Share

Bab 119

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-03-17 17:45:31

Daishin berjalan cepat setengah berlari. Meninggalkan wastafel yang untung tidak lupa ditutupnya walau asal-asalan. Air masih mengalir kecil dari celah lubang kran yang tidak diputar maksimal.

“Osara…!” Antara ragu dan galau, Daishin berseru saat pintu taksi sudah menutup. Yakin jika itu memang Osara.

Tetapi teras rumah makan begitu ramai akan orang hilir mudik. Hingga membuat langkahnya tidak lancar.

“Tunggu, Osara!” serunya lagi.

Merasa kembali marah bukan main. Gadis dalam taksi telah menoleh dan memandangnya. Tetapi taksi justru meluncur ke depan dengan cepat. Tentu saja itu sengaja. Kemunculan Daishin yang juga mengejutkan tidak diharap oleh Osara.

“Ada apa, Bro?!” Rendra telah mendekat di belakangnya. Ikut memandang taksi yang tinggal bodi belakang saja terlihat.

“Mana mobilmu, Ren. Cepat, bantu aku kejar taksi itu!” Daishin panik berbicara. Tidak ada taksi satu pun menyandar di sekitar sana. Yang ditumpangi Osara adalah satu-satunya taksi yng bersabar menunggu ada penumpa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 120

    Sebab isi perut yang lebih dari kenyang, karena Daishin tidak berdaya saat mama tirinya mengambilkan makanan. Segan menolak sebab mama tiri terlalu efforts pada hadirnya. Ternyata, semua isi di piring adalah makanan lezat dan sedap belaka buatan sendiri. Dengan kalap isi piringnya pun habis juga. Semua alasan ini membuat Daishin tidur siang dengan waktu sangat lama. Hingga menjelang maghrib dirinya terbangun. Itupun jika tidak dibangunkan dua adik kecilnya yang ingin bersembang setelah lama tidak bertemu. Terakhir mereka mengunjungi Daishin ke Jepang 3 tahun lalu, kala mereka berdua masih berwujud sebagai bayi berusia tiga tahun dan lima tahun. Daehan belum tentu bangun tanpa mereka. “Kalian mainlah. Abang mandi dulu. Habis khitan besok, kalo kamu udah sembuh benar-benar, kubawa kalian ke KLCC. Beli mainan atau makanan apa pun yang sedang kalian ingin!” Daishin menembakkan janji yang disambut berlonjak oleh adik lelaki yang besok ber khitan. Adik satunya adalah perempuan dan bersika

    Last Updated : 2025-03-17
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 1

    “Maaf, Pak. Bagaimana lagi… kamarnya tinggal satu. Kalo soal razia, tenang saja. Hotel kami hanya mendapat sidak di akhir bulan. Ini masih tanggal tiga, nih, Pak … tanggal muda….” Daehan, pria gagah yang dipanggil Pak oleh resepsionis manis dan genit itu kian mengatup bibir. Menatap gusar pada Umi (Sazleen Shanumi), asisten rumah baru yang dia bawa. Wajahnya menebal dengan bibir membiru. Jiwa sosial Daehan sebagai lelaki gagal membatu. “Kamu dengar sendiri apa katanya barusan. Terserah, jika keberatan, kamu duduk saja di lobi hingga orangku datang, Um,” ujar Daehan pada wanita berkerudung panjang dan berbaju tebal tetapi basah kuyup. “Enggak, Pak. Saya tak keberatan. Tidak sanggup lagi di luaran, bisa beku…,” sahut Umi cepat. Meski dengan melawan gemelutukan gigi di mulut yang serasa amat kaku. Sangat kedinginan. Daehan agak terkejut, meski juga merasa lega. Jika ada apa-apa dengan asisten rumah yang baru dia jemput itu, dirinya juga yang kena. Kesal sekali dengan sopir pribad

    Last Updated : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 2

    Malang tak dapat ditolak, apalagi diprediksi. Seperti halnya kali ini. Petugas sidak kukuh memberi sanksi pada para penghuni kamar yang dilabel sedang mesum. Tidak kecuali dengan Daehan dan Umi. Wajah lelaki tampan itu memerah dan tegang. Tidak menyangka niatan berteduh jadi sesialan seperti ini. Umi menatap cemas pada petugas sidak yang barusan mendekati Daehan dan merraba tubuh besar itu tanpa segan. Meski pemilik badan mengibas kasar, para petugas abai dan semakin berwajah sinis setelahnya.“Alibi kalian sama sekali tidak masuk akal. Bisa jadi juga disertai ancaman dan kekerasan. Melihatmu yang tidak berpakaian dalam dan wajah wanita ini seperti habis dianiya, kalian masuk ke dalam daftar pasangan haram yang disanksi.” Petugas sidak berbicara tegas dan tajam.“Jangan menuduh. Sudah aku tegaskan, dia pekerjaku. Tidak ada kamar lagi. Aku kasihan sebab tadi kehujanan. Dia perempuan, tidak mungkin aku biarkan di luaran! Mukanya bengkak sebab suntik cantik, bukan tanganku yang bikin!”

