Share

Bab 2017

Rona wajah si bos mall itu langsung memuram karena dia tidak habis pikir bisa-bisanya mereka berbicara dengan nada seperti itu kepada Toby.

Demi menjilat bos mall, pemuda itu menawarkan sebatang rokok sambil berdalih, “Itu … tadi tanganku licin. Aku juga nggak nyangka kualitas barangnya sejelek itu dan langsung rusak.”

Emosi si bos mall semakin memanas ketika mendengar hal itu, “Jadi kamu bilang kualitas barang kami jelek? Asal tahu saja, ya. Jam ini harganya mahal banget karena biaya pembuatannya juga tinggi.”

Pemuda itu mengira dengan berkata seperti itu, si bos mall akan melunak dan memaafkan mereka, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Alhasil, pemuda itu jadi semakin panik sampai keringat dingin bercucuran dan tidak bisa lagi berkata-kata saking takutnya dia.

“Kalian jangan harap bisa pergi kalau nggak punya duitnya,” ujar si bos mall ketus.

Pendy dan pemuda itu kini telah kehilangan harapan untuk melarikan diri. Bos mall sendiri juga tidak memberikan ampun sedikit pun kepada mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status