Share

Bab 31

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-01-08 22:29:37

Shanumi meninggalkan Daehan yang tidur pulas di kamarnya. Mandi dini hari dengan guyuran air dingin yang menyegarkan dan mensucikan di kamar sebelah. Bukan dingin, hawa Surabaya senantiasa gerah tanpa pandang musim dan waktu.

Berulangkali meyakini jika Daehan tidak sampai menodai dalam artian diri tetap virgin. Meski tidak sesuci sebelumnya, masih ada mahkota yang dibanggakan dan bisa dibawa ke hadapan suami kelak dengan rela. Ah, siapa nanti suaminya?

Mendadak bayang Daehan yang sedang membawa mengarungi nirwana barusan justru terbayang kencang. Begitu lihai dan seperti bukan pengalaman yang pertama. Mungkin seperti itulah lelaki, sudah naluriah sebagai pemimpin di segala situasi dan kondisi. Salutnya, pria itu bisa membawa terbang mengawang tanpa perlu membuat dirinya kesakitan. Seperti kata Yena saat making love pertama kali dengan suaminya!

"Ah, tentu saja beda. Daehan kan tidak...," ucap Shanumi di bawah guyur shower. Bibirnya tersenyum tetapi tampak sedih.

Kamar sebelah….

Dae
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Azimah Aja
heem seru banget sama2 jaga diri...saya sika banger...setiap baca kok kayak aku yg rasa ya
goodnovel comment avatar
mommy can
wah beneran yak intana hamil dengan Erik......siapa loh yg manggil shanumi Erik juga LG nyari intana mo nemenin periksa hamil?...shanum klo cinta ma daehan jujur dong sama daehan.........kak yg banyak dong updatenya Kaka jangan dikit2 ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 32

    Shanumi tidak meneruskan ucap sapanya. Sebab ragu akan nama lelaki yang lupa-lupa di ingatan. “Anthony …?” ucap lelaki itu menyambung keraguan Shanumi dan disusul senyum yang lebar. “Oh, iya. Anda Pak Anthony, benar sekali.” Shanumi menatap lekat seolah sambil memastikan. Gadis itu pun ikut lebar tersenyum sambil mengangguk mengingatnya. Nyeri di kepala terlupakan sementara. Juga merasa heran jika mereka bisa bertemu di hari sepagi ini.“Apa di Majapahit sedang tidak ada tamu hingga bapak besarnya bisa berlari ke sini pagi-pagi?” Shanumi ingin bercanda demi kian mengurangi rasa pening. Lelaki yang menyebut diri Anthony tertawa lebar karenanya. “Aku di sini bukan lari pagi, tetapi mengantar temanku pergi periksa. Dia bilang agak tidak enak badan hari-hari belakangan.” Anthony sambil menunjuk arah klinik. “Perempuan …?” tanya Shanumi dengan maksud jenaka. Anthony adalah CEO Hotel Majapahit rekan Daehan yang sempat menggodanya waktu itu.“Ya … ya … ya perempuan …,” ucap Anthony kian

    Last Updated : 2025-01-09
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 33

    Belakangan ini rasa di kepala, mulut, lidah dan perut seperti bersepakat. Pusing, mual dan muntah jika ada makanan, apalagi jika dimasukkan paksa ke perut. Hingga tubuh terasa lemah dengan lambung terasa lekat dan perih. Hanya ranjang yang jadi tempat favorit terbarunya. Ini pun sanggup kelayapan sebab ditunjang resep dokter. Juga emosi jiwa yang meletup tak ditahan. Mematikan sejenak mual dan pusing yang membuatnya sedikit memiliki kekuatan untuk mendatangi sang tunangan. Namun, tidak dengan napsu makan yang masih gagal juga dipaksakan. Semua rasa kini berbeda, melihat makanan yang barusan diantar kurir, rasa penasaran akan apa menu dibalik kemasan sangatlah menggebu. Mencium bau masakan apapun yang akan membuat mual dan pusing, kini beraroma begitu sedap dan ingin. Tidak sabaran membuka kemasan hingga koyak di pojok tutupnya. Intana tidak peduli dan segera disendoknya. Daehan hanya membiarkan dan sambil mengamati tingkah Intana yang kali ini cukup janggal. Merasa iba yang Intana

    Last Updated : 2025-01-09
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 34

