Beranda / Urban / Istri Pengganti Duda Arogan / Bab 96 - Terjerat Benang Merah (Bagian 2)

Share

Bab 96 - Terjerat Benang Merah (Bagian 2)

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-26 08:21:31

|| Lima Belas Tahun Yang Lalu ||

....

"Eh! Eh! Ada yang tenggelam!"

Suara Beni terdengar berisik di telinga Nial. Ia baru saja merebahkan badan di atas pasir pantai yang putih sore ini.

Ikut teman-temannya yang memaksanya datang karena Nial tampak suntuk seharian.

Tapi sekarang Beni mengguncang pundaknya. Membuat Nial bangkit dan melihat seorang pria dan istrinya yang berlari ke arah gulungan ombak.

Nial dapat mendengar jerit tangis istri lelaki itu saat melihat anak perempuannya yang berusia mungkin sekitar empat atau lima tahun terseret ombak.

Nial bangkit, ia berderap dengan cemas saat melihat anak itu bisa saja masuk ke boleran atau rip current. Apalagi ombak semakin pasang.

"Nial! Ke mana kamu! Ombaknya tinggi!"

Nial mengabaikan panggilan Beni dan beberapa orang temannya yang mengikutinya di belakang.

Bagi Nial, tujuannya hanya satu. Agar anak itu masih sempat ia selamatkan.

Ia masuk ke perairan lebih cepat ketimbang ayah anak itu. Nial dapat melihatnya yang memakai dress merah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 97 - Akhir Sebuah Kesalahpahaman

    ***"Vida jadi perempuan panggilan lagi?"Jerry bergumam dalam hati saat membaca pesan dari Luigi yang mengatakan ia baru saja melihat Vida yang masuk ke dalam hotel saat ia baru saja bertemu temannya.Sementara Jerry baru saja keluar dari rumah Siska, karena ini adalah hari Minggu yang mereka janjikan untuk nonton film di bioskop.Tapi sekeluarnya ia dari sana, ia malah membaca pesan Luigi yang membuatnya mengurut kening dengan kesal.Ia merasa Vida adalah spesies paling bodoh yang pernah ia temui. Padahal ia jelas-jelas sudah bebas dari Madam Calsie sejak Dio menebusnya.Harusnya ia bisa lari keluar kota, atau keluar negeri untuk menjauh dari kesengsaraan yang dibuatnya sendiri. Tapi sekarang ia malah kembali lagi jadi mesin uang Calsie?"Aku nggak tahu apa yang dia pikirkan. Dia itu bodoh atau apa, sih? Astaga ...."Jerry naik ke atas motornya, memakai helm dan kembali berpikir karena ada yang lebih membuatnya penasaran.Dio.Ke mana perginya dia?Apa yang dia lakukan bersama kelua

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 98 - Selingkuhlah Denganku

    Bela dapat mendengar riak kemarahan yang hebat di dalam sana saat Nial menatap nanar ayahnya yang perlahan bangkit dari tidurnya.Bela tahu kalau keduanya sama-sama menanggung duka dan luka mereka masing-masing. Hanya saja mereka terjebak dalam kesalah pahaman yang lebih dulu membuat dinding teritori tinggi yang memisahkan."Kenapa Ayah nggak pernah mengatakannya dan membiarkan aku membencimu?""Kamu pikir aku tega mencoreng nama baik Yasmin dengan mengatakan bahwa dia sendiri yang membayar media untuk melibatkanku dalam skandal itu? Apa kalau aku mengatakannya kamu akan percaya saat itu, Nial?"Suara serak Hendro memenuhi isi ruangan. Nial menunduk, dadanya sesak dengan rasa sebah yang membuat ulu hatinya terasa akan pecah.Sekarang ia tahu kenapa Bela terus saja memintanya agar berdamai dengan Hendro. Itu karena ada kebenaran tersembunyi yang hari ini menyeruak ke permukaan.Kemarahan Nial luntur saat itu juga. Ia merasa matanya buram dan berair. Pergi dari hadapan Hendro mungkin ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 99 - Tolong Berhentilah