    Last Updated : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 3

    Dalam penelurusan singkat melalui Kartu Tanda Penduduk yang terhubung pada Kartu Keluarga, Umi dan Daehan adalah lajang yang bukan saudara mara dan kerabat. Memiliki alamat serta tempat tinggal berjauhan. Itu adalah faktor utama mereka wajib disatukan. Tanda tangan di berkas sah nikah yang bukan buku nikah baru saja selesai oleh keduanya saat satu panggilan masuk untuk Daehan. Maka lelaki itu pergi meninggalkan ruangan dengan dalih bertelepon. Umi menyusul setelah meladeni beberapa pertanyaan petugas sendirian. Di sana Umi bicara jujur segalanya dan Daehan sama sekali tidak mengetahui. Juga masih ada dua pasang lagi yang bernasib sama untuk dinikahkan dengan mudah. Tentu saja sangat mudah, hanya bermodal KTP, janji mahar, ijab kabul dan dua mempelai itu sendiri. Tanpa bersusah payah dengan syarat ribet pernikahan biasanya pun mereka sudah sah. Bahkan beberapa kali, para petugas mengingatkan pada para pengantin hasil sidak untuk lebih baik bersyukur. Umi dan Daehan sendiri sangat

    Last Updated : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 4

    Tidak sia-sia Umi masak soto sedikit banyak yang tidak habis untuk satu orang. Sebab hujan masih turun deras, kuliner langganan Daehan sudah tutup lebih awal. Tunangan cantiknya kelaparan, masakan perdana Umi pun jadi. Tidak menyangka masakan janda burik itu enak sekali. Bahkan Intana sangat suka. Lupa dengan hinaan jorok yang tadi dilontarkan. Jika tidak ingat bahwa yang masak pun sedang lapar, mungkin Daehan sanggup menghabiskan. “Niat masak buat dinikmati sendiri, malah dapat sisanya doang, dikit lagi,” ucap Shanumi menggerutu sambil berjibaku dengan barang pecah belah di wastafel.“Nggak sopan banget, gini amat nasib istri sah.” Shanumi mengeluh kesal. Tetapi juga menyimpan tawa. Merasa konyol dengan ucapan sendiri yang menyebut diri istri sah.“Udah masak buat orang … eh, panci-pancinya pun kena nyuci sendiri. Sabar ya, Shan … Ini demi dapat uang tambahan lebih cepat!” ucap Shanumi yang kali ini agak keras. Bersaing dengan suara air kran dan panci yang beradu.“Um, kamu ini ngg

    Last Updated : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 5

    Shanumi telah meluncur ke dalam kamar yang sempat diwariskan sopir, Agung padanya. Mengemasi barang yang tidak banyak untuk rapi kembali ke dalam tas. Perasaannya kini tidak terjabar. Antara lega dan puas, sebab dengan gaji penuh dirinya terbebas dari tugas. Juga bersit terhina sebab Daehan sama sekali tidak menganggapnya. Bukan sebagai istri, tetapi telah menolaknya sebagai pekerja. Meski burik, mungkin Daehan masih bisa menerima Shanumi terus bekerja jika tidak terhasut oleh ucapan Intana. Entah sedalam apa cintanya pada si tunangan hingga setunduk itu.Yang jelas, Intana adalah wanita bermulut madu yang beracun. Berlidah belut yang licin di mata Shanumi. Terbukti bagaimana Intana meyakinkan pada petugas jika kerusakan mobil mewahnya bernilai puluhan juta untuk biaya servis. Padahal tidak seberapa. Hanya beberapa goresan yang sama sekali tidak menyebabkan bekas cacat. Garit gores itu bisa dipoles cepat dengan dibawa ke bengkel servis mobil profesional. Namun, tetap Shanumi juga y

