Share

74. Pelukan Pagi Hari

Davin tidak menyukainya. Ia tidak pernah menyukainya.

Kata-kata Chelsea sore tadi merasuki mimpi Jingga.

Jingga terkesiap, matanya seketika terbuka dengan napas terengah-engah.

Dan saat itu, Jingga baru menyadari seseorang sedang mengecup keningnya sambil berbisik, “Jangan takut. Aku ada di sini. Kamu nggak sendirian.”

Awalnya Jingga panik, tapi setelah mendengar suara husky pria itu dan aroma parfumnya yang khas, ketegangan Jingga seketika memudar.

Ruangan kamar itu tampak gelap dan hanya mengandalkan cahaya dari luar. Sampai saat ini, Jingga masih trauma dengan kejadian mengerikan ‘malam itu’.

“Kenapa kamu bisa ada di sini?” gumam Jingga sambil mengatur napas dan memejamkan mata.

Davin menjauhkan wajahnya dari kening Jingga. “Kamu mimpi buruk barusan. Dan kalau aku nggak salah ingat, hampir setiap malam kamu bermimpi buruk. Apa aku benar?” tanyanya seraya menyeka keringat dingin di kening Jingga.

“Biasanya aku jarang tidur sebelum jam dua pagi, sebelum kamu pulang ke rumah dari club
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
awas, jingga...... sang mntan cassanova sedang beraksi... wkwkwk
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
pak Davin nih tidak bisa melihat jingga pakai baju mini langsung gercep nyuruh Arum pergi, pengen berduaan wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Nia
Dahlah Vin. Kerja dirumah aja ya. Biar tambah mesra sama istri.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status