    Bela merasa bibirnya bengkak karena kecupan kasar Niko yang membuatnya terkunci di dinding.Tangannya kebas saat melayangkan tamparan yang sangat keras di pipi kirinya setelah memberontak lepas dari Niko."Sudah kubilang berhenti! Kamu nggak mendengarku?"Air mata Bela luntur. Ia merasa telah kehilangan Niko yang dulu ia kagumi dan bersahaja. Kini lelaki di hadapannya ini tampak lain. Niko merasa bersalah karena membuat Bela ketakutan. Ia juga salah telah memaksa Bela seperti itu yang sama sekali di luar akal sehatnya.Pipinya perih, ia menggigil saat mengumpulkan keberanian untuk kembali memanggil Bela. Entah itu diizinkan atau tidak."Bela, maaf aku--""Tolong berhentilah! Aku sudah menikah! Aku punya hidupku sendiri jadi kamu juga harus punya hidupmu sendiri.""Tapi--""Mas Nial."Telinga Niko memanas mendengar Bela menyebut nama suaminya. Hanya satu nama itu telah membuat Niko bungkam. Ada perbedaan mencolok dari cara memanggil Bela padanya yang dengan marah setiap menyebut 'Kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 100 - Ulang Tahun Ones Company, Pesta Atau Bencana?

    "Samudera Nikolass!"Bentakan William menukik tajam membuat kesadaran dengan cepat merengkuh kembali akal sehat Niko. Ia panik saat pasien itu berdarah akibat pembuluhnya salah ia tarik."Kendalikan dirimu!"Ada riak kemarahan dalam titah William saat ia mengambil alih untuk mengatasi kekacauan di atas meja operasi. Salah seorang perawat mengusap keringatnya yang menetes berpeluh-peluh.Niko merasa ia benar-benar kacau. Kehilangan Bela telah mematahkan tulang rusuknya. Menghancurkannya hingga tak berbentuk. Ia dirundung nestapa sementara Nial dapat merasakan cinta yang hebat dari Bela.***Pagi ini, saat Bela keluar dari kamar mandi, Kim telah membawa masuk sebuah dress yang sangat cantik. Berwarna peach, dengan shoulder boat beraksen brukat yang indah."Tuan Nial sudah berangkat lebih pagi ke kantor. Nanti malam Nona Bela akan diantar Pak Han."Kim mengucapkannya seraya meletakkan sebuah kotak sepatu di dekat ranjang."Mas Nial nggak akan pulang, Bu Kim?""Biasanya dia ikut turun

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-28
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 101 - Hancurnya Sebuah Pesta

    "Ya, Jerry?"Nial menjauh saat menerima panggilan dari Jerry."Pak Nial di mana?""Aku sedang mengantar Bela ke kamar mandi.""Cepat kembalilah ke sini! Ada yang harus aku bicarakan padamu.""Apa?"Nial dapat merasakah gurat kekhawatiran yang tersirat dalam nada suara Jerry meski suara alunan musik dari seberang telepon ikut andil dalam percakapan mereka."Tim keamanan bilang ada CCTV yang dirusak di pintu masuk gedung sebelah timur. Bisa saja ada kejadian buruk di antara kerumunan. Sebaiknya Pak Nial cepat kembali."Rahang Nial menegang."Iya, baiklah! Aku akan ke sana."Panggilan mereka mati. Nial kembali menoleh ke arah kamar mandi di mana menurutnya Bela sangat lama di dalam sana.Nial menengok arlojinya dan memutuskan untuk membuka pintu utama toilet. "Sayang?"Hening."Bela?"Nihil.Bahkan pintu demi pintu yang ada di dalam sana dan ia buka seluruhnya benar-benar kosong."Di mana Bela?"Ia menengok sekeliling. Di sini memang sangat sepi dan beda dengan keadaan di depan. "Apa d