    Erick sungguh kesal, Daehan abai dan tidak menjawab tanyanya. Kini mulai asyik menyendok makanan yang dengan cepat sudah diantar oleh Dena ke meja. Terlihat fokus dan seolah Erick tidak ada. Bahkan pura-pura menawari pun tidak. Erick mengedar pandangan sekilas. Takjub akan aliran pengunjung yang deras. Mungkin salah satu andalan SS Kafe adalah kecepatan dalam pelayanan dan penyajian. Sehingga pengunjung tidak sampai suntuk sebab menunggu. Mereka tidak akan ragu datang lagi. Tentu modal utama adalah kelezatan makanan dan harga yang sesuai. “Kubilang padamu, jangan coba mengambil hati Shanumi. Intana sudah aku relakan dan tidak lagi aku usik. Jagalah milikmu sendiri baik-baik.” Erick mulai bersuara, berusaha membuat Daehan berbicara. Andai bukan tempat orang yang bahkan milik Shanumi, ingin sekali mengajak Daehan berduel. Sebagai lelaki sangat tidak terima diabaikan.“Selama undangan belum disebar dan janur kuning belum dilengkung, apa salahnya, Mas Erick?” ucap Daehan yang tiba-tiba

    Last Updated : 2025-01-10
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 35

    BlakDaehan yang terlihat tenang di depan Shanumi dan Erick saat di kafe, kini membanting pintu mobil amat kasar dan keras. Kesal sebab diri tidak mampu bersikap garang seperti yang lama diangankan.Harusnya kesempatan untuk pamer pada Erick jika Shanumi sudah dibawanya ke ranjang. Namun, ada rasa resah jika Shanumi akan berubah sedih, malu dan marah.Meski sangat terkejut, Agung bungkam dan mulai melajukan kendaraan. Tidak berani mengusik sang Tuan jika keadaan dirasa runyam dan rumit. Kini sedikit banyak dimengertinya siapa Shanumi bagi Daehan. Ada iba jika gadis itu hanya jadi mainan sedang atasannya sudah punya tunangan sekaligus calon istri. Perempuan yang sepadan dan bukan sembarangan, sebab Intana juga bagian dari calon ahli waris Hotel Rasyid. Daehan membuang suntuk dengan membuka email dan pesan yang masuk. Diantaranya laporan dana mengalir yang masuk ke akun bank-nya atas nama Sazleen Shanumi. Juga pesan langsung dari gadis itu yang mengatakan terima kasih sudah rela mengh

    Last Updated : 2025-01-12
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 36

    Mila datang bersama satu calon anak kafe baru yang akan interview. Penuh semangat enam puluh Shanumi pun menyambut. “Maaf ya, Mil. Belum sempat jenguk ibumu… hampir tiap malam hujan.” Shanumi mengikuti Mila di almari karyawan setelah mereka saling bertukar kabar. “Nggak masalah, Mbak. Lagian bingkisan dari Mbak Shanum tiap hari datang. Terima kasih banget lho, Mbak.” Mila yang berbalik setelah meletak tas ke dalam almari kaca pun tersenyum penuh haru. Bos mudanya yang jelita sangat baik. “Sama-sama, Mil. Semoga bermanfaat.” Shanumi akan kembali ke depan. “Bermanfaat banget, Mbak. Kami yang nungguin Ibuk, nggak perlu susah-susah keluar buat beli makanan lagi,” Sahut Mila yang kini mengikuti Shanumi ke depan. “Syukurlah jika begitu, Mil.” Shanumi menyahut sambil menuju meja kasir. “Jangan lupa, Den! Lusa giliran kamu jaga kasir. Dua hari ini biar Mila dulu!” seru Shanumi pada Dena dan Mila yang sedang sibuk menata meja kursi pagi hari. “Siap, Mbak!” Mereka berdua menyahut kompak.

    Last Updated : 2025-01-13
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 37

    Shanumi tidak lagi bertanya, memahami jika Daehan sedang ada yang banyak dipikirkan. Merasa kasihan, menjelang pernikahan yang harusnya penuh tawa dan suka, justru mendung muram yang tampak. “Shan. Kamu dapat uang banyak dari mana?” tanya Daehan memecah hening. “Eh, apa, Pak Han?” Shanumi yang sedang melamun tidak terlalu mendengar maksud pertanyaan lelaki di sebelahnya barusan. “Kamu bayar hutangmu padaku terlalu cepat. Uang dari siapa?” Ulang Daehan bertanya.Shanumi mengatup bibir. Sudah sekian lama dirinya membayar hutang, baru kali ini dibahas. Kenapa tidak dari kemarin-kemarin? Namun, merasa lega juga, dipikir Daehan tidak membaca. Dirinya pun niat bilang tetapi lupa-lupa. “Itu, aku pinjam dari kakakku.” Shanumi menyahut pelan. “Kenapa buru-buru dikembalikan dan pinjam sama orang?” tanya Daehan agak sengit. “Ya… aku nggak enak dong sama Pak Daehan kalo kelamaan. Lagian yang pinjemin bukan orang, dia kakak perempuan kandungku sendiri,” ucap Shanumi semangat menjelaskan. Sek

