“Teknik akupunkturmu sungguh mirip dengan teknik yang dikuasai temanku. Sudah bertahun-tahun aku nggak bertemu dengannya.” Herbert sedang memikirkan sesuatu. Setelah dipikir-pikir, sepertinya mereka sudah 30 tahun tidak bertemu. Waktu berlalu terlalu cepat.“Semua teknik pengobatan akupunktur hampir mirip. Meski ada perbedaan, itu juga hanya sedikit saja. Mungkin Pak Herbert salah lihat.”Chelsea berpikir, Calvin sudah tua, mana mungkin dia berteman dengan Herbert? Chelsea diam-diam mengamati Herbert. Ketika melihat penampilannya yang mirip seorang pebisnis itu, sepertinya dia tidak mirip dengan seseorang yang mengerti teknik pengobatan tradisional.Herbert merasa Chelsea sedang menatapnya dengan tatapan penuh rasa curiga. Dia hanya tersenyum saja. “Mungkin Bu Chelsea nggak tahu. Sebelum aku ke luar negeri, aku pernah mempelajari teknik pengobatan tradisional. Aku tergolong paham soal teknik akupunktur.”Chelsea tertegun sejenak. “Kamu pernah mempelajarinya?”“Memangnya nggak mirip?” S
Ada banyak kode di atas layar.Kening Chelsea berkerut. Dia semakin bingung lagi. “Ngapain kamu melihatnya?”“Timothy menyuruhku untuk menelitinya.” Ferdy berbicara dengan serius. “Tadi dia suruh aku kemari, katanya ingin memberiku sebuah tugas. Dia ingin aku merevisi program ini.”Chelsea sungguh tidak percaya dengan apa yang didengarnya. “Kamu bisa tulis program?”“Nggak bisa.”Chelsea terdiam. “Hanya saja, aku bisa belajar.”Tatapan Ferdy kembali tertuju pada layar laptop. Tatapannya saat ini kelihatan sangat tegas. “Benar apa kata Timothy. Kalau aku ingin mendekatinya, kami mesti memiliki topik pembicaraan yang sama.”Chelsea menatap Ferdy sekilas. Sepertinya pria ini sedang serius!“Bukan … masalah program itu rumit sekali. Lagi pula, nggak ada gunanya kamu belajar semua itu. Bukannya sama saja kamu lagi membuang-buang waktu?” Chelsea sungguh tidak habis pikir. “Timothy masih kecil. Kamu nggak usah masukin ucapannya ke dalam hati, apalagi menganggap serius semua ucapannya.”Chels
“Saat aku memutuskan untuk menginvestasi Perusahaan Farmasi Norman, kamu mengatakan Perusahaan Farmasi Hermera dan Norman berencana untuk bekerja sama denganmu.”Ferdy menjelaskan dengan perlahan, “Di antara kedua kandidat itu, tentu saja aku lebih berharap kamu bisa bekerja sama dengan Perusahaan Farmasi Norman. Hanya saja, aku nggak bisa ikut campur dalam keputusanmu secara terang-terangan.”“Jadi, aku memutuskan untuk menginvestasi Perusahaan Farmasi Norman. Setidaknya aku bisa membuatnya lebih percaya diri ketika menghadapi saingan bisnisnya.”Kening Chelsea berkerut. Dia sungguh tidak menyangka investasi ratusan miliar itu dilakukan hanya demi sebuah motif kekanak-kanakan?“Apa kamu nggak pernah kepikiran, kalau aku nggak bekerja sama dengan Perusahaan Farmasi Norman, butuh waktu yang sangat panjang untuk bisa mendapatkan keuntungan dari investasimu?” tanya Chelsea.“Nggak.” Ferdy tersenyum tipis. “Aku sudah menyelidiki bisnis Perusahaan Farmasi Norman. Aku bisa menebak kalau kamu
“Semua yang duduk di sini seharusnya tahu, Chelsea adalah bos di balik Organisasi Hope.” Ferdy menambahkan dengan santai, “Hope berniat untuk bekerja sama dengan Perusahaan Farmasi Norman. Kelak, Perusahaan Farmasi Norman bertanggung jawab dalam memproduksi obat-obatan Hope.”“Mengenai pengaruh Hope di dalam dan luar negeri, seharusnya nggak usah kujelaskan lagi, ‘kan? Kalau kita nggak menginvestasi Perusahaan Investasi Norman sekarang, apa kita berencana menyerahkan kesempatan bagus ini kepada investor lain?”Sambil berbicara, tatapan Ferdy tiba-tiba beralih ke sisi Sandy. “Berhubung Kak Sandy keberatan dengan proyek ini, aku ingin mendengar masukanmu.”Sandy mengangkat kedua tangannya. “Masukan apa yang bisa aku berikan? Pak Ferdy mendapatkan informasi rahasia dari wanita, lalu membawa keuntungan besar kepada Milano Group. Sepertinya sudah seharusnya aku berterima kasih kepadamu?”“Kamu ….” Kali ini, Irfan tidak bisa tinggal diam lagi. Baru saja dia hendak berdiri, pundaknya malah di
