Share

Bab 18. Pesta Walikota

last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-25 21:48:27

Airy berjalan anggun keluar dari mobil, dengan dituntun oleh Ferdinand. Setelah tadi siang sang suami mengabarkan dirinya untuk bersiap-siap dan tidak pulang malam, Airy menepati janji. Airy pulang dengan cepat, dan berdandan dengan rapi.

Airy menggamit lengan Ferdinand, dan berjalan masuk menuju aula pesta. Malam ini digelar sebuah pesta pernikahan putri walikota, yang juga merupakan kolega bisnis keluarga Arlyansyah.

"Pesta ini adalah kumpulan para pejabat dan pengusaha. Tolong jaga diri, dan jangan bersikap memalukan," ucap Ferdinand memperingatkan istrinya.

Airy tersenyum. "Jangan khawatir. Aku tidak akan membuat suamiku, dan keluarga Arlyansyah malu."

Setelah beberapa bulan menikah dengan Ferdinand, Airy banyak belajar mengenai tata cara dalam bersikap sebagai istri seorang pemimpin perusahaan. Dengan nama keluarga Arlyansyah yang kini ia sandang, Airy harus bersikap hati-hati dalam bersikap, maupun berbicara. Apalagi jika dia harus ikut menemani sang suami ke dalam sebuah pertem
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 19. Apakah Dia Lebih Penting Dariku?

    Pesta pernikahan putri walikota berlangsung cukup meriah. Para tamu undangan cukup senang menikmati pesta yang diselenggarakan oleh walikota. Ferdinand dan Airy pun ikut unjuk gigi di lantai dansa.Nadine dan Wina yang menatap interaksi keduanya, menatap dengan sinis. Nadine terlihat seperti memiliki rencana licik untuk mengganggu Ferdinand dan Airy. Namun ia akan melakukan itu setelah selesai nanti. Ketika pesta hampir usai, dan waktu hampir larut, Airy mengajak suaminya untuk pulang. "Ayo, Mas!" Airy menggamit lengan Ferdinand. Ferdinand tidak menolak digandeng istrinya.Tiba-tiba, dari arah belakang, Nadine berlari dan mendekati Ferdinand, serta menggenggam erat tangan pria itu. Nadine memegangi perutnya dan merintih kesakitan."Ferdinand! perutku sakit," keluhnya.Airy mengerutkan keningnya melihat ekspresi Nadine. Sedangkan Ferdinand, melepaskan genggaman tangan istrinya. Ia berkata ..."Maaf, Airy! Aku harus mengantarkan Nadine ke rumah sakit," kata Ferdinand."Bisa diantarkan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 1. Operasi

    "Kakakmu mengalami kerusakan yang sudah sangat parah pada ginjalnya," beritahu Dokter Juan.Napas Airy terasa tercekat mendengar penjelasan dari dokter Juan. "Bukannya Kak Wina, rutin cuci darah ya, setiap tiga kali seminggu?""Kakakmu sudah lebih dari 3 bulan tidak melakukan cuci darah rutin seperti sebelumnya," sangkal Dokter Juan."Apa?!" Airy membelalakkan matanya tak percaya."Jika kamu tidak percaya ..." Dokter Juan mengambil buku catatan dan ditunjukkan kepada Airy. "Ini saya ada data-datanya. Kapan jadwal terakhir kakakmu melakukan cuci darah, saya catat di sini."Mata Airy memanas ketika melihat catatan tersebut. Jadwal cuci darah kakaknya, tidak lagi ada setelah tiga bulan terakhir. Kenapa kakak Airy tidak lagi melanjutkan jadwal cuci darah? Ini membuat Airy bingung."Kalau sudah seperti ini, tindakan apa yang dilakukan, Dokter?" tanya Airy."Satu-satunya jalan untuk menyembuhkan kakakmu kembali, adalah melakukan transplantasi ginjal.""Transplantasi ginjal?"Dokter Juan men

