Share

Bab 89

Malla meringsek mendekati Awan.

"Mas. Aku gak kuat lagi. Ini harus gimana?" Tanya Malla dengan wajah yang memerah. Sekujur tubuhnya pun sudah basah oleh keringat. Dia kembali terangsang, saat mencium parfum Awan.

"Mas gak tau. Tungguin aja. Ini gak banyak kok. Satu jam juga hilang. Tapi, kamu harus kuat nahan rasa sakit. Kita gak mungkin ngelakuinnya di sini. Bisa habis kita kalo ketahuan sama pihak restoran." Ujar Awan.

"Kamu tunggu disini. Mas mau nyusul Anita dulu." Sambungnya.

Malla mendengus kesal.

"Ngapain sih, nyusul si buluk gendut itu. Bikin repot aja. Kamu kan juga gak baik-baik aja, Mas." Kesal Malla.

"Udah. Kamu disini aja. Mas mau ke depan.

Anita masih tersedu-sedu di samping motornya, saat Awan berhasil menyusul. Laki-laki itu berusaha meraih tangan istrinya.

"Sayang, kamu denger dulu penjelasan Mas yah? Jangan gegabah mengambil keputusan. Kamu tau kan, Mas sayang banget sama kamu."

Mendengar suara Awan, Anita berdiri dengan cepat. Panggilan di ponselnya terputus.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Alghaisyah Bastian
terlalu banyak yang di bahas kalau bisa di ringkas aja buah yang g jelas ambil yg utama aja. keluarga Anaya Ama keluarga Suria aja jangan belok ke yang lain lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status