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 102 - Obsession

    "BRENGSEK!"Dio terkejut mendengar suara bariton dingin yang murka itu datang dari belakangnya. Dan itu adalah ...."Nial?"Selama perjalanan ke sini panggilannya dengan Bela belum mati dan ia mendengar sendiri bagaimana kejamnya anak kecil ini memperlakukan istrinya.Nial melacak ponsel Bela dan menemukannya di sini, tergolek tak berdaya di bawah tubuh Dio yang menindihnya.Di depannya.Tepat di depan matanya ia melihat sendiri bagaimana istrinya hampir saja digagahi. Darah Nial mendidih manjadi bara api melihat Bela yang wajahnya babak belur, dengan darah di pelipisnya dan juga sudut bibirnya. Ia semakin marah saat melihat dress Bela sudah terkoyak hingga menunjukkan hampir semua bagian atas tubuhnya.Dari bagaimana gigihnya Bela dan hati baiknya, Nial tahu Bela pasti melakukan perlawanan dan menjaga kehormatannya, tapi justru berakhir tragis seperti sekarang. Ia tidak tahu pikiran iblis apa yang ada di dalam kepala Dio. Dan ....Nial tidak peduli. Yang ia tahu, ia akan menghab

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-29
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 103 - Malam Pasca Pesta

    Remuk.Bela merasa tubuhnya remuk saat ia membuka mata. Entah ini di mana karena ia merasa sudah terlalu lama tidur.Ia bangkit dan melihat kelambu yang tersingkap, menampakkan seberkas kilau cahaya matahari yang memaksa masuk dari celah-celahnya.Jam menunjuk pukul tujuh. Membutuhkan waktu sedikit lebih lama baginya untuk menyadari ia ada di dalam kamarnya, kamar Nial.Saat ia menyentuh keningnya, ada plester yang menutupi luka perihnya.Air mata Bela menggenang hebat saat ingat kejadian yang telah membuatnya dibawa pergi Dio. Dan ... hal terakhir yang saat itu disadarinya hanyalah detik-detik di mana Dio membuka ikat pinggang miliknya setelah mengoyak pakaiannya.Bela mengusap seluruh tubuhnya.Jijik. Dio pasti sudah menodainya..'Lalu bagaimana aku harus menghadapi Nial sekarang?'Tangisnya semakin keras. Ia meremas dadanya kuat-kuat. "Sayang?"Suara Nial datang dari arah kamar mandi. Berderap dan mengahampiri Bela yang menangis di tempatnya baru bangun."Sayang, kenapa? Kamu sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 104 - Hukuman Bernama Rasa Malu

    "Ibumu stroke setelah tahu kamu masuk penjara.""BOHONG!"Jerry hanya tersenyum melihat wajah pucat Dio."Lihat! Bukan hanya hidupmu yang hancur, tapi kamu juga telah menghancurkan hidup orang lain, hidup ibumu. Dan ingat ini! Jangan salahkan siapapun atas apa yang terjadi padamu! Semuanya berasal dari titik awal kamu memulainya."Jerry melenggang pergi dari sana. "JERRY!"Dio berteriak kesetanan saat memanggil namanya. Memukul kaca yang menahannya di dalam sana."JERRY!"Suaranya parau seperti burung gagak yang menggigil kedinginan di dalam badai salju.Jerry sampai di depan, melihat Nial yang berdiri di samping mobilnya. Berhadapan dengan seorang lelaki yang mengenakan kemeja warna putih, seputih rambutnya."Maafkan dia, Pak Nial." Kalimat itu datang dari Hakim, ayahnya Dio. Jerry takut Hakim gelap mata dan menyerang Nial karena telah membuatnya gulung tikar, menjebloskan anak lelakinya ke penjara yang mana itu mengakibatkan istrinya stroke.Jerry bergegas menghampiri Nial, memas

