Share

Bab 176 - Terpesona

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-31 11:26:43

Bela dapat melihat wajah terkejut Hasim saat dia dan teman-temannya berjalan memasuki gerbang rumah pada petang harinya, sepulang menonton parade budaya.

Hasim yang tadinya berdiri dan memberi makan ikan koi di kolam segera berjalan menghampiri mereka. Memandang lelaki setinggi tiang yang membuat semua anak perempuan di sekitarnya hanya setinggi dadanya.

Dan lelaki itu menggandeng tangan Bela.

Bela tersenyum saat melihat Hasim menyelidik. Dia sudah akan bertanya sampai sebuah mobil mewah nan mengkilat masuk ke dalam halaman rumahnya. Dengan plat diawali huruf B yang menurutnya itu datang dari Jakarta.

Lalu keluarlah seorang lelaki bersama dengan Rafael yang tampaknya jadi penunjuk jalan.

Mereka berjalan mendekat selagi Rafael dengan dibantu Aldo dan Zian mengeluarkan oleh-oleh yang dibawa dari dalam mobil. Buah, cookies, suplemen kesehatan, madu, banyak yang lainnya.

Dan lelaki yang baru keluar dari mobil itu bergabung bersama lelaki yang menggandeng tangan Bela.

Baru setelahnya ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 177 - Setelah Malam Pertama KKN

    Bela gugup saat mereka berjalan memasuki kamar hotel yang baru saja diselesaikan proses reservasi oleh Nial."Selamat beristirahat."Salah seorang staf perempuan membuka pintu kamar untuk mereka."Terima kasih." Mereka menjawabnya hampir bersamaan. Bela masuk lebih dulu, meletakkan tas ransel kecil yang ia isi pakaian di atas meja, dekat televisi selagi Nial menutup dan mengunci pintu. Bela melihatnya yang menjatuhkan paper bag berisi pakaiannya dari tangannya dan meraih dagu Bela. Mengecupnya dengan nyaman saat Bela memeluk lehernya sehingga membuat mereka berpagut semakin dalam.Baru setelah seabad lamanya saling melepaskan. "Mas kangen kamu."Nial berbicara saat hidung mereka saling bersentuhan."Aku juga kangen Mas Nial.""Mas kangen kamu sampai nggak bisa berpikir apa-apa lagi selain harus datang ke sini dan melihat kamu."Nial mengangkatnya. Membawanya ke atas ranjang dengan keadaan bibir mereka yang saling bertautan satu sama lain. Seolah hal seperti ini bisa mereka lakukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 178 - Nial : SCANDALOUS AFFAIR?

    Siska yang bertanya demikian membuat Nial dengan cepat menoleh padanya."Kenapa, Sayang?""Ng-nggak kok, Mas."Bela menyeka air matanya."Pak Nial, kamu apakan temanku?"Siska menyelidik. Nial juga bingung dibuatnya karena Bela tiba-tiba menangis."Padahal Mas semalaman 'kan membuatmu senang, tapi kenapa pagi ini kamu menangis?""Mas!""Auh ... sakit, Bel!"Bela mencubit pinggang Nial karena prianya itu dengan gamblang dan tanpa dosanya mengatakan hal-hal yang membuatnya malu. Apalagi di depan yang lainnya seolah ingin pamer kemesraan."Ehem! Yang punya suami duh lah pokoknya ...." Rafael menggoda dari sebelah sana."Bel, kasih tips lah gimana bikin cowok jadi bucin." Anna mengerucutkan bibirnya."Memangnya kamu ada cowok? Atau setuju nikah sama Mbah Suwito?" Pertanyaan Aldo mengundang gelak tawa pagi ini. Bela juga ikut tertawa mendengarnya. Ini seperti dia sedang dikelilingi oleh orang-orang baik yang berperan sebagai support system untuknya.Mereka membubarkan diri tak lama kemudia

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 179 - Tahukah Lagu Yang Kau Suka? Itu Aku

    "Siapa yang selingkuh? Pak Nial?"Meski Jerry berbisik dan memilih tempat yang sedikit menjauh, ia tidak bisa menyembunyikan kekesalannya dengan berita tak masuk akal yang membuat telinganya berdiri dengan tidak wajar.Ia masih berdiri, mengamati Siska yang mengambil gambar Bela dan juga Nial. Dua makhluk hidup yang dimabuk cinta di seberang sana tampaknya tidak tahu ada kehebohan yang menggemparkan di Jakarta."Iya, Pak Jerry. Itu skandal yang bergulir di sini. Akan aku kirimkan artikelnya.""Roy! Selidiki dan cari tahu siapa yang menyebarkan gosip aneh itu. Lagian fotonya seperti apa? Kenapa sampai membuat Pak Nial dituduh berselingkuh?""Foto Pak Nial nggak tahu sama siapa, yang jelas itu seperti di dalam ruang kerja seseorang dan Pak Nial hampir menciumnya."Seperti ada lonceng yang berdenting di kepalanya. Jerry tahu itu pasti foto Nial yang hampir mencium Jenni saat itu. Foto yang sama yang nyaris saja membuat biduk rumah tangga Nial dan juga Bela diterpa badai jika kesalah pah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 180 - Tak Sabar Merasakan Lagi