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 2. Syarat

    "Jadi, kamu ingin meminjam uang kepada saya?" tanya Gunawan---bos Airy."Maaf, Pak Gunawan, kalau saya sudah lancang. Tapi saya saat ini sedang membutuhkan bantuan dari Bapak. Dan saya harap, kiranya Bapak ingin bermurah hati untuk membantu saya," ucap Airy menundukkan kepalanya."Kalau boleh tahu, apa yang membuat kamu memiliki keberanian kepada saya?" tanya Gunawan."Emm ..." Airy menggigit bibirnya. "Kakak saya kondisinya kritis di rumah sakit. Dan dokter menyarankan harus dioperasi. Biaya operasi tersebut memakan biaya 750 juta.""Kakakmu sakit apa?" tanya Gunawan."Gagal ginjal, Pak. Saya mohon bantuannya, Pak. Saya tidak tahu lagi harus meminjam kepada siapa."Airy harap-harap cemas melihat Gunawan yang tetap diam tanpa jawaban. Ia memainkan kesepuluh jarinya dengan dada yang berdebar. Ia memberanikan diri untuk mengajukan pinjaman ke perusahaan setelah mengalami pikiran buntu. Jika seandainya Gunawan menolak memberikan bantuan, Airy tidak tahu harus kemana lagi."Bagaimana, Pak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 3. Terpaksa Menikah

    Airy duduk termenung di depan meja rias dengan gelisah. Ia meremas-remas jarinya untuk meredakan kecemasan. Setelah dua hari dilakukannya operasi transplantasi, ini adalah hari dimana ia akan melepas masa lajangnya. "Sudah dua jam lebih. Apa dia sungguh-sungguh tidak datang?" gumam Airy ketika melihat jam yang tergantung di dinding.Mendesah pelan, Airy beringsut dari duduknya, dan keluar dari kamar tempat ia dirias oleh MUA. Setelah berjalan melewati tangga, Airy menyibak tirai jendela, dan mengintip ke luar. Di sana para tamu undangan menunggu digelarnya acara. "Aku menduga pernikahan tidak akan terjadi," gumam Airy. Jika seandainya benar pernikahan batal, Airy tidak menanggung malu karena tidak ada satupun yang tahu bahwa Airy menikah hari ini. Bahkan, ibu dan kakaknya juga tidak tahu. Jika ada yang harus menanggung malu, Gunawan yang merasakan itu. Sebab pria itulah yang mengadakan pesta pernikahan ini. Airy tak sengaja menatap keberadaan Gunawan. Pria paruh baya berkacamata i

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 4. Hari-hari Menjadi Istri

    "Apa yang sebenarnya yang kamu janjikan kepada kakekku, sehingga kakekku memaksaku untuk menikahi kamu?" Airy terkejut dengan pertanyaan yang keluar dari mulut suaminya. Jujur, ia merasa terhina karena Ferdinand menganggapnya serendah itu. Bukan hanya pria itu yang merasa tertekan dengan pernikahan paksa ini. Tapi Airy juga.Airy menatap netra Ferdinand dengan gugup, namun ia mencoba bersikap tenang. Mengabaikan rasa sakitnya, ia berdehem sejenak sebelum menjawab. "Tidak ada."Ferdinand tersenyum menyeringai. Airy sedikit takut melihat seringai yang ditunjukkan oleh Ferdinand. Ia tahu bahwa, pria itu tidak akan mungkin percaya dengan apa yang ia ucapkan. Peristiwa sebelum terjadinya akad nikah, Airy mendengar dan melihat sikap Ferdinand saat akan menikah dengan wanita asing, yaitu dirinya. Ferdinand dengan lantang mengatakan kepada sang kakek, tidak ingin menikah dengan wanita manapun. Tidak ingin menikah sampai kapanpun. Airy penasaran, apa yang membuat pria itu membenci sebuah ik

