Share

Bab 89

Author: helendeil
last update Last Updated: 2023-10-06 20:38:38

Malla meringsek mendekati Awan.

"Mas. Aku gak kuat lagi. Ini harus gimana?" Tanya Malla dengan wajah yang memerah. Sekujur tubuhnya pun sudah basah oleh keringat. Dia kembali terangsang, saat mencium parfum Awan.

"Mas gak tau. Tungguin aja. Ini gak banyak kok. Satu jam juga hilang. Tapi, kamu harus kuat nahan rasa sakit. Kita gak mungkin ngelakuinnya di sini. Bisa habis kita kalo ketahuan sama pihak restoran." Ujar Awan.

"Kamu tunggu disini. Mas mau nyusul Anita dulu." Sambungnya.

Malla mendengus kesal.

"Ngapain sih, nyusul si buluk gendut itu. Bikin repot aja. Kamu kan juga gak baik-baik aja, Mas." Kesal Malla.

"Udah. Kamu disini aja. Mas mau ke depan.

Anita masih tersedu-sedu di samping motornya, saat Awan berhasil menyusul. Laki-laki itu berusaha meraih tangan istrinya.

"Sayang, kamu denger dulu penjelasan Mas yah? Jangan gegabah mengambil keputusan. Kamu tau kan, Mas sayang banget sama kamu."

Mendengar suara Awan, Anita berdiri dengan cepat. Panggilan di ponselnya terputus.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alghaisyah Bastian
terlalu banyak yang di bahas kalau bisa di ringkas aja buah yang g jelas ambil yg utama aja. keluarga Anaya Ama keluarga Suria aja jangan belok ke yang lain lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 90

    Mata Arga terbelalak, saat membaca pesan Cita. Tubuhnya yang sudah menuntut hak untuk istirahat, tidak dihiraukannya. Arga bukan bermaksud untuk ikut campur urusan rumah tangga orang lain. Namun, hati kecilnya berkata, jika penyebab utama Rudi melakukan kekerasan rumah tangga, karena Arga yang menurunkan jabatannya.Pria tampan itu melompat turun dari ranjangnya. Mengganti piyama, dengan celana cino dan hoodie. Menyambar kunci mobil, lalu memacunya ke arah rumah sakit. Arga berhenti di depan salah satu Rumah Sakit Daerah, lalu mengirimkan pesan kepada Cita."Nona Cita, saya ke rumah sakit sekarang. Bdw, rumah sakit mana yah?" Chat Arga untuk Cita."Saya share lock Tuan." Balas Cita.Arga melajukan mobilnya kembali. Tujuannya, adalah salah satu klinik di dekat Panti Asuhan Cinta Bunda.Pantas saja, ada Cita bersama Titi. Arga tiba di klinik itu saat waktu menunjukan 21.30. Tidak susah mencari ruangan tempat perawatan Ayu, istrinya Rudi. Karena ruang rawat hanya ada empat. Titi ada d

    Last Updated : 2023-10-07
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 91

    "Nama saya Arga, Bunda," ucap Arga. Matanya masih terus menatap Nilam. Yah. Benar. Senyum dan cara bicara mereka juga sama. Kok bisa yah?Nilam mengangguk. "Cita sama Titi, heboh banget, waktu cerita kamu, Nak. Penjabaran mereka yang detail, seperti sedang melukis wajah dan kepribadianmu dengan kalimat mereka. Ternyata, mereka memang tidak melebih-lebihkan. Semua yang mereka katakan, sesuai dengan kenyataan," Kalimat panjang Nilam, membuat Arga tertawa. Sedangkan Cita, sudah tidak bisa dibayangkan lagi, bagaimana malunya gadis ini, karena ucapan Nilam. Cita hanya bisa menunduk, sambil menggaruk kepala dengan kikuk. "Bunda mau bilang terima kasih juga sama Arga, karena sudah memborong dagangan Cita,""Iya Bunda. Kakak saya baru hamil anak pertamanya. Ngidamnya pengen makan rendang. Mas Calvin udah nyari sampe padang, tapi gak cocok sama lidah Kak Aluna. Saya coba kirim rendang punya Bunda. Eh. Saking cocok sama selera ngidamnya, Kak Aluna, cuma mau makan, dengan lauk rendang punya B