    Nial tadinya bingung karena lagu-lagu yang disediakan tidak banyak yang ia ketahui. Tapi matanya menangkap lagu tidak asing yang dulu sering dia dengar dan dinyanyikan oleh Beni, teman semasa kuliahnya.Itu adalah milik Sheila On Seven yang berjudul 'Itu aku.'Nial tersenyum saat orang-orang memberinya tepuk tangan saat ia mulai mengambil suaranya, menyanyikan lagu yang barang kali bisa ia gunakan untuk menghibur Bela siang ini.Mata mereka bertemu meski lalu lalang tak juga meredup.Mereka saling tersenyum, saling mengabarkan satu sama lain tentang perasaan mereka yang sama sekali tidak berubah.Jerry tersenyum melihat momen ini. Dia mengeluarkan ponselnya membuka media sosial dan merekam apa yang dilihatnya. Tentang bagaimana Nial menunjukkan cintanya yang hebat pada Bela. 'Akan aku bungkam siapapun yang mencoba mengusik hidup mereka.'Jerry menandai akun Bela dan juga Nial di postingannya. Ia tersenyum menyeringai.Ia tahu kalau postingannya pasti akan dijadikan bahan melawan bal

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 181 - Jakarta Lagi

    …."Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Jerry?"Nial dibuat hampir mati penasaran bahkan sesampainya mereka di Jakarta."Apa, Mas?"Bela yang melihat Nial bicara sendiri hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat mereka memasuki rumah pada petang harinya. "Selamat datang!"Kim menunduk memberi salam saat Nial dan Bela memasuki pintu rumah."Selamat malam, Bu Kim. Aku dan Bela akan langsung naik ke kamar.""Baiklah, selamat istirahat."Bela melambaikan tangannya pada Kim. Dia kemudian mengikuti Nial yang menunggunya dan membuatnya melingkarkan lengannya."Mas Nial tadi belum menjawabku.""Oh? Yang dilakukan Jerry?""Iya.""Mas juga nggak tahu, Bel. Tapi dia tadi di jalan sempat bilang kalau dia membuat jagat maya gempar dan mengalahkan skandal."Bela menoleh pada Nial saat mereka masuk ke kamar."Skandal apa?""Sepertinya sudah sejak kemarin. Tapi Jerry baru memberi tahukannya hari ini biar kita nggak kepikiran. Jadi foto Mas dan Jenni yang saat itu dikirimkan ke kamu meluas di so

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 182 - Apapun Untukmu

    Nial menekan enter di keyboardnya, yang secara otomatis mengirim pesan pada Jerry melalui email. Lalu meraih ponsel dari sisi kanannya.Pesan pada Jerry,'Sudah aku kirim melalui email. Istirahatlah! Selamat malam.'Balasan dengan cepat datang.'Iya, selamat malam, Pak Nial.'Nial memutar kursi kerjanya dan melihat ke ranjang. "Dia nggak ada di dalam kamar?"Nial bingung karena sedari tadi kediaman yang terjadi di sekitarnya karena ia menganggap Bela sudah terlelap. Tapi nyatanya dia tidak ada di sana. Bahkan selimutnya rapi."Di mana dia?"Nial melangkah keluar dari kamar, mencium bau gurih makanan yang pasti sedang ada di dalam oven."Hm ... harumnya ... dia membuatkanku makanan?"Nial setengah berlari saat menuruni tangga dan sampai di dapur. Mendengar suara oven yang 'bipbipbip' memberi peringatan dan Nial dengan sigap mematikannya. Meraih sarung tangan tebal dan mengeluarkan makanan yang dioven Bela dari dalam sana.Nial tersenyum saat melihat Bela yang tidur dengan meletakkan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 183 - Kamu Sangat Nakal

