Share

Bab 12. Interaksi Aneh

last update Huling Na-update: 2025-04-17 23:20:30

"Kalian berdua sedang apa?" tanya Airy dengan wajah yang tidak bersahabat.

Ia melihat Nadine, sedang memeluk suaminya dan berniat untuk mencium Ferdinand. Nadine dan Ferdinand yang terpergok oleh Airy, seketika menampilkan wajah yang gugup. Nadine berdehem singkat sebelum akhirnya menjawab ...

"A-aku ... Aku sedang membetulkan letak dasi suamimu. Tadi posisinya miring," dusta Nadine.

Airy tersenyum miring. Padahal jelas-jelas ia melihat bahwa wanita itu memeluk Ferdinand dengan erat, dan hampir saja bibir Nadine mencium bibir Ferdinand. Tak sampai disitu, Ferdinand bahkan membalas pelukan Nadine.

"Aku baru tahu kalau ada orang membenarkan dasi, sambil memeluk leher," sahut Airy menyindir.

"Kamu salah paham Airy," jawab Nadine dengan cepat, "aku tidak melakukan itu."

Airy memilih untuk tidak mempedulikan alasan wanita itu. Ia melangkah dengan cepat menuju meja kerja Ferdinand.

"Ini sudah waktunya jam makan siang. Tunda dulu pekerjaannya, lalu makan siang, dan lanjutkan lagi!" Pe
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 13. Kedatangan Ratih

    "Menyebalkan katamu?" desis Airy.Airy merasa lucu dengan permintaan dari Nadine, yang mengatakan dirinya untuk tidak bersikap menyebalkan di hadapan Ferdinand. Apa maksud wanita itu? Ia sendiri bahkan tidak paham."Sebagai sahabatnya, aku ingin memberitahu kamu apa yang tidak disukai oleh Ferdinan," celetuk Nadine."Pria itu sama sekali tidak suka diajak berdebat. Kalau kamu ingin tetap menjadi Nyonya Arlyansyah, kamu harusnya paham apa yang perlu kamu kerjakan. Menurutku, kamu bersikap kekanakan dengan mengajak berdebat Ferdinand seperti itu," tambahnya.Airy tersenyum sinis menatap Nadine. Memang wanita itu pikir, siapa dirinya bisa mendikte Airy seperti itu? Ia jadi ingat perkataan Gunawan beberapa hari lalu. "Nadine memang sahabat Ferdinand. Tapi itu tidak menunjukkan sikap sahabat yang sesungguhnya. Ada sesuatu misterius yang dimiliki wanita itu. Kamu adalah nyonya keluarga Arlyansyah. Jangan sampai ada seorangpun yang berani merebut posisimu." Itu yang dikatakan oleh Gunawan.

    Huling Na-update : 2025-04-19
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 14. Alasan Ratih Berkunjung

    "Tujuan ibu datang ke sini, sebenarnya ingin meminta uang kepada kamu," aku Ratih pada Airy. Airy menghentikan aktivitas makannya, dan bertanya, "Ibu butuh uang berapa?" "50 juta," jawab Ratih sambil menyuap potongan daging ke mulutnya. Airy menghela naoas pelan. Ia bahkan tidak memegang uang sebanyak itu. Ferdinand juga belum memberikannya uang. Tapi bukan berarti Airy tidak memegang uang sama sekali. Gunawan memberikan kartu limit yang jumlahnya kemungkinan cukup besar bisa untuk memenuhi kebutuhannya. Tapi Airy belum berani menggunakan uang tersebut. "Sebentar aku ambilkan. Tapi aku nggak janji mau kasih uang segitu banyak." Airy beringsut dari duduknya. Ratih mencebikkan bibirnya sekilas. Ia menatap punggung anaknya yang melangkah menaiki tangga menuju kamar. Di dalam hati Ratih, tidak mungkin sang anak tidak memegang banyak uang. Apalagi putrinya sekarang menjadi istri orang kaya. Tak membutuhkan waktu lama Airy telah kembali dan mendekati Ratih. Airy menyodorkan l