    Last Updated : 2023-10-08
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 92

    Pagi-pagi sekali, laptop sudah siap di atas meja kerja Arga. Dia tidak ingin membuang-buang waktu, untuk melakukan apa yang sudah dia rencanakan sejak kemarin. Sambil menunggu jam kantor, Arga kembali menghubungi Cita. Menanyakan keadaan Ayu dan anak-anaknya. Besok Ayu baru boleh pulang. Keadaannya akan dipantau intens oleh dokter. Titi dan ketiga adiknya, tetap ada dalam pengawasan Nilam di panti asuhan. Belum ada tanda-tanda kedatangan Rudi di sana. Di mes pun, batang hidungnya belum terlihat. Sesuai kesepakatan semalam, pagi ini, Arga dan Guruh akan melakukan zoom meeting. Selama berada di tempat proyek, baru kali ini, Arga meeting dengan Guruh. Meskipun tiap hari, Guruh selalu mengirim laporan, namun untuk bicara langsung, belum pernah Arga lakukan. "Selamat pagi Pak. Apa kabar?" Arga basa-basi. "Selamat pagi Pak. Saya baik Pak. Terima kasih," jawab Guruh. "Bagaimana kabar pertemuan dengan investor? Saya belum sempat lihat laporan Bapak semalam. Soalnya, saya agak sibuk. Kar

    Last Updated : 2023-10-11
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 93

    Aluna termenung di kamarnya. Sebagai seorang dokter, Aluna tau persis apa itu kangker otak. Penyakit itu sangat mematikan. Jika tidak cepat ditangani dengan baik, maka kesempatan sembuh akan semakin tipis. Aluna menarik nafas besar. Sambil menyandarkan tubuhnya di sofa, Aluna menggeleng. Dulu, dia sangat menginginkan hal ini terjadi pada pria itu. Sering kali, suara jahat, masuk ketelinganya, berbisik, menghasut pikirannya untuk mengutuk ayahnya itu.Dia sangat ingin melihat Surya meringis kesakitan, menangis meraung-raung, karena kemalangan yang menimpa dirinya. Meskipun, Aluna sudah tau, apa yang terjadi pada hidup Surya, tapi, dia merasa, semua itu belum sebanding dengan penderitaan yang dialami Anaya untuk membesarkan mereka bertiga, tanpa bantuan siapa pun. Tidak gampang melupakan, setiap pukulan, dan bentakan yang dia alami saat dia masih kecil. Hingga sekarang pun, Aluna sering meringis, jika mengingat sabetan ikat pinggang Surya di punggungnya. Temannya bilang, itu adalah

    Last Updated : 2023-10-11
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 94

    Istri Lusuh 94Talita memekik tertahan, saat melihat Melisa turun dari lantai dua, digandeng Erhan dengan mesra. Pria cakep itu tidak lumpuh. Ini luar biasa. Apakah selama ini dia mencoba untuk mempermainkan seseorang? Tapi, baguslah. Setidaknya, dia tidak akan malu, jika ditanya oleh teman-temannya. Mana bisa kan, Talita yang anything is perfect, punya menantu lumpuh? Gak banget deh. "Ma. Udah lama nunggunya?" Sapa Melisa, sambil menunduk, meraih tangan Talita, lalu mencium dengan takzim, aksinya, diikuti oleh sang suami. Talita tersenyum kecut. "Lumayan Kak. Mama udah ngabisin tiga gelas jus jeruk. Kalau kamu belom turun juga, Mama bakalan kembung,"Tawa Melisa dan Erhan pecah. Mereka menganggap apa yang dikatakan Talita tadi hanya candaan. Beda dengan Talita. Dia benar-benar meradang. Masa iya, dia disuruh menunggu di rumah menantunya sendiri. Untuk sekarang ini, Talita akan lebih banyak bersabar. Melisa adalah jalan terakhir untuk membujuk Surya. Ini bukan masalah cinta atau eg

