Share

Bab 38

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-01-14 23:02:28

Sebab Intana terus makan dan tidak peduli dengan bujukan orang-orang sedang ibunya sangat mendesak, dengan simalakama permintaan mereka dipenuhi.

Shanumi dibawa ke ruang ganti dan kini dijadikan model pengganti. Wanita pengelola butik beralasan jika perbedaan postur tubuh Shanumi dan Intana tidak terlalu mencolok. Meski terlihat nyata jika tubuh Intana jauh lebih kurus daripada tubuh Shanumi.

“Apa calon pengantin prianya tidak mencoba baju?” tanya Shanumi pada salah seorang pegawai butik yang ikut memakaikan baju ribet itu padanya.

“Mencoba, Kak. Namun, dia akan menentukan dulu gaun mana yang cocok pada calon pengantin wanita. Setelah itu, baru dia coba baju pria yang setara dengan baju wanita. Sebab, untuk baju Pengantin pria tidak detail dan bersifat fleksibel.” Perempuan itu menjelaskan dengan terus semangat meski kini sudah malam.

“Apa hal lumrah, mencoba baju pengantin diwakili orang lain?” tanya Shanumi. Benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana mamanya Intana dan Intana send
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lidia Muk
kapan bisa buka kunci mau lanjut baca
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 39

    Daehan sempat menatap kosong pada mamanya Intana yang terlihat samar punggungnya di balik pintu kaca. Perlahan hilang di remang latar parkir kala malam. Kini berpaling pandang pada Intana sekilas kemudian kembali pada Shanumi. “Yang mana yang bagus?” tanya Shanumi merasa kikuk. Daehan lekat menatapnya. “Semua bagus kamu pakai.” Daehan menyahut penuh maksud. Melirik kembali Intana yang terus pulas sekilas. Lalu pada beberapa orang yang berdiri tidak jauh dengannya. “Aku bukan membeli, hanya menyewa tiga gaun. Satu yang pertama dipakai Intana, dua lagi yang dicoba asistenku sebelum gaun yang dipakai ini. Semua sewa cash atas namaku.” Daehan memutuskan dengan cepat. Keraguan dan bingung seperti saat Shanumi mencoba gaun di depannya telah melayang tak berbekas.“Baiklah, akan kami siapkan catatan transaksi dan fakturnya. Mohon ditunggu.” Wanita pengelola butik hendak berbalik tetapi Shanumi menegurnya. “Diletak di mana bajuku, aku tidak menemukannya. Aku ingin menggantinya, Kak.” Shan

    Last Updated : 2025-01-15
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 40

    “Andai kita bertemu lebih cepat, banyak waktu untuk kita, Shan.” Daehan mengatakan hal yang terpikir olehnya. “Apa maksudnya? Kalo lebih cepat emang ngapain?” tanya Shanumi sambil mendongak. Memandang wajah tampan Daehan di temaram. Mereka masih di posisi semula, saling peluk. “Banyak waktu untuk membicarakan langkah apa yang aku ambil.” Daehan mencium rambut wangi Shanumi. “Sebenarnya, untuk apa mempertahankan pernikahan naas kita ini?” tanya Shanumi sambil memberanikan diri memegang rahang di wajah Daehan. Lelaki itu tidak menyahut. Coba menatap lekat wajah Shanumi dalam samar malam. “Dulu, aku ingin memerasmu, ingin mendapat banyak uang darimu. Aku juga minta lima permintaan. Tetapi, ternyata aku tidak bisa. Kamu lelaki baik bagiku. Aku rela menjadi jandamu tanpa mendapat hartamu. Tetapi, sudah kuberi peluang pun, kamu tidak memberiku talak. Kenapa kamu memilih yang susah?” tanya Shanumi. “Kenapa kamu pun membuang peluang bagus? Ambillah, masih kutunggu genap permintaanmu,” k

    Last Updated : 2025-01-16
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 41

