Share

Part 67, Pendarahan

last update Last Updated: 2023-11-02 21:10:58

Zahra mengendap-endap saat hendak mendekati Tasya yang masih fokus memilah dan memilih produk apa saja yang ia inginkan, di saat yang sangat tepat, Zahra tiba-tiba mendekati Tasya dan mendorong wanita hamil itu dengan sangat kuat. Hingga membuat perut Tasya terbentur keranjang baju yang berukuran cukup besar itu.

Dengan cepat Zahra pun menghilangkan jejaknya, meninggalkan Tasya yang kesakitan seorang diri di sana, kebetulan toko itu sepi, lantaran Dika memang sengaja meminta penjaga toko untuk tidak menerima pengunjung sebelum istrinya menyelesaikan hajatnya.

"Auuuw.... Tolong! Mas Dika..."

Sebuah teriakan dari Tasya terdengar sangat memilukan, bagaimana tidak, ada darah segar yang mengalir di selangkangan wanita itu yang terbuka. Di tengah menahan rasa sakit dan permintaan pertolongan, akhirnya penjaga toko tersebut menyadari suara rintihan seseorang.

Betapa terkejutnya ia ketika menyadari pengunjung spesialnya itu sedang mengalami pendarahan hebat, dengan rasa takut yang berkeca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 68, Syukuran Kecil-kecilan

    Uwek... Uwek... Hampir satu jam menunggu, suara tangis si jabang bayi pun menggema. Dika terperanjat dari tempat duduknya ketika mendengar suara tangis dari dalam sana. Kedua matanya berbinar seolah menunjukkan betapa bahagianya ia tanpa mengutarakan dengan kata-kata. mama Riri, papa Arkana, dan bu Nirma pun turut bangkit dan tersenyum menatap Dika. "Selamat ya Dika, sekarang kamu sudah menjadi seorang ayah," ucap mama Riri bangga. "Ya, benar. Mulai hari ini kamu sudah menjadi seorang ayah," sambung papa Arkana mengulas senyum. "Selamat juga untuk kamu dari Ibu ya Dika, terima kasih telah memberikan gelar nenek untuk Ibu." bu Nirma tak kalah memberikan selamat pada menantunya itu. Dika tersenyum sangat bahagia, ia memeluk orang tua dan mertuanya secara bergantian. Ia mengucapkan syukur yang tak terhingga meskipun sebenarnya kelahiran bayinya dipercepat dari tanggal dan waktunya. Namun Dika tidak memiliki alasan untuk tidak mensyukuri semua itu. Dokter membawa bayi yang telah di

    Last Updated : 2023-11-02
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 69, Menjadi Suami Idaman

    Usai acara syukuran yang di gelar secara resmi di rumah Dika, tiba-tiba ia mendapatkan sebuah pesan yang mengejutkan baginya, kejadian Tasya terjatuh di sebuah toko di mall yang hampir terlupa oleh Dika yang disibukkan dengan kehadiran buah hatinya. [Apa, jadi istri saya sebenarnya tidak jatuh, tapi di dorong oleh seseorang?] Tanya Dika ketika mendapat telpon dari salah satu bodyguardnya. [Benar Tuan, menurut dari rekaman CCTV yang ada di toko itu, nyonya Tasya tidak kecelakaan tunggal hingga membuatnya pendarahan, tetapi ada seseorang yang sengaja ingin membuatnya celaka] ucapnya membenarkan. [Siapa orangnya, berikan bukti yang jelas agar saya bisa menyusut tuntas orangnya!] titah Dika garang, ia seketika bangkit dari tempat duduknya, tak menyangka jika ternyata ada orang yang berani mengusik keluarga kecilnya. [Wajah orang itu tidak terlihat di CCTV Tuan, yang terlihat dengan jelas adalah pada saat dia mendorong nyonya] sahutnya menjelaskan. [Baik lah, kalau begitu terima kasih

    Last Updated : 2023-11-11
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 70, Libur Kerja

    "Loh Mas, kok kamu nggak berangkat bekerja?" tanya Tasya yang menyadari suaminya masih ada di rumah, sambil menggendong putranya yang ternyata sudah mandi. "Kamu mandiin anak kita, Mas?" tambah Tasya setengah terkejut. "Iya, tadi Sauqi bangun dan dia pup, karena kasihan sama kamu yang masih tidur nyenyak, aku jadi nggak tega bangunin kamu," ucap Dika mengulas senyum. "Ya ampun Mas, walaupun aku tidurnya nyenyak banget, harusnya kamu tetep bangunin aku biar pekerjaan kantor kamu nggak terganggu, aku jadi nggak enak kan kalau kayak gini," sahut Tasya yang merasa sangat malu. "Udah nggak usah merasa kayak gitu, kita itu suami istri, udah sepantasnya kita sama-sama mengurus anak kita." jelas Dika yang sama sekali tidak merasa keberatan. Namun tetap saja, Tasya merasa tidak enak dan ia canggung saat ini pada Dika. Wanita itu sepertinya bingung apa dulu yang harus ia lakukan, karena pagi ini tidak ada yang datang, baik mama mertua atau ibunya, benar-benar ia harus mandiri saat ini. "Ta