    Last Updated : 2023-10-12
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 95

    Lintasan waktu membawa pagi menyingkirkan malam. Menerangi sudut-sudut bumi, yang baru saja dirundung kegelapan. Manusia bangun, dan bekerja lagi. Setelah lelah, tidur, lalu terjaga lagi. Seperti itu setiap hari. Yang berbeda hanyalah, takdir kehidupan dan bagaimana pemegang takdir itu menyikapi apa yang menjadi bagian dalam hidupnya. Pagi sekali, Anaya sudah ada di perusahaan. Belakangan ini, setelah Arga ditugaskan keluar pulau, Anaya kembali mengambil alih urusan perusahaan. Selama enam bulan ke depan, Anaya akan sangat sibuk.Hendrawan sudah memberinya ijin, untuk tetap bekerja, asalkan tetap membagi waktu untuk istirahat yang cukup. Anaya harus tetap fit, karena tidak lama lagi, Aluna akan melahirkan. Belakangan ini juga, Anaya merasa, jika ada sesuatu yang mengganjal di perusahaannya. Dia tidak ingin kecolongan dalam hal apapun. Isu yang menyebar akhir-akhir ini, yang membuat seisi perusahaan menjadi gempar. Apa lagi jika bukan kabar tentang jodoh anak laki-laki satu-satunya

    Last Updated : 2023-10-14
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 96

    "Lets go Girls. Aku gak mau terlambat. Nanti diomelin Bunda. Kan aku dapet gaji juga dari perusahaan." Seru Acha.Bulan dan Mirna melompat masuk ke mobil, sambil cekikan. Mereka sudah menunggu di samping mobil, saat Acha keluar dari pintu dan berteriak ke dalam rumah, karena tidak melihat kedua sahabatnya itu. Mobil meluncur dengan kecepatan tinggi. Membelah jalan di pagi yang masih dingin. Tidak sekali pun, Bulan menatap ke kiri atau ke kanan. Gadis itu berkonsentrasi penuh, memacu mobil. Lima belas menit kemudian, mereka sudah berada di parkiran kantor ArOne Group. Setelah berhenti dengan baik, Bulan menatap kepada Mirna, yang terdiam dengan wajah pucat, dengan mata yang berkaca-kaca. "Kenapa Mbak?" Tanya Bulan heran. "Lu mau bunuh diri yah? Gue belom mau mati Gantungan kunci. Buseet,"Bulan menatap Acha, yang juga dalam keadaan tegang, di bangku tengah mobil. "Kamu gak lihat jarum spidometer, Bulan? Kecepatan mobil tadi, ngalahin kecepatan malaikat tau." Protes Acha.Melihat k

    Last Updated : 2023-10-15
  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 97

    Istri Lusuh 97"Apa maksudmu Rudi? Istri kurang ajar apa? Saya sedang kerja. Kamu datang untuk mengganggu. Bukannya kamu juga kerja kan di proyek baru?" Tanya Guruh. Setelah berhasil membujuk Rudi keluar dari kantor, mereka berdua berada di cafe seberang jalan. Rudi memesan banyak makanan. Dan tidak menghiraukan sama sekali pertanyaan Guruh. Dia makan seperti orang kesetanan. Guruh sampai takjub melihat, Rudi yang sejak tadi teeus menyuapkan makanan ke dalam mulutnya."Rudi. Jangan buang-buang waktu saya." Sentak Guruh. Rudi menghentikan suapan di mulutnya, lalu dengan kesal menjawab Guruh."Si Ayu itu ternyata cucu dari mantan mafia. Beberapa orang yang berhasil menemukan dia kembali, memukuli saya. Saya hanya menggadaikan setifikat rumahnya kok. Kan, apa pun milik istri, juga hak suami. Jadi, apa salahku?" Ujar Rudi, tanpa rasa bersalah. "Apa? Ya, Allah. Rudi... Kalau saya jadi Ayu, sudah saya suruh orang-orang itu, untuk mematahkan tangan kamu. Keterlaluan. Jelaslah Ayu marah.

