แชร์

Bab 123

ผู้เขียน: kamiya san
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-19 14:52:15

Daishin menunggu dengan sangat tidak sabar. Ketukannya belum mendapat tanggapan. Tidak terdengar tanda pemilik kamar mendekati pintu, mungkin juga kamar ini kedap dari suara kegaduhan.

Tok Tok Tok

Diulang lagi mengetuk. Berharap kali ini mendapat respon yang cepat. Daishin bukan lelaki penyabar, tetapi kali ini harus menunggu dengan segenap kewarasan. Jika tidak, ingin saja dia gedor keras pintu kayu kokoh di depannya.

Ceklerk

“Ada apa, Mak Zu….”

Pintu dibuka bersama suara Osara yang bertanya. Menduga pengetuk pintu adalah masih orang yang sama dengan pembawa cangkir berisi breh barusan.

Tapi ternyata… Osara tercekat yang ekspresi wajahnya terkejut. Apa yang ditakutkan telah jadi kenyataan. Hanya lagi-lagi dirinya tidak beruntung. Lelaki pengetuk pintu kembali menerobos masuk ke dalam kamar. Gemar sekali lelaki ini masuk kamar perempuan dengan paksa. Selalu berkelakuan tidak sopan!

Namun, kali ini Osara bertahan dengan pegangan eratnya di pintu. Daishin pun tidak mendorong keras
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (2)
goodnovel comment avatar
mommy can
kalo perempuan nangis tu dipeluk gtu biar tenang......
goodnovel comment avatar
mommy can
kaak sikit sekali updatenye..banyak2 lah penasaran kak...🫣
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 124

    Isak dan sedu tangis Osara yang keras tidak berlangsung lama. Hanya sebentar yang buru-buru diseka berulang kali. Menyadari ada lelaki sedang menonton dan barangkali juga menertawakan. “Kumohon, biarkan aku tenang. Aku minta maaf sebelumnya padamu. Jangan minta aku menemui dosen lagi. Akan kuganti sebagian uangmu. Kurang berapa? Katakan saja. Tapi jangan keterlaluan, kamu sadar sudah menodaiku dan mengganggu masa depanku. Tidak ada lagi yang kubanggakan sebab perbuatanmu.”Osara berbicara agak tersendat sebab sisa tangis yang sesekali masih muncul sesengguknya. Hidung kecil itu memerah, juga kedua mata dengan bulu mata lentik yang basah. Terlihat lebih mempesona dan manis dalam suasana sedihnya. Tidak ada garis sebagai penipu dan garis sebagai gadis liar. Wajahnya sungguh belia dan polos. Daishin menghirup napas paling dalam dan menahan di dadda sekian detik yang dihembuskan pun perlahan. Terus menatap Osara dengan perasaan berkecamuk. “Aku ingin bertanya, bisakah kamu jujur, Osara

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-19
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 125

    Osa merasa jika Daishin berlebihan menahan. Hanya dengan memegang kedua lengan pun, pergerakannya sudah mati. Tetapi lelaki ini mendekapnya kuat-kuat. Padahal jika berontak pun, Osara bukan tandingan. Tenaganya jauh tidak sebanding dengan Daishin yang lihai karate dan taekwondo. “Lepaslah, Shin. Ini sakit! Pengecut!” Osa memaki lirih. Usahanya mengibas, menarik dan berontak sia-sia. Ingin hati berteriak, agar orang tua dibalik pintu mendengar. Tetapi bisa jadi Papa Handy akan shock jika mengerti apa yang terjadi dengan kelakuan anak lelaki. Mengingat pria yang dipanggilnya Papa itu memiliki riwayat gangguan jantung, maka memilih lebih baik menutupi sementara kelakuan anak lelaki. “Aku bukan pengecut, Osa. Tetapi aku masih ingat keselamatanmu. Kamu tahu kan, bagaimana agama papaku? Sedang aku tidak pintar berbohong. Jika dia bertanya, aku pasti akan menjawab jujur. Dalam waktu kilat, kamu pasti akan bertukar calon suami. Bukan lagi lelaki sultan dari Johor yang jadi calonmu,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-20
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 126