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-01

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 229 - Akhir Sebuah Perjalanan (END)

    ***"Selamat pagi."Bariton dalam nan seksi milik Nial selalu menyambutnya setiap pagi.Dia juga tampak baru saja mandi saat melihat Bela yang bangun dari tidurnya dan memberi istrinya kecupan yang manis."Selamat pagi, Mas. Kamu sudah mandi?""Sudah, Sayang. Hm ... kenapa kamu bangun cepat-cepat? Istirahatlah lagi!""Tapi belum ada makanan untuk pagi ini."Nial tersenyum mendengarnya. Ia berlutut di depan Bela dengan sebelah kakinya dan mengusap perutnya yang bulat dan lucu."Oh? Oh!"Nial terkejut. Ia memandang Bela dengan tidak percaya."Kenapa Mas? Dia gerak ya?""Iya. Oh mungkin ingin ucapan selamat pagi juga? Hm ... kamu iri?"Nial mengecup perutnya dan memandang Bela."Bela?""Ya?""Kamu sempurna. Terima kasih untuk sudah mengandung dan mwlahirkan anak-anak kita."Bela mengangguk. Ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat senyum Nial juga tampak sangat manis."Kamu mandilah! Nanti jadi pergi, 'kan?"Nial lebih dulu bangkit dari posisinya. Mengusap puncak kepala Bela dan memer

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 228 - Dear Bela, Apa Kabar?

    ***"Ini kebebasan?"Terik. Matahari bersinar terik siang ini.Cerah dan juga berawan. Gugusan Cirro stratus membentang seperti karpet selamat datang yang menyaksikannya keluar dari tahanan. Pada akhirnya ....Tahun-tahun penebusannya telah berlalu. Dan ia tersenyum sekarang. Senyum yang kini tampak lega. Itu adalah Vida.Ia bebas dari tahanan setelah melewati masa yang suram. Yang tidak ingin lagi ia ulangi untuk ke dua kalinya.Dadanya lega sekaligus sebah. Ada perasaan bersalah pada Bela yang kini meluap hingga tumpah.Ia berjalan di sepanjang jalur pedestrian, menunduk dan memasuki sebuah kafe setelah keluar dari toko emas, menjual perhiasan yang dulu masih ia pakai sebelum dibawa polisi.Ponsel dan emas yang dikembalikan padanya itu ia jual dan ia gunakan setidaknya untuk bertahan hidup beberapa waktu ke depan. Sementara ponselnya masih bagus dan saat ini ada di atas meja.Ia duduk. Menghadap sebuah kertas kosong yang baru ia beli dari sebuah toko alat tulis.Netranya tergenan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 227 - Sembuh Dari Luka

    Bela tersenyum membaca pesan dari Nial yang mengatakan agar ia bicara dengan Niko lebih dulu.Kini, bagi mereka ... semua telah sembuh dari luka. Tidak ada lagi pertengkaran atau baku hantam sama seperti yang dilakukan Nial dan Niko jika dulu mereka bertemu.Kebencian mereka telah berakhir. Bela ingat Nial sempat mengatakan bahwa Niko-lah yang dulu memberi tahu Nial saat Bela pergi ke Jawa Barat dan memutuskan akan mengakhiri hidupnya sendiri.Niko jugalah yang telah menanganinya saat Bela dilukai Jenni.Semuanya telah berlalu dengan sangat cepat. Waktu membuat kebencian bermetamorfosa menjadi obat penyembuh paling mujarab."Bagaimana kabarnya Pak Nial?"Pertanyaan Niko kembali merengkuh kesadaran Bela yang sedari tadi dibelenggu oleh pemikiran panjangnya."Kabar baik juga, Kak Nik. Dia sedang menikmati hari menjadi Papa yang super sibuk dengan anak lelakinya yang berlarian tanpa henti."Niko tersenyum mendengarnya. Sudah lama ia juga tidak bertemu Nial."Kak Niko mau bertenu dengan M