    Last Updated : 2025-01-13
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 38

    Sebab Intana terus makan dan tidak peduli dengan bujukan orang-orang sedang ibunya sangat mendesak, dengan simalakama permintaan mereka dipenuhi. Shanumi dibawa ke ruang ganti dan kini dijadikan model pengganti. Wanita pengelola butik beralasan jika perbedaan postur tubuh Shanumi dan Intana tidak terlalu mencolok. Meski terlihat nyata jika tubuh Intana jauh lebih kurus daripada tubuh Shanumi. “Apa calon pengantin prianya tidak mencoba baju?” tanya Shanumi pada salah seorang pegawai butik yang ikut memakaikan baju ribet itu padanya. “Mencoba, Kak. Namun, dia akan menentukan dulu gaun mana yang cocok pada calon pengantin wanita. Setelah itu, baru dia coba baju pria yang setara dengan baju wanita. Sebab, untuk baju Pengantin pria tidak detail dan bersifat fleksibel.” Perempuan itu menjelaskan dengan terus semangat meski kini sudah malam. “Apa hal lumrah, mencoba baju pengantin diwakili orang lain?” tanya Shanumi. Benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana mamanya Intana dan Intana send

    Last Updated : 2025-01-14
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 39

    Daehan sempat menatap kosong pada mamanya Intana yang terlihat samar punggungnya di balik pintu kaca. Perlahan hilang di remang latar parkir kala malam. Kini berpaling pandang pada Intana sekilas kemudian kembali pada Shanumi. “Yang mana yang bagus?” tanya Shanumi merasa kikuk. Daehan lekat menatapnya. “Semua bagus kamu pakai.” Daehan menyahut penuh maksud. Melirik kembali Intana yang terus pulas sekilas. Lalu pada beberapa orang yang berdiri tidak jauh dengannya. “Aku bukan membeli, hanya menyewa tiga gaun. Satu yang pertama dipakai Intana, dua lagi yang dicoba asistenku sebelum gaun yang dipakai ini. Semua sewa cash atas namaku.” Daehan memutuskan dengan cepat. Keraguan dan bingung seperti saat Shanumi mencoba gaun di depannya telah melayang tak berbekas.“Baiklah, akan kami siapkan catatan transaksi dan fakturnya. Mohon ditunggu.” Wanita pengelola butik hendak berbalik tetapi Shanumi menegurnya. “Diletak di mana bajuku, aku tidak menemukannya. Aku ingin menggantinya, Kak.” Shan

    Last Updated : 2025-01-15

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 122

    Daishin yang terbang ke Jepang lebih cepat beberapa hari daripada Osara, hari ini terpaksa kembali ke bandara untuk menjemput kedatangan gadis itu malam ini. Mama Azizah dan Papa Handy akan menyusul dua hari kemudian. Setelah dirasa kesehatan papanya benar-benar fit tanpa keluhan. Daishin baru saja berdiri di pintu kedatangan saat dari jauh terlihat calon istri dadakannya mendorong koper baru yang berwarna coklat susu. Setelah berada dekat dan mereka saling menghampiri, sangat jelas jika wajah cantik Osara sangat masam dan tanpa senyum memandangnya. “Sudah kubilang, tidak perlu jemput aku. Temanku sudah siaga menyambutku.” Osara berkata dingin seperti biasa belakangan ini. Sikapnya pada Daishin kembali ketus dan kaku setelah mereka dijodohkan. Sikap membaik saat saling dukung untuk mendapat video bukti Firash waktu lalu, kini hilang tak tersisa. “Mana temanmu? Jika siaga harusnya sudah di sini.” Daishin menyahut datar. “Dia masih dalam perjalanan. Lambat beberapa menit hingga bela

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 151

    Kamar ICU di rumah sakit terasa sungguh sunyi, hanya suara mesin pemantau jantung yang berbunyi pelan di samping ranjang. Osara duduk di kursi, matanya sembab, sementara Daishin berdiri dengan wajah muram di dekat jendela.Sama-sama sedang merasa cemas dan merasa bersalah. Terlebih beberapa kali tatapan Mama Azizah yang tajam seperti sedang mengiris dan menguliti. Di atas ranjang, Papa Handy berbaring lemah meski kesadarannya sudah kembali. Wajah memucat tetapi matanya tetap memancar sorot tegas. "Aku hanya ingin melihat kalian menikah sebelum aku pergi," suara Papa Handy terdengar lirih namun penuh harapan. Kembali mengungkit perkara penyebab kambuh sakitnya. Osara menggigit bibir. "Tapi, Pa ... jangan bicara seperti itu. Kumohon, mengertilah. Kami tidak saling mencintai. Aku juga tidak terpikir untuk menikah dengannya. Keinginan Papa, aku tidak bisa." Osa bersikeras pelan dan hati2. Daishin yang sudah berdiri di sebelahnya pun mengangguk. "Ini bukan hal yang bisa kami jalani beg