    Acara Khitan telah selesai dan saudara mara dekat dari Mama Azizah yang berdatangan baru saja pulang. Sedang dari pihak Papa Handy yang berdarah Jepang dan Indonesia, beberapa teman dekat dan kenalan baik sajalah yang datang. Maklum, dirinya adalah pendatang yang mengajukan menjadi penduduk di Negara Malaysia. Sedang saudar mata di negara asal sangat sibuk masing-masing. “Ma, Abang Firash akan datang boleh?” Osara yang membantu mengemas meja makan bertanya pada Mama Azizah. Wanita itu menyiapkan bubur untuk dibawa pada Firo di kamar. Sedang Fira tidur siang di kamarnya, mengeluh capek sebab ikut menyalami para tamu. “Dia menelepon?” tanya Mama Azizah dengan raut sangat cerah. “Tidak, Ma. Tetapi kirim pesan …,” sahut Osara yang kini meletak gelas kotor di wastafel. Ada asisten rumah selain Mak Zu sedang mencuci pecah belah di sana. Daishin masih duduk di meja makan memerhatikan kesibukan orang-orang di dapur termasuk Osara. Papa Handy juga masih bersantai di bersamanya. “Apa Daeha

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 127

    Lelaki yang memandang Daishin dengan terperangah itu sempat berhenti melangkah. Namun, Papa Handy yang merangkul, sedikit mendorong maju punggungnya hingga terpaksa berjalan lagi. “Gerak calon suamimu sungguh cepat, Osa. Baru tadi kamu bilang, orangnya langsung datang. Mantaplah lelaki seperti ini, Osaaa!” Papa Handy berbicara hangat demi memberi support pada rencana pernikahan Osara dan Firash. Namun, sememangnya Papa Handy merasa suka dan takjub pada Firash, putra dari rekan bisnis yang gemar mewakili bisnis ayahnya hingga ke luar negara dan tidak pulang cukup lama. Maka, hari itu saat rekannya mencari pandangan siapa calon istri untuk Firash, Papa Handy sigap mempromosikan Osara. Bukan sebagai wanita bisnis, tetapi sebagai gadis baik yang baru selesai pendidikan dan tentu saja bonus cantik. Tidak disangka, setelah keluarga rekannya datang ke rumah dan melihat Osara, putra keluarga mereka yaitu Firash, seketika setuju dan menyukai si anak gadis. Namun, tidak disangka lagi

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-21
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 128

    Kelebat Osara saat dirinya baru keluar kamar membuat kecewa. Niat mendatangi kamar di lantai dua untuk berbicara dengan pemilik kamar pun urung. “Gila nih cewek… cepat amat bersiap. Mandi gak dia…?!” rutuk Daishin sambil berjalan memandangi punggung Osa yang berjalan cepat. Tapi bekas dan jejaknya begitu harum akan wangi sabun dan parfum. “Cepatnya dia jalan... Semangat amat…,” gumam Daishin tak habis pikir. Sambil hidung mancungnya menghirup hawa segar berulang kali. Dirinya bahkan lelaki. Sudah buru-buru sebab berniat untuk menemui Osa di kamarnya secara diam-diam. Ingin membicarakan masalah Firash yang sebenarnya tidak sebaik anggapan gadis itu. Tetapi dirinya kalah dari Osara yang sudah turun tangga lebih cepat sekian detik saat dia keluar dari kamar. “Nah, itu Daishin!”Papa Handy berdiri menyambut anak lelaki. Diikuti Firash dan Osara yang juga tidak sempat duduk. Entah papa angkatnya itu atau justru si Firash yang tidak sabar menunggu. Yang jelas, mereka semangat dengan tur

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-22
  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 129

    Pandangan Osa yang bingung saat dibawa Madam Lyra membuat Daishin merasa iba. Muak sekali dengan Firash yang tidak mampu menjaga perasaan calon istri sebentar saja di moment penting seperti ini. Lebih mementingkan diri sendiri. Berubah apaan?! Dasar lelaki lalai! rutuk Daishin dalam hati. Namun, Daishin membiarkan Firash dengan kelakuannya. Memilih mendatangi Osara di etalase bersama Madam Lyra untuk menemani mencoba perhiasan cincin berlian. “Madam seperti tak percaya, Firash membawa gadis secantik kamu. Kupikir dia yang dibawa.” Madam Lyra berbicara pada Osara dengan melihat ke arah Firash di sofa dan pada Daishin yang mendekat dan duduk di samping Osa. Wanita setengah baya cantik, berambut pirang dan berbibir merah menyala itu sibuk mengeluarkan set cincin berlian couple koleksi andalannya. Dia letak di baki mini pada Osara di atas etalase kristal. “Coba-cobalah pakai di jari mungilmu itu, mana yang menurutmu paling indah dan cocok, katakan ya. Jika tidak ada, masih bany

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-22
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 130