    Huling Na-update : 2025-04-20
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 15. Wina Di Terima Bekerja

    "Jadi, Kakak sekarang kerja di perusahaan milik suamiku?" tanya Airy ketika Wina berkunjung ke toko bunga miliknya.Wina mengangguk."Iya benar."Airy menatap tag name milik kakaknya dengan senyuman mengembang. Setelah sekian lama Wina tidak bisa bekerja karena sakit yang diderita, cukup parah akhirnya Wina bisa kembali kerja. Wina pun turut senang karena sudah tidak merepotkan sang adik lagi."Jujur, aku senang sekali," kata Wina, "aku bisa bekerja sekarang. Setelah sebelumnya, bertahun-tahun aku menderita sakit, dan aku malah merepotkan kamu."Airy tersenyum."Aku juga turut senang. Selamat ya, Kak." Wina mengangguk dan tersenyum. "Terima kasih. Aku akan bekerja sekeras mungkin supaya perusahaan suamimu tetap mempertahankan aku. Karena aku akan berada di dekat suamimu setiap bekerja."Airy mengerutkan keningnya. "Kakak mendapatkan posisi apa di sana?""Sekretaris," jawab Wina dengan bangga, "sekretaris suamimu yang sebelumnya, resign kan karena hamil? Jadi aku penggantinya." Setelah

    Huling Na-update : 2025-04-21
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 16. Perangai Ratih Yang Tak Berubah

    "Cepat kau bayar hutang piutang ibu kau itu!" bentak pria berkepala plontos kepada Airy. "Atau, mau kami penjarakan?"Airy mencoba menormalkan degup jantungnya yang berdetak kencang. Pria itu membentak dirinya dengan suara yang menggelegar. Membuat ia takut di barengi dengan tubuh yang bergetar.Menghela napas, Airy bertanya, "memangnya, berapa hutang-hutang ibu saya? kalian punya buktinya?"Airy sudah berkali-kali membantu sang ibu melunasi hutang yang menunggak. Karena seringnya Ratih berhutang, bahkan sampai ada yang mengaku-ngaku pernah meminjamkan uang kepada Ratih, dan menagih lewat Airy tanpa memberikan bukti kwitansi. Airy tidak mau ditipu."Tentu saja saya punya buktinya. Kalau tidak, untuk apa sayang mendatangi kau." Pria itu kemudian menyerahkan bukti kwitansi kepada Airy. Airy menerima kwitansi tersebut, dan melihat ada coretan tanda tangan milik Ratih. Dengan ini, artinya memang benar bahwa ibunya memiliki hutang."Baik. Akan saya bayar." Airy mengambil ponselnya didalam

    Huling Na-update : 2025-04-22
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 17. Wina Tak Percaya Kata Sahabat

    Hari ini, Nadine datang kembali ke kantor Ferdinand seperti biasanya. Ia berpikir, sebelum waktunya makan siang tiba, ia harus datang terlebih dahulu menemui Ferdinand. Karena jika menunggu waktu makan siang tiba, pasti akan bertemu kembali dengan Airy dan wanita itu akan memandangnya negatif karena kerap menemui suaminya.Sebelum ia masuk ke ruangan Ferdinand, terlebih dahulu ia bertanya kepada Dicky yang kebetulan keluar dari lift. Nadine mengkonfirmasi apakah Ferdinand ada di dalam ruangannya. Keberuntungan berpihak padanya. Nadine dapat menemui Ferdinand dengan bebas. Namun sebelum itu, ia terpaku dengan sosok wanita yang begitu asing."Kamu siapa? Karyawan baru?" tanya Nadine menyapa.Wanita yang disapa, tersenyum dan menjawab, "Perkenalkan! Saya Wina Natalia. Sekretaris baru Pak Ferdinand.""Saya Nadine. Ferdinand ada di dalam, 'kan?"Wina mengangguk. "Beliau ada di dalam.""Tolong laporkan kepadanya bahwa saya ingin bertemu," pinta Nadine."Baik." Wina berjalan menuju ruanga