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 5. Sahabat Ferdinand

    "Siapa dia, Mas?" tanya Airy dengan tatapan menelisik."Dia ---" Ferdinand ingin menjawab, namun wanita itu melemparkan pertanyaan kepada Airy."Kamu siapa? Kamu membawakan makanan untuk Ferdinand?" tanya wanita itu dengan tatapan sinis.Airy tersenyum. "Memang apa salahnya, kalau aku membawakan makan siang untuk suamiku?"Wanita itu melebarkan matanya mendengar penuturan Airy. "Su-suami?!"Ferdinand meraup kasar wajahnya. Setelahnya, terdengar hembusan napas kasar terdengar dari sela-sela bibirnya. Ia kemudian melirik secara bergantian ke arah Airy dan wanita yang berada satu ruangan dengannya. "Oh. Jadi kamu istrinya?" tanya wanita itu kemudian menampilkan sebuah senyuman.Airy mengangguk. "Iya benar. Saya istrinya Mas Ferdinand."Wanita itu kemudian menjauh dari Ferdinand, dan berjalan mendekati Airy. Ia mengulurkan tangannya kepada Airy. Airy pun menyambut uluran tangan wanita itu."Perkenalkan! Saya Nadine. Sahabat Ferdinand sedari kami masih anak-anak," terang Nadine.Airy mena

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 6. Menolak Perjanjian Kontrak

    Bibir Airy terasa kelu. Bukan ia takut berhadapan dengan Ferdinand. Tapi ia mengingat ucapan Gunawan yang mengingatkannya agar menutup rahasia yang menyebabkan pernikahan antara dirinya dengan Ferdinand harus terjadi. Bahkan dalam waktu yang sangat singkat dan dipaksakan. Melihat Airy yang membisu, membuat Ferdinand menatap remeh istrinya. "Tidak bisa jawab bukan? Itu artinya, kamu memang berniat untuk menguasai seluruh hartaku." "Satu hal yang perlu kamu tahu Airy! Aku telah berkomitmen terhadap diriku sendiri tidak ingin jatuh cinta terhadap siapapun. Bahkan kepadamu istriku sendiri. Jadi, jangan berharap pernikahan kita akan langgeng seperti kebanyakan yang orang lain jalani. Dan ingat! Kamu hanya membutuhkan waktu 2 tahun menjadi istriku. Berikan anakku, dan setelah itu pergilah!" "Jika pernikahan hanya untuk memberikan anak, lalu aku pergi setelah memberikan anakku kepadamu, aku tidak mau. Kita lihat saja nanti. Bagaimana kamu dapat mempertahankan benteng yang kokoh di hatimu?

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 7. Menjenguk Wina di Rumah Sakit

    "Aku dengar, kamu sudah menikah?" tanya Wina pada Airy. Airy mengangguk. "Iya. Aku menikah saat Kakak operasi. Maaf karena kalian tidak aku undang di pesta pernikahanku." Setelah satu Minggu Airy menikah, ia kemudian memberitahu kepada Ratih bahwa dirinya telah menikah. Ratih terkejut bukan main, dan mengomel tak karuan karena Airy tak memberitahu mereka sebagai keluarga. Dan kini, atas permintaan dari Ratih, Airy datang melihat keadaan sang kakaknya yang sedang dalam pemulihan pasca operasi. "Nggak apa-apa. Aku senang. Selamat atas pernikahanmu," sahut Wina. "Terima kasih, Kak." Airy tersenyum. Airy membuka Tote bag berisi makanan yang ia bawa dari rumah. Wanita itu menyiapkan meja makan portabel agar memudahkan kakaknya makan. Wina segera memegang sendok dan bersiap untuk menyantap makanan yang dibawakan oleh Airy. "Kamu menikah dengan pria yang kaya raya. Kamu pasti bahagia sekarang," ujar Wina dengan nada datar. Airy tersenyum kecut mendengar ucapan sang kakak. Meskipun bib

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-12

Bab terbaru

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 19. Apakah Dia Lebih Penting Dariku?

