Share

Bab 811 Putra Erma Telah Meninggal?

Chelsea menoleh untuk menatap Sonia. Keningnya sedikit berkerut. Kenapa bisa bertemu dia di sini?

Sonia dapat menebak pemikiran Chelsea. Ujung bibirnya melengkung ke atas. Dia berkata dengan nada bangga, “Ini pameran lukisan Hannah. Kamu saja boleh ke sini, kenapa aku nggak boleh? Kebetulan kurang 1 lukisan di rumah baruku dengan Sandy. Coba bantu aku untuk melihatnya.”

Saat mendengar ucapan itu, orang yang tidak tahu apa-apa mengira kehidupan Sonia sangat bahagia. Chelsea malah sangat jelas. Dia merasa Sonia sangat polos dan juga malang.

Chelsea mengangkat-angkat alisnya. “Oh? Kenapa Pak Sandy nggak datang bersamamu? Memangnya cuma kamu saja yang tinggal di rumah baru itu? Kenapa dia malah nggak perhatian?”

Sonia terdiam sejenak. Rautnya kelihatan muram. “Namanya dia dengar semua ucapanku. Yang penting aku suka.”

“Oh, ya?” Chelsea tersenyum.

Amarah di hati Sonia seketika meluap. Saat dia hendak bersuara, tampak seorang staf menarik Chelsea.

Staf itu berbisik di telinga Chelsea, “Bu C
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status