    Last Updated : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 6

    Celana abu muda menggantung di mata kaki berpadu atasan blouse putih, membuat penampilan Shanumi terlihat segar, elegant dan cerah. Rambutnya diikat tinggi dengan wajah berpoles tipis menarik. Meski kesan bengkak masih menyisa, kecantikan raganya tidak bisa ditutupi. “Sudah minum suplemenmu, Shan?” Yena menghampiri Shanumi di kursi dapur. “Sudah, barusan. Thanks, Yen.” Shanumi yang barusan berbincang dengan pegawai dapur, mendekat dan duduk di dekat Yena. Menerima segelas lemon madu hangat dari sang karib dan meminumnya hingga tandas. “Meski wajahmu belum pulih, cantikmu mulai kembali, Shan. Semangat, ya. Jika nggak menang dan wanita itu datang minta uang, pakai aja duit kafe. Sisanya kita kejar…,” ucap Yena membujuk. Iba jika Shanumi sebenarnya tertekan dan banyak yang dipikir. “Jangan, aku nggak mau ngusik dana kafe. Takut tiba-tiba sepi dan ngaruh ke gaji mereka. Pasti ada dana dari pintu lain. Kamu jangan risau, Yen.” Shanumi berkata sambil meletak gelas kosong di meja sebela

    Last Updated : 2024-12-23
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab. 7

    Shanumi melambat langkah dan segera memutar lewat pintu belakang ruko. Dadanya kembali tidak aman dengan degub jantung lebih kencang. Bagaimana tidak… Daehan terlihat duduk makan dengan santai di kafenya! Meski sadar sebab dibawa Intana, rasa teruja tetap ada. Seorang pembesar hotel berbintang datang ke kafe sekecil ini. Bahkan disinyalir oleh Yena, lelaki tampan itulah pemiliknya. Yena jauh lebih lama dari Shanumi tinggal di Surabaya. Apalagi letak kafe ini cukup dekat dengan Hotel Rasyid di jalan yang sama, Jalan Pahlawan. Pasti ucapan Yena bukanlah asal dan karangan. Fakta …?!Bersit serakah, peluang dalam kesempitan dan pemerasan pada Daehan kembali berkelebat di kepala Shanumi yang memang tidak berkerudung. Bukan salahnya, tetapi sebab Intana yang arrogant dan janji lelaki itu terhadapnya. Jadi, tidak salah jika ini adalah kesempatan emas yang musti diambil. “Shan… tolongin, Shan. Lemes akunya…!” seru Yena saat sampai di lantai atas. Dia sempat melihat Shanumi datang lewat pin

    Last Updated : 2024-12-24

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 120

    Sebab isi perut yang lebih dari kenyang, karena Daishin tidak berdaya saat mama tirinya mengambilkan makanan. Segan menolak sebab mama tiri terlalu efforts pada hadirnya. Ternyata, semua isi di piring adalah makanan lezat dan sedap belaka buatan sendiri. Dengan kalap isi piringnya pun habis juga. Semua alasan ini membuat Daishin tidur siang dengan waktu sangat lama. Hingga menjelang maghrib dirinya terbangun. Itupun jika tidak dibangunkan dua adik kecilnya yang ingin bersembang setelah lama tidak bertemu. Terakhir mereka mengunjungi Daishin ke Jepang 3 tahun lalu, kala mereka berdua masih berwujud sebagai bayi berusia tiga tahun dan lima tahun. Daehan belum tentu bangun tanpa mereka. “Kalian mainlah. Abang mandi dulu. Habis khitan besok, kalo kamu udah sembuh benar-benar, kubawa kalian ke KLCC. Beli mainan atau makanan apa pun yang sedang kalian ingin!” Daishin menembakkan janji yang disambut berlonjak oleh adik lelaki yang besok ber khitan. Adik satunya adalah perempuan dan bersika

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 119

    Daishin berjalan cepat setengah berlari. Meninggalkan wastafel yang untung tidak lupa ditutupnya walau asal-asalan. Air masih mengalir kecil dari celah lubang kran yang tidak diputar maksimal. “Osara…!” Antara ragu dan galau, Daishin berseru saat pintu taksi sudah menutup. Yakin jika itu memang Osara. Tetapi teras rumah makan begitu ramai akan orang hilir mudik. Hingga membuat langkahnya tidak lancar. “Tunggu, Osara!” serunya lagi. Merasa kembali marah bukan main. Gadis dalam taksi telah menoleh dan memandangnya. Tetapi taksi justru meluncur ke depan dengan cepat. Tentu saja itu sengaja. Kemunculan Daishin yang juga mengejutkan tidak diharap oleh Osara. “Ada apa, Bro?!” Rendra telah mendekat di belakangnya. Ikut memandang taksi yang tinggal bodi belakang saja terlihat. “Mana mobilmu, Ren. Cepat, bantu aku kejar taksi itu!” Daishin panik berbicara. Tidak ada taksi satu pun menyandar di sekitar sana. Yang ditumpangi Osara adalah satu-satunya taksi yng bersabar menunggu ada penumpa