    Nial berdiri di bawah shower sudah sejak tadi. Dia melamun, rencana olah raga pagi ini hanya jadi wacana, selagi sisa sabun yang ada di tubuhnya belum sepenuhnya dia guyur karena angannya melayang meninggalkan daratan.Ia meneguk salivanya dengan kasar saat meraba lehernya di mana saat ia berkaca tadi ada tanda merah yang ditinggalkan di sana. Tentu saja! Bela yang membuatnya.Memori semalam membuat naluri lelakinya kembali bangun. Bela menjadi agresif, nakal dan membentuk kedudukan yang lebih dominan dari pada dirinya."Astaga ... apa yang telah kulakukan padanya sampai dia jadi nakal begitu?"Dia mengusap wajahnya yang basah. Harus menghentikan pikiran ini sebelum hasrat yang lebih kuat kembali menggelora hebat dalam dirinya.Sementara dia menyelesaikan mandi, seseorang lainnya sedang merutuki dirinya sendiri.Itu adalah Bela yang masih ada di atas ranjang. Menyembunyikan diri di bawah selimut dengan tubuh tanpa sehelai benang sejak semalam."Aku sudah gila."Dia memukul lirih kepal

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 184 - Paparazi

    Tapi saat barisan reporter berita itu mendekat padanya dan Siska, tangan besar seseorang mencegahnya. Tangan itu tidak sendirian karena ada beberapa tangan lainnya yang mencegah mereka mengambil jarak yang lebih rapat.Bela baru tahu itu adalah bodyguard. Mereka adalah pengawal Nial yang datang dari Ones Air, Bela pernah melihat beberapa di antaranya dan mereka saat ini ada di sini.Mereka membentuk barikade pertahanan, mencegah agar tidak mendekat pada Bela, saat Nial juga ada di sana untuk menjemputnya. Ada Jerry juga yang masuk dalam pengawalan mereka."Kamu baik-baik saja?"Nial bertanya pada Bela. Merangkul pundaknya saat Siska merasa dia sedang berada dalam lokasi syuting drama Korea karena mereka benar-benar terlihat demikian.Bela yang dikejar wartawan, sudah pasti akan ditanyai soal skandal yang bergulir panas di luar sana. Dan saat hal itu terjadi, Nial datang menyelamatkannya."Iya, Mas. Aku baik-baik saja.""Nanti saja, ayo pergi dari sini!" Jerry memperingatkan. Dan tamp

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31

Bab terbaru

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 229 - Akhir Sebuah Perjalanan (END)

    ***"Selamat pagi."Bariton dalam nan seksi milik Nial selalu menyambutnya setiap pagi.Dia juga tampak baru saja mandi saat melihat Bela yang bangun dari tidurnya dan memberi istrinya kecupan yang manis."Selamat pagi, Mas. Kamu sudah mandi?""Sudah, Sayang. Hm ... kenapa kamu bangun cepat-cepat? Istirahatlah lagi!""Tapi belum ada makanan untuk pagi ini."Nial tersenyum mendengarnya. Ia berlutut di depan Bela dengan sebelah kakinya dan mengusap perutnya yang bulat dan lucu."Oh? Oh!"Nial terkejut. Ia memandang Bela dengan tidak percaya."Kenapa Mas? Dia gerak ya?""Iya. Oh mungkin ingin ucapan selamat pagi juga? Hm ... kamu iri?"Nial mengecup perutnya dan memandang Bela."Bela?""Ya?""Kamu sempurna. Terima kasih untuk sudah mengandung dan mwlahirkan anak-anak kita."Bela mengangguk. Ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat senyum Nial juga tampak sangat manis."Kamu mandilah! Nanti jadi pergi, 'kan?"Nial lebih dulu bangkit dari posisinya. Mengusap puncak kepala Bela dan memer

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 228 - Dear Bela, Apa Kabar?

    ***"Ini kebebasan?"Terik. Matahari bersinar terik siang ini.Cerah dan juga berawan. Gugusan Cirro stratus membentang seperti karpet selamat datang yang menyaksikannya keluar dari tahanan. Pada akhirnya ....Tahun-tahun penebusannya telah berlalu. Dan ia tersenyum sekarang. Senyum yang kini tampak lega. Itu adalah Vida.Ia bebas dari tahanan setelah melewati masa yang suram. Yang tidak ingin lagi ia ulangi untuk ke dua kalinya.Dadanya lega sekaligus sebah. Ada perasaan bersalah pada Bela yang kini meluap hingga tumpah.Ia berjalan di sepanjang jalur pedestrian, menunduk dan memasuki sebuah kafe setelah keluar dari toko emas, menjual perhiasan yang dulu masih ia pakai sebelum dibawa polisi.Ponsel dan emas yang dikembalikan padanya itu ia jual dan ia gunakan setidaknya untuk bertahan hidup beberapa waktu ke depan. Sementara ponselnya masih bagus dan saat ini ada di atas meja.Ia duduk. Menghadap sebuah kertas kosong yang baru ia beli dari sebuah toko alat tulis.Netranya tergenan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 227 - Sembuh Dari Luka