    Last Updated : 2023-10-17

Latest chapter

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 146

    "Saya sudah ngomong sama Bunda, Papi, Kak Luna sama minta ijin Kak Acha. Mereka semua udah setuju, Cit. Kapan kamu siap saya lamar?" tanya Arga dengan sungguh-sungguh. Gadis yang ditanya hanya tertunduk dalam, tanpa mampu menatap wajah pria yang diseganinya ini. "Saya tanya Bunda Nilam dulu yah, Tuan. Jika Bunda mengijinkan, insya Allah saya siap," ucap Citra dengan yakin. Arga menarik nafas lega. Taman depan panti asuhan tempat Citra dan kawan-kawannya dibesarkan oleh Nilam, telah menjadi saksi bisu, dua hati yang sedang dipenuhi kebahagiaan. Satu bulan yang lalu, Arga sudah minta ijin Acha, untuk melangkahinya. Dan Acha tidak leberatan sama sekali. "Nikah aja duluan Dek. Mau nunggu Kakak? Gak mungkin. Bayang-bayang jodoh juga belom ada. Kasihan kamunya. Entar Citra diembat orang lain, kamu yang rugi," Arga tersenyum, saat mengingat kembali percakapannya dengan Acha. "Kakak mau apa buat syarat melangkahi Kakak?" "Emang dilangkahi harus pake pemberian syarat yah?

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 145

    Aluna terkejut melihat kondisi Melisa. Terakhir kali bertemu, tubuh Melisa tidak sekurus sekarang. Dia nampak pucat dengan berat badan yang turun drastis. Wajahnya tidak terpoles make up sama sekali. Rambut hitam panjangnya, hanya tergelung asal. Walaupun keadaannya yang seperti tidak terurus, kecantikan Melisa tetap saja menonjol. Ponsel dipegang oleh Erhan, karena istrinya itu, sudah tidak punya tenaga, meski hanya untuk memegang ponsel. "Baiklah. Ok. Kamu tenang dulu yah, Mel. Tenang dulu," Melisa mengangkat wajahnya menatap layar ponsel, saat mendengar perkataan Aluna. Dengan perlahan, dia bisa mengendalikan diri. "Mbak minta maaf yah. Maafin Mbak yang egois. Maaf," Aluna menjeda perkataannya. Wanita itu menundukkan wajahnya. Dia menunggu bagaimana reaksi Melisa. Melisa nampak terkejut. Suara isakannya pun langsung berhenti seketika, saat mendengar pernyataan Aluna. "Kamu mungkin gak pernah ngalamin apa yang Mbak alami. Tapi, memang sesakit itu kalo gak pernah

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 135

    "Keadaan Papa sudah semakin parah, Mas. Aku gak tau harus gimana lagi. Semua yang udah kita usahakan, seperti gak ada artinya. Ini udah berbulan-bulan lamanya. Kamu sama Mas Edward, udah ngeluarin uang yang banyak," sedu sedan Melisa, disertai dengan kalimat-kalimat putus asa. Bagaimana tidak, Surya sudah mendapatkan perawatan dari dokter yang terbaik di Jerman. Jangankan sembuh, membaik sedikit pun, tidak terlihat sama sekali. Yang ada, keadaan Surya semakin parah. Erangan kesakitannya, sudah berubah menjadi rintihan kecil yang memilukan. Bahkan sejak seminggu yang lalu, Surya sudah koma. "Kami sudah mengusahakan yang terbaik untuk Tuan Surya. Tapi, sepertinya, tubuh beliau menolak semua obat yang masuk. Kesembuhan Tuan Surya, hanya bisa terjadi karena mujizat," Tubuh Melisa luruh ke lantai rumah sakit. Sambil membekap mulut dengan kedua tangannya, Melisa menangis dengan histeris. Harapannya, cintanya, kehidupannya, seperti akan mati dan lenyap. Surya adalah api semangat y