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 118

    Daehan dan Shanumi melangkah masuk ke lobi hotel setelah perjalanan kembali dari bandara. Mereka baru pulang dari mengantar Daishin yang sudah lepas landas menuju KLIA (Kuala Lumpur International Airways) Malaysia dengan penerbangan kedua terpagi hari ini. Daehan tiba-tiba berhenti. Matanya tertuju pada sosok familiar di meja resepsionis. Tokoh vital yang menjadi topiknya bersama Daishin belakangan ini. Osara…. ya, itu adalah Osara. Mau ke mana gadis itu? “Kenapa, Mas?” tanya Shanumi pada Daehan yang terlihat fokus pada gadis yang sedang transaksi di meja resepsionis. “Gadis itu yang Daishin datangi di kamarnya semalam.” Daehan berbisik. Membawa Shanumi menepi ke sofa di pojok lobi dan duduk sepi di sana. “Yang kabur dari agensi dan membawa uang Daishin sangat banyak?” Shanumi membelalak. Daehan pun mengangguk. Semua hal memang selalu terbiasa dia ceritakan pada istri. Bagaimana lagi, temannya yang selalu siaga ada hanyalah Shanumi. Begitu juga sebaliknya, tidak ada dinding pe

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 117

    Daishin menggeliat, meregang tubuh saat ponsel di atas meja bernyanyi. Baru disadari masih berada di kamar Osara dan tertidur di sofa. Lembar tiket atas nama Dhiara binti Osara masih erat digenggamnya. Bunyi ponsel yang tadi mengejutkannya dari tidur adalah penanda pesan dari Daehan. “Ngapain aja, Shin? Lama banget di kamar perempuan. Kenapa kabur mulu gadis itu, udah di kamar pun kamu masih kecolongan. Kayak anak baik aja kamu, Shin. Gagal kekein,” Daehan terus terang meledeknya. Daishin mendecak lirih. “Dia kaburnya pas aku mandi, Mas.” Daishin buru-buru membalas jujur. “Ngapain malam-malam mandi?” Balasan itu datang cepat. Daishin tersenyum masam dengan pertanyaan Daehan yang sengaja meledeknya. “Keramas.” Daishin tersenyum lebar kali ini. Jawaban itu diketiknya singkat. Ia tahu Daehan tidak akan puas mengusik. Dan benar saja, balasan datang meski sedikit lama.“Aku gak matiin CCTV, Shin. Yakin kalo kamu bakal mengatasi. Udah lama banget kamu di kamarnya. Biarin saja dia per

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 116

    Daishin duduk di sofa kamar sambil mencengkeram ponsel erat. Mata menatap nanar tetapi kosong ke arah jendela besar yang menampilkan pemandangan angkasa Surabaya dini hari. Abu-abu gelap dan pekat. Osara telah pergi …. Ia menghela napas panjang dan menghembuskan kasar. Kepalan tangan mengeras saat ingat betapa mudah ia lengah dan betapa bodoh ia memberi celah.“Aku bahkan tidak terpikir menanyakan nama dosen dan tempatnya kuliah. Bagaimana aku mengurus? Nomor telepon barunya pun tidak meminta. Kenapa aku ini… mendadak jadi bodoh sekali.”Daishin terus mengumpati dirinya. Sungguh kesal dan sesal. Bukan melulunhutang dan harga diri yang disepelekan, tapi juga Osara kembali menipunya mentah-mentah. Benar-benar tidak tahu diri, tidak mengerti dikasihani. Penipu tetaplah penipu. Arrgh! Osara! Daishin menendang meja sofa hingga vas bunga di atasnya oleng dan tumbang, nyaris jatuh tetapi bertahan di atas meja. Lembaran kertas berlipat yang disimpan di bawah vas pun sedikit terbuka dan me

