Share

Bab 22

Peganganku mengendur dari daun pintu. Aku masih sempat mendengar suara orang menjerit, memanggil namaku. Semuanya gelap. Aku pingsan.

Samar terdengar suara berisik di sekitarku. Aku terbangun karena mendengar teriakan Talita. Ada apa dengannya?

Bau obat menyeruak masuk indera penciumanku. Mataku yang baru saja terbuka, melihat ruangan yang di dominasi warna putih. Ini pasti rumah sakit.

"Mas, kamu udah sadar," Talita menghentikan celotehannya, lalu mengalihkan perhatian kepadaku.

"Kamu bawa aku ke rumah sakit?" lirihku.

"Aku ditelepon sama Hilda. Kamu katanya pingsan di depan pintu, ada polisi juga di sana. Ada apa Mas?"

Oh. Jadi jeritan tadi, dari Hilda?

Aku menarik nafasku. Sesak kembali membuatku susah bernafas. Tenggorokanku tercekat. Pusing kembali mendera.

"Mas," panggil Talita.

"Kamu bisa ke kantor polisi sekarang Talita? Biar aku di sini, sendirian aja. Virgo asa di kantor polisi. Dia ditahan karena diduga, ikut mengedarkan narkoba," suaraku pelan, menjelaskan kepada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
marlaina marliana
lelaki goblok ya kamu. sudah tau kelakuan istrinya salah masih diikuti rasain tuh .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status