Share

Bab 95 - Terjerat Benang Merah (Bagian 1)

***

Handoko dan Sasti benar-benar dibuat melongo dengan apa yang mereka lihat di atas meja ruang tamu.

Ada sangat banyak barang di sana yang dibawa masuk Nial dan juga Bela. Yang dibilang adalah oleh-oleh dari Auckland.

Teh, kopi, madu, susu, coklat, cookies, lukisan, tas, mantel dan masih banyak yang lain.

Bela hanya menahan tawa melihat ayahnya yang tampak tak bisa mengatakan apapun selagi Nial bingung.

Apakah ini disukai atau tidak, ia masih belum tahu.

"Tunggu!"

Handoko mulai membuka suaranya.

"Bukannya Bapak nggak suka. Tapi apa ini nggak terlalu banyak?"

Sasti menyetujui dengan mengatakan,

"Berapa yang harus kalian bayar untuk menempatkan ini di kargo?"

"Jangak pikirkan, Mah! Nial yang meminta Bela membeli banyak karena nggak tahu mana yang Ayah dan Mamah suka!"

Bela mengangguk menyetujui Nial.

Tidak ingin mengecewakan anak dan menantunya. Handoko tersenyum.

"Terima kasih untuk perhatian kalian."

"Kalau Ibuk merasa terlalu banyak, bagikan saja ke tetangga. Iya, 'kan, Mas?"

Bel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status