Share

Bab 88. Khawatir

Dapat Bara liat di layar monitor jika Dirga baru saja tiba di ruangan. Pria itu nampak membawa kotak makan yang langsung disimpan di atas meja kerja Indah. Tentu Indah yang menyadari perlakuan Dirga pun langsung mendongak.

Bara menggeram ketika melihat Indah yang tersenyum. Entah apa yang Indah katakan kepada Dirga karena tidak bisa ia dengar meski volume sudah dikeraskan secara maksimal. Namun yang pasti, keduanya nampak akrab membuat Bara kembali dirundung rasa sesak.

Sementara di ruangan, Dirga meminta Indah untuk segera makan. “Indah, makan dulu.”

“Mas, kenapa repot-repot?” Indah nampak tidak enak dengan perhatian yang diberikan Dirga.

Perempuan itu takut jika terjadi kesalahpahaman andai sikap Dirga terus baik seperti ini. Lebih dari itu, Indah takut goyah karena perhatian yang diberikan Dirga selalu mengingatkannya pada masa lalu. Meski begitu, Indah meyakini jika hatinya tetap untuk Bara seorang sekalipun dirinya sering disakiti.

Dirga tersenyum mendengar pertanyaan dari I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status