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   143

    "Kalian gak apa-apa kan?" Tanya Acha, pada kedua anak yang duduk dengan gelisah di sampingnya. "Gak apa-apa Kak. Kami sudah biasa dikasarin Bapak. Kami cuma takut aja, kalo sampe ketemu lagi sama Bapak, kami bisa dihukum lebih berat, karena udah berani melawan." "Gak usah takut. Mulai hari ini, kalian tinggal di rumah Kakak. Gak akan ada orang yang berani nyakitin kalian lagi," jawab Acha pasti. Dengan cekatan Acha membuka tutup botol air mineral, lalu memberikannya kepada kedua anak itu. Dibukanya juga bungkus roti, lalu memberikan dengan senyum. Kedua anak itu terlihat sangat kelaparan. Buktinya, anak yg paling kecil, meneguk ludah melihat roti di tangan Acha. Mereka berdua makan roti itu, dengan lahap. Mengunyah beberapa kali saja, lalu menelan dengan cepat. Acha menatap kedua anak itu dengan perasaan iba. Kasihan mereka. "Nama saya Acha. Kalian siapa?" "Saya Marco Kak. Ini adik saya Mario," jawab anak yang paling besar, dengan mulut penuh makanan. "Bapak-bapa

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 142

    Bapak-bapak itu kaget, demikian juga dengan Nugi. Pemuda itu memang sudah sangat sering mendengar cerita Rissa tentang betapa beraninya anak-anak Anaya. Namun, untuk melihatnya secara langsung sungguh sangat berbeda rasanya. "Woi ... Anjir Lo. Siapa sih?" Teriak si bapak, sambil meringis kesakitan memegang sikutnya yang terbentur tembok lorong. Wajah bengisnya menatap Acha dengan pandangan membunuh. Refleks kedua anak yang ditindas itu, berlari berlindung di balik tubuh Acha. "Jangan kasar sama anak kecil, Pak. Nanti anda bisa kualat lho," jawab Acha santai. Tangan kanannnya mendorong lembut tubuh gemetar dua anal kecil itu, untuk berlindung dengan baik di balik tubuhnya yang ramping. "Wuahaha ... Gua ini Bapak mereka. Bagaimana bisa Gua kualat? Malah mereka yang gak berbakti dengan bener yang bakalan kualat. Lagian, siapa sih Lo? Ikut campur aja urusan orang. Siniin gak anaknya?" Tariak pria itu sambil menunjuk-nunjuk wajah Acha. Kelakuan Acha yang santai menghadapinya, membuat

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 140

    "Hah? Kembar?" teriakan Acha juga tidak kalah kencang. Mereka semua saling berpelukan erat. Entah apa yang sedang terjadi? Semua ini di luar prediksi mereka. Namun yang terpenting sekarang, Aluna dan bayinya selamat, dan kebahagiaan memenuhi seantero rumah sakit. Beberapa lama kemudian, Rissa dan Mira tiba di rumah sakit. Mereka turut bergabung dengan Anaya, merasakan sukacita yang luar biasa. "Cha. Kita bertiga mau borong donat kentang yang lagi viral itu. Tempatnya agak jauh dari sini. Kamu gak kemana-mana kan? Kita pake mobil yah?" ijin Mirna. "Borong donat? Buat apaan?" tanya Acha. "Buat traktir semua pegawai rumah sakit ini lah. Tanda sukacita," jawab Mirna dengan gayanya yang lucu. "Wiih. Pegawai di sini banyak Mirna. Ada ribuan malah. Tokonya punya gak stok sebanyak itu? Entar yang laen gak kebagian, trus ngambek, kan kasihan," "Cabangnya banyak Cha. Tak borong semua. Pasti cukuplah. Soal harga, tenang aja, ada gadis sultan rasa emak-emak, yang punya banyak