Irfan masih saja merasa tidak adil. Pada saat ini, tiba-tiba kedengaran suara perintah Ferdy. “Kamu carikan staf yang mengerti coding ke ruanganku.”Kali ini, Irfan tertegun sejenak. “Apa?”Ferdy menjelaskan dengan penuh rasa sabar, “Ada program yang ingin aku atasi.”Irfan masih saja merasa bingung. Sejak kapan Pak Ferdy tertarik dengan masalah program?“Pak Ferdy, kamu bisa menyerahkan masalah program itu kepadaku. Aku akan suruh orang untuk bantu kamu mengatasinya. Untuk apa kamu suruh staf ke ruanganmu?”“Aku perlu memahami prosesnya.” Ferdy melirik Irfan dengan kesal. “Sekarang apa aku mesti menjelaskan perintahku?”Irfan segera melambaikan tangannya. “Tentu saja bukan. Aku hanya penasaran saja.”Baru saja Ferdy dipersulit dalam rapat, sekarang dia malah mengungkit masalah program? Aneh sekali!“Jadi, kenapa kamu masih berdiri di sana?” Ketika mendengar pertanyaan Ferdy, Irfan segera tersadar dari bengongnya. “Oke, aku akan cari sekarang.”Setelah Irfan berjalan menjauh, Ferdy me
Setelah Chelsea mendengar rekaman suara itu, hal pertama yang dilakukan Chelsea adalah mencari laman obrolan Ferdy. Baru saja mengetik beberapa kata, dia malah mulai merasa ragu.Chelsea berpikir, lagi pula siang hari nanti Ferdy akan mengantar Timothy pulang sekolah. Bukankah akan lebih baik untuk menanyakannya secara langsung?Setelah memutuskan, Chelsea mengirim pesan kepadanya.[ Malam hari ini kamu makan malam di rumah. Ada yang ingin aku tanyakan kepadamu. ]Entah kenapa suasana hati Chelsea malah terasa bagus. Saat Bella mengantar hasil desainnya, dia juga merasa ada yang berbeda dengan Chelsea. Dia mengamati Chelsea dengan saksama, lalu bertanya dengan penasaran, “Bu Chelsea, ada kabar bahagia apa?”Chelsea sedang menunduk untuk melihat hasil desainnya. Dia membalas dengan asal-asalan, “Nggak ada.”“Jadi, kenapa kamu ….” Bella menatap senyuman tipis di wajah Chelsea. “Sepertinya kamu merasa sangat gembira.”“Oh, ya?” Kali ini, Chelsea baru mengangkat kepalanya. “Apa aku keliha
Suasana di dalam ruang dapur sangat hening.Irfan melirik Ferdy sekilas, tidak berani bersuara lagi.Chelsea lanjut bertanya, “Apa semua itu ada hubungannya sama aku? Apa Sandy mengatakan kamu menginvestasi Perusahaan Farmasi Norman karena maksud pribadi?”Usai mendengar, Irfan melebarkan matanya melihat ke sisi Chelsea. Dia sedang merasa takjub dengan indra keenam Chelsea.Akhirnya Chelsea mengerti. Dia pun memaki, “Sandy itu memang cari masalah.”Ferdy berkata dengan tenang, “Kamu tenang saja. Dia nggak akan bisa menghalangi proyekku.”“Aku mengerti.” Chelsea meliriknya dengan tidak berdaya. “Nggak ada yang bisa menghalangi keputusanmu di Milano Group. Hanya saja, kamu juga nggak bisa menghalangi orang-orang menggosipmu dari belakang.”“Semua itu hanya masalah sepele saja ….” Irfan berkata dengan suara kecil, “Tadi Pak Sandy malah mengisyaratkan bahwa dia nggak bersalah. Dia bahkan mengatakan setelah Pak Antoni sadar nanti, nama baiknya otomatis akan dibersihkan.”“Irfan,” jerit Ferd
Keesokan harinya, Chelsea datang tepat waktu ke Bandara Mahara.Sejak Chelsea menjemput Calvin hingga masuk ke mobil, raut Calvin kelihatan sangat murung.Chelsea juga tidak buru-buru menghidupkan mesin mobil, melainkan menatap ke sisi Calvin. “Kakek, apa maksudmu? Aku sudah capek-capek menjemputmu, kenapa kamu nggak senyum sama aku?”“Aku tanya kamu, apa kamu masih ingin kerja sama dengan Herbert?” tanya Calvin dengan kesal.“Aku ….”Ketika melihat Chelsea terbata-bata, emosi Calvin semakin membara. “Ternyata peringatanku sebelumnya nggak berguna sama sekali. Apa perlu aku mengawasimu secara langsung?”“Hah?” Chelsea tertegun sejenak. “Kakek pulang hanya demi masalah ini?”“Tentu saja bukan.” Calvin memelototinya sekilas. “Aku datang untuk melakukan inspeksi Perusahaan Farmasi Norman. Kerja sama kali ini bersangkutan dengan masalah produksi obat-obatan. Kita mesti lebih berwaspada. Seandainya ada kelalaian sedikit saja, bukan hanya akan merusak reputasi Hope saja, nyawa manusia juga t