Share

Bab 816 Pasti Ada Kesalahan!

“Pada malam hari itu, Erma menelepon kakekmu. Kakekmu hanya mengangkat sekali, tapi nada bicaranya sangat nggak sabaran. Dia bilang nggak ada gunanya untuk mencarinya. Erma disuruh untuk mencari dokter.”

“Erma mengatakan anaknya sudah nggak bernapas lagi. Dokter nggak bersedia untuk menyelamatkan anaknya. Tapi kakekmu hanya mengatakan ….”

Kening Hannah tampak berkerut. Dia mengulangi kembali apa yang didengarnya pada waktu itu. “Anak kita nggak seharusnya dilahirkan. Bagus juga kalau dia meninggal.”

Hingga saat ini, Hannah masih mengingat kejadian malam hari itu. Dia merasa dirinya bagai pernah mengalami sebuah mimpi buruk saja.

Hujan pada malam hari itu sangat deras. Erma menggendong jasad anaknya duduk di koridor rumah sakit sembari menangis histeris. Meski tidak air mata lagi yang bisa diteteskan lagi, dia masih saja menjerit dengan histeris.

Suara Erma dipadukan dengan suara hujan terdengar di dalam koridor terdengar sangat memilukan hati.

“Nggak! Nggak mungkin!”

Chelsea menggebrak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status