    Daishin timbul iba pada Osara. Merasa jika nasibnya bukan melulu hoki dan mujur. Namun, adalah kesialan setelahnya. Mungkin saat berhasil kabur dari agensi dengan mengantongi uang pembayaran dari lelaki yang membelinya, bisa dibilang masih mujur. Tetapi setelah bertemu dan ditangkap Daishin, hukuman berat itu telah didapatnya. Kini, setelah mujur mendapat calon suami setampan dan sesultan Firash, sebentar lagi nasib menyedihkan pasti akan diterima gadis itu. “Osa, aku memang sudah tahu banyak tentang Firash. Pulang nanti, aku ingin bicara denganmu.” Daishin menjawab Osa yang bertanya sesuatu tentang Firash. “Katakan saja sekarang, Shin …. Oh, baiklah, pulang nanti saja, tapi jangan tipu, ya!” ucap Osara yang buru-buru di koreksinya sendiri. Sebab orang yang dibahas sedang mendekat. Madam Lyra yang menghampiri Firash menyuruh bangun dari sofa dan lelaki itu tampak tergeragap. Kemudian berdiri, mereka berjalan mendekat ke etalase. Langkahnya tampak oleng dan matanya sungguh mem

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-23
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 131

    Osara sedang pergi ke toilet. Maka tinggal berdua di meja makan, Daishin dan Firash. Dua lelaki yang terlihat saling tegang sejak keberangkatan dari rumah Mama Azizah. Daishin menegakkan punggung menjadi lebih formal dengan gelagat akan membuka pembicaraan. “Sudah jelas kebohonganmu, Fir. Untuk apa kau tutup-tutupi. Kau tidak mungkin berubah." Daishin memulai dengan serangannya. “Apa alasanmu menikahi Osara, hah?” tanyanya lagi sebab Firas terdiam saja. Setelah ditahan, berkesempatan juga Daishin menginterogasi Firash. Meski belum tentu dijawab memuaskan oleh yang bersangkutan. “Penting?” tanya Firash sambil menaikkan sebelah alis dan tatapannya hangat. Terlihat tampan dan keren, tetapi sama sekali tidak bagi Daishin. “Jika tidak penting, untuk apa aku bertanya. Aku tidak ingin Osara, saudariku masuk dalam penjaramu.” Daishin menegaskan. Menahan sejuta kekesalan dalam hati. “Sudah kubilang, aku berharap menjadi lebih baik dengan pernikahanku dan Osara.” Firash menyahut ketus.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-24

บทล่าสุด

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 122

    Daishin yang terbang ke Jepang lebih cepat beberapa hari daripada Osara, hari ini terpaksa kembali ke bandara untuk menjemput kedatangan gadis itu malam ini. Mama Azizah dan Papa Handy akan menyusul dua hari kemudian. Setelah dirasa kesehatan papanya benar-benar fit tanpa keluhan. Daishin baru saja berdiri di pintu kedatangan saat dari jauh terlihat calon istri dadakannya mendorong koper baru yang berwarna coklat susu. Setelah berada dekat dan mereka saling menghampiri, sangat jelas jika wajah cantik Osara sangat masam dan tanpa senyum memandangnya. “Sudah kubilang, tidak perlu jemput aku. Temanku sudah siaga menyambutku.” Osara berkata dingin seperti biasa belakangan ini. Sikapnya pada Daishin kembali ketus dan kaku setelah mereka dijodohkan. Sikap membaik saat saling dukung untuk mendapat video bukti Firash waktu lalu, kini hilang tak tersisa. “Mana temanmu? Jika siaga harusnya sudah di sini.” Daishin menyahut datar. “Dia masih dalam perjalanan. Lambat beberapa menit hingga bela

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 151

    Kamar ICU di rumah sakit terasa sungguh sunyi, hanya suara mesin pemantau jantung yang berbunyi pelan di samping ranjang. Osara duduk di kursi, matanya sembab, sementara Daishin berdiri dengan wajah muram di dekat jendela.Sama-sama sedang merasa cemas dan merasa bersalah. Terlebih beberapa kali tatapan Mama Azizah yang tajam seperti sedang mengiris dan menguliti. Di atas ranjang, Papa Handy berbaring lemah meski kesadarannya sudah kembali. Wajah memucat tetapi matanya tetap memancar sorot tegas. "Aku hanya ingin melihat kalian menikah sebelum aku pergi," suara Papa Handy terdengar lirih namun penuh harapan. Kembali mengungkit perkara penyebab kambuh sakitnya. Osara menggigit bibir. "Tapi, Pa ... jangan bicara seperti itu. Kumohon, mengertilah. Kami tidak saling mencintai. Aku juga tidak terpikir untuk menikah dengannya. Keinginan Papa, aku tidak bisa." Osa bersikeras pelan dan hati2. Daishin yang sudah berdiri di sebelahnya pun mengangguk. "Ini bukan hal yang bisa kami jalani beg