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 226 - Setiap Dari Kita Berhak Bahagia

    "Baby, be careful!"Bela merendahkan tinggi tubuhnya, berlutut saat anak kecil laki-laki berumur tiga tahun itu berlari dan memeluknya."Mommy! Mrs. Kim gets some letters!"Jari kecilnya menunjuk pada pintu ruang makan. Tapi saat Bela melihatnya, Nial lah yang masuk dengan bahu merosot penuh kelegaan. Ia baru saja berlari mengikuti anak lelakinya yang berderap secepat kilat meninggalkannya di belakang."Gavin? Papa 'kan sudah bilang jangan--""Mas? Sudahlah!"Bela tersenyum, mengusap punggung tangan Nial saat mendekat."Gavin, lihat perut mama! Hm? Gavin sayang dengan mama?"Nial ikut berlutut dan mengusap puncak kepalanya."Pasti sayang. Gavin sayang mama.""Kalau begitu pelan-pelan ya kalau peluk mama? Nanti kalau adik sakit bagaimana?"Gavin mengusap perut Bela yang membesar."Dia namanya adik?"Bela tertawa mendengar pertanyaan polosnya."No, Baby! Dia belum punya nama. Masih di dalam perut Mama. Nanti kalau sudah keluar, baru bisa diberi nama."Bela meraih tangan kecilnya. Meleta

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 225 - Hadiah Terbaik Dari Tuhan

    Bela hanya menahan senyumnya saat ini. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan Siska rasakan bersama Jerry untuk pertama kalinya.'Jadi, akan ada yang segelnya dirusak malam ini.'Bela tertawa sendiri. Ia berdiri di deoan cermin setinggi pintu yang ada di dalam kamar ganti dan mengulurkan tangannya ke belakang. Meraih resleting di punggungnya, untuk melepas gaun malam yang tadi ia gunakan untuk menghadiri pernikahan Siska dan juga Jerry."Astaga! Kenapa selalu saja seperti ini. Tadi dipakai mudah tapi kalau mau dilepas sulitnya minta ampun."Bela menggerutu. Ia masih mencoba menarik resletingnya tapi rasanya tidak bisa.Sampai sebuah tangan menariknya turun dan Bela dengan cepat menoleh ke belakang. Ia menunduk teelalu lama sampai tidak sadar Nial sudah masuk dan membantunya."Terima kasih, Mas Nial.""Iya, sama-sama, Sayang."Bela melepasnya. Melemparnya ke sandaran sofa ruang ganti dengan hanya menyisakan underwear. Saat Nial juga membuka kancing jasnya dan ikut melemparnya di temp

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 224 - Our First Night

    Nial tidak bisa membendung senyumnya saat tahu isi di dalam kotak kado itu. Itu berisi figura yang membingkai sebuah foto.Foto anak kecil perempuan dengan topi bundarnya. Itu adalah foto masa kecil Bela."Mas Nial 'kan selalu bilang kalau aku adalah hadiah yang kamu sukai?""Ya. Memang benar begitu, kok.""Jadi aku memberikan foto anak kecil itu padamu. Anak kecil yang hidupnya kamu selamatkan dan meski terpisah selama lebih dari satu dekade, takdir kembali mempertemukannu dengannya.""Ya, benar. Terima kasih. Mas akan letakkan ini di atas meja kantor kalau pulang nanti. Tapi ada yang harus kamu lakukan sekarang."Nial menutup kotak kado itu dan meletakkannya di atas nakas. Ia meraih tangan Bela dan membuatnya duduk di atas pangkuannya."Apa? Apa yang harus aku lakukan?""Berperan sebagai hadiah yang baik. Hm?"Nial telah membuka kancing dress yang dipakai Bela."Mas? Kamu nggak ingin makan kuenya dulu? Itu enak loh! Aku pesan di toko kue di ujung jalan yang ramai itu."Nial menggele

