Share

Bab 817 Apa Dia Bersalah?

Di sisi lain, Chelsea sudah berjalan keluar kedai teh. Dia menengadah kepalanya melihat awan di atas langit. Wajahnya dibasahi oleh rintik-rintik hujan.

“Nona, apa kamu nggak bawa payung?” tanya seorang pelayan dengan penuh perhatian.

Chelsea segera memalingkan kepalanya untuk menatap si pelayan. Pelayan tersenyum, lalu menyerahkan payung kepadanya. “Diambil payungnya. Kamu tamunya Bu Hannah. Nggak mungkin kami membiarkanmu pulang dengan kehujanan.”

“Belakangan hari ini cuaca memang agak buruk. Ingat bawa payung sebelum keluar rumah,” pesan pelayan dengan suara lembut.

Chelsea mengambil payung sembari menatap pelayan yang berjalan menjauh. Tiba-tiba dia kepikiran dengan kakeknya. Sudah lama Chelsea tidak berziarah ke makamnya. Hanya saja, Chelsea tidak tahu bagaimana menghadapi Albert kali ini. Perasaannya terasa kalut.

Setelah pulang ke rumah, Chelsea langsung masuk ke kamar, bahkan tidak menyantap makan malamnya.

Semua di rumah juga menyadari ada yang aneh dengan Chelsea. Sepertinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status