    Adzan subuh tengah mengudara dan Shanumi sudah duduk di ranjang dengan mata setengah dibuka, setengah menutup. Ingin sangat rebah saja, tetapi adzan masih lama berkumandang. Ustadz kajian bilang, jika sengaja tidur saat mendengar alun adzan, kala mati jenazahnya sungguh berat. Petuah yang membuat Shanumi terus terngiang dan ingat. Merasa kasihan dan tidak enak hati pada para pengusung jenazah yang rela membawanya kelak. Bunyi panggilan yang tiba-tiba mengusik pun tidak membuatnya terkejut. Diabaikan hingga lama dan mati sendiri habis masa. Berulangkali hingga panggilan ke tiga barulah diangkatnya dengan lambat.Sesaat kemudian, mata berat mengantuk itu membuka lebar-lebar dengan wajah sangat shock! Menyusul jerit tanyanya membahana. “Ap …apa?! Bagaimana keadaannya sekarang?!” tanya Shanumi dalam pekiknya. Mungkin sebuah kabar dari seberang, telah membuat terkejut dan kalang kabut. Bukan duduk di ranjang lagi, tetap telah menggelosor di lantai. Sepertinya kabar yang didengar di te

    Last Updated : 2025-01-17
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 42

    Shanumi dan bibinya merasa lega penuh syukur tak terkata, Siti Arumi pulih kesadaran di hari kedua setelah kemalangan. Dokter kata, ketahanan fisik si pasien sangatlah luar biasa. Dengan kondisi fatal yang satu kaki patah, kaki sebelah pun retak, juga benturan keras di kepala. Bahkan sebagian rambut di kepala ibunya harus dihilangkan demi penanganan, tetapi puncak kesakitan itu mampu dilewati tanpa merenggut nyawa. Juga tidak mempengaruhi segala fungsi kerja saraf di otaknya. Ibunya masih tidak ingin berbicara. Mengangguk dan menggeleng samar adalah jawaban dari setiap pertanyaan. Meski beberapa dokter pendamping menyarankan untuk melatih bersuara. Bukan tidak mampu berbicara, mungkin kejadian naas tak disangka yang menimpa ini adalah guncangan luar biasa untuk jiwa dan raganya. Shanumi tidak henti mengucap syukur bahwa ibu masih diberi panjang umur. Tidak terbayang betapa menyesal dan sakit yang akan dia tanggung andai ibu dijemput Yang Kuasa saat dirinya tidak siap. Sedang luka d

    Last Updated : 2025-01-18
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 43

    Setelah bermalam di rumah sakit kurang lebih sepuluh hari, akhirnya Siti Rumiyah, nama yang tertera sebagai penanggung jawab pasien atas nama Siti Arumi, dibolehkan membawa pulang adiknya. Shanumi merasa lega dan penuh syukur tak terkata padaNya. Hal berat itu sudah banyak berlalu, hanya tinggal pemulihan kondisi sang ibu. Dengan bekal pen tertanam di betis kaki kiri, gibs tertempel di atas tumit kaki kanan. Fraktur alias patah tulang ibunya masuk dalam golongan serius dan berat. “Nok, nanti aku pulang dulu, yo. Lihat rumah, kalo nggak dipantau, tikusnya bisa nguasai seluruh rumah.” Bik Rum berbicara dengan wajah cerah. “Iya, Bi. Nggak popo, tapi ke sini lagi, ya…,” ucap Shanumi. Paham jika bibinya tidak pernah pulang sama sekali. Pasti bahagia bisa melihat kembali rumahnya. Meski tidak punya keluarga dan hidup sendirian, kerinduan akan isi rumah pada setiap insan tentunya sama saja. Mungkin dengan persentasi yang berbeda. Tetangga yang part time mengurus rumah Bik Rum tiba-tiba

    Last Updated : 2025-01-19
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 44

    Dua perempuan sedarah dari kandungan wanita yang sama, sedang bercerita seru sambil makan malam. Saling mencurah sebagian kisah yang menimpa selama dua saudara itu mengalami perpisahan. Namun, tentu tidak sedetail seperti kenyataan. “Jadi, Mbak Sazlin nggak ingin adaptasi dengan habitat aslinya, gitu?” tanya Shanumi dengan perasaan amat gemas. Kakaknya kukuh tidak ingin mengubah penampilan. Hanya bulu mata palsu dan stoking gelap saja yang sudah diliburkan kala malam. Sedang behel, softlens dan tiga tindik giok, tidak juga dihempaskan. Meski behel memang selalunya ada di dua deret gigi putihnya yang ars dan bawah. “Biar saja, aku dah biasa dan nyaman seperti ini. Terserah kata orang. Tapi kamu dan Ibuk percaya saja, aku nggak berubah,” Sazlina menjawab agak ketus. Tetapi shanumi sudah tahu, dibalik kebaikannya, watak sang kakak sangat tegas dan keras. Mewarisi garis sifat ayah dan ibu. Sama juga dengan Shanumi sendiri, tetapi sikap lembutnya lebih mendominasi. “Kenapa sedih?” tan

