Share

Bab 109 Menyelamatkan Rumah Tangga

“Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?” Regina bertanya dengan nada ketus, sambil melipat kedua tangannya. Mereka berdua kini tengah diam berhadapan di depan koridor dekat ruang inap Tama.

Rania menunduk sebentar, lantas memandang Regina lebih mantap. Sebelumnya dia berusaha mengatur emosinya sendiri. “Selamat, ya,” tandasnya dengan senyum tulus. “Aku tahu, pernikahan kalian sudah berjalan lama, tapi inilah kesempatanku untuk memberi selamat pada kalian,” jelas Rania lebih panjang.

Regina terkesiap. Dia mengedipkan mata beberapa kali, karena tidak menyangka dengan topik pembicaraan Rania.

“Maafkan aku karena tidak bisa hadir saat hari bahagia kalian, sebagai seorang kakak ipar,” lanjut Rania, masih dengan senyumannya yang tulus.

“Hanya itu yang ingin kamu ucapkan padaku?” Akhirnya Regina punya kesempatan bicara. “Tidak ada lainnya?”

“Apa maksudmu?” Rania memandang Regina tidak mengerti.

Regina menarik nafas. Dia tahu, kesempatan ini tidak akan datang dua kali. Sepanjang tahun menjad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status