    Last Updated : 2023-11-12
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 71, Mendatangi Zahra

    Dika pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan dari Tasya, hal itu membuat Tasya kecewa, tetapi ia mencoba untuk mengerti jika saat ini suaminya itu sedang buru-buru. Pergi ke kantor cabang, untuk menemui Zahra yang saat ini masih aktif bekerja di kantornya, dengan langkah yang begitu cepat, kini akhirnya Dika sudah tiba di depan pintu ruangan wanita itu. Kedatangan Dika yang begitu tiba-tiba dan dengan memasang wajah marah membuat Zahra terkejut bukan main, apalagi saat itu Dika segera menutup pintu lalu menguncinya dari dalam. "D-dika, kenapa kamu mengunci pintu ruangan itu," Zahra berbicara dengan setengah terbata. Namun tak dihiraukan oleh pria itu, ia melanjutkan langkahnya hingga tak terasa membuat Zahra melangkah mundur dan kini terpentok di sebuah tembok. "Apa-apaan ini Dika kenapa kamu melakukan ini! Menyingkirkan lah sekarang, aku tidak bisa bergerak bebas," pintanya yang merasa tertekan."Kau sudah melampaui batasan Zahra, kau melanggar aturan sebagai seorang manusia!

    Last Updated : 2023-11-13
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 72, Kabur Dari Tasya

    "Tasya, aku sudah meminta maaf padamu, kenapa kamu justru mencerca ku seperti ini," protes Zahra yang tidak terima dengan kemarahan Tasya. "Cercaan ku ini tidak seberapa sakit saat kamu melakukan perbuatan yang telah kamu lakukan padamu, kalau sampai kejadian itu sampai membuat aku kehilangan anak atau bahkan diriku sendiri yang tidak selamat, apa kamu tidak akan merasa bersalah atas perbuatan mu!" omel Tasya yang benar-benar tidak menyangka, selama ini Tasya mengira bahwa Zahra adalah mantan kekasih suaminya yang baik. "Kamu harus tahu alasanku Tasya, aku melakukan ini spontan karena aku cemburu melihat kemesraan kamu dengan mas Dika waktu itu, otakku buntu dan aku hilang arah, sampai saat aku melihat ada situasi yang tepat, aku memutuskan untuk melakukan tindakan itu." seru Zahra memperjelas semuanya. Tasya menurut mulut dengan salah satu tangannya, tak menyangka jika wanita di hadapannya ini masih menyimpan perasaan pada suaminya. Yang lebih membuatnya tidak menyangka, Zahra ber

    Last Updated : 2023-11-14
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 73, Bermain di Taman

    Hari berganti minggu dan minggu pun berganti bulan, Tasya yang sudah sibuk dengan dunianya itu sedikit demi sedikit sudah mulai terbiasa, pagi ini setelah kepergian Dika ke kantor, ia memutuskan untuk pergi ke taman yang tidak jauh dari komplek perumahannya. Tak lupa, Tasya mengajak Surti untuk menemani perjalanannya di pagi hari ini, bersama putranya yang saat ini berada di sebuah sepeda yang di dorong pelan olehnya. "Wah, akhirnya Mama bisa keluar juga dari rumah setelah beberapa minggu terkurung karena proses penyembuhan," ucap Tasya merasa begitu lega, aroma segar udara pagi begitu membuatnya rileks. "Iya ya Non, udara pagi itu memang sangat menyebarkan," sahut Surti tak kalah senang. Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan, sambil terus mengobrol ringan hingga akhirnya mereka tiba di sebuah kursi besi yang saat ini kosong tak ada yang menempati, di taman itu hanya ada beberapa anak-anak saja yang juga sedang asik bermain. "Non, duduk lah di sini, den Sauqi sepertinya begit

    Last Updated : 2023-11-16
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 74, Menjebak Dika