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 150

    Orang-orang di ruang tamu terbelalak. Bahkan juga Osara. Tetapi semua bungkam dan mematung memandang Daishin. Pengakuannya barusan terdengar tidak masuk akal bagi Papa Handy dan Mama Azizah. Osara sungguh heran, tidak menyangka Daishin tiba-tiba mengaku yang sebenarnya. Waswas pada Papa Handy, takut jantung di dada tua itu kembali bermasalah. Lagi-lagi itu membuatnya merasa selalu jadi penyebab segala ketidaknyamanan belakangan ini. Padahal, Osara berharap semua berlalu begitu saja tanpa perlu mencium bangkai dalam rumah di keluarganya. Justru kecewa dan sangat terkejut akan pengakuan Daishin yang tiba-tiba. Sayang, tidak ada kesempatan untuk melarang Daishin membuat pengakuan. “Duh, Shin …. Bicara apa kamu ini? Ucapkan istighfar. Sana ucap istighfar, Nak. Hal begitu tidak boleh buat candaan dan main-main,” Mama Azizah yang akhirnya memecah kebisuan. Memang sama sekali tidak percaya. “Iya, ngomong apa sih? Kamu nggak lihat keadaan! Bercanda nggak kira-kira!” Osara ikut nenimpali

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 149

    Sebab ucapan Firash, Papa Handy seperti sedang kebakaran jenggot. Sangat tidak terima dan menganggap tuduhan itu hanyalah alibi Firash yang mengada-ngada. “Jangan ucap fitnah secara ceroboh demi menutup aibmu sendiri, Firash.” Papa Handy bicara dengan nafas yang seolah hanya sampai di tekak. Terlalu marah hingga susah berkata-kata. Napasnya pun memburu tiba-tiba. “Siapa yang berkata fitnah, Om? Ha ha ha, aib anak orang di seberang benua sebesar gajah. Aib anak sendiri di lubang hidung tak terendus. Pandai sangat ya Osara kau?!” ucap Firash tampak puas dengan senyum lebarnya pada Osara. Lelah menatap marah pada Firash, kini tatapan Papa Handy bergeser pada Osara. Anak angkat yang sedang diperjuangkannya itu justru menunduk dengan tangisan. Seketika tatapan Papa Handy berubah nyalang sebab perasaannya tiba-tiba tidak enak. Bukan marah, menyangkal atau mengumpat tidak terima, tetapi Osara justru menangis. Ah, respon macam apa itu?! Papa Handy merasa harus terbiasa menghadapi Osara.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 148

    Sudah hampir pukul tujuh pagi, tetapi matahari belum terbit di bumi jiran, Malaysia. Maklum, waktu subuh pun tiba sekitar pukul enam pagi. Meski perbedaan waktu hanya 1 jam lebih cepat dengan waktu di Indonesia bagian barat, tetapi perbedaan waktu ini sungguh mencolok. Namun, sebenarnya waktu di Malaysia ini memberi kemudahan kepada seluruh warga. Khususnya bagi muslim. Kenapa? Tentu jatuh waktu begini lebih membuat ringan. Bisa bangun pagi sekalian shalat subuh sambung pergi kerja. Sebab, waktu efektif kerja pun dimulai pukul tujuh pagi. Berbeda tantangan dengan di Indonesia bagian barat. Serba nanggung rasanya, subuh pukul empat lebih, sedang waktu efektif kerja pukul tujuh. Habis subuh tidur dulu. Alhasil bangun tidur kepala jadinya pening! Apa kamu pun begitu? Namun, ada waktu di Indonesia yang bersamaan dengan waktu di Malaysia. Yakni di wilayah Waktu Indonesia bagian Tengah. Tidak ada selisih waktu dengan di Malaysia! Osara turun tangga dengan penampilan yang sudah rapi da

