Share

Bab 106 Dari Awal

Hati Rania serasa mencelos ketika mendengar namanya disebut Tama dengan suara yang timbul tenggelam. Apalagi ketika dia melihat jemari tangan bergerak-gerak sebisanya demi bisa memberikan respon atau membuat Rania paham jika dia sedang bicara. Rania seketika membungkam mulutnya, tak percaya Tama akan sadar secepat ini.

“Lau … Lau … “ Rania memanggil-manggil nama Laura, berusaha menjangkau Laura dengan tangannya namun matanya tak mau lepas dari Tama.

“Aku akan panggil dokter!” seru Laura. “Ayo, Rif!” Dia menyeret lengan Arif, berlari secepatnya untuk memanggil bantuan. Dia tahu Tama tidak membutuhkannya, dan hal paling cerdik–menurutnya adalah dengan memanggil tenaga medis.

Arif diam melongo. Ingin rasanya dia memastikan keadaan Tama, tapi tarikan Laura begitu kuat dan dia juga sengaja tidak melawan setelah melihat raut lega sekaligus sedih di wajah Rania.

“Tama … ini aku … “ Sebisa mungkin Rania berusaha agar Tama terus berusaha untuk bangun.

Mulut Tama dibungkus dengan masker oksigen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status