    Malam ini Tasya sengaja tidak tidur setelah seharian menjaga Sauqi, ia menanti kedatangan sang suami yang sudah hampir jam sebelas malam belum kunjung kembali, wanita itu mulai gelisah, ia menatap layar ponsel nya namun tak ada satu panggilan pun yang di balas oleh Dika. "Ke mana si mas Dika, kenapa dia nggak kasih aku kabar kalau dia bakal pulang telat kayak gini, aku kan jadi khawatir sama dia." monolog Tasya menatap layar ponsel nya cemas. Tasya terlihat mondar-mandir tidak jelas di ruang tamu, sampai akhirnya sebuah pesan masuk yang dikirim oleh seseorang yang tak dikenal. Buru-buru Tasya membuka pesan tersebut, dan betapa terkejutnya Tasya ketika melihat sebuah foto Dika yang sedang tidur dengan lelap, berada di sebuah ranjang besar, yang dibalut seprei berwarna putih polos. "Deg! Apa-apaaan ini, kenapa mas Dika ada di kamar itu, di mana ini?!" Tasya syok, tubuhnya tumbang di sebuah sofa yang empuk, rasanya ia benar-benar tidak percaya. Air mata pun seketika tumpah ruah kala

    Last Updated : 2023-11-17
  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 75, Kembali Pulang

    "Jangan mimpi kamu Zahra, aku masih waras, istriku adalah Tasya, dan hanya dia yang berhak atas semuanya," tolak Dika mentah-mentah."Mas, sudah lah, di sini adanya aku, bukan Tasya. Bahkan kalau pun kamu pulang ke rumah, kamu akan melihat penampilan Tasya yan sudah tidak seperti dulu lagi, kamu akan melihat istrimu itu sibuk dengan anaknya tanpa memperhatikan penampilan untukmu," sahut Zahra tak ingin berhenti menggoda Dika. Bahkan tangannya dengan berani meraba dada bidang itu yang tak tertutup kain sehelai pun."Lepas Zahra! Kau benar-benar sudah tidak waras!" Pekik Dika langsung melepaskan tangan Zahra yang membuatnya sangat risih.Pria itu bergegas pergi meninggalkan ranjang, mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai, lalu ia masuk ke kamar mandi dan keluar dengan penampilan yang sudah rapi, sementara Zahra sendiri masih dengan santai merebahkan tubuhnya dengan pakaian yang masih berserakan di lantai, tatapan mata Zahra begitu nakal ketika Dika tidak berhasil membuka pintu ka

    Last Updated : 2023-11-20

Latest chapter

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 115, Ending Chapter

    Pagi itu, Tasya nampak sibuk menyiapkan sarapan pagi di meja makan, hari ini adalah hari ulang tahun Sauqi yang ke empat tahun, nampak seluruh keluarga duduk menunggu semua menu yang sedang dihidangkan oleh Tasya. Sejak pagi Tasya sendiri tidak mengizinkan mama Riri dan bu Nirma membantunya di dapur, ia ingin menyiapkan semuanya sendiri, karena merasa jika hari ini adalah hari yang sangat spesial baginya. Sementara mama Riri dan bu Nirma akhirnya hanya terduduk dan menonton saja apa yang sedang dilakukan oleh Tasya, sambil sekali-kali mengobrol dengan Sauqi yang sudah lincah dalam berbicara. Tidak ada lagi sesuatu yang menghalangi bagi keluarga itu untuk berbagai kebahagiaan, karena setelah semua kejadian yang menimpa mereka tiga tahun yang lalu, nampak pernikahan Tasya dan Dika semakin romantis dan harmonis. "Sayang, kamu nggak capek sibuk-sibuk sendiri, aku bantu kamu ya," ucap Dika yang tidak enak hati ketika melihat kesibukan yang sedang dijalani oleh istrinya."Nggak usah Mas,

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 114, Sifat Bar-bar Roy

    Tiga tahun KemudianBug! Bug! Bug! Sebuah bogeman terdengar di ruangan sempit yang di tempati oleh lima tahanan yang masing-masing memiliki bukti kejahatan yang berbeda, dan salah satunya adalah Roy sebagai pimpinan kerusuhan yang terjadi di pagi ini. Cahyo yang melihat hal itu pun berusaha menyudahi perkelahian tersebut dengan memanggil polisi, suaranya yang nyaring pun mengundang beberapa petugas kepolisian yang mendengar suara Cahyo, dengan cepat dan sigap, mereka pun dapat dipisahkan, tahanan baru yang menjadi bully-an itupun diamankan. Roy dan beberapa temannya pun harus mendapatkan hukuman karena telah melakukan tindakan kerusuhan di dalam tahanan, sementara Cahyo sendiri kini mendekati Diki, seorang tahanan baru yang sudah babak belur di buat oleh teman-teman Roy. "Kamu nggak papa kan?" tanyanya memberikan perhatian. Sesekali ia mengobati luka lebam yang terlihat memar di sana. "Nggak kok, aku nggak papa, makasih ya Mas," ucapnya mengulas senyum. "Ya udah, kamu tenang aja