    Pesta pernikahan putri walikota berlangsung cukup meriah. Para tamu undangan cukup senang menikmati pesta yang diselenggarakan oleh walikota. Ferdinand dan Airy pun ikut unjuk gigi di lantai dansa.Nadine dan Wina yang menatap interaksi keduanya, menatap dengan sinis. Nadine terlihat seperti memiliki rencana licik untuk mengganggu Ferdinand dan Airy. Namun ia akan melakukan itu setelah selesai nanti. Ketika pesta hampir usai, dan waktu hampir larut, Airy mengajak suaminya untuk pulang. "Ayo, Mas!" Airy menggamit lengan Ferdinand. Ferdinand tidak menolak digandeng istrinya.Tiba-tiba, dari arah belakang, Nadine berlari dan mendekati Ferdinand, serta menggenggam erat tangan pria itu. Nadine memegangi perutnya dan merintih kesakitan."Ferdinand! perutku sakit," keluhnya.Airy mengerutkan keningnya melihat ekspresi Nadine. Sedangkan Ferdinand, melepaskan genggaman tangan istrinya. Ia berkata ..."Maaf, Airy! Aku harus mengantarkan Nadine ke rumah sakit," kata Ferdinand."Bisa diantarkan

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 18. Pesta Walikota

    Airy berjalan anggun keluar dari mobil, dengan dituntun oleh Ferdinand. Setelah tadi siang sang suami mengabarkan dirinya untuk bersiap-siap dan tidak pulang malam, Airy menepati janji. Airy pulang dengan cepat, dan berdandan dengan rapi.Airy menggamit lengan Ferdinand, dan berjalan masuk menuju aula pesta. Malam ini digelar sebuah pesta pernikahan putri walikota, yang juga merupakan kolega bisnis keluarga Arlyansyah."Pesta ini adalah kumpulan para pejabat dan pengusaha. Tolong jaga diri, dan jangan bersikap memalukan," ucap Ferdinand memperingatkan istrinya.Airy tersenyum. "Jangan khawatir. Aku tidak akan membuat suamiku, dan keluarga Arlyansyah malu."Setelah beberapa bulan menikah dengan Ferdinand, Airy banyak belajar mengenai tata cara dalam bersikap sebagai istri seorang pemimpin perusahaan. Dengan nama keluarga Arlyansyah yang kini ia sandang, Airy harus bersikap hati-hati dalam bersikap, maupun berbicara. Apalagi jika dia harus ikut menemani sang suami ke dalam sebuah pertem

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 17. Wina Tak Percaya Kata Sahabat

    Hari ini, Nadine datang kembali ke kantor Ferdinand seperti biasanya. Ia berpikir, sebelum waktunya makan siang tiba, ia harus datang terlebih dahulu menemui Ferdinand. Karena jika menunggu waktu makan siang tiba, pasti akan bertemu kembali dengan Airy dan wanita itu akan memandangnya negatif karena kerap menemui suaminya.Sebelum ia masuk ke ruangan Ferdinand, terlebih dahulu ia bertanya kepada Dicky yang kebetulan keluar dari lift. Nadine mengkonfirmasi apakah Ferdinand ada di dalam ruangannya. Keberuntungan berpihak padanya. Nadine dapat menemui Ferdinand dengan bebas. Namun sebelum itu, ia terpaku dengan sosok wanita yang begitu asing."Kamu siapa? Karyawan baru?" tanya Nadine menyapa.Wanita yang disapa, tersenyum dan menjawab, "Perkenalkan! Saya Wina Natalia. Sekretaris baru Pak Ferdinand.""Saya Nadine. Ferdinand ada di dalam, 'kan?"Wina mengangguk. "Beliau ada di dalam.""Tolong laporkan kepadanya bahwa saya ingin bertemu," pinta Nadine."Baik." Wina berjalan menuju ruanga

