Share

Bab 105 Begitu Sedih

Rania hampir saja terhuyung andai Arif tidak menangkapnya secepat mungkin. Rania merasakan dadanya begitu sesak dan kepalanya sakit, setelah mendengarkan semua cerita Arif yang sulit untuk dicerna dengan mudah oleh otaknya. Tak pernah dalam kamus otaknya, bahwa seorang Tama Hadi adalah sosok pria yang baik. Atau bahkan mau menurunkan harga dirinya demi memperjuangkan Rania.

Maka segala ucapan Arif terasa begitu magis terpental mengenai kepala Rania, namun hatinya begitu ingin menyerapnya. Pertentangan antara dua sisi dalam diri Rania, membuatnya tak tahu harus memilih yang mana.

“Kamu baik-baik saja? Bagaimana lukamu?” tanya Arif setelah menuntun Rania untuk duduk di sofa panjang di ruang VVIP itu.

“Dokter bilang Tama sudah bisa dibawa ke kota besok,” tambah Tuan Hadi.

“Apa?” sahut Rania tanpa sadar. “Kenapa dia dibawa ke kota?”

Tuan Hadi dan Arif saling pandang dengan perasaan bingung. Berusaha untuk saling bertanya tanpa suara.

“Tentu saja kami tidak bisa menunggu dia di sini,” jawa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status