    Last Updated : 2025-01-20
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 45

    Seperti penembak jitu yang sedang membidik target, demikian kelakuan Shanumi sekarang. Mengintip hendap di balik pintu yang bercelah dan tidak ditutup merapat. Sayang sekali, usahanya sia-sia sebab orang di dalam sama sekali tidak bisa dilihat. Hanya segaris lurus meja lampu di samping tempat tidur yang tampak dan selebihnya tidak sama sekali. Namun, sudah jelas jika suara lelaki di dalam adalah milik si Daehan! Tidak ingin tenggelam sebab penasaran, pintu kamar didorong perlahan ke dalam hingga terbuka lebar-lebar. Napas terbaru nya seperti menggantung di ujung hidung. Semua kini melihat padanya. Ibu yang duduk menyandar ranjang dengan arah ke pintu, Sazlina yang berdiri di samping kaki ranjang telah berbalik melihatnya, juga… Daehan! Kini membalik punggung dan menatapnya dengan senyum yang samar.Tulang sendi Shanumi seolah aus hingga terasa berat dan tak bisa digerakkan. Diam, tegang dan kaku di tempat tanpa ingat melempar salam sapa pada Daehan. “Hei, Shanumi…." Daehan justru

    Last Updated : 2025-01-21
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 46

    Ibunya mulai mengantuk saat Shanum sudah di puncak rasa suntuk. Perlahan bergeser turun dan menyandarkan Ibu dengan bantal tersusun tinggi di belakang punggung. Posisi tidur kesukaan Siti Arumi pasca kecelakaan yang menimpa. “Mau ke mana, Shan?” Mata yang setengah tidur, masih terjaga saat Shanumi hendak pergi. “Eh, anu, Buk. Ke kamarku, tadi belum shalat isya.” Shanumi diam di tempat dan berbicara tercekat. Daster ungu selutut yang terlihat cantik di tubuh cerahnya, sedang dipegang ujung bawah oleh Ibu dan menarik mundur kembali mendekat.“Ambilkan obat dan air dulu, Shan. Kakiku mulai ngilu dan sakit. Telat minum obat …,” keluh ibunya setengah merintih. Shanumi menghirup napas dan menghempasnya cepat. Coba membuang sisa kesal. Menyadari memang dirinya lalai mengulur obat petang ini. Juga ingat jika merawat orang tua dengan segala kondisi penuh sabar, penuh cobaan dan ikhlas lahir batin, maka hadiahnya kelak adalah surga. Apalagi yang surga di bawah telapak ibu, cepat diambilnya o

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 204

    Daishin bungkam meski merasa semakin kesal melihat wanita spesial itu menangis. Kepalanya berputar kencang, bagaimana agar Clara benar-benar jera. Apakah harus menyerahkannya pada polisi? Tetapi kasus itu terjadi di luar negara, bisakah? Bagaimana jika dipermudah dengan keluar uang? Daishin bimbang dan bertanya-tanya sambil menahan marah. “Untuk apa menangis? Sudahlah, Ma! Yakinlah, Itu tidak lama. Atau jika Mama tega, sebaiknya kembalikan saja dia ke Jepang. Kurasa dia tidak akan berani mengusik Mas Kha di sana. Daripada Mama tersiksa. Di sini pun, aku yang dia incar. Mama pikir aku bisa menidurinya? Dia sudah seperti adik bagiku. Sayangnya dia gila.”“Oh, ya, Ma. Tolong, jangan lagi periksa di klinik itu. Osara benar-benar tidak ingin bertemu Clara. Bawa pergi dia dari sini segera. Aku permisi, Ma,” ucap Daishin dingin. Dengan mengeraskan hati, ditinggalkannya Mama Hana yang masih tersedu dan berlinang air mata. Merasa heran sendiri, kenapa Darhan dan Papa Samuel tidak berusaha men

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 203

    Osara telah diantar hingga rumah dan Mak Yem siaga untuk membuka dan menutup pintunya. Istri kembali tampak bad mood sejak pagi menjelang siang. Daishin sangat tahu apa alasannya hingga terus diam-diam seperti itu. Menilai jika mama Hana tega sekali. Sudah pernah sepakat bahwa itu adalah klinik kandungan pilihan Osara dan Clara pun memiliki klinik kandungan biasanya. Jika sedang tutup, apa salahnya ditunda sejam dua jam atau sehari dua hari. Meski kebetulan, nyatanya berbenturan juga dengan jadwal kontrol istrinya hingga keduanya bertemu. Hal yang sangat ditakuti Osara. Daishin berniat akan membicarakan serius hal ini dengan Mama Hana. Lelaki tampan dan berkulit cerah tetapi sudah suami orang itu mendatangi ruang tunggu di butiknya. Seorang wanita cantik memandang ke arahnya sambil tersenyum sumringah. Daishin membalas ramah dan menyadari jika calon customernya itu sedang hamil besar. Pembicaraan pada negosiasi segera Daishin buka demi tidak banyak basa basi. Jiwanya memang pebisni

