan begitu tegang selama panggilan masuk berbunyi. “Nggak perlu.” Daehan menyahut kaku. Ada kesan marah yang bahkan wajahnya terlihat

    Last Updated : 2025-02-02
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 1

    “Maaf, Pak. Bagaimana lagi… kamarnya tinggal satu. Kalo soal razia, tenang saja. Hotel kami hanya mendapat sidak di akhir bulan. Ini masih tanggal tiga, nih, Pak … tanggal muda….”Daehan, pria gagah yang dipanggil Pak oleh resepsionis manis dan genit itu kian mengatup bibir. Menatap gusar pada Umi, art baru yang dia bawa. Wajahnya menebal dengan bibir yang kian membiru. Jiwa sosial Daehan sebagai lelaki gagal membatu. “Kamu dengar sendiri apa katanya barusan. Terserah, jika keberatan, kamu duduk saja di lobi hingga orangku datang, Um,” ujar Daehan pada wanita berkerudung dan berbaju tebal tetapi basah kuyup. “Enggak, Pak. Saya nggak keberatan. Tidak sanggup lagi di luaran, bisa beku…,” sahut Umi cepat. Meski dengan melawan gemelutukan gigi di mulutnya yang serasa amat kaku. Sangat kedinginan. Daehan agak terkejut, meski juga merasa lega. Jika ada apa-apa dengan asisten rumah yang baru dia jemput itu, dirinya juga yang kena. Kesal sekali dengan sopir pribadi yang sedang bercuti. Mo

    Last Updated : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 2

    Malang tak dapat ditolak, apalagi diprediksi. Seperti halnya kali ini. Petugas sidak kukuh memberi sanksi pada para penghuni kamar yang dilabel sedang mesum. Tidak kecuali dengan Daehan dan Umi. Wajah lelaki tampan itu memerah dan tegang. Tidak menyangka niatan berteduh jadi sesialan seperti ini. Umi menatap cemas pada petugas sidak yang barusan mendekati Daehan dan merraba tubuh besar itu tanpa segan. Meski pemilik badan mengibas kasar, para petugas abai dan semakin berwajah sinis setelahnya.“Alibi kalian sama sekali tidak masuk akal. Bisa jadi juga disertai ancaman dan kekerasan. Melihatmu yang tidak berpakaian dalam dan wajah wanita ini seperti habis dianiya, kalian masuk ke dalam daftar pasangan haram yang disanksi.” Petugas sidak berbicara tegas dan tajam.“Jangan menuduh. Sudah aku tegaskan, dia pekerjaku. Tidak ada kamar lagi. Aku kasihan sebab tadi kehujanan. Dia perempuan, tidak mungkin aku biarkan di luaran! Mukanya bengkak sebab suntik cantik, bukan tanganku yang bikin!”

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 53

    Shanumi yang dipeluk erat Daehan merasa janggal. Meski baru beberapa kali tidur seranjang bersama suami, tetapi mudah diendus jika gelagatnya seperti menyimpan sesuatu. Pandangannya sesekali terlihat jauh. “Ada apa? Kayak gelisah …,” tanya Shanumi sambil menowel lengan Daehan yang melingkar di perutnya. Daehan tidak membuka mulut. Justru mengubah posisi tangan dari memeluk pinggang bergeser ke dadda.“Mas … jangan mulai lagi, please. Tidur dulu, sambung besok aja habis mandi dan subuhan.” Shanumi menahan tangan Daehan yang kembali ingin nakal, merasa kali ini tidak nyaman. Tiba-tiba ponsel Daehan berbunyi kembali. Itu bukan pesan di aplikasi, melainkan sebuah panggilan. Lagi-lagi musik yang mengalun membuatnya frustasi. Lagu panggilan masuk spesial dan indah saat itu, kini membuatnya ingin muntah. “Nggak diangkat?” usik Shanumi yang merasa jika Daehan begitu tegang selama panggilan masuk berbunyi. “Nggak perlu.” Daehan menyahut kaku. Ada kesan marah yang bahkan wajahnya terlihat

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 52

    Daehan sudah memakai tshirt saat Shanumi selesai berwudhu dan keluar dari kamar mandi. Berusaha keras untuk tidak banyak kali memandang. Buru-buru dipakainya mukena dan pura-pura tidak perhatian. Lelaki yang sudah berbaju santai dan tidak lagi berkemeja atau berkostum formal itu justru terlihat keren di kamarnya. Sedang bermain ponsel dengan merebah santai di pembaringan. Rasanya luar biasa. Setelah berpuluh tahun usianya menghuni kamar tanpa orang. Kini ada teman tiba-tiba, bahkan lelaki yang disuka dan sudah sah suaminya. Ah, indah sekali rasa hidup di dunia! Shanumi menambah satu sujud sebelum melepas mukena. Tak habis beryukur akan takdir luar biasa yang tidak disangka tetapi sangat indah di hidupnya. Semoga jodohnya adalah kekal untuk di dunia dan kelak di jannahnya. “Cepat sedikit dong, Shan, ah!” seru Daehan mengejutkan. Membuat jantung Shanumi berdetak kencang dan lebih cepat. “Iya, ish! Ini dah selesai!” Buru-buru Shanumi melihat mukena dan meletakkan di meja semula. Sus