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 140

    "Sayang. Mas tau kamu kuatir sama Acha. Ngenalin anak temen itu juga gak salah. Tapi, kalo Acha udah bilang gak mau dijodohin, berarti, emang dia gak suka. Hargai keputusan dia yah," Anaya menarik nafas panjang, sambil mengangguk dalam dekapan tangan Hendrawan. "Aku janji, Mas. Acha emang sekeras itu yah? Aku kuatir, saat liat Arga jatuh cinta sama Cita. Aku bisa liat dari sorot matanya saat menatap gadis itu. Kalo Arga udah jatuh cinta, lalu Acha kapan? Mas tau kan. Arga itu. gerakannya sat, set, gak mau lama-lama. Bentar lagi, pasti minta ijin buat melamar," Hendrawan cekikan, lalu mencium kening istrinya dengan sayang. Wanitanya ini, sangat teliti, saat memperhatikan anak-anaknya. "Gak apa-apa sayang. Acha pasti akan segera bertemu dengan pujaan hatinya. Tapi, mari kita doain, supaya, laki-laki itu punya mental yang kuat. Tau kan gimana anak kita yang satu itu?" Hendrawan melepaskan pelukannya, saat dering ponsel Anaya memekik dari atas nakas. "Angkat dulu Sayang," Ta

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   Bab 139

    Panti asuhan Cinta Bunda sedang mengadakan syukuran. Tenda berjejer di pekarangan bangunan yang luas dan rapi. Setelah pembacaan doa dan pengajian, hampir sebagian besar warga yang diundang, terlihat sedang mencicipi hidangan, sambil bercengkrama dengan gembira. Mereka bersukacita merayakan kepulangan Rustam, suami dari pemilik panti yakni Bunda Nilam. Kabar yang sedikit mengejutkan dan membuat beberapa orang usil bertanya. "Emang, hilang ke mana si Kakek?" Namun, tidak ada satupun yang berprasangka buruk. Semuanya gembira dan bahagia. Karena Panti asuhan yang luar biasa ini, akan memiliki penopang yang luar biasa. Rustam dan Nilam juga bahagia. Di masa tua mereka, Allah memberikan ijin untuk bersatu kembali. Sungguh kisah cinta mereka adalah kisah cinta yang penuh kesedihan, perjuangan, pengorbanan darah dan air mata. Kesetiaan yang diberikan Nilam pada berlian dalam perhiasan cinta mereka. Wanita itu mampu bertahan, karena percaya pada kekuatan cinta yang mengikat dirinya d

  • Istri Lusuhku Jadi CEO, Setelah Aku Ceraikan   138

    Seolah tau diri, Mirna dan Bulan beranjak meninggalkan Gilang dan Acha, yang masih tetap bergeming, dengan kaku dan sunyi. Situasi macam apa ini? Mereka seperti sepasang kekasih yang terpisah lama, tanpa ada kejelasan hubungan di antara mereka. Tidak ada kata putus, atau berlanjut. Semuanya mengambang. Gerakan langkah Bulan dan Mirna, seketika menyadarkan Acha dengan situasinya sekarang. Dengan cepat dia menguasai dirinya. Jemari putih dan lentik itu, mengusap bulir beling yang masih betah berjatuhan, tanpa ada yang bisa melarang. Memang benar. Jika hati memerintah, maka seluruh anggota tubuh yang lain akan ikut perintah itu. "Maaf. Saya terbawa suasana. Selamat datang. Bagaimana kabar kamu?" suara serak Acha, terpaksa keluar dari mulutnya, karena situasi yang memaksa. Jika ingin mengikuti keinginannya, lebih baik, dia tidak bersuara sama sekali. Pun, jika dia diminta memilih, dia akan pergi dari hadapan pria ini, masuk ke dalam kamar, lalu menangis hingga puas. Lho? Seorang A

DMCA.com Protection Status