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 202

    Enam bulan kemudian, di kota besar Surabaya. Jum'at pagi ini sepasangan suami istri yang berbahagia itu tampak cerah wajahnya. Tengah bersiap untuk pergi ke salah satu alamat klinik langganan di Kota Surabaya demi bertemu dengan seorang Dokter Kandungan langganan selama ini. Wanita cantik bergamis tetapi belum berkerudung sedang mengemas piring yang baru dipakai dari atas meja makan. Pembantu rumah yang tidak pernah menginap, baru saja datang dan meminta maaf sebab telat. Langsung mengambil alih piring dan wadah kotor dari tangan Osara. “Maaf, Mbak. Pagi-pagi udah macet, jadi saya terpaksa telat …,” jelas pembantu rumah dengan senyuman khas Jawa nya.anis dan polos. Berusia mendekati lima puluhan tahun tetapi teeltihat muda sebab wajahnya bersih dan berkulit sawo matang “Gak papa, Mak Yem.” Osara menyahut dengan membalas tulus senyumannya. Berjalan meninggalkan meja makan dan mengambil mesin pengering rambut untuk dibawa ke dalam kamar. Menempatkan diri di depan cermin rias yan

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 201

    Seorang lelaki Jepang tua sedang menyapu pelataran sempit rumah baru dan menyadari kedatangan tuannya. Buru-buru meletak sapu, mengucapkan selamat sore dan berakhir dengan membungkukkan badan tuanya. “Apa rumah sudah bersih?” tanya Daishin bernada sopan dalam bahasa Indonesia. “Sudah, Mas. Silahkan.” Pria itu menyambut dengan berjalan memimpin. Langkah kakinya gesit meski tidak lebar. Bukan juga langkah panjang sebab tinggi badan sekadar pas pasan. Mungkin sebatas telinga Osara. “Kenapa guna bahasa Indonesia?” tanya Osara setelah mereka berada dalam rumah yang pintunya dibukakan oleh lelaki tadi dan kini terbiar terbuka. Lelaki tua pun menyapu di halaman kembali.“Asalnya dia orang Indonesia, orang dari Kabupaten Blitar, emak Jawa-bapaknya Jepang. Sama keluarga bapaknya, dia dicari dan dibawa ke sini sejak remaja,” Daishin menjelaskan sambil meletakkan koper mini yang setia dibawanya di samping sofa. “Kapan kita ke Surabaya?” tanya Osara sambil membuka koper. Menarik keluar beber

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 200

    Mereka yang di sofa terlihat tegang. Apalagi Osara dan Daishin sama-sama tidak bersuara. Sepertinya sangat keberatan jika Clara dibawa Mama Hana ke Surabaya. Padahal ingin damai menyingkir jauh dengan pulang ke negara seberang. Sedang Daishin pun ingin merintis usaha baru di kota yang sama. Sangat tidak ingin melihat juga mendengar nama Clara di kehidupan masa depan. “Baiklah, jadikan ini saksi. Anggap lah kita semua setuju dengan keinginan Mama Hana yang akan bertanggung jawab dan membawa Clara ke Surabaya. Kita kasih kesempatan satu kali. Aku akan ikut memantau. Jika dia sekali lagi berbuat jahat. Aku yang akan menyerahkan dia ke polisi. Bagaimana, apa semua setuju? Osara juga Daishin, bagaimana? Mengingat kondisi Mama Hana seperti itu…,” ucap Erick tegas dan mendesak.. “Merasa tidak sabar dengan masalah yang tanpa ujung. Meski ini memang tidak adil bagi Osara, tetapi demi memeluk sekeluarga, kuharap … terutama Osara dan Daishin, kalian semua bisa rela. Jangan khawatir, aku akan i

