Share

Bab 87. Terang-terangan

“Indah, kamu mau ke kantin?” tanya Dirga ketika jam makan istirahat tiba.

Indah yang sedang fokus melihat layar monitor pun menoleh lalu menggeleng. “Nanti saja, Mas, aku lagi nanggung.”

Dirga yang mendengarnya mendesah pelan. Ia khawatir dengan kondisi Indah yang nampak pucat dan lebih tirus dari sebelumnya. “Jangan sampai melupakan makan, Indah, bagaimanapun masalah yang sedang kamu hadapi … kamu harus kuat menghadapinya, dan untuk kuat kamu perlu makan.”

Ucapan Dirga memang benar adanya, tetapi Indah tetap kukuh akan ke kantin nanti. Ia merasa tanggung dengan pekerjaannya. Lagi Pula ia tidak ingin pulang terlalu malam nanti, sehingga memutuskan untuk menunda makan siang terlebih dahulu.

Indah tersenyum tipis lalu mengangguk. “Terima kasih atas perhatiannya, Mas, tapi aku makan nanti saja.”

Pria itu berdecap kesal kaena Indah yang keras kepala. Tidak bisa memaksa karena ia bukan siapa-siapa sekarang, sehingga Dirga hanya mampu mengangguk mengiyakan. “Ya udah, kalau gitu aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status