    Bela tersenyum membaca pesan dari Nial yang mengatakan agar ia bicara dengan Niko lebih dulu.Kini, bagi mereka ... semua telah sembuh dari luka. Tidak ada lagi pertengkaran atau baku hantam sama seperti yang dilakukan Nial dan Niko jika dulu mereka bertemu.Kebencian mereka telah berakhir. Bela ingat Nial sempat mengatakan bahwa Niko-lah yang dulu memberi tahu Nial saat Bela pergi ke Jawa Barat dan memutuskan akan mengakhiri hidupnya sendiri.Niko jugalah yang telah menanganinya saat Bela dilukai Jenni.Semuanya telah berlalu dengan sangat cepat. Waktu membuat kebencian bermetamorfosa menjadi obat penyembuh paling mujarab."Bagaimana kabarnya Pak Nial?"Pertanyaan Niko kembali merengkuh kesadaran Bela yang sedari tadi dibelenggu oleh pemikiran panjangnya."Kabar baik juga, Kak Nik. Dia sedang menikmati hari menjadi Papa yang super sibuk dengan anak lelakinya yang berlarian tanpa henti."Niko tersenyum mendengarnya. Sudah lama ia juga tidak bertemu Nial."Kak Niko mau bertenu dengan M

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 226 - Setiap Dari Kita Berhak Bahagia

    "Baby, be careful!"Bela merendahkan tinggi tubuhnya, berlutut saat anak kecil laki-laki berumur tiga tahun itu berlari dan memeluknya."Mommy! Mrs. Kim gets some letters!"Jari kecilnya menunjuk pada pintu ruang makan. Tapi saat Bela melihatnya, Nial lah yang masuk dengan bahu merosot penuh kelegaan. Ia baru saja berlari mengikuti anak lelakinya yang berderap secepat kilat meninggalkannya di belakang."Gavin? Papa 'kan sudah bilang jangan--""Mas? Sudahlah!"Bela tersenyum, mengusap punggung tangan Nial saat mendekat."Gavin, lihat perut mama! Hm? Gavin sayang dengan mama?"Nial ikut berlutut dan mengusap puncak kepalanya."Pasti sayang. Gavin sayang mama.""Kalau begitu pelan-pelan ya kalau peluk mama? Nanti kalau adik sakit bagaimana?"Gavin mengusap perut Bela yang membesar."Dia namanya adik?"Bela tertawa mendengar pertanyaan polosnya."No, Baby! Dia belum punya nama. Masih di dalam perut Mama. Nanti kalau sudah keluar, baru bisa diberi nama."Bela meraih tangan kecilnya. Meleta

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 225 - Hadiah Terbaik Dari Tuhan

    Bela hanya menahan senyumnya saat ini. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan Siska rasakan bersama Jerry untuk pertama kalinya.'Jadi, akan ada yang segelnya dirusak malam ini.'Bela tertawa sendiri. Ia berdiri di deoan cermin setinggi pintu yang ada di dalam kamar ganti dan mengulurkan tangannya ke belakang. Meraih resleting di punggungnya, untuk melepas gaun malam yang tadi ia gunakan untuk menghadiri pernikahan Siska dan juga Jerry."Astaga! Kenapa selalu saja seperti ini. Tadi dipakai mudah tapi kalau mau dilepas sulitnya minta ampun."Bela menggerutu. Ia masih mencoba menarik resletingnya tapi rasanya tidak bisa.Sampai sebuah tangan menariknya turun dan Bela dengan cepat menoleh ke belakang. Ia menunduk teelalu lama sampai tidak sadar Nial sudah masuk dan membantunya."Terima kasih, Mas Nial.""Iya, sama-sama, Sayang."Bela melepasnya. Melemparnya ke sandaran sofa ruang ganti dengan hanya menyisakan underwear. Saat Nial juga membuka kancing jasnya dan ikut melemparnya di temp