    Huling Na-update : 2025-04-23
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 18. Pesta Walikota

    Airy berjalan anggun keluar dari mobil, dengan dituntun oleh Ferdinand. Setelah tadi siang sang suami mengabarkan dirinya untuk bersiap-siap dan tidak pulang malam, Airy menepati janji. Airy pulang dengan cepat, dan berdandan dengan rapi.Airy menggamit lengan Ferdinand, dan berjalan masuk menuju aula pesta. Malam ini digelar sebuah pesta pernikahan putri walikota, yang juga merupakan kolega bisnis keluarga Arlyansyah."Pesta ini adalah kumpulan para pejabat dan pengusaha. Tolong jaga diri, dan jangan bersikap memalukan," ucap Ferdinand memperingatkan istrinya.Airy tersenyum. "Jangan khawatir. Aku tidak akan membuat suamiku, dan keluarga Arlyansyah malu."Setelah beberapa bulan menikah dengan Ferdinand, Airy banyak belajar mengenai tata cara dalam bersikap sebagai istri seorang pemimpin perusahaan. Dengan nama keluarga Arlyansyah yang kini ia sandang, Airy harus bersikap hati-hati dalam bersikap, maupun berbicara. Apalagi jika dia harus ikut menemani sang suami ke dalam sebuah pertem

    Huling Na-update : 2025-04-25
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 1. Operasi

    "Kakakmu mengalami kerusakan yang sudah sangat parah pada ginjalnya," beritahu Dokter Juan.Napas Airy terasa tercekat mendengar penjelasan dari dokter Juan. "Bukannya Kak Wina, rutin cuci darah ya, setiap tiga kali seminggu?""Kakakmu sudah lebih dari 3 bulan tidak melakukan cuci darah rutin seperti sebelumnya," sangkal Dokter Juan."Apa?!" Airy membelalakkan matanya tak percaya."Jika kamu tidak percaya ..." Dokter Juan mengambil buku catatan dan ditunjukkan kepada Airy. "Ini saya ada data-datanya. Kapan jadwal terakhir kakakmu melakukan cuci darah, saya catat di sini."Mata Airy memanas ketika melihat catatan tersebut. Jadwal cuci darah kakaknya, tidak lagi ada setelah tiga bulan terakhir. Kenapa kakak Airy tidak lagi melanjutkan jadwal cuci darah? Ini membuat Airy bingung."Kalau sudah seperti ini, tindakan apa yang dilakukan, Dokter?" tanya Airy."Satu-satunya jalan untuk menyembuhkan kakakmu kembali, adalah melakukan transplantasi ginjal.""Transplantasi ginjal?"Dokter Juan men

    Huling Na-update : 2025-02-12
  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 2. Syarat

    "Jadi, kamu ingin meminjam uang kepada saya?" tanya Gunawan---bos Airy."Maaf, Pak Gunawan, kalau saya sudah lancang. Tapi saya saat ini sedang membutuhkan bantuan dari Bapak. Dan saya harap, kiranya Bapak ingin bermurah hati untuk membantu saya," ucap Airy menundukkan kepalanya."Kalau boleh tahu, apa yang membuat kamu memiliki keberanian kepada saya?" tanya Gunawan."Emm ..." Airy menggigit bibirnya. "Kakak saya kondisinya kritis di rumah sakit. Dan dokter menyarankan harus dioperasi. Biaya operasi tersebut memakan biaya 750 juta.""Kakakmu sakit apa?" tanya Gunawan."Gagal ginjal, Pak. Saya mohon bantuannya, Pak. Saya tidak tahu lagi harus meminjam kepada siapa."Airy harap-harap cemas melihat Gunawan yang tetap diam tanpa jawaban. Ia memainkan kesepuluh jarinya dengan dada yang berdebar. Ia memberanikan diri untuk mengajukan pinjaman ke perusahaan setelah mengalami pikiran buntu. Jika seandainya Gunawan menolak memberikan bantuan, Airy tidak tahu harus kemana lagi."Bagaimana, Pak