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 199

    Mereka bertiga memasuki rumah megah bercat putih bersih bak kastil modern dengan langkah cepat. Mobil sewa baru saja berlalu setelah mendapatkan upah jasa dari Erick yang membuat wajah driver tersenyum sangat cerah. Daishin melangkah panjang memasuki pintu rumah dan melewati taman menuju ruang utama. Telah duduk banyak orang yang menyebar di beberapa set sofa ruang tamu. Sekilas melihat SazLina duduk bersebelahan dengan Khaisan. Papa Samuel duduk berdampinban dengan Daehan. Di lain sofa, ada Shanumi yang duduk sendirian sambil melihat ponselnya. Satu lagi perempuan yang sepertinya seorang perawat. Memakai baju putih khas seragam divisinya. Mereka langsung berdiri serentak dan menyongsong kedatangan Osara, Daishin dan Erick. “Assalamu'alaikum. Bagaimana keadaan Mama, Pa?” Daishin tampak benar-benar panik meski yang dia tanyakan hanyalah berstatus mama asuh. “Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”Semua menjawab bersahutan dan m

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 198

    Perjalanan turun dari kaki Fuji terasa jauh lebih cepat daripada kala berangkat. Padahal juga terasa singkat saat menaiki mobil Rashid bersama dua algojonya. Bedanya saat itu terasa singkat sebab rasa waswas dan rasa takut yang sangat. Kali ini terasa cepat sebab sangat menyenangkan dengan perasaan yang nyaman. Bersama para lelaki baik terutama suami yang duduk di sebelahnya. Mentari pagi semakin memperjelas pemandangan memukau di sepanjang sisi jalan. Dari padang rumput yang menghampar indah dengan warna hijau terang yang tenang. Menyambung bangunan kuil-kuil megah yang terlihat amat rumit dan indah. Serta bangunan kokoh Pagoda yang menakjubkan dan unik. Kini bergeser pada hutan lebat serta pepohonan raksasa di sepanjang tepian jalan. Serasa sedang berasa di alam dunia lain. Kemudian disambut beberapa genangan air super luas yang tak lain adalah danau-danau. Luar biasa mempesona dengan memantulkan bayangan Gunung Fuji. Mendadak Osara sangat ingin berhenti. Andai singgah seben

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 197

    Pengatur suhu telah bekerja sangat baik dalam ruangan. Meski hawa di luaran lereng Fuji sangat lah membekukan, tetapi terasa dingin yang nyaman dalam kamar. Begitu pun dengan kamar yang semula di sewa oleh lelaki single dan sekarang bertukar isi oleh pasangan suami istri yang baru menikah. Mungkin adanya mereka membuat pengatur suhu bekerja lebih berat dan merasa jadi lelah. Sebentar memanas, lalu mereda, sebentar hangat yang kemudian kembali memanas. Mereka sedang tenggelam dalam percummbuan hebat saat ponsel menerbitkan alarm adzan tiba-tiba. Sesaat mereka abai tetapi sama-sama mematung kemudian. “Adzan, Shin….” Osara berkata sambil terengah. Wajahnya sudah memerah karena alir di darahnya berubah kencang sebab hasrat. “Hanya alarm…,” ucap Daishin berkilah. Tetapi juga mematung tidak lagi berulah. Wajahnya pun tidak kalah merah dari Osara. “Kalo hanya alarm, dimatikan saja, kan…,” ucap Osara memancing dengan napas yang masih terasa berat. Daishin menatapnya penuh bimbang.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 196

    Daishin sedikit menjauh saat merasa wanita yang dipeluk sudah terengah dan susah bernapas. Diri sedang merasa bersalah sebab jawabannya mungkin akan membuat sang istri kecewa. “Bagaimana, Shin? Apa Clara sudah dibawa ke polisi untuk proses penyelidikan. Sudah jelas kan, bahwa di CCTV memang mereka pelakunya?” Osara mengusik lagi sebab merasa tidak puas dengan kebungkaman suaminya. “Clara sudah dibawa ke rumah Mas Khaisan. Mama Hana dan Papa Samuel sedang menahannya. Pagi-pagi kita turun dan kembali ke Tokyo, mereka menunggu kita, terutama kamu ... untuk korban dan saksi menyidang Clara. Entah nanti keputusannya bagaimana.”Daishin menjelaskan dengan berat. Merasa bersalah pada Osara yang seharusnya Clara diserahkan saja kepada Polisi. Tetapi bagaimana, Mama Hana keberatan dan meminta ditahan sementara dalam rumah. Daishin pun merasa tidak kuat hati melawan keinginan mamanya. . Osara terdiam. Jika keputusan ditangannya dan kemungkinan berhadapan dengan Mama Hana yang bisa jadi cende

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status