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 147

    Alarm yang sudah diatur menjelang subuh telah berbunyi nyaring. Menggelitik telinga pemiliknya di atas tempat tidur. Hingga menggeliat dan diam sejenak yang tidak lekas bangun. Termenung di atas bantal hingga bunyi alarm benar-benar terasa memuakkan. Daishin terpaksa bangkit dari kenyamanan dan menghempas kemalasan. Tidak ingin lebih mengulur waktu. Setelah mandi dan tunai subuhnya, segera keluar kamar demi niat menemui papanya. Tidak lupa sambil membawa ponsel. Bahan bukti penyemangatnya pagi ini. “Sudah bangun, Shin? Semalam pulang jam berapa?” tegur papanya di ruang keluarga yang biasa. Daishin sudah menduga, tiap subuh, Papa Handy memang selalu sudah siaga di luar kamar. Biasanya pergi ke halaman untuk jalan sehat keliling atau jalan santai di luar pagar pada jalan utama. Namun, sebab sedang kurang enak bodi, papanya hanya melangkah-langkah pelan di dalam rumah luas ini. Dalam hati, Daishin terus memohon agar papanya segera diberi sehat kembali. “Pulang jam sebelasan, Pa.”

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 146

    Perjalanan dari Genting Highland menuju kota Kuala Lumpur yang menelan waktu hampir dua jam pun berakhir. Daishin sampai di rumah Mama Azizah kembali tepat pukul sebelas malam. Suasana sepi dan lengang itu terkikis dengan pintu rumah yang tiba-tiba terbuka. Osara yang sudah tahu bahwa video bukti berhasil didapat, tentu saja sangat senang dan tidak mungkin pergi tidur. Kini menyambut kedatangan Daishin di teras dengan membukakan pintu rumah. “Assalamu'alaikum.” Daishin melempar salam sebelum melewati Osara di pintu. “Wa'alaikumsam.” Osara menyahut. “Terima kasih ya ….”Osara menjawab salam disusul ucapan terima kasih dengan memandang Daishin sebentar. Kemudian berpaling dan pura-pura akan menutup pintu. Tatapan elang itu membuatnya salah tingkah. Antara lega juga merasa bersalah. “Sebaiknya lekas istirahat saja. Papa Handy dan Mama Azizah baru saja tidur. Mereka sama-sama sedang minum obat. Mama pun tidak enak badan tiba-tiba. Mungkin sedang banyak pikiran. Maaf….” Osara kembali

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 145

    Daehan telah memindahkan istri ke kamar rawat di klinik hotel. Menunggu dengan tegang yang membuatnya tidak mengantuk sama sekali. Padahal hari sudah larut malam. Selain tegang tidak mengantuk, rasa lapar juga terlupa. Padahal sudah kelewat lama waktu makan. Hanya kabar kejutan dari dokterlah yang membuatnya merasa terus kenyang. Seperti kabar hoax bahwa istrinya telah mulai mengandung calon anaknya. “Shanumi!” Daehan sangat girang saat tiba-tiba kelopak mata istri bergerak-gerak tanda akan siuman. Segera dicium berulang kali kening halusnya itu. Ingin Shanymi segera sadar sepenuhnya. “Mas…!” Shanumi berseru saat matanya benar- benar terbuka, wajah Daehan telah begitu dekat menyapa. Diulurnya kedua tangan dan Daehan pun sigap menyambut. Mereka erat saling berpelulan. Shanumi merasa lega luar biasa. “Alhamdulillah, Shan. Kamu sudah sadar. Bagaimana rasanya? Apa yang sakit? Kenapa sampai pingsan?” tanya Daehan beruntun yang meluah betapa cemas dirinya. “Maaf, ya. Aku sudah kelua

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 144

    Lelaki India yang bertampang garang dan sangar sebab kulitnya yang gelap dengan jambang tebal, ternyata adalah wakil malaikat. Shanumi benar-benar di antar ke lobi tanpa sedikit pun punya modus. Lelaki itu telah berlalu meninggalkan hotel setelah sempat memastikan bahwa Shanumi akan baik-baik saja. Sebab sangat buru-buru, lelaki India itu pun berlalu meski belum ada titik terang. Namun…. “Benar, Kak. Tidak ada nama Tuan Daehan dalam daftar pengunjung.” Petugas resepsionis kembali meyakinkan. “Tapi aku dan suamiku benar-benar menginap di sini. Kami dari Indonesia.” Terang Shanumi penuh harap. “Kebetulan banyak sekali pengunjung dari Negara Indonesia ya, Kak. Saya sudah membacanya dengan teliti. Tidak ada nama dari suami Kakak.” Petugas berbicara lembut tetapi sangat tegas. Shanumi hidak ingin lagi mendebat. Kini menuju sofa dan duduk di sana untuk sekedar melepas lelah. Sambil berpikir keras bagaimana menemukan kamarnya. Juga mengharap Daehan mencari dan menemukannya dengan cepat

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status