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 51

    Lega, dengan bantuan Sazlina, pernikahan rahasia dengan Daehan telah sampai di telinga ibunya. Meski sempat diwarnai drama serta ada ucapan dan kalimat tidak enak, wanita agung itu mau juga memahami dan menerima fakta statusnya yang sudah dinikahi oleh anak orang secara diam-diam. Bisa jadi sebab lelakinya adalah Daehan yang bukan orang sembarangan. Jika bukan, mungkin drama ibunya akan lebih panjang dan berliku. Kini Shanumi hanya penuh rasa syukur, akhirnya berjodoh dengan lelaki yang dikirimkan oleh-Nya melalui jalur musibah kala itu. “Jam berapa datang, Nok?” tanya kakaknya yang sudah rapi dan baru mandi. Mereka berada di dapur. “Katanya sore, Mbak. Ini kan sudah lama lewat ashar…,” jawab Shanumi galau.“Ya sudah, kamu mandi dulu saja. Nanti kelewat maghrib, tetapi mereka nggak datang juga!” seru Sazlina sambil menyambar tudung saji. “Iyalah, Mbak. Tungguin ya, nggak papa, kan?” tanya Shanumi sambil memandang saksama kakaknya. Bagaimanapun merasa tidak enak terus sebab mendahu

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 50

    Menjelang subuh yang dingin menggigit hingga tembus menusuk ke tulang, dua insan bergelung saling peluk di bawah selimut tebal dan lebar. Daehan terpaksa menyingkap selimut dan bangun sebab bunyi alarm yang terus bising meminta perhatian penuh paksaan. “Mas, jangan lagi, nggak sanggup. Lemes aku, laper,” ujar Shanumi saat Daehan menyelip diri kembali ke dalam selimut dengan tangan nakalnya yang mulai kembali berulah. “Masih sakit?” tanya Daehan tersenyum. Kini memeluk hangat istrinya dari belakang dan diam. Shanumi tidak menyahut, juga memeluk tangan Daehan yang anteng di dadanya. “Aku nggak ikut ke Surabaya dulu, ya. Gak papa, kan? Nggak enak sama ibuku… tahu-tahu aku pergi lama dengan lelaki tanpa izin langsung. Meskipun dengan suami, tetapi kita belum benar-benar dapat restu darinya.” Shanumi berbicara sedih saat bayang ibunya berkelebat. Daehan lama tidak menyahut. “Orang tuaku siang ini akan sampai di bandara, lepas ashar akan datang ke rumahmu.” Daehan mencium kepala Shanumi

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 49

    Agung tidak juga pergi meski Daehan sudah menyelip lembaran merah cukup banyak di tangannya. Kang sopir memandang bingung dan segan pada dua insan dengan ekspresi yang susah dijabarkan. Sebab ini malam-malam dan mereka berdua tanpa ikatan sedang dirinya justru disuruh pergi keluar oleh sang tuan. “Sana, Gung, keluar. Kopimu pun sudah habis, kan?! Di samping garasi ada kamar jika kamu malas mencari penginapan.” Daehan susah payah menahan kesal. Shanumi telah pergi ke dapur membawa dua cangkir kopi yang sudah sangat kosong. “Kenapa, kamu mau protes? Aku tahu apa yang ada dalam kepalamu. Kamu pikir aku dan Shanumi mau kumpul kebo?" rutuk Daehan sangat kesal. "Kali ini terpaksa aku tunjukkan ke kamu. Aku memang wajib juga ngasih tahu kamu…,’" omel Daehan lagi sambil pergi ke kamar. Lelaki itu mengambil sesuatu dari dalam tas kerja dan dibawa pada Agung di ruang depan kembali. “Nih, lihat. Baca baik-baik hingga tamat dan ingat!” ucap Daehan.Telah menghempas keras badan besarnya ke s