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 150

    Orang-orang di ruang tamu terbelalak. Bahkan juga Osara. Tetapi semua bungkam dan mematung memandang Daishin. Pengakuannya barusan terdengar tidak masuk akal bagi Papa Handy dan Mama Azizah. Osara sungguh heran, tidak menyangka Daishin tiba-tiba mengaku yang sebenarnya. Waswas pada Papa Handy, takut jantung di dada tua itu kembali bermasalah. Lagi-lagi itu membuatnya merasa selalu jadi penyebab segala ketidaknyamanan belakangan ini. Padahal, Osara berharap semua berlalu begitu saja tanpa perlu mencium bangkai dalam rumah di keluarganya. Justru kecewa dan sangat terkejut akan pengakuan Daishin yang tiba-tiba. Sayang, tidak ada kesempatan untuk melarang Daishin membuat pengakuan. “Duh, Shin …. Bicara apa kamu ini? Ucapkan istighfar. Sana ucap istighfar, Nak. Hal begitu tidak boleh buat candaan dan main-main,” Mama Azizah yang akhirnya memecah kebisuan. Memang sama sekali tidak percaya. “Iya, ngomong apa sih? Kamu nggak lihat keadaan! Bercanda nggak kira-kira!” Osara ikut nenimpali

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 149

    Sebab ucapan Firash, Papa Handy seperti sedang kebakaran jenggot. Sangat tidak terima dan menganggap tuduhan itu hanyalah alibi Firash yang mengada-ngada. “Jangan ucap fitnah secara ceroboh demi menutup aibmu sendiri, Firash.” Papa Handy bicara dengan nafas yang seolah hanya sampai di tekak. Terlalu marah hingga susah berkata-kata. Napasnya pun memburu tiba-tiba. “Siapa yang berkata fitnah, Om? Ha ha ha, aib anak orang di seberang benua sebesar gajah. Aib anak sendiri di lubang hidung tak terendus. Pandai sangat ya Osara kau?!” ucap Firash tampak puas dengan senyum lebarnya pada Osara. Lelah menatap marah pada Firash, kini tatapan Papa Handy bergeser pada Osara. Anak angkat yang sedang diperjuangkannya itu justru menunduk dengan tangisan. Seketika tatapan Papa Handy berubah nyalang sebab perasaannya tiba-tiba tidak enak. Bukan marah, menyangkal atau mengumpat tidak terima, tetapi Osara justru menangis. Ah, respon macam apa itu?! Papa Handy merasa harus terbiasa menghadapi Osara.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 148

    Sudah hampir pukul tujuh pagi, tetapi matahari belum terbit di bumi jiran, Malaysia. Maklum, waktu subuh pun tiba sekitar pukul enam pagi. Meski perbedaan waktu hanya 1 jam lebih cepat dengan waktu di Indonesia bagian barat, tetapi perbedaan waktu ini sungguh mencolok. Namun, sebenarnya waktu di Malaysia ini memberi kemudahan kepada seluruh warga. Khususnya bagi muslim. Kenapa? Tentu jatuh waktu begini lebih membuat ringan. Bisa bangun pagi sekalian shalat subuh sambung pergi kerja. Sebab, waktu efektif kerja pun dimulai pukul tujuh pagi. Berbeda tantangan dengan di Indonesia bagian barat. Serba nanggung rasanya, subuh pukul empat lebih, sedang waktu efektif kerja pukul tujuh. Habis subuh tidur dulu. Alhasil bangun tidur kepala jadinya pening! Apa kamu pun begitu? Namun, ada waktu di Indonesia yang bersamaan dengan waktu di Malaysia. Yakni di wilayah Waktu Indonesia bagian Tengah. Tidak ada selisih waktu dengan di Malaysia! Osara turun tangga dengan penampilan yang sudah rapi da