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 16. Perangai Ratih Yang Tak Berubah

    "Cepat kau bayar hutang piutang ibu kau itu!" bentak pria berkepala plontos kepada Airy. "Atau, mau kami penjarakan?"Airy mencoba menormalkan degup jantungnya yang berdetak kencang. Pria itu membentak dirinya dengan suara yang menggelegar. Membuat ia takut di barengi dengan tubuh yang bergetar.Menghela napas, Airy bertanya, "memangnya, berapa hutang-hutang ibu saya? kalian punya buktinya?"Airy sudah berkali-kali membantu sang ibu melunasi hutang yang menunggak. Karena seringnya Ratih berhutang, bahkan sampai ada yang mengaku-ngaku pernah meminjamkan uang kepada Ratih, dan menagih lewat Airy tanpa memberikan bukti kwitansi. Airy tidak mau ditipu."Tentu saja saya punya buktinya. Kalau tidak, untuk apa sayang mendatangi kau." Pria itu kemudian menyerahkan bukti kwitansi kepada Airy. Airy menerima kwitansi tersebut, dan melihat ada coretan tanda tangan milik Ratih. Dengan ini, artinya memang benar bahwa ibunya memiliki hutang."Baik. Akan saya bayar." Airy mengambil ponselnya didalam

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 15. Wina Di Terima Bekerja

    "Jadi, Kakak sekarang kerja di perusahaan milik suamiku?" tanya Airy ketika Wina berkunjung ke toko bunga miliknya.Wina mengangguk."Iya benar."Airy menatap tag name milik kakaknya dengan senyuman mengembang. Setelah sekian lama Wina tidak bisa bekerja karena sakit yang diderita, cukup parah akhirnya Wina bisa kembali kerja. Wina pun turut senang karena sudah tidak merepotkan sang adik lagi."Jujur, aku senang sekali," kata Wina, "aku bisa bekerja sekarang. Setelah sebelumnya, bertahun-tahun aku menderita sakit, dan aku malah merepotkan kamu."Airy tersenyum."Aku juga turut senang. Selamat ya, Kak." Wina mengangguk dan tersenyum. "Terima kasih. Aku akan bekerja sekeras mungkin supaya perusahaan suamimu tetap mempertahankan aku. Karena aku akan berada di dekat suamimu setiap bekerja."Airy mengerutkan keningnya. "Kakak mendapatkan posisi apa di sana?""Sekretaris," jawab Wina dengan bangga, "sekretaris suamimu yang sebelumnya, resign kan karena hamil? Jadi aku penggantinya." Setelah

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 14. Alasan Ratih Berkunjung

    "Tujuan ibu datang ke sini, sebenarnya ingin meminta uang kepada kamu," aku Ratih pada Airy. Airy menghentikan aktivitas makannya, dan bertanya, "Ibu butuh uang berapa?" "50 juta," jawab Ratih sambil menyuap potongan daging ke mulutnya. Airy menghela naoas pelan. Ia bahkan tidak memegang uang sebanyak itu. Ferdinand juga belum memberikannya uang. Tapi bukan berarti Airy tidak memegang uang sama sekali. Gunawan memberikan kartu limit yang jumlahnya kemungkinan cukup besar bisa untuk memenuhi kebutuhannya. Tapi Airy belum berani menggunakan uang tersebut. "Sebentar aku ambilkan. Tapi aku nggak janji mau kasih uang segitu banyak." Airy beringsut dari duduknya. Ratih mencebikkan bibirnya sekilas. Ia menatap punggung anaknya yang melangkah menaiki tangga menuju kamar. Di dalam hati Ratih, tidak mungkin sang anak tidak memegang banyak uang. Apalagi putrinya sekarang menjadi istri orang kaya. Tak membutuhkan waktu lama Airy telah kembali dan mendekati Ratih. Airy menyodorkan l