    Huling Na-update : 2025-02-12

Pinakabagong kabanata

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 18. Pesta Walikota

    Airy berjalan anggun keluar dari mobil, dengan dituntun oleh Ferdinand. Setelah tadi siang sang suami mengabarkan dirinya untuk bersiap-siap dan tidak pulang malam, Airy menepati janji. Airy pulang dengan cepat, dan berdandan dengan rapi.Airy menggamit lengan Ferdinand, dan berjalan masuk menuju aula pesta. Malam ini digelar sebuah pesta pernikahan putri walikota, yang juga merupakan kolega bisnis keluarga Arlyansyah."Pesta ini adalah kumpulan para pejabat dan pengusaha. Tolong jaga diri, dan jangan bersikap memalukan," ucap Ferdinand memperingatkan istrinya.Airy tersenyum. "Jangan khawatir. Aku tidak akan membuat suamiku, dan keluarga Arlyansyah malu."Setelah beberapa bulan menikah dengan Ferdinand, Airy banyak belajar mengenai tata cara dalam bersikap sebagai istri seorang pemimpin perusahaan. Dengan nama keluarga Arlyansyah yang kini ia sandang, Airy harus bersikap hati-hati dalam bersikap, maupun berbicara. Apalagi jika dia harus ikut menemani sang suami ke dalam sebuah pertem

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 17. Wina Tak Percaya Kata Sahabat

    Hari ini, Nadine datang kembali ke kantor Ferdinand seperti biasanya. Ia berpikir, sebelum waktunya makan siang tiba, ia harus datang terlebih dahulu menemui Ferdinand. Karena jika menunggu waktu makan siang tiba, pasti akan bertemu kembali dengan Airy dan wanita itu akan memandangnya negatif karena kerap menemui suaminya.Sebelum ia masuk ke ruangan Ferdinand, terlebih dahulu ia bertanya kepada Dicky yang kebetulan keluar dari lift. Nadine mengkonfirmasi apakah Ferdinand ada di dalam ruangannya. Keberuntungan berpihak padanya. Nadine dapat menemui Ferdinand dengan bebas. Namun sebelum itu, ia terpaku dengan sosok wanita yang begitu asing."Kamu siapa? Karyawan baru?" tanya Nadine menyapa.Wanita yang disapa, tersenyum dan menjawab, "Perkenalkan! Saya Wina Natalia. Sekretaris baru Pak Ferdinand.""Saya Nadine. Ferdinand ada di dalam, 'kan?"Wina mengangguk. "Beliau ada di dalam.""Tolong laporkan kepadanya bahwa saya ingin bertemu," pinta Nadine."Baik." Wina berjalan menuju ruanga

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 16. Perangai Ratih Yang Tak Berubah

    "Cepat kau bayar hutang piutang ibu kau itu!" bentak pria berkepala plontos kepada Airy. "Atau, mau kami penjarakan?"Airy mencoba menormalkan degup jantungnya yang berdetak kencang. Pria itu membentak dirinya dengan suara yang menggelegar. Membuat ia takut di barengi dengan tubuh yang bergetar.Menghela napas, Airy bertanya, "memangnya, berapa hutang-hutang ibu saya? kalian punya buktinya?"Airy sudah berkali-kali membantu sang ibu melunasi hutang yang menunggak. Karena seringnya Ratih berhutang, bahkan sampai ada yang mengaku-ngaku pernah meminjamkan uang kepada Ratih, dan menagih lewat Airy tanpa memberikan bukti kwitansi. Airy tidak mau ditipu."Tentu saja saya punya buktinya. Kalau tidak, untuk apa sayang mendatangi kau." Pria itu kemudian menyerahkan bukti kwitansi kepada Airy. Airy menerima kwitansi tersebut, dan melihat ada coretan tanda tangan milik Ratih. Dengan ini, artinya memang benar bahwa ibunya memiliki hutang."Baik. Akan saya bayar." Airy mengambil ponselnya didalam