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 115

    Hujan masih deras mengguyur kota, butiran airnya membasahi jendela kamar hotel dengan sayup suaranya yang selalu khas. Mungkin disertai angin kencang. Sebab pintu yang masih ada teras balkon pun begitu basah dan buram berkabut tebal.Osara duduk di tepi ranjang, menatap sayu pada Daishin yang tertidur pulas di bantal dan masih tanpa berpakaian. Selimut yang tidak menutup sempurna itu hanya sebatas di tengah perut. Napasnya teratur dengan dada kekar yang naik turun bergantian. Begitu tenang seperti tanpa dosa yang baru saja dibuatnya. Hati-hati, Osara beranjak turun ranjang. Ingin segera pergi, tetapi ingat jika diri sedang penuh noda menjijikkan yang belum sempat dibilas sempurna. Hampir tengah malam. Berapa panggilan wajib sebagai seorang muslim yang sudah diabaikannya. Kelewatan, sudah bermaksiat, menghadap Tuhan pun ditinggal. Daishin kurang ajar! Ah, aku begitu kotor.... Osara menghela napas dalam dan memutuskan untuk mandi. Ia berharap air panas bisa membersihkan segala noda

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 114

    Daishin menekan tubuh Osara dengan tubuhnya hingga lebih lekat. Sebelah tangan masih mengunci kedua lengan Osara di atas kepala mungilnya. Sedang tangan lain terus menjelajah di tubuh setengah telanjangg itu dengan sentuhan berkuasa. Napasnya berat, penuh hasrat dan membara. Osara menggigit bibir, tubuhnya mulai melemah karena lelah. "Daishin… cukup," suaranya bergetar, entah karena marah, letih atau arus rasa dari efek sentuhan lembut Daishin yang telah menjalar rata ke seluruh raga. Merasa seperti akan tumbang tidak lama. Namun, Daishin tidak menggubris. Bibirnya masih menelusur naik di leher Osara, sesekali menghirup aroma wangi yang baginya semakin memabukkan.Osara merintih, mencoba menarik tangannya, tapi cengkeraman itu tetap saja sangat kuat. "Daishin… aku pegal…" keluhnya, suaranya yang lirih terdengar merengek menyedihkan. Namun, justru membuat Daishin tidak puas dan tidak berniat menghentikan cumbuannya.Osara menghela napas yang sengal dan susah. "Tanganku sakit… setidak

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 113

    Osara meronta, tapi cengkeraman Daishin di pergelangan tangannya begitu kuat, seperti belenggu besi yang tidak mungkin dilepas begitu saja tanpa bantuan alat berat. Osara sempat berangan andai diri memiliki kekuatan super tiba-tiba. Ah…!Nyatanya, Daishin begitu lama bermain di dua bukit dan puncak dada tanpa Osara mampu memberi perlawanan yang berarti. Ia mencoba mundur, coba bergeser dan coba menghindar. Tapi semua sia-sia belaka. Tubuhnya justru seperti terdorong ke arah pria itu dan serasa kian melekat, terhimpit oleh bodi besar Daishin yang kian menyala nyalang di matanya."Berhenti … cukup …. sudah, Daishin!" Osara memohon dengan suara bergetar. Napasnya pendek, tersengal, dadanya naik-turun karena ketegangan yang menusuk hingga ke tulang.Rasa tegang antara merinding ngeri dan meremang geli. Daishin begitu lihai mempermainkannya. Namun, perasaan segan pada lelaki itu telah hilang sama sekali, berubah rasa jadi takut, terhina dan benci. Daishin menatapnya tajam, rahangnya menge

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 112

    Penjelasan jujur gadis itu memuakkan. Ingin juga rasa hati menampar. Jika lelaki, Daishin sudah memberi banyak bogem mentah. Namun, sebab itu wanita, hati nurani berkata jangan. Hanya …. pada jiwa kelelakiannya yang cenderung semakin menggelegak. “Apa ada namaku dalam lembaran skripsimu?!” desak Daishin terus menahan amarah. “Tidak ada namamu. Tapi…,” ucapan si gadis terhenti. Sepertinya ragu dan takut. Memandang Daishin penuh bimbang. “Tapi apa?!” Daehan membentak tak sabar. Gadis itu seketika menggigit bibir sebelum membukanya. “Kutulis sebagai tokoh referensi adalah Mr. D.” Plak! Sungguh emosi rasanya. Orang luar tanpa izin sudah menjadikannya tokoh dalam tulisan. Dengan inisial nama yang sangat jelas, bahkan diakui sendiri oleh pembuatnya. Kali ini Daishin sangat ingin membuat laporan sebuah kasus. Namun… . “Arrghh!” jerit Daishin. Kali ini memang bukan menampar dinding seperti tadi yang sukses membuat gadis itu terjengkit sebab kaget. Namun, pekikan Daishin tepat di ata

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status