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 147

    Alarm yang sudah diatur menjelang subuh telah berbunyi nyaring. Menggelitik telinga pemiliknya di atas tempat tidur. Hingga menggeliat dan diam sejenak yang tidak lekas bangun. Termenung di atas bantal hingga bunyi alarm benar-benar terasa memuakkan. Daishin terpaksa bangkit dari kenyamanan dan menghempas kemalasan. Tidak ingin lebih mengulur waktu. Setelah mandi dan tunai subuhnya, segera keluar kamar demi niat menemui papanya. Tidak lupa sambil membawa ponsel. Bahan bukti penyemangatnya pagi ini. “Sudah bangun, Shin? Semalam pulang jam berapa?” tegur papanya di ruang keluarga yang biasa. Daishin sudah menduga, tiap subuh, Papa Handy memang selalu sudah siaga di luar kamar. Biasanya pergi ke halaman untuk jalan sehat keliling atau jalan santai di luar pagar pada jalan utama. Namun, sebab sedang kurang enak bodi, papanya hanya melangkah-langkah pelan di dalam rumah luas ini. Dalam hati, Daishin terus memohon agar papanya segera diberi sehat kembali. “Pulang jam sebelasan, Pa.”

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 146

    Perjalanan dari Genting Highland menuju kota Kuala Lumpur yang menelan waktu hampir dua jam pun berakhir. Daishin sampai di rumah Mama Azizah kembali tepat pukul sebelas malam. Suasana sepi dan lengang itu terkikis dengan pintu rumah yang tiba-tiba terbuka. Osara yang sudah tahu bahwa video bukti berhasil didapat, tentu saja sangat senang dan tidak mungkin pergi tidur. Kini menyambut kedatangan Daishin di teras dengan membukakan pintu rumah. “Assalamu'alaikum.” Daishin melempar salam sebelum melewati Osara di pintu. “Wa'alaikumsam.” Osara menyahut. “Terima kasih ya ….”Osara menjawab salam disusul ucapan terima kasih dengan memandang Daishin sebentar. Kemudian berpaling dan pura-pura akan menutup pintu. Tatapan elang itu membuatnya salah tingkah. Antara lega juga merasa bersalah. “Sebaiknya lekas istirahat saja. Papa Handy dan Mama Azizah baru saja tidur. Mereka sama-sama sedang minum obat. Mama pun tidak enak badan tiba-tiba. Mungkin sedang banyak pikiran. Maaf….” Osara kembali

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 145

    Daehan telah memindahkan istri ke kamar rawat di klinik hotel. Menunggu dengan tegang yang membuatnya tidak mengantuk sama sekali. Padahal hari sudah larut malam. Selain tegang tidak mengantuk, rasa lapar juga terlupa. Padahal sudah kelewat lama waktu makan. Hanya kabar kejutan dari dokterlah yang membuatnya merasa terus kenyang. Seperti kabar hoax bahwa istrinya telah mulai mengandung calon anaknya. “Shanumi!” Daehan sangat girang saat tiba-tiba kelopak mata istri bergerak-gerak tanda akan siuman. Segera dicium berulang kali kening halusnya itu. Ingin Shanymi segera sadar sepenuhnya. “Mas…!” Shanumi berseru saat matanya benar- benar terbuka, wajah Daehan telah begitu dekat menyapa. Diulurnya kedua tangan dan Daehan pun sigap menyambut. Mereka erat saling berpelulan. Shanumi merasa lega luar biasa. “Alhamdulillah, Shan. Kamu sudah sadar. Bagaimana rasanya? Apa yang sakit? Kenapa sampai pingsan?” tanya Daehan beruntun yang meluah betapa cemas dirinya. “Maaf, ya. Aku sudah kelua

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 144

    Lelaki India yang bertampang garang dan sangar sebab kulitnya yang gelap dengan jambang tebal, ternyata adalah wakil malaikat. Shanumi benar-benar di antar ke lobi tanpa sedikit pun punya modus. Lelaki itu telah berlalu meninggalkan hotel setelah sempat memastikan bahwa Shanumi akan baik-baik saja. Sebab sangat buru-buru, lelaki India itu pun berlalu meski belum ada titik terang. Namun…. “Benar, Kak. Tidak ada nama Tuan Daehan dalam daftar pengunjung.” Petugas resepsionis kembali meyakinkan. “Tapi aku dan suamiku benar-benar menginap di sini. Kami dari Indonesia.” Terang Shanumi penuh harap. “Kebetulan banyak sekali pengunjung dari Negara Indonesia ya, Kak. Saya sudah membacanya dengan teliti. Tidak ada nama dari suami Kakak.” Petugas berbicara lembut tetapi sangat tegas. Shanumi hidak ingin lagi mendebat. Kini menuju sofa dan duduk di sana untuk sekedar melepas lelah. Sambil berpikir keras bagaimana menemukan kamarnya. Juga mengharap Daehan mencari dan menemukannya dengan cepat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status