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 223 - Birthday

    ***Nial membuka matanya, hari sudah pagi. Dengan keadaan dirinya yang terbaring di atas ranjang bulan madunya. Dengan keadaan tanpa pakaian.Ia sama sekali tidak turun dari ranjang sejak dengan Bela kemarin sore. Akh.Mengingatnya saja membuatnya gerah setengah mati bahkan saat pendingin udara dinyalakan di atas sana. Ingatannya kembali terpanggil di saat-saat ia dan Bela memasuki kamar kemarin."Are you sure?" ragu Bela, bertanya memastikan pada Nial bahwa ia diperbolehkan mengambil alih kontrol mulai saat ini sejak Nial tidak bisa mendominasi hubungan ranjang karena ia masih tidak diperbolehkan bergerak terlalu banyak."Yeah, Baby! Take off my clothes!"Jantung Bela berdebar mendengar permintaan Nial agar melucuti pakaiannya. Bela tidak membantahnya dan membuka kancing kemeja Nial satu demi satu. Melihat perutnya yang masih terlilit perban dan belum sepenuhnya bisa dikatakan pulih.Nial hanya tersenyum saat Bela membuka kancing di celana panjang putih yang ia kenakan dan membuatny

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 222 - I Need Your Touch

    Darah lebih kental dari Air. Jika di Swiss Leo menyerang Nial saat semua orang lengah, atau Jenni yang menyerang Bela saat itu, sekarang di sini, di Jakarta, Rafael menyerang Jerry.Tapi Jerry telah meningkatkan kewaspadaannya sepuluh kali lipat. Ia membaca pergerakan Rafael dan secepat mungkin menahan pergelangan tangannya yang membawa pisau cutter."Kamu yang brengsek!"Jerry memuntir tangannya hingga terbalik dan jatuhlah pisau itu. Rafael didorongnya hingga punggungnya terbentur dinding dengan kasar."Untuk semua yang telah kamu lakukan pada keluarga Nial, dan kali ini padaku. Bayarkan dan tebuslah semuanya, Rafael! Kamu punya kesempatan untuk menyesal."Jerry mengalihkan tangannya dari bahu Rafael ke kerah bajunya."Tapi saat kamu nggak berubah, aku pastikan kerah bajumu ini nggak lagi sama karena kamu akan mendekam di dalam penjara. Do you get it? Get lost you bastard!"Jerry memberikan penekanan pada setiap kalimatnya. Membuat Rafael bergidik ngeri karena dia dalam ancaman yan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 221 - Pasca Tragedi

    "Selamat malam."Jerry datang dan menunduukan kepalanya pada Nial dan juga Bela yang ada di dalam kamar rawat."Selamat malam," balas mereka hampir bersamaan."Pak Nial sudah baikan?""Ya, Jerry. Dari mana kamu seharian? Kamu nggak datang menjengukku loh."Jerry menunjukkan senyumnya yang manis. Tapi Bela dapat melihat ada gurat kemarahan yang ia pendam saat ini."Bisa kita bicara? Hanya berdua saja."Jerry memandang Bela, memohon pengertian dan maaf."Sure, aku akan keluar. Aku akan ngobrol dengan Pak Watson."Bela hanya melemparkan senyumnya lalu memberi tempat untuk Jerry."Sebentar ya, Sayang?" Nial meraih tangannya sebelum ia benar-benar pergi."Iya, Mas. Kalian bicaralah!"Bela melambaikan tangannya sekilas pada Nial sebelum menghilang di balik pintu ruangan."Kenapa, Jerry? Hari ini kamu mengunjungi anak itu?"Nial bertanya sesegera mungkin. Tidak ingin membuang waktu lebih banyak karena ia ingin dengar apa yang ingin dikatakan oleh Jerry sampai membuat Bela harus pergi dari si

DMCA.com Protection Status