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 113, Mendatangi Kantor Polisi

    "Syukur lah sayang, kamu pulang dalam keadaan selamat," ucap mama Riri mengulas senyum lega. Tasya memblas senyuman itu dengan tulus, lalu ia pun berpindah pada bu Nirma yang tak kalah bahagia ketika melihat putrinya kembali dalam keadaan selamat, wanita itu berbinar ketika menyadari suaminya kini datang menggendong Sauqi, perhatikan nya pun kini tertuju pada bocah itu lalu mendekatinya. "Sayang, ini Mama, Nak!"Tasya terharu, dengan kedua mata yang berkaca-kaca ia meraih tubuh mungil Sauqi, bocah kecil itu pun nampak memancarkan senyuman saat menyadari yang menggendongnya adalah sang mama. "Ma-Ma!"Suara manja itu pun terdengar merdu, Tasya mengulas senyum dan langsung mendaratkan kecupan kasih sayang di keningnya. Betapa bahagianya ketika ia mendengar sang putra sudah bisa memanggilnya dengan sebutan mama. Dika ikut mememeluk Tasya dari belakang, mengulas senyum bahagia dan bersyukur atas kembalinya sang istri. Mama Riri pun meminta Dika untuk membawa Tasya ke kamar, tak menungg

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 112, Menyelamatkan Tasya

    Arkana dan Dika kini sudah berada di rumah, di mana ia akan mempersiapkan uang sebanyak dua miliar untuk menembus Tasya, kedatangan mereka pun disambut oleh bu Nirma dan mama Riri yang menatap cemas. "Pa, Dika, bagaimana, apa kalian sudah menemukan keberadaan Tasya?" tanya mama Riri yang memasang wajah penuh kecemasan. "Iya Dika, bagaimana?" lanjut bu Nirma tak kalah khawatir. "Kami sudah menemukan keberadaan Tasya Ma, Bu, Tasya diculik, dan kami pulang untuk menyiapkan uang sebesar dua milyar seperti yang penculik itu inginkan sebagai penebusnya," ucap Dika menahan emosi. "Apa! Dua milyar, astagfirullah, itu jumlah yang yang sangat besar." jawab bu Nirma menatap sedih. Bu Nirma sepertinya sangat syok mendengar jumlah uang yang disebut oleh menantunya itu, namun dengan cepat ditenangkan oleh mama Riri yang mendapat perintah dari papa Arkana. Papa Arkana mengatakan jika jumlah uang tidak perlu menjadi beban pikiran, karena mereka sendiri sudah siap jika harus kehilangan uang sebes

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 111, Di Sekap

    "Nggak papa Pa," ucap Dika dengan gugup. "Ya ampun, ya udah kalau gitu gantian aja ya yang nyetir, kamu sambil istirahat aja," seru papa Arkana cemas. "Papa yakin bisa bawa mobil?" tanya Dika memastikan. "Iya tenang aja, Papa bisa bawa mobil pelan-pelan." jawabnya dengan yakin. Mereka pun bertukar posisi, kini papa Arkana sudah berada di bagian setir, sementara Dika sendiri saat ini sedang duduk dengan santai menatap ke depan dan ke sini berharap jika ia bisa menemukan istrinya. Sementara di tempat lain, Tasya sudah berada di sebuah ruangan yang cukup gelap, hanya ada lampu kecil yang menerangi ruangan tersebut. Sayup-sayup wanita itu membuka kedua mata, dan terkejut ketika kedua tangannya diikat ke belakang di sebuah kursi kayu, tak lama kemudian datang seorang pria bertubuh tinggi dengan wajah tertutup masker. "Siapa kamu sebenarnya? Dan untuk apa kamu membawaku ke tempat ini, di mana ini?!" bentak Tasya dengan suara parau, tatapan matanya seolah ingin sekali merebut masker ya

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 110, Mencari Keberadaan Tasya