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 15. Wina Di Terima Bekerja

    "Jadi, Kakak sekarang kerja di perusahaan milik suamiku?" tanya Airy ketika Wina berkunjung ke toko bunga miliknya.Wina mengangguk."Iya benar."Airy menatap tag name milik kakaknya dengan senyuman mengembang. Setelah sekian lama Wina tidak bisa bekerja karena sakit yang diderita, cukup parah akhirnya Wina bisa kembali kerja. Wina pun turut senang karena sudah tidak merepotkan sang adik lagi."Jujur, aku senang sekali," kata Wina, "aku bisa bekerja sekarang. Setelah sebelumnya, bertahun-tahun aku menderita sakit, dan aku malah merepotkan kamu."Airy tersenyum."Aku juga turut senang. Selamat ya, Kak." Wina mengangguk dan tersenyum. "Terima kasih. Aku akan bekerja sekeras mungkin supaya perusahaan suamimu tetap mempertahankan aku. Karena aku akan berada di dekat suamimu setiap bekerja."Airy mengerutkan keningnya. "Kakak mendapatkan posisi apa di sana?""Sekretaris," jawab Wina dengan bangga, "sekretaris suamimu yang sebelumnya, resign kan karena hamil? Jadi aku penggantinya." Setelah

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 14. Alasan Ratih Berkunjung

    "Tujuan ibu datang ke sini, sebenarnya ingin meminta uang kepada kamu," aku Ratih pada Airy. Airy menghentikan aktivitas makannya, dan bertanya, "Ibu butuh uang berapa?" "50 juta," jawab Ratih sambil menyuap potongan daging ke mulutnya. Airy menghela naoas pelan. Ia bahkan tidak memegang uang sebanyak itu. Ferdinand juga belum memberikannya uang. Tapi bukan berarti Airy tidak memegang uang sama sekali. Gunawan memberikan kartu limit yang jumlahnya kemungkinan cukup besar bisa untuk memenuhi kebutuhannya. Tapi Airy belum berani menggunakan uang tersebut. "Sebentar aku ambilkan. Tapi aku nggak janji mau kasih uang segitu banyak." Airy beringsut dari duduknya. Ratih mencebikkan bibirnya sekilas. Ia menatap punggung anaknya yang melangkah menaiki tangga menuju kamar. Di dalam hati Ratih, tidak mungkin sang anak tidak memegang banyak uang. Apalagi putrinya sekarang menjadi istri orang kaya. Tak membutuhkan waktu lama Airy telah kembali dan mendekati Ratih. Airy menyodorkan l

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 13. Kedatangan Ratih

    "Menyebalkan katamu?" desis Airy.Airy merasa lucu dengan permintaan dari Nadine, yang mengatakan dirinya untuk tidak bersikap menyebalkan di hadapan Ferdinand. Apa maksud wanita itu? Ia sendiri bahkan tidak paham."Sebagai sahabatnya, aku ingin memberitahu kamu apa yang tidak disukai oleh Ferdinan," celetuk Nadine."Pria itu sama sekali tidak suka diajak berdebat. Kalau kamu ingin tetap menjadi Nyonya Arlyansyah, kamu harusnya paham apa yang perlu kamu kerjakan. Menurutku, kamu bersikap kekanakan dengan mengajak berdebat Ferdinand seperti itu," tambahnya.Airy tersenyum sinis menatap Nadine. Memang wanita itu pikir, siapa dirinya bisa mendikte Airy seperti itu? Ia jadi ingat perkataan Gunawan beberapa hari lalu. "Nadine memang sahabat Ferdinand. Tapi itu tidak menunjukkan sikap sahabat yang sesungguhnya. Ada sesuatu misterius yang dimiliki wanita itu. Kamu adalah nyonya keluarga Arlyansyah. Jangan sampai ada seorangpun yang berani merebut posisimu." Itu yang dikatakan oleh Gunawan.