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 48

    Menuruti ingin hati, terus saling peluk hingga lama dan puas. Apa daya, ada Bik Rum di antara mereka yang perlu dijaga hati dan harus dihargai. Daehan dan Shanum buru-buru saling merenggang dan melepas pelukan untuk kembali menjauh. “Dari mana, badan dan bajumu dingin banget?” tanya Shanumi demi menghempas rasa kikuk. Daehan terus tersenyum memandangnya. “Ketemu teman, rumahnya lebih di atas. Dia ngajak joinan,” ucap Daehan tanpa berkedip dari Shanumi. “Join apa?” Shanumi memutus pandangan Daehan dengan berbalik dan melangkah lambat. Bik Rum telah menegur dan menyuruh duduk di sofa. Daehan mengikuti di belakang mereka. “Teman ingin bikin penginapan di daerah sekitar sini. Aku ditawarin tanam modal. Masih kupikir, sebab aku pun sangat sibuk,” jawabnya.Daehan duduk di depan Shanumi di ruang perapian. Berposisi lebih dekat nyala api sebab tubuhnya serasa kaku dan beku. Dirinya yang berhabitat di Kota Surabaya, sedikit susah untuk beradaptasi di tanah tinggi kota Batu. Meski aktualn

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 47

    Meski galau tidak berpamit pada ibu, tetapi support Sazlina yang menggebu, Shanumi pergi juga malam itu. Agung standby dalam mobil meski sempat susah dibangunkan. Kini melaju aman menuju Batu perbukitan. “Seneng betul ya, Mbak, tinggal di Kota Batu. Bisa cuci mata terus tiap waktu.” Agung berkomentar. Sambil fokus, matanya juga terus lirik ke kiri dan ke kanan. Melihat pemandangan elok yang sayang dilewatkan. “Iya kalo yang jarang ke sini, merasa bagus, Mas. Untuk kami, penduduk sini sih biasa saja.” Shanumi menanggapi. Sengaja duduk di depan untuk mengusir suntuk di perjalanan. Selain pandangan tak terhalang, bisa juga dengan Agung membuat bermacam obrolan. “Setidaknya ada yang indah alami untuk dipandang, Mbak. Kalo di Surabaya… hadeh, ngerti sendirilah, Mbak!” ucap Agung mengeluh sambil berdecak.“Iya juga sih, Mas!” sahut Shanumi merespon membenarkan. Tentu saja, pemandangan Kota Batu jauh beda dengan tampilan di Kota Surabaya. Di jalan tanjakan menuju kawasan tanah tinggi, ge

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 46

    Ibunya mulai mengantuk saat Shanum sudah di puncak rasa suntuk. Perlahan bergeser turun dan menyandarkan Ibu dengan bantal tersusun tinggi di belakang punggung. Posisi tidur kesukaan Siti Arumi pasca kecelakaan yang menimpa. “Mau ke mana, Shan?” Mata yang setengah tidur, masih terjaga saat Shanumi hendak pergi. “Eh, anu, Buk. Ke kamarku, tadi belum shalat isya.” Shanumi diam di tempat dan berbicara tercekat. Daster ungu selutut yang terlihat cantik di tubuh cerahnya, sedang dipegang ujung bawah oleh Ibu dan menarik mundur kembali mendekat.“Ambilkan obat dan air dulu, Shan. Kakiku mulai ngilu dan sakit. Telat minum obat …,” keluh ibunya setengah merintih. Shanumi menghirup napas dan menghempasnya cepat. Coba membuang sisa kesal. Menyadari memang dirinya lalai mengulur obat petang ini. Juga ingat jika merawat orang tua dengan segala kondisi penuh sabar, penuh cobaan dan ikhlas lahir batin, maka hadiahnya kelak adalah surga. Apalagi yang surga di bawah telapak ibu, cepat diambilnya o

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 45

    Seperti penembak jitu yang sedang membidik target, demikian kelakuan Shanumi sekarang. Mengintip hendap di balik pintu yang bercelah dan tidak ditutup merapat. Sayang sekali, usahanya sia-sia sebab orang di dalam sama sekali tidak bisa dilihat. Hanya segaris lurus meja lampu di samping tempat tidur yang tampak dan selebihnya tidak sama sekali. Namun, sudah jelas jika suara lelaki di dalam adalah milik si Daehan! Tidak ingin tenggelam sebab penasaran, pintu kamar didorong perlahan ke dalam hingga terbuka lebar-lebar. Napas terbaru nya seperti menggantung di ujung hidung. Semua kini melihat padanya. Ibu yang duduk menyandar ranjang dengan arah ke pintu, Sazlina yang berdiri di samping kaki ranjang telah berbalik melihatnya, juga… Daehan! Kini membalik punggung dan menatapnya dengan senyum yang samar.Tulang sendi Shanumi seolah aus hingga terasa berat dan tak bisa digerakkan. Diam, tegang dan kaku di tempat tanpa ingat melempar salam sapa pada Daehan. “Hei, Shanumi…." Daehan justru

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status