    "Loh, kok lantainya tiba-tiba basah dan kotor seperti ini? Lalu ini, jejak kaki siapa ya?" bi Surti menatap ke lantai itu dengan penuh tanya. "Maksud Bibi apa bicara seperti itu? Apa di rumah ini ada orang lain selain kalian berdua?!" tatapan tegas dari Dika pun didapatkan oleh bi Surti yang tidak tahu apa-apa. "Saya sendiri tidak tahu Den, tapi ini bukan jejak kaki saya, lihat saja, jejak kakinya cukup besar, dan sepertinya ada kaki lain yang terseret." jawab wanita paruh baya itu dengan polosnya. Dika mendelik sempurna ketika mendengar kalimat dari bi Surti, sempat berpikir tidak mungkin, tetapi pada kenyataannya memang Tasya tidak ada di rumah itu, membuat hati pria tersebut begitu gelisah dan ketakutan.Mencoba untuk tenang, dengan merogoh ponsel di saku celana, ia mencoba untuk menghubungi nomor Tasya, namun tiba-tiba ia mendengar suara ponsel itu di meja makan, rupanya Tasya tidak membawa ponselnya. Menambah kepanikan yang Dika rasakan saat ini. "Sebenarnya tadi non Tasya se

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 109, Tangisan Dika

    "B-benar Pak, ini saya Dika, a-ada apa ya?" tanya pria itu dengan suara parau. "Kami menemukan sepucuk surat tergeletak di samping korban, dan surat ini sepertinya untuk Bapak," ucapnya seraya memberitahu. "Benarkah, kalau begitu saya akan terima surat itu Pak." jawab Dika yang langsung mengulurkan tangan kanannya. Tanpa disadari oleh Dika, jika sepasang mata sedang mengamati tingkahnya dari kejauhan, siapa lagi kalau bukan Tasya, wanita itu seperti sudah tidak mengenal suaminya, yang terlihat begitu berbeda dari sebelumnya. Rasa kecewa tak terbendung lagi ketika melihat berapa sibuknya Dika dalam urusan kematian Zahra. Karena tak mampu lagi menahan kesedihan, Tasya pun kini menghilang dari kerumunan, ia berjalan menjauhi tempat itu sambil terus menggendong dan memeluk Sauqi, tak lama kemudian ia menemukan pangkalan ojek, ada satu orang bapak-bapak yang mungkin sejak tadi sedang menunggu penumpang, tak menunggu waktu lama, Tasya segera menghampiri bapak itu dengan nafas yang tersen

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 108, Kabar Duka

    Beberapa hari sudah, Duka merasa cukup nyaman menjalani rumah tangga nya bersama Tasya, lantaran Zahra sudah tidak pernah lagi menghubungi atau mengganggunya meksipun hanya sebuah pesan yang ia kirimkan. Namun, sepertinya hal itu membuat hati kecil Dika menjadi ganjal, ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada wanita itu, karena ia sangat mengenal sekali siapa Zahra. Wanita yang tidak pernah mau kalah dari pertarungan, apalagi itu menyangkut soal perasaan."Mas, kenapa kamu kayaknya gelisah banget si?"Tiba-tiba datang Tasya yang menegur suaminya, pria itu terkejut dan sontak saja memasang wajah bingung lantaran kepergok memikirkan Zahra. Namun siapa sangka jika Tasya sudah mengetahui apa yang dipikirkan oleh suaminya, dengan melihat sekilas tatapan matanya ia tahu jika Dika saat ini sedang memikirkan orang lain. "Kalau kamu mau menjenguk Zahra di rumah sakit, ya nggak papa Mas, aku negerti kok kalau kamu masih mencemaskan dia," lirih wanita itu yang memberikan lampu hijau pada suamin

  • Istri Pengganti Untuk CEO Dingin   Part 107, Berbaikan

    Tibanya di pinggir danau, Dika menghentikan mobilnya, membuka pintu lalu mempersilahkan Tasya keluar, namun wanita itu nampaknya enggan mengikuti perintah sang suami lantaran ia masih memendam rasa kecewa. "Sayang, ayo lah turun," ajak Dika berusaha terus membujuk. "Nggak mau, mending kamu bawa aku pulang aja ke rumah ibu, kamu pasti sibuk kan mau ke rumah sakit, jadi lebih baik kamu pergi saja ke sana," celetuk Tasya menolak, ia masih saja berpikir jika suaminya itu lebih memilih mantan kekasihnya itu. "Mau turun sendiri, atau kamu akan melihat aku nekat, dengan menggendong kamu masih memasuki kafe itu." tukas Dika yang sama sekali tak menanggapi ucapan Tasya. Wanita itu mendelik sempurna ketika ucapannya sama sekali tak direspon, ia pun akhirnya turun daripada harus menerima gendongan dari Dika yang jelas-jelas sudah membuatnya marah. Sementara Dika sendiri mengulas senyum sembari berjalan beriringan dengan Tasya menuju sebuah kafe yang terlihat begitu ramai pengunjung. Sebuah

DMCA.com Protection Status