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 13. Kedatangan Ratih

    "Menyebalkan katamu?" desis Airy.Airy merasa lucu dengan permintaan dari Nadine, yang mengatakan dirinya untuk tidak bersikap menyebalkan di hadapan Ferdinand. Apa maksud wanita itu? Ia sendiri bahkan tidak paham."Sebagai sahabatnya, aku ingin memberitahu kamu apa yang tidak disukai oleh Ferdinan," celetuk Nadine."Pria itu sama sekali tidak suka diajak berdebat. Kalau kamu ingin tetap menjadi Nyonya Arlyansyah, kamu harusnya paham apa yang perlu kamu kerjakan. Menurutku, kamu bersikap kekanakan dengan mengajak berdebat Ferdinand seperti itu," tambahnya.Airy tersenyum sinis menatap Nadine. Memang wanita itu pikir, siapa dirinya bisa mendikte Airy seperti itu? Ia jadi ingat perkataan Gunawan beberapa hari lalu. "Nadine memang sahabat Ferdinand. Tapi itu tidak menunjukkan sikap sahabat yang sesungguhnya. Ada sesuatu misterius yang dimiliki wanita itu. Kamu adalah nyonya keluarga Arlyansyah. Jangan sampai ada seorangpun yang berani merebut posisimu." Itu yang dikatakan oleh Gunawan.

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 12. Interaksi Aneh

    "Kalian berdua sedang apa?" tanya Airy dengan wajah yang tidak bersahabat. Ia melihat Nadine, sedang memeluk suaminya dan berniat untuk mencium Ferdinand. Nadine dan Ferdinand yang terpergok oleh Airy, seketika menampilkan wajah yang gugup. Nadine berdehem singkat sebelum akhirnya menjawab ... "A-aku ... Aku sedang membetulkan letak dasi suamimu. Tadi posisinya miring," dusta Nadine. Airy tersenyum miring. Padahal jelas-jelas ia melihat bahwa wanita itu memeluk Ferdinand dengan erat, dan hampir saja bibir Nadine mencium bibir Ferdinand. Tak sampai disitu, Ferdinand bahkan membalas pelukan Nadine. "Aku baru tahu kalau ada orang membenarkan dasi, sambil memeluk leher," sahut Airy menyindir. "Kamu salah paham Airy," jawab Nadine dengan cepat, "aku tidak melakukan itu." Airy memilih untuk tidak mempedulikan alasan wanita itu. Ia melangkah dengan cepat menuju meja kerja Ferdinand. "Ini sudah waktunya jam makan siang. Tunda dulu pekerjaannya, lalu makan siang, dan lanjutkan lagi!" Pe

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 11. Hubungan Antara Sahabat Yang Janggal

    "Apakah kamu sudah menemukan siapa dalang penyerangan terhadap kita, Ferdinand?" tanya Gunawan kepada cucunya."Aku belum menemukan siapa dalangnya, Kakek. Orang yang berhasil kutangkap, belum mau membuka mulutnya," jawab Ferdinand dengan geram."Temukan dengan segera, dan berikan pelajaran berharga untuknya!" perintah Gunawan.Ferdinand tersenyum menyeringai. "Pasti. Siapapun orang yang berani mengusik keluarga kita, akan membayar setimpal atas perbuatannya."Keluarga Arlyansyah bukan hanya sekali dua kali mengalami penyerangan. Dan itu adalah ulah dari beberapa orang yang merasa iri dengan Gunawan. Gunawan sebenarnya tidak memiliki masalah dengan siapapun. Baik saat ini, maupun dulu di masa muda. Tetapi ia memiliki anak, yaitu Nazwa---ibunya Ferdinand. Nazwa, saat Ferdinand berumur 7 tahun, menjadi korban pembunuhan dari orang yang membencinya.Bukan hanya itu. Setelah selang satu tahun, Ayah Ferdinand pun juga ikut terbunuh. Dan itu, menyebabkan Ferdinand menjadi orang yang dingi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status