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 224 - Our First Night

    Nial tidak bisa membendung senyumnya saat tahu isi di dalam kotak kado itu. Itu berisi figura yang membingkai sebuah foto.Foto anak kecil perempuan dengan topi bundarnya. Itu adalah foto masa kecil Bela."Mas Nial 'kan selalu bilang kalau aku adalah hadiah yang kamu sukai?""Ya. Memang benar begitu, kok.""Jadi aku memberikan foto anak kecil itu padamu. Anak kecil yang hidupnya kamu selamatkan dan meski terpisah selama lebih dari satu dekade, takdir kembali mempertemukannu dengannya.""Ya, benar. Terima kasih. Mas akan letakkan ini di atas meja kantor kalau pulang nanti. Tapi ada yang harus kamu lakukan sekarang."Nial menutup kotak kado itu dan meletakkannya di atas nakas. Ia meraih tangan Bela dan membuatnya duduk di atas pangkuannya."Apa? Apa yang harus aku lakukan?""Berperan sebagai hadiah yang baik. Hm?"Nial telah membuka kancing dress yang dipakai Bela."Mas? Kamu nggak ingin makan kuenya dulu? Itu enak loh! Aku pesan di toko kue di ujung jalan yang ramai itu."Nial menggele

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 223 - Birthday

    ***Nial membuka matanya, hari sudah pagi. Dengan keadaan dirinya yang terbaring di atas ranjang bulan madunya. Dengan keadaan tanpa pakaian.Ia sama sekali tidak turun dari ranjang sejak dengan Bela kemarin sore. Akh.Mengingatnya saja membuatnya gerah setengah mati bahkan saat pendingin udara dinyalakan di atas sana. Ingatannya kembali terpanggil di saat-saat ia dan Bela memasuki kamar kemarin."Are you sure?" ragu Bela, bertanya memastikan pada Nial bahwa ia diperbolehkan mengambil alih kontrol mulai saat ini sejak Nial tidak bisa mendominasi hubungan ranjang karena ia masih tidak diperbolehkan bergerak terlalu banyak."Yeah, Baby! Take off my clothes!"Jantung Bela berdebar mendengar permintaan Nial agar melucuti pakaiannya. Bela tidak membantahnya dan membuka kancing kemeja Nial satu demi satu. Melihat perutnya yang masih terlilit perban dan belum sepenuhnya bisa dikatakan pulih.Nial hanya tersenyum saat Bela membuka kancing di celana panjang putih yang ia kenakan dan membuatny

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 222 - I Need Your Touch

    Darah lebih kental dari Air. Jika di Swiss Leo menyerang Nial saat semua orang lengah, atau Jenni yang menyerang Bela saat itu, sekarang di sini, di Jakarta, Rafael menyerang Jerry.Tapi Jerry telah meningkatkan kewaspadaannya sepuluh kali lipat. Ia membaca pergerakan Rafael dan secepat mungkin menahan pergelangan tangannya yang membawa pisau cutter."Kamu yang brengsek!"Jerry memuntir tangannya hingga terbalik dan jatuhlah pisau itu. Rafael didorongnya hingga punggungnya terbentur dinding dengan kasar."Untuk semua yang telah kamu lakukan pada keluarga Nial, dan kali ini padaku. Bayarkan dan tebuslah semuanya, Rafael! Kamu punya kesempatan untuk menyesal."Jerry mengalihkan tangannya dari bahu Rafael ke kerah bajunya."Tapi saat kamu nggak berubah, aku pastikan kerah bajumu ini nggak lagi sama karena kamu akan mendekam di dalam penjara. Do you get it? Get lost you bastard!"Jerry memberikan penekanan pada setiap kalimatnya. Membuat Rafael bergidik ngeri karena dia dalam ancaman yan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 221 - Pasca Tragedi

    "Selamat malam."Jerry datang dan menunduukan kepalanya pada Nial dan juga Bela yang ada di dalam kamar rawat."Selamat malam," balas mereka hampir bersamaan."Pak Nial sudah baikan?""Ya, Jerry. Dari mana kamu seharian? Kamu nggak datang menjengukku loh."Jerry menunjukkan senyumnya yang manis. Tapi Bela dapat melihat ada gurat kemarahan yang ia pendam saat ini."Bisa kita bicara? Hanya berdua saja."Jerry memandang Bela, memohon pengertian dan maaf."Sure, aku akan keluar. Aku akan ngobrol dengan Pak Watson."Bela hanya melemparkan senyumnya lalu memberi tempat untuk Jerry."Sebentar ya, Sayang?" Nial meraih tangannya sebelum ia benar-benar pergi."Iya, Mas. Kalian bicaralah!"Bela melambaikan tangannya sekilas pada Nial sebelum menghilang di balik pintu ruangan."Kenapa, Jerry? Hari ini kamu mengunjungi anak itu?"Nial bertanya sesegera mungkin. Tidak ingin membuang waktu lebih banyak karena ia ingin dengar apa yang ingin dikatakan oleh Jerry sampai membuat Bela harus pergi dari si

DMCA.com Protection Status