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 12. Interaksi Aneh

    "Kalian berdua sedang apa?" tanya Airy dengan wajah yang tidak bersahabat. Ia melihat Nadine, sedang memeluk suaminya dan berniat untuk mencium Ferdinand. Nadine dan Ferdinand yang terpergok oleh Airy, seketika menampilkan wajah yang gugup. Nadine berdehem singkat sebelum akhirnya menjawab ... "A-aku ... Aku sedang membetulkan letak dasi suamimu. Tadi posisinya miring," dusta Nadine. Airy tersenyum miring. Padahal jelas-jelas ia melihat bahwa wanita itu memeluk Ferdinand dengan erat, dan hampir saja bibir Nadine mencium bibir Ferdinand. Tak sampai disitu, Ferdinand bahkan membalas pelukan Nadine. "Aku baru tahu kalau ada orang membenarkan dasi, sambil memeluk leher," sahut Airy menyindir. "Kamu salah paham Airy," jawab Nadine dengan cepat, "aku tidak melakukan itu." Airy memilih untuk tidak mempedulikan alasan wanita itu. Ia melangkah dengan cepat menuju meja kerja Ferdinand. "Ini sudah waktunya jam makan siang. Tunda dulu pekerjaannya, lalu makan siang, dan lanjutkan lagi!" Pe

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 11. Hubungan Antara Sahabat Yang Janggal

    "Apakah kamu sudah menemukan siapa dalang penyerangan terhadap kita, Ferdinand?" tanya Gunawan kepada cucunya."Aku belum menemukan siapa dalangnya, Kakek. Orang yang berhasil kutangkap, belum mau membuka mulutnya," jawab Ferdinand dengan geram."Temukan dengan segera, dan berikan pelajaran berharga untuknya!" perintah Gunawan.Ferdinand tersenyum menyeringai. "Pasti. Siapapun orang yang berani mengusik keluarga kita, akan membayar setimpal atas perbuatannya."Keluarga Arlyansyah bukan hanya sekali dua kali mengalami penyerangan. Dan itu adalah ulah dari beberapa orang yang merasa iri dengan Gunawan. Gunawan sebenarnya tidak memiliki masalah dengan siapapun. Baik saat ini, maupun dulu di masa muda. Tetapi ia memiliki anak, yaitu Nazwa---ibunya Ferdinand. Nazwa, saat Ferdinand berumur 7 tahun, menjadi korban pembunuhan dari orang yang membencinya.Bukan hanya itu. Setelah selang satu tahun, Ayah Ferdinand pun juga ikut terbunuh. Dan itu, menyebabkan Ferdinand menjadi orang yang dingi

  • Istri Penebus Hutang CEO Dingin    Bab 10. Pelukan Hangat Sahabat

    "Kamu bawa dia ke gudang belakang!" perintah Ferdinand kepada Dicky."Baik, Pak Ferdinand." Dicky lalu menarik pria peneror yang datang melepaskan tembakan ke rumah Gunawan. Pria itu ditangkap oleh Ferdinand beberapa menit yang lalu. Setelah baku tembak yang terjadi selama beberapa saat, Ferdinand berhasil melumpuhkan pria yang belum diketahui identitasnya itu."Ferdinand!" Nadine datang dan berlari dari arah belakang, dan menghambur ke pelukan Ferdinand."Tolong aku! Aku takut ..." Nadine gemetar ketakutan setelah berada di pelukan Ferdinand."Kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi?" tanya Ferdinand khawatir."Salah satu dari mereka menyekap ku, dan menodongkan pistol ke kepalaku. Aku takut," lirih Nadine.Tangan Ferdinand, perlahan terangkat memeluk Nadine. Pria itu mencoba memberikan ketenangan pada hati sahabatnya. Ketika Nadine tak sengaja melihat airy keluar dari rumah, dengan menuntun Gunawan karena luka di kakinya mengurungkan niatnya melepaskan pelukan Ferdinand."Apakah ada

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status